CV HAM mengolah produknya melalui dua departemen produksi yakni departemen proses 1
dan proses 2, dan ditunjang oleh dua departemen jasa yaitu departemen jasa listrik (X) dan
departemen jasa pemeliharaan mesin (Y). Seluruh tenaga listrik dan pemeliharaan mesin
sepenuhnya digunakan oleh departemen produksi dengan proporsi:
Department Produksi Department jasa x Department jasa y
Proses 1 30% 25%
Proses 2 35% 40%
Proses 3 35% 35%
Tentukan BOP Dianggarkan setelah alokasi dengan menggunakan metode alokasi langsung!
Jawab :
Menghitung BOP dianggarkan
Alokasi BOP dari masing-masing departemen adalah:
1. Jasa X
BOP departemen jasa X sebanyak Rp 30.000.000 seluruhnya dialokasikan ke masing-masing
departemen produksi dengan proporsi masing-masing
Departemen Proses 1 = 30% x Rp 30.000.000 = Rp 9.000.000,-
Departemen Proses 2 = 35% x Rp 30.000.000 = Rp 10.500.000,-
Departemen Proses 3 = 35% x Rp 30.000.000 = Rp 10.500.000,-
Total = Rp 30.000.000,-
2. Jasa Y
BOP departemen jasa Y sebanyak Rp 60.000.000 seluruhnya dialokasikan ke masing-masing
departemen produksi dengan proporsi masing-masing:
Departemen 1 = 25% x Rp 60.000.000 = Rp 15.000.000,-
Departemen 2 = 40% x Rp 60.000.000 = Rp 24.000.000,-
Departemen 3 = 35% x Rp 60.000.000 = Rp 21.000.000,-
Total = Rp 60.000.000,-
X = a1 + b1 Y
Y = a2 + b2 X
Z = a3 + b3 Z
Keterangan:
X = jumlah BOP bagian jasa X setelah menerima alokasi BOP dari bagian jasa Y
Y = jumlah BOP bagian jasa Y setelah menerima alokasi BOP dari bagian jasa X
a1 = BOP bagian jasa X sebelum alokasi
a2 = BOP bagian jasa Y sebelum alokasi
b1 = Persentase penggunaan jasa bangian jasa Y oleh bagian X
b2 = Persentase penggunaan jasa bangian jasa X oleh bagian Y
Contoh Kasus : Metode Alokasi Bertahap
PT RAS mempunyai dua departemen produksi dan dua departemen jasa. Perusahaan
merencanakan Biaya Overhead Pabrik untuk kapasitas normal produksi sebesar 50.000 unit,
selama Tahun 2006 sebesar:
Department Kegiatan Jumlah BOP
Proses 1 Setting Rp 22.800.000
Proses 2 Finishing Rp 12.200.000
Jasa x Listrik Rp 28.000.000
Jasa y Pemeliharaan Rp 2.000.000
Rencana penggunaan jasa dari departemen jasa adalah jasa bagian jasa selain digunakan oleh
bagian produksi (departemen proses 1 & 2), juga dipakai oleh bagian jasa sendiri. Dalam hal
ini terjadi tukar menukar jasa antara bagian jasa listrik dan bagian jasa pemeliharaan.
Proporsi pemakaian jasanya adalah:
Department Pemberi Department Pemakai
Jasa Jasa
Proses 1 Proses 2 Jasa x Jasa y
Jasa X 30% 50% - 20%
Jasa Y 40% 35% 25% -
Jawab :
Dengan menggunakan Metode Aljabar, maka biaya tiap bagian jasa dinyatakan dalam
persamaan-persamaan berikut:
X = a1 + b1 Y .................................. persamaan 1
Y = a2 + b2 X .................................. persamaan 2
X = 28.000.000 + 25% Y
Y = 2.000.000 + 20% X
Jadi
X = 28.000.000 + 0,25 (2.000.000 + 0,2 X)
X = 28.500.000 + 500.000 + 0,05 X
X – 0,05 X = 28.500.000
X = 30.000.000
Y = 2.000.000 + 20% X
Y = 2.000.000 + 0,2 (X)
Y = 2.000.000 + 0,2 (30.000.000)
Y = 8.000.000
Jadi
BOP bagian jasa listrik setelah mendapat alokasi BOP dari bagian jasa pemeliharaan
adalah sebesar Rp 30.000.000,-
BOP bagian jasa pemeliharaan setelah mendapatkan alokasi BOP dari bagian jasa
listrik adalah sebesar Rp 8.000.000,-
Dengan demikian maka jumlah BOP Neto untuk masing-masing departemen jasa adalah:
Kedua BOP Neto dari bagian jasa listrik dan pemeliharaan ini, kemudian dibebankan kepala
masing-masing departemen produksi sesuai proporsi masing-masing: