Nama Kelompok :

1. Agatha Danar Kristia Okta / 182114009

2. Tiffany Lukhito / 182114016
3. Magda Dwi Julita Sari / 182114044

1. Menghitung BOP Neto masing - masing departemen jasa

dengan menggunakan metode aljabar , maka biaya tiap bagian jasa dinyatakan dalam persamaan berikut :
A = a1 + b1 Y
B = a2 + b2 X
X = 2.000.000 + 20% Y A = 2.000.000 + 0,2 ( 3.580.000 + 0,15 X )
Y = 3.580.000 + 15% X A = 2.000.000 + 716.000 + 0,03 X
A - 0,03 X = 2.716.000
A = 2.800.000
B = 3.580.000 + 0,15 (A)
B = 3.580.000 + 0,15 (2.800.000)
B = 4.000.000

1. BOP NETO TIAP DEPT JASA

Keterangan Mula - mula Tambahan Kurangi BOP Neto
Bagian Diesel Listrik Rp 2,000,000 Rp 800,000 Rp 420,000 Rp 2,380,000
Bagian Reparasi 3,580,000 420,000 800,000 3,200,000
Jumlah 5,580,000 5,580,000

Kedua BOP Neto dari bagian diesel listrik dan reparasi ini kemudia dibebankan kepada masing - masing departemen
proporsi masing - masing

2. BOP dianggarkan pada tiap dept produksi

Keterangan Proses 1 Proses 2
BOP langsung ( Rp) Rp 8,400,000 Rp 10,020,000
Alokasi BOP tidak langsung :
Jasa A 1,400,000 980,000
Jasa B 1,200,000 2,000,000
BOP tidak langsung (Rp) 2,600,000 2,980,000
Total (Rp) 11,000,000 13,000,000

3. Tarif BOP pada tiap depat produksi

Keterangan Proses 1 Proses 2
BOP dianggarkan 11,000,000 13,000,000
Satuan kegiatan 22,000 13,000
Tarif BOP ( Per DLH ) Rp 500 Rp 1,000
Per DLH Per DMH

Alokasi BOP dari masing - masing departemen adalah :

Jasa A ( Departemen diesel listrik )
BOP departemen jasa A sebanyak Rp 2.380.000 seluruhnya dialokasikan ke masing - masing departemen produksi de
Departemen Proses 1 = 50/85 X Rp 2.380.000 = Rp 1.400.000
Departemen Proses 2 = 35/85 X Rp 2.380.000 = Rp 980.000
TOTAL = Rp2,380,000

Jasa B ( Departemen Reparasi )

BOP departemen jasa B sebanyak Rp 3.200.000 seluruhnya dialokasikan ke masing - masing departemen produksi de
Departemen Proses 1 = 30/80 X Rp 3.200.000 = Rp 1.200.000
Departemen Proses 2 = 50/80 X Rp 3.200.000 = Rp 2.000.000
TOTAL = Rp3,200,000
maan berikut :

)
Keterangan :
1. BOP bagian diesel listrik setelah mendapat alokasi BOP dari bagian jasa reparasi adala
sebesar Rp 2.800.000
2. BOP bagian jasa reparasi setelah mendapat alokasi BOP dari bagian jasa diesel listrik a
sebesar Rp 4.000.000

sing - masing departemen produksi sesuai

ng departemen produksi dengan Proporsi masing-masing :

ng departemen produksi dengan Proporsi masing-masing :

bagian jasa reparasi adalah

bagian jasa diesel listrik adalah

1. Menghitung BOP Neto masing - masing departemen jasa
MENGHITUNG BOP NETO
Metode aljabar
x = 10.000.000 + 20% Y X = 10.000.000 + 20% ( 20.000.000 + 15%)
y = 20.000.000 + 15% X X = 10.000.000 + 4.000.000 + 0,03 X
X - 0,03 X = 14.000.000
X= 14,432,990
Y = 20.000.000 + 15% X
Y = 20.000.000 + 15% (14.432.990)
Y = 22.164.949

