Costing)
Standard Costing
Sistem harga pokok standar merupakan sistem harga pokok yang
ditentukan di muka untuk mengolah produk/jasa dengan cara
menentukan besarnya biaya standar dari BBB, BTKL, dan BOP,
dengan asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor lain
tetap.
Manfaat harga pokok standar:
Perencanaan
Pengambilan Keputusan
Pengendalian Biaya
Variance Analysis (Analisis
Selisih)
Rumus Selisih Biaya Produksi:
: 36.000 (F)
Lanjutan……
2. SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK→ Rp 19.000 (F)
b) Analisa Tiga Selisih
➢ Selisih Pengeluaran
SP : BOP.ssg – [(KN x TT) + (K.ssg x TV)]
: Rp 3.565.000 – [(5.000x300) + (5.100 x 400)]
: 25.000 (UF)
➢ Selisih Kapasitas
SK : (KN – K.ssg) x TT
: (5.000 – 5.100) x Rp 300
: 30.000 (F)
➢ Selisih Efisiensi
SE : (K.std – K.ssg) x T. BOP Total
: (5.120 – 5.100) x Rp 700
: 14.000 (F)
Lanjutan……
2. SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK→ Rp 19.000 (F)
b) Analisa Empat Selisih
➢ Selisih Pengeluaran : 25.000 (UF)
: 8.000 (F)
➢ Selisih Efisiensi Tetap
SET : (K.std – K.ssg) x TT
: (5.120 – 5.100) x Rp 300
: 6.000 (F)
Contoh Soal
PT Bianglala menggunakan sistem harga pokok
standar dalam menghitung harga pokok dari produk
yang dihasilkannya.
Harga pokok standar untuk menghasilkan 1 unit
produk adalah sbb:
BBB : 10 Kg x Rp 500 = Rp 5.000
BTKL : 5 JKL x Rp 800 = Rp 4.000
BOP : Var → 5 JM x Rp 400 = Rp 2.000
tetap → 5 JM x Rp 300 = Rp 1.500 = Rp 3.500
Total = Rp 12.500
Contoh Soal (lanjutan)
Berikut ini merupakan informasi pada bulan Januari 2013:
a. Persediaan pada tanggal 1 Januari 2013: BB 100Kg
b. Pembelian BB selama Jan sebanyak 9.800Kg @ Rp 510
c. Jam kerja langsung sebanyak 4.800 jam dengan tarif upah per
jam sebesar Rp 825
d. Jumlah produk yang dihasilkan sebanyak 1000 unit
e. BOP sesungguhnya sebesar Rp 3.350.000
f. Persediaan pada tanggal 31 Jan: BB 150 Kg
g. Kapasitas normal 5000 Jam kerja langsung
BB yang digunakan:
= Persediaan (awal) + Pembelian - Persediaan
(akhir)
= 100 Kg + 9.800Kg – 150 Kg = 9.750 Kg
Jam Kerja
J.ssg = K.ssg = 4.800
J.std = K.std = 5 x 1.000 Unit = 5.000
J Normal = K. Normal = 5.000
Jawaban:
:0
Lanjutan……
2. SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK→ Rp 150.000 (F)
b) Analisa Tiga Selisih
➢ Selisih Pengeluaran
SP : BOP.ssg – [(KN x TT) + (K.ssg x TV)]
: Rp 3.350.000 – [(5.000x300) + (4.800x 400)]
: 70.000 (F)
➢ Selisih Kapasitas
SK : (KN – K.ssg) x TT
: (5.000 – 4.800) x Rp 300
: 60.000 (UF)
➢ Selisih Efisiensi
SE : (K.std – K.ssg) x T. BOP Total
: (4.800 – 5.000) x Rp 700
: 140.000 (F)
Lanjutan……
2. SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK→ Rp 19.000 (F)
b) Analisa Empat Selisih
➢ Selisih Pengeluaran : 70.000 (F)
: 80.000 (F)
➢ Selisih Efisiensi Tetap
SET : (K.std – K.ssg) x TT
: (5.000 – 4.800) x Rp 300
: 60.000 (F)