Anda di halaman 1dari 6

Pengambilan Keputusan

Metode penghargapokokan variable juga bermanfaat dalam pengambilan keputusan-keputusan.

Keputusan Melayani Pesanan Khusus

Contoh: data perusahaan industri sepatu tahun 2019

a. kapasitas normal 25.000 unit

b. kapasitas terpakai 17.500 unit

c. harga jual per unit Rp. 200

d. biaya variable per unit Rp.124

e. biaya tetap sebulan Rp. 600.000

misal: pesanan khusus 5.000 unit, harga jual per unit Rp. 180.

Apakah dapat dilayani?

Keterangan Sebelum Setelah


Jualan
17.500 x 200 Rp. 3.500.000
(17.500 x 200) + (5000 x 180) Rp. 4.400.000
Biaya Variabel
17.500 x 124 Rp. 2.170.000
(17.500 x 5000) x 124 Rp. 2.790.000
Margin Kontribusi Rp. 1.330.000 Rp. 1.610.000
Biaya Tetap Rp. 600.000 Rp. 600.000
Laba Rp. 730.000 Rp. 1.010.000

Biaya Inkramental: biaya yg bertambah sebagai dipilihnya alternative tertentu

Biaya variabel sebelum Rp. 2.170.000

Biaya variabel setelah Rp. 2.790.000

Biaya Inkramental Rp. 620.000

Biaya diskramental: biaya yg berkurang sebagai dipilihnya alternative tertentu

Biaya diferensial: biaya yg berbeda untuk kondisi yg berbeda.

Dapatan inkramental: Dapatan yang bertambah sebagai akibat dipilihnya alternative tertentu.

Jualan sebelum Rp. 3.500.000

Jualan setelah Rp. 4.400.000


Dapatan inkramental Rp. 900.000

Dapatan diskramental: Dapatan yang berkurang sebagai akibat dipilihnya alternative tertentu.

Biaya relevan: biaya yang tidak akan dikeluarkan apabila pelaksanaan suatu aktivitas ditunda

Biaya tidak relevan: biaya yang dikeluarkan tanpa mempertimbangkan keputusan untuk membuat
atau membeli bagian tertentu, atau mempertahankan atau menegeluarkan jalur produk tertentu.

Keputusan membuat sendiri atau membeli

Contoh: data biaya perusahaan cat- membuat kaleng sendiri (rata2 pemakaian 60.000 setahun)

Biaya bahan baku : Rp. 320

Biaya tenaga kerja langsung : Rp. 240

Biaya overhead pabrik variabel : Rp. 110

Biaya overhead pabrik tetap : Rp. 100

Biaya produk per kaleng cat : Rp. 770

BOP tetap relevan setahun Rp. 1.000.000. jika membeli kaleng cat Rp. 700 per kaleng.

Apakah membuat sendiri atau membeli kaleng cat?

Membeli

Biaya Variabel = 60.000 x 700 : Rp. 42.000.000

BOP tetap tidak relevan = (60.000 x 100) – Rp. 1000.000 : Rp. 5.000.000

Rp. 47.000.000

Membuat

Biaya = 60.000 x 770 : Rp. 46.200.000

Penghematan jika membuat sendiri Rp. 800.000.

Keputusan Menutup Perusahaan

Untuk menentukan pada tingkat penjualan berapa suatu usaha harus ditutup dapat dihitung dengan
menggunakan rumus titik impas kas (break even point cash) atau shut down point (titik usaha
ditutup)

Titik usaha ditutup = Biaya Tetap Kas

Jualan – Biaya variabel kas


Contoh: PT Iqra’

BOP Variabel Tunai Setahun Per Unit


Biaya bahan pembantu 3.500.000 350
Biaya Tenaga kerja tak langsung 7.500.000 750
Biaya pemeliharaan 800.000 80
Biaya listrik pabrik 1.500.000 150
Lain-lain pabrik 500.000 50
Total BOP Variabel 13.800.000 1.380

Kapasitas normal = 100.000

Harga jual per unit Rp. 5.530

BOP tetap:

Biaya depresiasi pabrik dan peralatan Rp. 2.000.000

BOP tetap tunai:

Biaya tenaga kerja langsung 1.000.000

Biaya Pemeliharaan Pabrik 200.000

Biaya listrik pribadi 2.000.000

Biaya lain-lain pabrik 1.000.000

Jumlah BOP tetap tunai Rp. 4.200.000

Total BOP setahun Rp. 6.200.000

Biaya usaha tetap:

Biaya depresiasi dan penghapusan utang Rp. 1.169.000

Biaya usaha tetap tunai:

Biaya gaji penjualan 431.000

Biaya gaji pemimpin dan staf 1000.000

Lain-lain biaya tunai 600.000

Jumlah biaya usaha tetap tunai Rp. 2.031.000

Total biaya usaha tetap setahun Rp. 3.200.000

Total biaya tetap setahun Rp. 9.400.000

Biaya variabel per unit terdiri atas

Biaya bahan baku 1000

Biaya tenaga kerja langsung 1100


BOP variabel tunai 1380

Biaya usaha variabel

Komisi penjualan tunai 40

Premi saham 10 50

Total biaya variabel Rp. 3.530

Biaya variabel kas: Biaya variabel dikurangi biaya usaha variabel premi saham

= 3.530 – 10

= Rp. 3.520

Biaya tetap kas: biaya tetap setahun dikurangi biaya tetap bukan kas.

Biaya tetap setahun Rp. 9.400.000

Biaya depresiasi pabrik Rp. 2.000.000

Biaya depresiasi dan penghapusan piutang Rp. 1.169.000

Total biaya tetap bukan kas Rp. 6.231.000

Titik Usaha Impas = Rp. 6.231.000 = 3.100 unit

5.530 – 3520

Keputusan Menutup Usaha Sementara

Contoh:

Harga jual per unit (H) = Rp. 30

Biaya Variabel per unit (BV) = Rp. 20

Biaya tetap bila beroperasi (BTO) = Rp. 50.000

Biaya tetap bila berhenti sementara (BTS)= Rp. 20.000

Titik Usaha ditutup Sementara = BTO – BTS

H – BV

= 50.000 – 20.000

30 – 20

= 3000 unit
1. jika perusahan dalam sebulan mampu menjual diatas 3000 unit, sebaiknya terus beroperasi.

2. jika perusahaan hanya mampu menjual dibawah 3000 unit, sebaiknya ditutup sementara

3. jika mampu menjual 3000 unit, perusahaan boleh terus beroperasi atau ditutup sementara

Keputusan Membeli Mesin

Contoh:

Perusahaan kacang telur: total aset Rp. 30.000, 100 bungkus per hari

Perhitungan laba-rugi

Jualan 100 bungkus x 200 = Rp. 20.000

Biaya Variabel 100 bungkus x 95 = Rp. 9.500

Margin Kontribusi = Rp. 10.500

Biaya tetap = Rp. 3.000

Laba = Rp. 7.500

Bermaksud membeli mesin Rp. 10.000, penjualan perhari meningkat menjadi 150 bungkus dengan
tambahan modal kerja Rp. 1000. Biaya variabel menurun menjadi Rp. 83, biaya tetap meningkat
menjadi Rp. 4000 sehari.

Perhitungan laba rugi:

Jualan 150 bungkus x 200 = Rp. 30.000

Biaya Variabel 150 bungkus x 83 = Rp. 12.450

Margin Kontribusi = Rp. 17.550

Biaya tetap = Rp. 4.000

Laba = Rp. 13.550

Sebelum beli mesin

a. titik angka impas = 3000 / (200 - 95) = 28, 57 bungkus atau 28,57 x 200 = Rp. 5.714

b. Margin laba = 7500 / 20000 = 37,5 %

c. rentabilitas ekonomi = 7500 / 30000 = 25%

Sesudah beli mesin

a. titik angka impas = 4000 / (200 - 83) = 34,19 bungkus atau 34,19 x 200 = Rp. 6.838

b. Margin laba = 13550 / 30000 = 45,17 %

c. rentabilitas ekonomi = 13550 / (30000 + 10000 + 1000) = 33,05%

Anda mungkin juga menyukai