Anda di halaman 1dari 4

ANGGARAN MATERIAL

NAMA : NAZILA MUTIA RIZQA


NIM : 1901102010012

Soal 1.
Perusahaan akan menyusun anggaran material tahun 2013 dengan data sebagai berikut:
a. Anggaran produksi tahun 2013
Tabel : AnggaranProduksiProduk A dan B
Triwulan Produk A Produk B
I 6.000 unit 8.000 unit
II 4.000 unit 9.000 unit
III 5.000 unit 10.000 unit
IV 4.500 unit 7.000 unit

b. Kedua produk menggunakan material yang sama dengan standar penggunaan material :
 Produk A : 3 kg
 Produk B : 4 kg
c. Nilai persediaan awal material sebesar Rp 9.000.000,- (harga per kg Rp 1.000,-) dan prediksi
persediaan akhir material sebesar 14.500 kg.
d. Padatahun 2013 pembelian material direncanakan dua kali dengan jumlah yang sama
dengan harga Rp 1.050,- per kg pada pembelian pertama dan Rp 1.100,- per kg pada
pembelian kedua.
e. Bila data diatas masih kurang maka boleh dilakukan asumsi atas dasar sesuai dengan realita.
Diminta :
1. Menyusun anggaran kebutuhan material per triwulan
2. Menyusun anggaran pembelian material.
3. Menyusun anggaran penggunaan material dengan metode LIFO, FIFO, dan AVERAGE
4. Menyusun anggaran persediaan material

Jawaban.
1. Menyusun anggaran kebutuhan material per triwulan
Rumus untuk Anggaran Kebutuhan :
Anggaran kebutuhan = anggaran produksi x standar penggunaan material
Catatan:
Anggaran Kebutuhan pertriwulan (dalam kg)
Selanjutnya buatlah tabelnya :
Tabel : Anggaran Kebutuhan Material
TW Produk A Produk B Jumlah
Produksi Standar Kebutuhan Produksi Standar Kebutuhan
I 6.000 unit 3 kg 18.000 8.000 unit 4 kg 32.000 50.000
II 4.000 unit 3 kg 12.000 9.000 unit 4 kg 36.000 48.000
III 5.000 unit 3 kg 15.000 10.000 unit 4 kg 40.000 55.000
IV 4.500 unit 3 kg 13.500 7.000 unit 4 kg 28.000 41.500
Σ =19.500 12 Σ =58.500 Σ =34.000 16 Σ =136.000 Σ =194.500

2. Menyusun anggaran pembelian material


a) Anggaran pembelian material (dalam kg)
Anggaran kebutuhan 194.500
Persedian akhir 14.500 +
Jumlah 209.000
Persedian awal 9.000*) -
Anggaran pembelian 200.000
Untuk persedian awal adalah = Rp 9.000.000 : 1.000 = 9.000 kg

b) Anggaran biaya pembelian material (dalam rupiah)


Pembelian material sebanyak 200.000 kg dilakukan 2 kali dengan
jumlah yang sama, masing-masing 100.000 kg.
Anggaran biaya pembelian :
Pembelian I : 100.000 x Rp 1.050,- = Rp 105.000.000
Pembelian II : 100.000 x Rp 1.100,- = Rp 110.000.000 +
Jumlah Rp 215.000.000

3. Menyusun anggaran penggunaan material


(1) Anggaran penggunan (penilaian persediaan akhir dengan metode FIFO)
 Anggaran pembelian : Rp215.000.000
 Nilai persediaan awal : 9.000 x 1.000 : Rp 9.000.000 +
 Jumlah : Rp 224.000.000
 Nilai persediaan akhir : Rp. 15.950.000 -
 Anggaran penggunaan material : Rp 208.050.000

(2) Anggaran penggunaan material (penilaian persediaan akhir dengan metode LIFO)
 Anggaran pembelian : Rp 215.000.000
 Nilai persediaan awal : 9.000 x 1.000 : Rp. 9.000.000 +
 Jumlah : Rp 224.000.000
 Nilai persediaan akhir : Rp. 14.775.000 -
 Anggaran penggunaan material : Rp 209.225.000

(3) Anggaran penggunaan material (penilaian persediaan akhir dengan metode AVERAGE)
 Anggaran pembelian : Rp 215.000.000
 Nilai persediaan awal : 9.000 x 1.000 : Rp 9.000.000 +
 Jumlah : Rp 224.000.000
 Nilai persediaan akhir : Rp. 15.225.000 -
 Anggaran penggunaan material : Rp208.775.000
Penjelasan untuk perhitungan diatas pada metode FIFO, LIFO dan AVERAGE.
Perhitungan nilai persediaan akhir sejumlah 14. 500 kg dengan metode FIFO, LIFO dan AVERAGE
didasarkanpada data sebagaiberikut:
Persediaan awal : 9.000 kg @ Rp 1.000,-
Pembelian I : 100.000 kg @ Rp 1.050,-
Pembelian II : 100.000 kg @ Rp 1.100,-
 Nilai persediaan akhir menurut metode FIFO 14.500 kg x Rp 1.100,- = Rp 15.950.000
 Nilai persediaan akhir menurut metode LIFO adalah :
9.000 kg x Rp 1.000,- = Rp 9.000.000
5.500 kg x Rp 1.050,- = Rp 5.775.000 +
Jumlah14.500kg Rp14.775.000
 Nilai persediaan akhir menurut metode AVERAGE adalah :

