Anda di halaman 1dari 9

PENGANTAR

ILMU
EKONOMI
Dosen Pengampu : Atika, MA
TEAM 1
Cyntia Amelia Siregar
01 0502202053
03 Jihan Isnaini
Hasibuan
0502202064

Khairul Hasanah
02 0502202091
04 Sylmi Wildani
Lubis
0502202108
Masalah Pokok Perekonomian dan Kebutuhan Membuat
Pilihan
Berdasarkan permasalahan yang menjadi pijakan dalam perekonomian, maka para pakar ekonomi kapitalis melihat ada tiga
pokok permasalahan ekonomi yang harus dipecahkan masyarakat, yaitu.
1. Apa yang harus diproduksi dan dalam jumlah berapa (What)?
2. Bagaimana sumber-sumber ekonomi (faktor-faktor produksi) yang tersedia harus dipergunakan untuk memproduksi barang-
barang tersebut (Why) ?
3. Untuk Siapa barang-barang tersebut diproduksi; atau bagaimana barang-barang tersebut dibagikan di antara warga masyarakat
(for Whom)?

Menurut Boediono (2003:15) jawaban atas permasalahan benturan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan
terbatasnya (langkanya) sumber-sumber ekonomi yang tersedia, adalah dengan menambah jumlah produksi barang dan jasa setinggi-
tingginya agar kebutuhan manusia yang tidak terbatas dapat diperkecil jaraknya. Meskipun jawaban permasalahan tersebut pada
akhirnya harus berbenturan dengan tingkat permintaan konsumen, di mana tingkat permintaan konsumen dipengaruhi oleh banyak
faktor, sehingga tingkat produksi secara riil bukanlah produksi sebanyak-banyaknya karena dapat mengakibatkan inefisiensi dan
ketidakseimbangan pasar (market disequilibrium), akan tetapi philosofi pemecahan masalah (problem solving) ekonomi dengan cara
seperti ini menentukan bagaimana sistem ekonomi kapitalis melihat hakikat permasalahan ekonomi.
Definisi Ilmu Ekonomi dan Bentuk
Professor PA. Samuelson mendefinisikan Analisisnya
ilmu ekonomi sebagai “suatu studi mengenai individu-individu dan
masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas
tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk
kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat”.

Jenis analisa ilmu ekonomi secara garis besar dapat digolongkan menjadi 3 yaitu.
a. Ekonomi Deskriptif, Ilmu ekonomi yang memberikan gambaran tentang suatu kondisi atau keadaan ekonomi dengan
sebenarnya. Contoh : Krisis ekonomi di Indonesia menyebabkan menurunnya kurs rupiah terhadap US dollar.
b. Teori Ekonomi adalah pandangan-pandangan yang menggambarkan sifat hubungan yang wujud dalam kegiatan ekonomi,
dan ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu keadaan yang mempengaruhinya mengalami perubahan. Contoh :
Permintaan suatu barang akan naik bila harga barang tersebut turun, sebaliknya permintaan akan turun bila harga akan naik,
dengan asumsi penawaran dan pendapatan masyarakat tetap (semua faktor yang berpengaruh terhadap permintaan).
c. Teori Ekonomi Aplikasi (Ekonomi Terapan), Teori tersebut merupakan cabang dari ilmu ekonomi mikro dan makro.
Bertujuan untuk menganalisa dan menelaah tentang hal-hal yang perlu dilakukan mengenai suatu kejadian dalam
perekonomian. Contoh: Ekonomi moneter membahas dan memberikan masukan kepada pelaku ekonomi tentang bagaimana
cara mengelola uang dan mengatasi inflasi dengan menggunakan teori ekonomi baku yaitu Teori Ekonomi Makro
Ruang Lingkup Kelompok Analisis Presentasi Mikroekonomi dan
Makroekonomi
Ruang Lingkup Ekonomi
Ekonomi Mikro
mikro membicarakan tentang unit-unit individu seperti perusahaan dan rumah tangga mengalokasikan
pendapatannya untuk membeli barang-barang dan jasajasa yang beranekaragam. Teori ini juga akan mempelajari ekonomi
secara khusus maksudnya membahas tentang aktivitas ekonomi dari suatu satuan ekonomi dari keseluruhan seperti
konsumen, pemilik faktor-faktor produksi, tenaga kerja, perusahaan, industri dan lain sebagainya.
Adapun ruang lingkup dari ekonomi mikro adalah mempelajari tentang kegiatan ekonomi dari masing masing unit
ekonomi seperti:
a) Interaksi di pasar barang, d) Teori biaya yang akan menghasilkan penawaran(supply),
b) Perilaku penjual dan pembeli , e) Organisasi pasar (market organitation),dan
c) Interaksi di pasar faktor produksi, f) Keseimbangan umum (general equilibrium).

