Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO ISLAM

DI SUSUN OLEH:
RINI SINTIAWATI (214022008)

SITI DAMAYANTI TUNGEDI (214022024)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


IAIN SULTAN AMAI GORONTALO
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karuniaNya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapaun tema dari
makalah ini adalah “Ruang Lingkup Ekonomi Makro Islam”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada dosen mata kuliah Ekonomi makro Islam yang telah memberikan tugas
terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada rekan saya
yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari
studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan
kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga
maklah ini dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.

Limboto, Oktober 2022

Tertanda,

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN

BAB II : PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Ekonomi Makro Islam
B. Perbedaan Ekonomi Makro Islam Dengan Ekonomi Konvensional
C. Fiqh Ekonomi Makro Islam Dengan Riba dan Zakat

BAB III: PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Kritik dan Saran
BAB I

PENDAHULUAN
Kemunculan eknomi islam merupakan suatu rahmat dari Allah SWT kepada
kaum muslim di dunia. Berkenaan dengan adanya era globalisasi dengan sistem
pasar bebas membuat roda perekonomian di kelola dengan prinsip ekonomi yang
rasional dan tidak manusiawi. Mereka para kaum ekonomi atas semakin teratas
dan mereka kaum ekonomi bawah semakin tertinggal. Pada dasarnya, ekonomi
konvensional lebh menekankan pada keuntungan belaka tanpa memperhatikan
nilai-nilai kemanusiaan.

Pada dasarnya, ekonomi islam merupakan kajian ilmu pengetahuan modern


dimana cabang ilmu tersebut mulai muncul pada tahun 1970-an, namun sejak
islam diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, asal muasal pemikiran ini
semakin berkembang. Dalam catatan sejarah islam, Nabi Muhammad mulai
mempraktekkan pembangunan ekonomi di Madina, dan melibatkan nilai-nilai
islam , khususnya akidah dan tauhid. (Santoso, 2011:3)

Konsep dasar ilmu ekonomi islam bersumber dari pemahaman filosofi


ekonomi islam yang menyeluruh dan mendalam. Hasil dari landasan filosofi ini
dapat digunakan sebagai kerangka untuk konstruksi social dan perilaku sistematik,
yaitu pengaturan kepemilikan, pembatasan perilaku individu, dan pengaturan
pelaku ekonomi ( Hafizah, 2015:35)
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Ekonomi Makro Islam


Disiplin ilmu ekonomi makro mempelajari bagaimana ekonomi secara
keselurughan atau yang meliputi perubahan karakteristik perekonomian
secara keseluruhan berdasarkan perubahan pandangan secara keseluruhan,
perubahan harga secara keseluruhan, dan pengagguran. Perilaku ini
menyebabkan semua perilaku keluarga dan perusahaan terjadi secara
bersamaan. Misalnya, ketika membahas pasar di pasar, terdpat hubungan
terentu antara jenis pasar satu dengan pasar yang lainnya. Namun berbeda
dengan pasar mikro, dalam ekonomi makro pasar ibarat unit yang saling
berhubungan dan beriteraksi. Oleh karena itu, output, tingkat
pengangguran, dan tingkat harga telah menjadi data makroeknomi dan
pertimbangan penting bagi para ahli makroekonomi sehingga menjadi
acuan bagi pembuat kebijakan untuk lebih memahami kondisi ekonomi
dan mengukur perekonomian suatu Negara (Baini, 2020:125)

Ilmu ekonomi makro dalam islam mengacu pada ilmu yang didalamnya
banyak pokok bahasan mengenai masalah kebijakan ekonomi makro yang
berupa pengelolaan dan pengolahan menurut ajaran islam. Ekonom islam
memiliki bebrapa pemahaman tentang ekonomi dalam islam.

