Keterangan =
1. BOP bagian jasa Diesel Listrik mendapat alokasi BOP dari bagian jasa Reparasi adalah sebesar Rp 2.800.000
2. BOP bagian jasa Reparasi setelah mendapatkan alokasi BOP dari bagian jasa Diesel Listrik adalah sebesar Rp 4.000.000
Nama : Nurul Maulidyah Karina TUGAS INDIVIDU KE 10
Nim / OFF : 180421621508 / FF
Dengan demikian maka jumlah BOP Neto untuk masing – masing departemen jasa adalah :
BOP Neto
Perhitungan :
* X = X hasil Persamaan – X mula – mula = Rp 2.800.000 – Rp 2.000.000 = Rp 800.000
**Y = Y hasil persamaan – Y mula – mula = Rp 4.000.000 – Rp 3.580.000 = Rp 420.000
Kedua BOP Neto dari bagian jasa Diesel Listrik dan Reparasi ini, kemudian dibebankan kepada masing – masing departemen
produksi sesuai proporsi masing – masing.
Keterangan:
Alokasi BOP dari masing – masing departemen adalah :
1. Jasa X (Departemen Diesel Listrik)
BOP departemen jasa X sebanyak Rp 2.380.000 seluruhnya dialokasikan ke masing – masing departemen produksi dengan proporsi
masing – masing:
Departemen Proses 1 = 50/85 x Rp 2.380.000 = Rp 1.399.999 = Rp 1.400.000
Departemen Proses 2 = 35/85 x Rp 2.380.000 = Rp 980.000
Total = Rp 2.380.000
Keterangan:
Nama : Nurul Maulidyah Karina TUGAS INDIVIDU KE 10
Nim / OFF : 180421621508 / FF
DIKETAHUI : a1 : Rp 6.000.000,00
a2 : Rp 8.600.000,00
b1 : 10%
b2 : 20%
DITANYA : 1. Menghitung BOP Neto masing – masing depatemen jasa!
2. Menghitung BOP yang dianggarkan untuk masing – masing departemen produksi
3. Menghitung Tarif BOP untuk masing – masing departemen produksi
4. Menghitung satuan kegiatan untuk masing – masig departemen produksi dan per produk
5. Menghitung BOP per produk
6. Menghitung HPP per produk
7. Menyusun Laporan Laba rugi, jika diasumsikan semua unit produksi laku terjual, dan pajak ditentukan sebesar 15%
DIJAWAB :
1. Menghitung BOP Neto masing – masing departemen jasa
Dengan menggunakna metode aljabar, maka Biaya tiap bagian jasa dinayatakan dalam persamaan berikut:
X : a1 + b1 Y = Rp 6.000.000 + 10% Y
Y : a2 + b2 X = Rp 8.600.000 + 20% X
Sehingga metode aljabar dari persamaan diatas :
Y = Rp 8.600.000 + 20% X
Y = Rp 8.600.000 + 0.2 (Rp 6.000.000 + 0.1 Y)
Y = Rp 8.600.000 + Rp 1.200.000 + 0,02 Y
Y- 0,02 Y = Rp 8.600.000 + Rp 1.200.000
0,98 Y = Rp 9.800.000
Y = Rp 10.000.000
Keterangan =
Nama : Nurul Maulidyah Karina TUGAS INDIVIDU KE 10
Nim / OFF : 180421621508 / FF
1. BOP bagian jasa Reparasi mendapat alokasi BOP dari bagian jasa Tenaga Listrik adalah sebesar Rp 7.000.000
2. BOP bagian jasa Tenaga Listrik setelah mendapatkan alokasi BOP dari bagian jasa Reparasi adalah sebesar Rp 10.000.000
Dengan demikian maka jumlah BOP Neto untuk masing – masing departemen jasa adalah :
BOP Neto
Perhitungan :
* X = X hasil Persamaan – X mula – mula = Rp 7.000.000 – Rp 6.000.000 = Rp 1.000.000
**Y = Y hasil persamaan – Y mula – mula = Rp 10.000.000 – Rp 8.600.000 = Rp 1.400.000
Kedua BOP Neto dari bagian jasa Reparasi dan Tenaga Listrik ini, kemudian dibebankan kepada masing – masing departemen
produksi sesuai proporsi masing – masing.
Keterangan:
Alokasi BOP dari masing – masing departemen adalah :
4. Jasa X (Departemen Diesel Listrik)
BOP departemen jasa X sebanyak Rp 5.600.000 seluruhnya dialokasikan ke masing – masing departemen produksi dengan proporsi
masing – masing:
Departemen Proses 1 = 40/80 x Rp 5.600.000 = Rp 2.800.000
Departemen Proses 2 = 40/80 x Rp 5.600.000 = Rp 2.800.000
Total = Rp 5.600.000
Keterangan:
Proses 1 = 8 jam
50% produk A = 8 x 50% = 4 jam
50% produk B = 8 x 50% = 4 jam
Produk A = 4 x 10.000 unit = 40.000
Nama : Nurul Maulidyah Karina TUGAS INDIVIDU KE 10
Nim / OFF : 180421621508 / FF
4. Menghitung Satuan kegiatan untuk masing – masing departemen produksi dan per produk
7. Menyusun Laporan Laba rugi, jika diasumsikan semua unit produksi laku terjual, danpajak ditentukan sebesar 15%
Keterangan :
Penerimaan Penjualan:
* Produk A = Rp.20.000 x 10.000 unit = Rp.200.000.000
**Produk B = Rp.25.000 x 7.000 unit = Rp.175.000.000
Pajak*** : 15% x Rp.248.200.000 = Rp.37.230.000