Ruang Lingkup Ekonomi


EkonomiMakro
makro membahas ekonomi nasional secara keseluruhan. Dalam menganalisis kegiatan pembeli (dalam
makroekonomi mereka dinamakan sebagai konsumen), yang dianalisis bukanlah mengenai tingkah laku seorang pembeli
tetapi keselurahan pembeli yang ada dalam perekonomian. Begitu pula, dalam menganalisis tingkah laku produsen, yang
diamati bukanlah kegiatan seorang produsen tetapi kegiatan keseluruhan produsen dalam perekonomian.
Dapat kita sebutkan satu per satu apa yang menjadi bagian dari ekonomi makro yang mempengaruhi ekonomi
nasional adalah rendahnya pertumbuhan ekonomi, kemiskinan & pengangguran, inflasi, rendahnya nilai kurs rupiah, krisis
energi, defisit APBN juga ketimpangan neraca perdagangan dan pembayaran menjadi permasalahan ekonomi nasional
dewasa ini.
Manfaat dan Batasan Teori Ekonomi Mikro
Islam
Pembahasan ekonomi mikro Islam tidak membedakan antara ilmu ekonomi sebagai analisis positif dan
normatif. Yang dimaksud dengan analisis positif adalah analisis yang menjelaskan sebab akibat. Sedangkan analisis
normatif merupakan analisis yang menjelaskan tentang apa yang seharusnya berlaku.
Faktanya, permasalahan ekonomi selalu dijelaskan dan diselesaikan dengan menggunakan beberapa asumsi yang
sekiranya sesuai dengan kenyataannya. Memasukkan unsur asumsi berarti memasukkan pemikiran atau pendapat yang
bersifat normatif.
Ilmu ekonomi Islam hanya memandang permasalahan ekonomi digolongkan dalam dua , yaitu ilmu ekonomi
dan doktrin ilmu ekonomi . Filosofi ekonomi memberikan ruh pemikiran dengan nilai-nilai Islami dan batasan-batasan
syariah, sedangkan ilmu ekonomi berisi alat-alat ekonomi yang digunakan.Semuanya harus seimbang karena kehidupan
dunia adalah ladang bagi bekal kehidupan akhirat. Integrasi antara ekonomi filosofi ke dalam ilmu ekonomi murni
disebabkan adanya pandangan bahwa kehidupan di dunia tidak dapat dipisahkan dari kehidupan di akhirat. Semuanya
harus seimbang karena kehidupan dunia adalah ladang bagi bekal kehidupan akhirat. Hal ini sesuai dengan firman Allah
SWT:
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya Dia akan melihat (balasan) nya. Dan
barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya Dia akan melihat (balasan) nya pula” (Al-zalzalah
(99): 7-8).
Dengan demikian, semua ilmu ekonomi kontemporer yang telah ada bukan berarti tidak sesuai ilmu ekonomi
Islami yang ada sesuai dengan ilmu ekonomi Islami. Selama teori tersebut sesuai asumsi dan tidak bertentangan dengan
hukum syariah, maka selama itu pula teori tersebut dapat dijadikan sebagai dasar untuk menyusun teori ekonomi Islami.