1. M. Aram Khan
Dalam ekonomi islam terdapat suatu unsur pelajaran mengenai
kebahagiaan hidup manusia melalui kerja sama dengan pertisipasi
dalam penyelenggaraan sumber daya alam.
2. Muhammad Abdul Manan
Menurut Abdul manan, masalah-masalah social ekonomi yang
berdasarkan nilai-nilai keislaman merupakan ruang lingkup yang
dipalajari dalam ekonomi makro islam.
3. Umar Chapra
Menurut Umar Chapra, ekonomi makro islam adalah ilmu dedikasi
untuk mewujudkan kesenangan manusia dengan mengalokasikan dan
mengalokasikan sumber daya yang lebih sedikit. Ini mengacu pada
tidak adanya kebebasan pribadi atau perilaku ekonomi makro yang
berkelanjutan dan proses pengajaran islam tanpa ketimpangan
lingkungan (Syahbud, 2018:10)1

1
http://news.google.com/?tab=pn&authuser=0
B. Perbedaan Ekonomi Makro Islam Dan Ekonomomi Makro
Konvensional
Perbedaan ekonomi makro islam dan ekonomi makro konvensional
jika dilihat dari prinsipnya, jika ekonomi makro konvensional berperinsip
pada konsep scarcity sedangkan ekonomi makro islam berprinsip pada
goal oriented disiplin. Konsep scarcity adalah konsep yang menekankan
pada mempelajari perilaku manusia dalam menyikapi kelangkaan.
Sedangkan goal oriented disiplin menurut Nik Mustafa, islam berorientasi
pada tujuan (goal oriented). Prinsip-prinsip yang mengarahkan
pengorganisasian kegiatan-kegiatan ekonomi pada tingkat individu dan
kolektif bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan menyeluruh dalam tata
social islam.
Makro ekonomi adalah ilmu ekonomi yang mengkhususkan
membahas mekanisme perekonomian secara global atau keseluruhan
perekonomian yang berhubungan, terutama mengenai pertumbuhan
ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan serta dampak atas
berbagai tindakan pemerintah (misalnya perubahan tinbgkat pajak)
terhadap hal- hal tersebut. Persooalan-persoalan pokok dalam ekonomi
makro yang selalu di hadapi negraa yaitu: pertumbuhan ekonomi,
pendapatan nasional potensial dan sebenarnya, masalah pengangguran dan
inflasi.
Perbandingan ekonomi makro islam dengan ekonomi makro
konvensional:
1. Ekonomi makro konvensional (kapitalisme) menjadikan sekularisme
yang menghalangi agama. Sedangkan ekonomi makro islam
membahas permasalahan kebijakan ekonomi berupa pengelolaan dan
pengadilan sesuai dengan ajaran islam.
2. Ekonomi makro konvensional hanya membahas masalah demi
masalah secara global tanpa melihat kembali manfaat dan tujuan untuk
kemaslahatan /kesejahteraan rakyatnya. Sedangkan ekonomi makro
islam mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi
kehidupan di dunia dan akhirat.
3. Sumber utama ekonomi makro islam adalah Al-Quran dan As-
Sunnah,berbeda dengan ekonomi makro konvensional yang hanya
berdasarkan pada hal-hal yang bersifat positivistic.

Ekonomi itu adalah jihad dan ibadah. Oleh karena itu, tidak boleh
keluar dari konsep dasar dan syarat-syarat ibadah. Islam lebih
menekankan pada konsep need daripada want dalam menuju mashlahah,
karena need lebih bisa diukur daripada want. Tujuan ekonomi islam adalah
untuk mencapai falah di dunia dan akhirat (Qs. 25:63), jika dikaitkan
dengan metode HASHSLM, misalnya penerapannya dalam ekonomi
makro islam, diasumsikan pajak itu diganti dengan zakat maka dapat
ditarik kesimpulannya seperti ini (H)=(A) (H) (S) (L) (M) maka
pemerintah = zakat, aqidah,individu, Negara, dan kemaslahatan. Artinya
pemrintah menerapkan zakat sebagai pengganti pajak dimana masyarakat
pastilah harus memiliki aqidah yang akan dikeluarkan secara individu
yang akan dikelola oleh Negara, dengan tujuan kemaslahatan bagi
masyarakat di Negara tersebut.2