Keterangan Mula - mula Tambahan Kurangi

Bagian Reparasi Rp 10,000,000 Rp 4,432,990 Rp 2,164,949
Bagian Tenaga Listrik 20,000,000 2,164,949 4,432,990
Jumlah 30,000,000

2. Menghitung BOP yang dianggarkan untuk masing - masing departemen produksi

Keterangan Proses 1 Proses 2
BOP langsung 25,000,000 15,000,000
Alokasi BOP tidak langsung
Jasa X (Rp) 7,216,495 5,051,546
Jasa Y (Rp) 8,865,980 8,865,980
BOP tidak langsung 16,082,475 13,917,526
Total BOP dianggarkan 41,082,475 28,917,526

Keterangan :
Jasa X ( Departemen Lisrik )
BOP departemen jasa x sebanyak Rp 12.268.041 seluruhnya dialokasikan ke masing - masing departemen produksi d
Departemen Proses 1 : 50/85 x Rp 12.268.041 = Rp 7.216.495
Departemen Proses 2 : 35/85 x Rp 12.268.041 = Rp 5.051.546
Total = Rp12,268,041

Jasa Y ( Departemen Gudang )

BOP departemen jasa y sebanyak Rp 17.731.959 seluruhnya dialokasikan ke masing - masing departemen produksi d
Departemen Proses 1 : 40/80 x Rp 17.731.959 = Rp 8.865.980
Departemen Proses 2 : 40/80 x Rp 17.731.959 = Rp 8.856.980
Total = Rp17,731,959

3. Menghitung Tarif BOP untuk masing - masing departemen produksi

Keterangan Proses 1 Proses 2
BOP dianggarkan 41,082,475 28,917,526
satuan kegiatan 80,000 60,000
Tarif BOP 514 482
4. Menghitung satuan kegiatan untuk masing - masing departemen produksi dan per produk
Keterangan Unit Produksi JKL/unit Satuan kegiatan
Departemen Proses 1
Produk A 10,000 10 X 60% = 6 60,000
Produk B 5,000 10 X 40% = 4 20,000
Total 80,000
Departemen Proses 2
Produk A 10,000 8 X 50% = 4 40,000
Produk B 5,000 8 X 50% = 4 20,000
Total 60,000

5. Menghitung BOP Per Produk

Keterangan Tarif BOP satuan kegiatan BOP dianggarkan
Departemen Proses 1
Produk A 514 60,000 30,811,856
Produk B 514 20,000 10,270,619
Total 41,082,475
Departemen Proses 2
Produk A 482 40,000 19,278,351
Produk B 482 20,000 9,639,175
Total 28,917,526
000.000 + 15%)

BOP Neto
Rp 12,268,041
17,731,959
30,000,000

duksi

- masing departemen produksi dengan proporsi masing - masing :

- masing departemen produksi dengan proporsi masing - masing :

an per produk
1. Menghitung BOP Neto masing - masing departemen jasa
MENGHITUNG BOP NETO
Metode aljabar
x = 6.000.000 + 10% Y X = 6.000.000 + 10% ( 8.600.000 + 20%)
y = 8.600.000 + 20% X X = 6.000.000 +860.000 + 0,02 X
X - 0,02 X = 6.860.000
X= 7,000,000
Y = 8.600.000 + 20% X
Y = 8.600.000 + 20% (7.000.000)
Y = 10.000.000

Keterangan Mula - mula Tambahan Kurangi

Bagian Reparasi Rp 6,000,000 Rp 1,000,000 Rp 1,400,000
Bagian Tenaga Listrik 8,600,000 1,400,000 1,000,000
Jumlah 14,600,000

2. Menghitung BOP yang dianggarkan untuk masing - masing departemen produksi

Keterangan Proses 1 Proses 2
BOP langsung 27,200,000 25,000,000
Alokasi BOP tidak langsung
Jasa X (Rp) 2,800,000 2,800,000
Jasa Y (Rp) 4,000,000 5,000,000
BOP tidak langsung 6,800,000 7,800,000
Total BOP dianggarkan 34,000,000 32,800,000

