Anda di halaman 1dari 3

Nama : Arif Rachman Hakim

NIM : 63200407

Kelas : 63.3A.37

PERPAJAKAN LANJUTAN
TUGAS PERTEMUAN KE-10

1. Jelaskan kapan dimulai dan berakhirnya subjek pajak badan?

2. Berikan contoh organisasi internasional yang bukan subjek pajak badan?

3. Kebijakan apa akibat pandemi covid yang mengakibatkan perubahan peraturan PPh
Badan?

4. PT Jujur memiliki Penghasilan Kena Pajak (PKP) tahun 2020 sebesar Rp


825.000.000, Hitung besarnya PPh terhutang

5. PT. DOLLAR BERSAMA Memproduksi Alat mesin Kendaraan roda 4 dengan


Peredaran bruto Rp 188.067.000.000,00 Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan Rp 92.1 00.000.000,00 dan mempunyai Penghasilan lainnya
Rp 970.660.000,00 dan Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan lainnya tersebut Rp 182.000.000,00 terdapat Kompensasi kerugian Rp
99.970.000,00, Pajak Penghasilan Pasal 25 Rp 860.200.000,00, Pajak Penghasilan
Pasal 22 dipungut Pihak ketiga Rp 610.000.000,00,
Pajak Penghasilan Pasal 23 dipotong Pihak ketiga Rp 980.500.000,00

a.Penghasilan Kena Pajak ?


b.Berapakah Kredit Pajak
c. Pajak yang masih harus dibayar ?

JAWABAN :

1. A. Subjek badan dalam negeri

kewajiban pajak dimulai dari saat didirikan atau bertempat kedudukan diindonesia
dan berakhir pada badan tersebut dibubarkan atau tidak lagi bertempat kedudukan
diindonesia(pasal 2 ayat 3 UU Pph)

B. Subjek badan luar negeri

Kewajiban pajak dimulai pada saat menjalankan usaha melalui BUT maupun pada
saat menerima dan memperoleh penghasilan dan berakhir pada saat tidak lagi
menjalankan usaha diindonesia dengan melalui BUT atau tidak lagi menerima atau
memperoleh penghasilan diindonesia (pasal 2 ayat 4 huruf b dan pasal 24 ayat 4 UU
Pph)

2. IBRD (International bank for reconstruction and development)


IMF (international monetary fund)
FAO ( Food and agricultural organization)
ILO (International labour organization)

3. penurunan tarif Pph badan (pasal 5)


Penurunan tarif Pph badab go public (pasal 5)
Pemajakan atas transaksi elektronik(pasal 6)
Perpanjangan jangka waktu permohonan atau penyelesaiaan adm perpajakan (pasal
8)
Fasilitas kepabeanan(pasal 9)

4. Pph terutang = 50% x 25 % x 825.000.000


= Rp.103.125.000

5. Peredaran bruto
Rp 188.067.000.000
Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan
Rp 92.100.000.000 -

Laba usaha
Rp.95.967.000.000

Penghasilan lainnya Rp 970.660.000

Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan


memelihara penghasilan lainnya tersebut Rp 182.000.000 -

Penghasilan lainnya netto

Rp788.660.000 -

Jumlah seluruh penghasilan netto


Rp.96.755.660.000

Kompensasi kerugian
Rp 99.970.000 -

- Penghasilan kena pajak

Rp.96.655.690.000

Pajak penghasilan terutang :


Rp.96.655.690.000 x 19 %
Rp.18.364.581.100

B.Kredit pajak
Pajak Penghasilan Pasal 25 Rp 860.200.000
Pajak Penghasilan Pasal 22 dipungut Pihak ketiga Rp 610.000.000
Pajak Penghasilan Pasal 23 dipotong Pihak ketiga Rp 980.500.000

Rp.2.450.700.000

- Pajak yang masih harus dibayar

Rp.15.913.881.100

Anda mungkin juga menyukai