C. Fiqh Ekonomi Makro Islam Dengan Riba Dan Zakat


Fiqh zakat dan fiqh riba merupakan bagian dari sumber hukum fiqh
muamalah sebagai batasan kepada manusia dalam melakukan transaksi
jual beli (Syahbudi, 2018:13).
1. Fiqh Riba
Dari sebagian orang yang berpendapat tentang riba yaitu sebagian
memperbolehkannya untuk jenis usaha dan melarang bunga untuk
kebutuhan sehari-hari, namun berbeda dengan qardhawi yang
mengemukakan pendapat bahwa keduanya haram/ tidak boleh
diperbolehkan karenaa bunga itu sama dengan riba dimana jelas
keduanya tidak diperbolehkan dalam islam. Ditinau dalam perspektif
fiqh islam tanpa pengecualian bahwa praktik seperti itu tidak
diperbolehkan atau diharamkan. Agama islam melarang riba karena
praktik seperti itu tidaklah adil dan seimbang bagi pihak yang
membayar tanggungan bunga yang ditetapkan tapi pihak satunya
memperoleh keuntungan yang sangat banyak ( Syahbudi, 2018:13).
Dalam ekonomi makro ditinjau dari fungsi investasi, riba dapat
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya (tingkat bunga) investasi yang
dapat mematikan investasi itu sendiri. Dalam perekonomian makro
dalam mempraktikkan kebijakan moneter dengan menurunkan tingkat
suku bunga 0%dan menetapkan sanksi pada pemgang asset yang
kurang bahkan tida produtif yang dapat menjadi penimbunanuang
yang dapat dijadikan untuk modal produksi sebagai sector ril (Putra,
18:134).
Larangan riba dalam ekonomi merupakan sebagai tindakan
penghapusan ketidakadilan dan penegakkan keadilan. Kegiatan jual
beli dan hutan piutang harus dihapuskan riba/ melebihkan dari harga
sebelumnya dalam transaksinya. Keungan dan perbankan berkaitan
2
https://www.scribd.com/dokument/390760021/Perbedaan-Ekonomi-Makro-Islam-Dengan-
Konvensional
erat dengan persoalan riba seperti pada kejadian kritis moneter tahun
1997 dimana perekonomian di Indonesia sangat buruk karena
pengelolaan kebijakan moneter yangtidak efektiv.
Di dalam Al-Quran, Allah telah memberikan informasi mengenai
riba dalam empat tahapan, yaitu: Qs. Arrum: 39, dalam ayat tersebut,
jelas sekali bahwa Allah SWT tidak memberikan nilai tambah disisnya
pada irang yang berbuat riba. Pada hal ini Allah lebih memuliakan
orang-orang yang mau berzakat dengan melipatgandakan pahala orang
tersebut; Qs Annisa: -161, dalam firman Allah tersebut jelas diketahui
bahwa akan ada siksaan yang pedih bagi mereka yang suka memakan
harta riba, karena riba adalah dosa besar yang sering dilakukan
masyarakat yahudi pada zaman dahulu; Qs AL Imran: 130, yang
artinya “hai orang-orang yang beriman, janganlah kamunmemakan
riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah
supaya kamu mendapat keberuntungan”. Pembagian riba ada dua,
yaitu riba nasi’ah dan riba fadhal. Yang pertama adalah riba nasi’ah,
riba ini bisa diktakan sebagai riba yang dalam peraktiknya terdapat
akad persetujuan antara peminjam dan yang dipinjamkan, dimana
nantinya seorang yang meminjam tersebut uangnya dengan nominal
lebih besar sesuai kesepakatan. Sedangkan yang kedua, riba fadhal
adalah melakukan penukaran barang dengan barang yang sejnis pula
dengan persetujuan antra dua pihak. Dalam ayat di atas lebih mengarah
kepada ribayang melipatgandakan atau riba nasi’ah, diamna riba ini
sering terjadi pada masyarkat Arab jahiliyah; selanjutnya pada Qs Al-
Baqarah: 278-279, pada dasarnya larangan Allah mengenai riba itu
sudah jelas.
Selain firman Allah dapat pula dijelaskan bebrapa hadist nabi
mengenai riba, antara lain;
a. Dari Ibnu Abbas dari Nabi SAW, beliau bersabda: jika telah
muncul trabah zina dan itu di suatu negeri,maka berarti mereka
telah siap menanti datangnya azab Allah Swt.
b. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda:
“tuhan sesungguhnya berlaku adil karena tidak membenarkan
empat golongan memasuki surganya atau tidak mendapat petunjuk
yakni peminum arak, pemakan riba, pemakan harta anak yatim,
dan mereka yang menelantarkan ibu/bapaknya.
c. Diriwatkan oleh al-hakim dari Ibnu mas’ud bahwa Nabi SAW
bersabda: “riba itu mempunyai 73 tingkatan, yang paling rendah
dosanya sma dengan seseorang melakukan zina dengan ibunya.
2. Fiqh Zakat
Zakat adalah rukun islam yang ketiga, dimana zakat memgang
peranan sangat penting bagi umat muslim karena dapat digunakan
sebagai pencapaian kualitas keislaman sebagai bentuk kerukunan
seorang muslim dengan sesama muslim lain sehingga itu menjadi
dasar keimanan bagi umat muslim. Zakat berperan sebagai
pengurangan angka kemiskinan di dalam kehidupan masyarakat.
Dalam ekonomi islam sumber pemasukan Negara bukan hanya
pajak melainkan zakat sebagai pemasukan lain untuk suatu Negara.
Umat islam mempunyai social religi yang sangat penting bagi tatnan
kehidupan yaitu zakat, dimana zakat menjadi sumber pemasukan bagi
Negara dan kecukupan ekonomi yang merata kepada umat muslim
dan dapat menghapus ketimpangan social yang tidak diinginkan. Zakat
memberikan dampak positif bagi yang menerima zakat maupun orang
yang mengeluarkan zakat. 3