Keterangan :
Jasa X ( Departemen Reparasi )
BOP departemen jasa x sebanyak Rp 5.600.000 seluruhnya dialokasikan ke masing - masing departemen produksi de
Departemen Proses 1 : 40/80 x Rp 5.600.000 = Rp 2.800.000
Departemen Proses 2 : 40/80 x Rp 5.600.000 = Rp 2.800.000
Total = Rp5,600,000

Jasa Y ( Departemen Tenaga Listrik )

BOP departemen jasa y sebanyak Rp 9.000.000 seluruhnya dialokasikan ke masing - masing departemen produksi de
Departemen Proses 1 : 40/90 x Rp 9.000.000 = Rp 4.000.000
Departemen Proses 2 : 50/90 x Rp 9.000.000 = Rp 5.000.000
Total = Rp9,000,000

3. Menghitung Tarif BOP untuk masing - masing departemen produksi

Keterangan Proses 1 Proses 2
BOP dianggarkan 34,000,000 32,800,000
satuan kegiatan 68,000 41,000
Tarif BOP 500 800
4. Menghitung satuan kegiatan untuk masing - masing departemen produksi dan per produk
Keterangan Unit Produksi JKL/unit Satuan kegiatan
Departemen Proses 1
Produk A 10,000 8 x 50% = 4 40,000
Produk B 7,000 8 x 50% = 4 28,000
Total 68,000
Departemen Proses 2
Produk A 10,000 5 x 40% = 2 20,000
Produk B 7,000 5 x 60% = 3 21,000
Total 41,000

5. Menghitung BOP Per Produk

Keterangan Tarif BOP satuan kegiatan BOP dianggarkan
Departemen Proses 1
Produk A 500 40,000 20,000,000
Produk B 500 28,000 14,000,000
Total 34,000,000
Departemen Proses 2
Produk A 800 20,000 16,000,000
Produk B 800 21,000 16,800,000
Total 32,800,000

6. Menghitung HPP per produk

Keterangan Produk A Produk B
Biaya Bahan Mentah Langsung Rp 15,000,000 Rp 21,000,000
Biaya TK Langsung 9,000,000 7,000,000
Biaya Overhead Pabrik :
a. departemen proses 1 20,000,000 14,000,000
b. departemen proses 2 16,000,000 16,800,000
Total BOP dianggarkan 36,000,000 30,800,000
Harga Pokok Produk (Rp) 60,000,000 58,800,000
Unit Produksi ( unit) 10,000 7,000
HPP/Unit ( Rp/unit) 6,000 8,400

7. Proyeksi Laporan Laba Rugi Tahun 2A11

Keterangan Produk A Produk B Total
Penerimaan Penjualan (Rp) Rp 200,000,000 Rp 175,000,000 Rp 375,000,000
HPP ( Rp) 60,000,000 58,800,000 118,800,000
Laba Kotor ( Rp) 140,000,000 116,200,000 256,200,000
Biaya Usaha :
Biaya Pemasaran ( Rp) 5,000,000
Biaya adm. Keuangan ( Rp) 3,000,000
Total Biaya usaha ( Rp) 8,000,000
Laba Usaha EBIT (Rp) 248,200,000
Bunga ( Rp) 0
Laba Sebelum Pajak 248,200,000
Pajak ( 15%) ( Rp) 37,230,000
EAT ( Rp) 210,970,000
0 + 20%)

BOP Neto
Rp 5,600,000
9,000,000
14,600,000

si

sing departemen produksi dengan proporsi masing - masing :

sing departemen produksi dengan proporsi masing - masing :

er produk

keterangan proses 1 proses 2

BOP dept proses 1 20,000,000 14,000,000
BOP dept proses 2 16,000,000 16,800,000
total 36,000,000 30,800,000
unit produksi 10,000 7,000
BOP per unit 3,600 4,400