Standard Costing

(Full Costing)
 Standard Costing
 Sistem harga pokok standar merupakan sistem harga pokok yang ditentukan di
muka untuk mengolah produk/jasa dengan cara menentukan besarnya biaya
standar dari BBB, BTKL, dan BOP, dengan asumsi kondisi ekonomi, efisiensi,
dan faktor-faktor lain tetap.
 Manfaat harga pokok standar:
 Perencanaan
 Pengambilan Keputusan
 Pengendalian Biaya
 Variance Analysis (Analisis Selisih)
Rumus Selisih Biaya Produksi:

SBP = Bi. Produksi Std- Bi. Prod Ssg

Adanya selisih antara biaya produksi standar dan biaya produksi sesungguhnya
harus dianalisa apakah favorable (F) atau Unfavorable (UF).
Selisih Biaya Produksi terdiri dari:
 Selisih biaya bahan baku (material cost variance)
 Selisih biaya upah langsung (labor rate variance)
 Selisih biaya overhead pabrik (factory overhead cost variance)
 Selisih Biaya Bahan Baku
(Material Cost Variance)
 Rumus: SBBB = BBB.Std – BBB.Ssg
 Terdiri Dari:
a. Selisih Harga Bahan Baku (material cost variance)
SHBB = (H.Std-H.Ssg) x Kt.Ssg
b. Selisih Kuantitas Bahan Baku (material quantity variance)
SKBB = (Kt.Std-Kt.Ssg) x H.Std
 Selisih Biaya Upah Langsung
(Labor Cost Variance)
 Rumus: BUL.Std – BUL.Ssg
 Terdiri Dari:
a. Selisih tarif upah (labor rate variance)
STU = (TU.Std - TU.Ssg) x JK.Ssg
b. Selisih Efisiensi Upah/Selisih Jam kerja (labor eficiency variance)
SEU atau SJK = (JK.Std-JK.Ssg) x TU.Std
 Selisih Biaya Overhead Pabrik
(Factory Overhead Cost Variance)
 Rumus: BOP.Std – BOP.Ssg
 Terdiri Dari:
a. Analisa dua selisih (two variance method)

 Selisih Terkendali (controllable variance)

Rumus: ST = BOP.ssg – [(KN x TT) + (K.Std x
TV)]
 Selisih Volume (volume variance)
Rumus: SV =(KN –K.Std) x TT
 Selisih Biaya Overhead Pabrik
(Lanjutan)
b. Analisa tiga selisih (three variance method)

 Selisih Pengeluaran (spending variance)

Rumus: SP = BOP.ssg – [(KN x TT) + (K.Ssg x
TV)]
 Selisih kapasitas (idle capacity variance)
Rumus: SK =(KN – K.Ssg) x TT
 Selisih efisiensi (efficiency variance)
Rumus: SE =(K.Std – K.Ssg) x T.BOP Total
 Selisih Biaya Overhead Pabrik
(Lanjutan)
b. Analisa empat selisih (four variance method)

 Selisih Pengeluaran (spending variance)

 Selisih kapasitas (idle capacity variance)
 Selisih efisiensi tetap (fixed efficiency variance)
Rumus: SET =(K.Std – K.Ssg) x TT
 Selisih efisiensi variabel (variable efficiency
variance)
Rumus: SET =(K.Std – K.Ssg) x TV
 Contoh Soal
Sebuah perusahaan manufaktur menggunakan sistem harga pokok standar dalam
menghitung harga pokok dari produk yang dihasilkannya. Anggaran BOP
berjumlah Rp 3.500.000 diantaranya Rp 2.000.000 bersifat variabel pada 5000 jam
mesin sebagai kapasitas normal.
Harga pokok standar untuk menghasilkan 1 unit produk adalah sbb:
BBB : 10 Kg x Rp 500 = Rp 5.000
BTKL : 5 JKL x Rp 800 = Rp 4.000
BOP : 5 JM x Rp 700 = Rp 3.500
Total = Rp 12.500
 Contoh Soal (lanjutan)
Selama 1 periode telah dihasilkan produk sebanyak 1024 Unit dengan biaya sbb:
 Pemakaian BB 10.260 Kg @ Rp510
 Jam kerja langsung 5100 jam dengan tarif upah @ Rp 825
 BOP sesungguhnya Rp 3.565.000
Diminta: Hitunglah selisih biaya yang terjadi.
Jawab:
 Tarif BOP tetap
Estimasi BOP 3.500.000
= = Rp 700
Estimasi Jam Mesin (Kap. Normal) 5.000