14.500 kg x (1.000, + 1.050,+ 1.100)


——————————= Rp. 15.225.000
3

Penjelasan :
 Pembelian awal 9.000 kg
 Setiap kali pembelian sebanyak 100.000 kg selama 2 kali setahun atau setiap 2 triwulan
sekali, yaitu pada triwulan I dan triwulan II
 Kebutuhan per triwulan sebagaimana pada anggaran kebutuhan material.
Soal2.
Perusahaan akan menyusun anggaran material tahun 2012 dengan data berikut ini:
a. Anggaran produksi tahun 2012
TW Produksi (unit)
I 6.500
II 6.000
III 4.000
IV 4.000

b. Standar pemakaian material (SUR) : 2 kg


c. Persediaan awal material 6.000 kg @ Rp 1.000
d. Persediaan akhir material 5.000 kg
e. Pembelian material direncanakan 4 kali dalam tahun 2012 dengan jumlah yang sama
f. Pada setiap pembelian dengan perkiraan harga/kg sebagai berikut:
 Pembelian 1 : Rp 1.100,-
 Pembelian 2 : Rp 1.200,-
 Pembelian 3 : Rp 1.300,-
 Pembelian 4 : Rp 1.400,-

Diminta :
1) Menentukan anggaran kebutuhan material per triwulan tahun 2012
2) Menentukan anggaran pembelian material tahun 2012
3) Menentukan anggaran penggunaan material tahun 2012 yang akan memperlihatkan nilai
persediaan setiap metode FIFO, LIFO dan AVERAGE

Jawaban.
1) Menentukan anggaran kebutuhan material per triwulantahun 2012
Triwulan I : 6.500 x 2kg = 13.000kg
Triwulan II : 6.000 x 2 kg =12.000 kg
Triwulan III : 4.000 x 2 kg = 8.000 kg
Triwulan IV : 4.000 x 2 kg = 8.000kg +
=41.000 kg
Catatan : jumlah kg tiaptriwulanadalahsama.

2) Menentukan anggaran pembelian material tahun 2012


Maka ini dapat diperhitungkan sebagai berikut:
Anggaran kebutuhan material = 41.000 kg
Persedian akhir = 5.000 kg +
Jumlah = 46.000 kg
Persedian awal = 6.000 kg -
Anggaran pembelian = 40.000 kg
Setiap kali pembelian = 40.000 kg : 4 triwulan = 10.000 kg

Anggaran biaya pembelian material adalah:


Pembelian 1 : 10.000 kg x Rp 1.100 = Rp 11.000.000
Pembelian 2 : 10.000 kg x Rp 1.200 = Rp 12.000.000
Pembelian 3 : 10.000 kg x Rp 1.300 = Rp 13.000.000
Pembelian 4 : 10.000 kg x Rp 1.400 = Rp 14.000.000 +
= Rp 50.000.000
3) Menentukan anggaran penggunaan material tahun 2012 yang akan memperlihatkan nilai
persediaan setiap metode FIFO, LIFO dan AVERAGE
ini akan disusun dengan pendekatan metode FIFO, LIFO dan AVERAGE
(1) Anggaran penggunan (penilaian persediaan akhir dengan metode FIFO)
 Anggaran pembelian : Rp 40.000
 Nilai persediaan awal : 6.000 x 1.000 : Rp 6.000.000 +
 Jumlah : Rp 6.040.000
 Nilai persediaan akhir (FIFO) : Rp 7.000.000 -
 Anggaran penggunaan material : Rp 960.000

(2) Anggaran penggunaan material (penilaian persediaan akhir dengan metode LIFO)
 Anggaran pembelian : Rp 40.000
 Nilai persediaan awal : 6.000 x 1.000 : Rp 6.000.000 +
 Jumlah : Rp 6.040.000
 Nilai persediaan akhir (LIFO) : Rp 5.000.000 -
 Anggaran penggunaan material : Rp 1.040.000

(3) Anggaran penggunaan material (penilaian persediaan akhir dengan metode AVERAGE)
 Anggaran pembelian : Rp 40.000
 Nilai persediaan awal : 6.000 x 1.000 : Rp 6.000.000 +
 Jumlah : Rp 6.040.000
 Nilai persediaan akhir (AVERAGE) : Rp 7.200.000 -
 Anggaran penggunaan material : Rp 1.160.000
Penjelasan :
Nilai persediaan akhir dihitung sebagai berikut:
Persediaan awal 6.000 kg @ Rp 1.000,-
Pembelian 1 10.000 kg @ Rp 1.100,-
Pembelian 2 10.000 kg @ Rp 1.200,-
Pembelian 3 10.000 kg @ Rp 1.300,-
Pembelian 4 10.000 kg @ Rp 1.400,-

 FIFO adalah Nilai persediaan akhir = 5.000 x Rp 1.400,- = Rp 7.000.000


 LIFO adalah Nilai persediaan akhir = 5.000 x Rp 1.000,- = Rp 5.000.000
 AVERAGE
Nilai persediaan akhir

6.000 kg x (1.000, + 1.100, + 1.200, + 1.300, + 1.400)


—————————————————— = Rp. 7.200.000
5

Anda mungkin juga menyukai