 
Perbedaan Ekonomi Konvensional dan
Ekonomi Islam
1) Sumber dan Tujuan 2) Konsep Harta dan
Kehidupan Kepemilikan
Islam memandang keinginan manusia untuk memiliki dan
3) Konsep Bunga
Ekonomi Islam berasaskan Al-Quran dan
Sunnah. Sedangkan ekonomi konvensional mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya merupakan dorongan
lahir berdasarkan pemikiran manusia yang bisa naluriah dan fitrah. Misalnya firman Allah Swt :
berubah dan bersifat tidak kekal,  “kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.
Sistem ekonomi Islam harus bebas dari
bahkan terkadang mengabaikan aspek etika (Qs. al-Fajr, 20).
bunga (riba) karena riba merupakan pemerasan
dan moral tergantung kepentingan apa dan Pemilik mutlak atas harta benda dan seluruh isi alam ini adalah
terhadap orang yang terdesak dan yang
siapa. Allah SWT. Manusia hanya sebagai pemegang amanah-Nya dalam
membutuhkan. Islam sangat mencela
Ekonomi Islam bertujuan untuk mencapai penggunaan dan pemanfaatannya sesuai dengan ketentuan yang telah
penggunaan modal yang mengandung unsur
kebahagiaan dunia dan akhirat, maksudnya digariskan Allah SWT. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt :
riba. Hal ini dapat difahami dari firman Allah
untuk meraih akhirat yang baik melaui proses “Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan
Swt:
dunia yang baik pula. Sedangkan ekonomi nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan
“Allah menghalalkan jual beli dan
konvensional menyelesaikan segala kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu
mengharamkan riba.” (Qs. al-Baqarah, 275).
permasalahan yang timbul tanpa ada dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang
pertimbangan soal ketuhanan dan keakhiratan, besar.” (Qs. al-Hadid : 7).
Dalam ayat selanjutnya, Allah Swt.
tetapi lebih memprioritaskan kebahagiaan Yang dimaksud dengan menguasai di sini ialah penguasaan yang
menegaskan:
manusia di dunia saja. Ekonomi Islam bukan secara mutlak. Manusia menafkahkan hartanya itu haruslah
“Allah memusnahkan riba dan
memposisikan manusia sebagai khalifah di menurut hukum-hukum yang telah disyariatkan Allah karena itu
menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak
muka bumi, segala fasilitas yang ada di bumi tidaklah boleh kikir dan boros. Sedangkan dalam ekonomi
menyukai setiap orang yang tetap dalam
diperuntukkan untuk manusia. kapitalis, kepemilikan bersifat mutlak dan pemanfaatannya pun
kekafiran dan bergelimang dosa.”(Qs. Al-
bebas, sebaliknya prinsip ekonomi sosiallis kepemilikan pribadi tidak
Baqarah, 276)
diakui, yang diakui kepemilikan negara. Salah satu karakteristik
Dengan alasan inilah modal menduduki
ekonomi Islam yang tidak terdapat dalam perekonomian lain adalah
peranan penting dalam sistem ekonomi Islam.
zakat.
Permasalahan Ekonomi Islam dengan Ekonomi
Konvensional
Inti dari masalah ekonomi yang kita pahami selama ini adalah kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan alat pemuas
kebutuhan terbatas.
Yang kuat memiliki akses terhadap sumber daya sehingga menjadi sangat kaya sementara yang lemah menjadi sangat miskin
karena tidak memiliki sumber daya.
Jadi, dalam perspektif nya yang pertam adalah sumber produksi kemudian produksi. Dari sini dapat dipahami bahawa yang menjadi titik
awal atau tingkatan pertama sistem ekonomi, bukan produksi sebagaimana dalam ekonomi politik tradisional.
Teori distribusi secara Islami menurut ulama ini terbagi menjadi 2 (dua) bentuk yaitu:
a) Pekerja yang melakukan kerja pada kekayaan alam menjadi pemilik hasil kerjanya,yakni peluang.
b) Usaha untuk memanfatkan atau mengambil keuntungan dari kekayaan dari kekayaan alam apa pun membuat
pelaku usaha memperoleh hal dari kekayaan alam tersebut.

Awal munculnya persoalan ekonomi merupakan pemikiran yang orisinal dan justru tidak disepakati oleh sebagian besar ekonomi
muslim lain, akan tetapi pemikiran ini diamini oleh beberapa teori yan berasal dari pemikiran ekonomi konvensional, seperti marinal
unility, law of dimishing return, dan hukum Gosen.
Disamping itu, pada kondisi sekaran tidak ada lagi negara yang menerapkan sistem kapitalis, begitu juga kepemilikan pribadi mulai diakui
negara komunis, hal ini menunjukkan bahwa sebagian pemikiran ekonomi Baqr al-Sadr, terutama tentang peran dan tanggung jawab
pemerintah dibidang ekonomi. 
Setiap individu dapat memiliki, membeli, dan menjual hartanya menurut yang dikehendaki tanpa hambatan. Individu mempunyai
kuasa penuh terhadap hartanya dan bebas menggunakan sumer-sumber ekonomi menurut cara yang dikehendaki. Setiap individu berhak
menikmati manfaat yang diperoleh dari produksi dan distribusi serta bebas untuk melakukan pekerjaan.
Di antara sistem ekonomi yang masih berpengaruh adalah sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi komando  . Pertumbuhan ekonomi
dunia banyak dirangsang oleh pertarungan antara dua sistem ini. Gagalnya kedua sistem ini dalam menciptakan kesejahteraan
masyarakat, mengharuskan adanya pemecahan.
KESIMPULAN

Menurut Boediono (2003:15) jawaban atas permasalahan benturan antara kebutuhan manusia
yang tidak terbatas dengan terbatasnya (langkanya) sumbersumber ekonomi yang tersedia, adalah
dengan menambah jumlah produksi barang dan jasa setinggi-tingginya agar kebutuhan manusia
yang tidak terbatas dapat diperkecil jaraknya. Menurut Mankiw mendefinisikan ilmu ekonomi
sebagai “studi tentang bagaimana masyarakat mengelola sumber daya-sumber daya yang selalu
terbatas atau langka”.
Jenis analisa ilmu ekonomi secara garis besar dapat digolongkan menjadi 3 yaitu, Ekonomi
Deskriptif, Teori Ekonomi, dan Teori Ekonomi Aplikasi ( Ekonomi Terapan ). Perbedaan ekonomi
mikro dan makro sangat berbeda. Pada ekonomi makro mempunyai kajian seperti variabel pada
investasi, pendapatan nasional, moneter dan lain sebagainya. Berdasarkan konsep dasar mempunyai
perbedaan dalam pengambilan kebijakan. Pada ekonomi mikro melibatkan teori seperti produksi,
harga dan distribusi. Sedangkan ekonomi makro meninjau output, income, kemungkinan inflasi dan
deflasi serta lainnya.

Anda mungkin juga menyukai