 Tarif BOP Variabel

= = Rp 400
Estimasi BOP Variabel 2.000.000
Estimasi Jam Mesin (Kap. Normal) 5.000

 Tarif BOP Tetap = Rp 300

=
Estimasi BOP Variabel 1.500.000
Estimasi Jam Mesin (Kap. Normal) 5.000
Jawaban:

Elemen HP Standar HP Selisih

Biaya sesungguh- Biaya
Produksi Per Unit Total nya Produksi
(RP) (1024 Unit)

BBB 5.000 Rp 5.120.000 10.260 x 510 = Rp 112.600

Rp 5.232.600 (UF)
BTKL 4.000 Rp 4.096.000 5100JM x Rp 111.500
825= (UF)
Rp 4.207.500
BOP 3.500 Rp 3.584.000 Rp 3.565.000 Rp 19.000
(F)
Total 12.500 Rp 12.800.000 Rp 13.005.100 Rp 205.100
(UF)
Jawaban:
Selisih Biaya Produksi : Biaya Produksi Std - Biaya Produksi Ssg
SBP : Rp 12.800.000 – Rp 13.005.100
: Rp 205.100 (UF)
Terdiri dari:
1. SELISIH BIAYA BAHAN BAKU  Rp 112.600 (UF)
a) Selisih Harga Bahan Baku
SHBB : (H.std-H.ssg) x Kt.ssg
: (500-510) x 10.260
: 102.600 (UF)

b) Selisih Kuantitas Bahan Baku

SKBB : (Kt.std-Kt.ssg) x H.std
: [(1.024 x 10) – 10.260] x 500
: 10.000 (UF)
Jawaban:

2. SELISIH BIAYA UPAH LANGSUNG Rp 111.500 (UF)

a) Selisih Tarif Upah
STU : (TU.std - TU.ssg) x JK.ssg
: (Rp 800 – Rp 825) x 5.100
: 127.500 (UF)

b) Selisih Efisiensi Upah / Selisih Jam Kerja

SEU / SJK : (JK.std - JK.ssg) x TU.std
: [(1.024 x 5) – 5.100] x Rp 800
: 16.000 (F)
Untuk BOP diketahui:
 JK.ssg = K.ssg = 5.100
 JK.std = K.std = 5 x 1.024 = 5.120
 JK.normal = K.normal = 5.000

2. SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK Rp 19.000 (F)

a) Analisa Dua Selisih
 Selisih Terkendali
ST : BOP.ssg – [(KN x TT) + (K.Std x TV)]
: Rp 3.565.000 – [(5.000x300) + (5.120 x 400)]
: 17.000 (UF)
 Selisih Volume
SV : (KN – K.std) x TT
: (5.000 – 5.120) x Rp 300

: 36.000 (F)
Lanjutan……
2. SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK Rp 19.000 (F)
b) Analisa Tiga Selisih
 Selisih Pengeluaran
SP : BOP.ssg – [(KN x TT) + (K.ssg x TV)]
: Rp 3.565.000 – [(5.000x300) + (5.100 x 400)]
: 25.000 (UF)
 Selisih Kapasitas
SK : (KN – K.ssg) x TT
: (5.000 – 5.100) x Rp 300

: 30.000 (F)
 Selisih Efisiensi
SE : (K.std – K.ssg) x T. BOP Total
: (5.120 – 5.100) x Rp 700

: 14.000 (F)
Lanjutan……
2. SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK Rp 19.000 (F)
b) Analisa Empat Selisih
 Selisih Pengeluaran : 25.000 (UF)
 Selisih Kapasitas : 30.000 (F)
 Selisih Efisiensi Variabel
SEV : (K.std – K.ssg) x TV
: (5.120 – 5.100) x Rp 400

: 8.000 (F)
 Selisih Efisiensi Tetap
SET : (K.std – K.ssg) x TT
: (5.120 – 5.100) x Rp 300

: 6.000 (F)
 Contoh Soal
PT Bianglala menggunakan sistem harga pokok standar dalam
menghitung harga pokok dari produk yang dihasilkannya.
Harga pokok standar untuk menghasilkan 1 unit produk adalah
sbb:
BBB : 10 Kg x Rp 500 = Rp 5.000
BTKL : 5 JKL x Rp 800 = Rp 4.000
BOP : Var  5 JM x Rp 400 = Rp 2.000
tetap  5 JM x Rp 300 = Rp 1.500 = Rp 3.500
Total = Rp 12.500
 Contoh Soal (lanjutan)
Berikut ini merupakan informasi pada bulan Januari 2013:
a. Persediaan pada tanggal 1 Januari 2013: BB 100Kg
b. Pembelian BB selama Jan sebanyak 9.800Kg @ Rp 510
c. Jam kerja langsung sebanyak 4.800 jam dengan tarif upah per jam sebesar Rp
825
d. Jumlah produk yang dihasilkan sebanyak 1000 unit
e. BOP sesungguhnya sebesar Rp 3.350.000
f. Persediaan pada tanggal 31 Jan: BB 150 Kg
g. Kapasitas normal 5000 Jam kerja langsung

Diminta: Hitunglah selisih biaya yang terjadi.