3
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=07I-
EAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR1&dq=info:MWpKY5_0pxoJ:scholar.google.com/
&ots=gh8YcjS5Su&sig=Fcbxu-Thy5v9Du2PQS5j1sOCJL0&redir_esc=y#v=onepage&q&f=true
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ilmu ekonomi makro dalam islam mengacu pada ilmu yang didalamnya
banyak pokok bahasan mengenai masalah kebijakan ekonomi makro yang
berupa pengelolaan dan pengolahan menurut ajaran islam.
Perbedaan ekonomi makro islam dan ekonomi makro konvensional
jika dilihat dari prinsipnya, jika ekonomi makro konvensional berperinsip
pada konsep scarcity sedangkan ekonomi makro islam berprinsip pada
goal oriented disiplin. Konsep scarcity adalah konsep yang menekankan
pada mempelajari perilaku manusia dalam menyikapi kelangkaan.
Sedangkan goal oriented disiplin menurut Nik Mustafa, islam berorientasi
pada tujuan (goal oriented). Prinsip-prinsip yang mengarahkan
pengorganisasian kegiatan-kegiatan ekonomi pada tingkat individu dan
kolektif bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan menyeluruh dalam tata
social islam.
B. Kritik Dan Saran
Makalah yang telah kami susun ini jauh dari kata sempuna, sehingga
kami penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca atas
kekurangan dari makalah ini. Agar dalam penyusunan makalah selanjutnya
bisa lebih baik dari makalah yang saat ini

Anda mungkin juga menyukai