Diketahui:
 Tarif BOP
 Tarif BOP tetap Rp 300
 Tarif BOP variabel Rp 400
 Tarif BOP total Rp 700

 BB yang digunakan:
= Persediaan (awal) + Pembelian - Persediaan (akhir)
= 100 Kg + 9.800Kg – 150 Kg = 9.750 Kg
 Jam Kerja
 J.ssg = K.ssg = 4.800
 J.std = K.std = 5 x 1.000 Unit = 5.000
 J Normal = K. Normal = 5.000
Jawaban:

Elemen HP Standar HP sesungguh- Selisih

Biaya nya Biaya
Produksi Per Total Produksi
Unit (1000 Unit)
(RP)
BBB 5.000 Rp 5.000.000 9.750 x 510 = Rp 27.500
Rp 4.972.500 (F)
BTKL 4.000 Rp 4.000.000 4800JM x 825= Rp 40.000
Rp 3.960.000 (F)
BOP 3.500 Rp 3.500.000 Rp 3.350.000 Rp 150.000
(F)
Total 12.500 Rp Rp 12.282.500 Rp 217.500
12.500.000 (F)
Jawaban:
Selisih Biaya Produksi : Biaya Produksi Std - Biaya Produksi Ssg
SBP : Rp 12.500.000 – Rp 12.282.500
: Rp 217.500 (F)
Terdiri dari:
1. SELISIH BIAYA BAHAN BAKU  Rp 27.500 (F)
a) Selisih Harga Bahan Baku
SHBB : (H.std-H.ssg) x Kt.ssg
: (500-510) x 9.750
: 97.500 (UF)

b) Selisih Kuantitas Bahan Baku

SKBB : (Kt.std-Kt.ssg) x H.std
: [(10 x1000) – 9.750] x 500
: 125.000 (F)
Jawaban:

2. SELISIH BIAYA UPAH LANGSUNG Rp 40.000 (F)

a) Selisih Tarif Upah
STU : (TU.std - TU.ssg) x JK.ssg
: (Rp 800 – Rp 825) x 4.800
: 120.000 (UF)

b) Selisih Efisiensi Upah / Selisih Jam Kerja

SEU / SJK : (JK.std - JK.ssg) x TU.std
: [(5x1000) – 4.800] x Rp 800
: 160.000 (F)
Untuk BOP diketahui:
 JK.ssg = K.ssg = 4.800
 JK.std = K.std = 5 x 1.000 = 5.000
 JK.normal = K.normal = 5.000

2. SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK Rp 150.000 (F)

a) Analisa Dua Selisih
 Selisih Terkendali
ST : BOP.ssg – [(KN x TT) + (K.Std x TV)]
: Rp 3.350.000 – [(5.000x300) + (5.000 x 400)]
: 150.000 (F)
 Selisih Volume
SV : (KN – K.std) x TT
: (5.000 – 5.000) x Rp 300

:0
Lanjutan……
2. SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK Rp 150.000 (F)
b) Analisa Tiga Selisih
 Selisih Pengeluaran
SP : BOP.ssg – [(KN x TT) + (K.ssg x TV)]
: Rp 3.350.000 – [(5.000x300) + (4.800x 400)]
: 70.000 (F)
 Selisih Kapasitas
SK : (KN – K.ssg) x TT
: (5.000 – 4.800) x Rp 300

: 60.000 (UF)
 Selisih Efisiensi
SE : (K.std – K.ssg) x T. BOP Total
: (4.800 – 5.000) x Rp 700

: 140.000 (F)
Lanjutan……
2. SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK Rp 19.000 (F)
b) Analisa Empat Selisih
 Selisih Pengeluaran : 70.000 (F)
 Selisih Kapasitas : 60.000 (UF)
 Selisih Efisiensi Variabel
SEV : (K.std – K.ssg) x TV
: (4.800 – 5000) x Rp 400

: 80.000 (F)
 Selisih Efisiensi Tetap
SET : (K.std – K.ssg) x TT
: (5.000 – 4.800) x Rp 300

: 60.000 (F)