Anda di halaman 1dari 16

CONTOH KASUS ANGGARAN PENJUALAN

ANGGARAN PENJUALAN
A. Teknis dan Contoh Penyusunan Anggaran Penjualan
1. Metode Rata-rata bergerak
PT Izath Sentosa adalah perusahaan yang membuat topi , berikut data penjualan 3 bulan terakhir,
tentukan penjualan bulan April
Penjualan
Bulan
(kuantitas)
Januari 2000
February 2300
Maret 2450

Penyelesaian
Penjualan
Bulan
(kuantitas)
Januari 2000
February 2300
Maret 2450
April *2250
*2250 diperoleh dari (rata-rata 3 bulan sebelumnya)
2. Metode Trend moment
Berikut adalah data penjualan PT Izath Sentosa dari tahun 2006-2011, tentukan penjualan tahun
2012
Tahun Y
2006 240
2007 250
2008 280
2009 290
2010 305
2011 330

Berikut perhitungan untuk memudahkan metode trend moment


Tahun Y X XY X2
2006 240 0 0 0
2007 250 1 250 1
2008 280 2 560 4
2009 290 3 870 9
2010 305 4 1220 16
2011 330 5 1650 25
Ʃ 1695 15 4550 55
Y = data penjualan tahun sebelumnya
X = tahun ke-

Kemudian masukkan kedalam rumus


ƩY = n.a + b. ƩX 1695 = 6.a +b.15
ƩXY = a. ƩX + b. ƩX2 4550 = 15a + b. 55
Kemudian susun menggunakan metode eliminasi untuk mendapatkan nilai a atau b terlebih dahulu
1695 = 6.a +b.15 (x 2,5) 4237,5 = 15a + 37,5b
4550 = 15a + b. 55 ( x 1 ) 4550 = 15a + 55b -
-312,5 = -17,5b
b = 17,8571
Kemudian masukkan nilai b ke salah satu persamaan,
1695 = 6a + 267,8571*
a = 237,86
(*267,8571 = 15 x 17,8571)
Terakhir masukkan nilai a dan b kedalam persamaan Y= a + bX
Y = 237,86 + 17,8571*6
Y = 350
Jadi penjualan tahun 2012 dianggarkan sebesar 350 unit
3. Metode Perkiraan asosiatif: Regresi dan Analisis Korelasi
Contoh: PT Izath Sentosa memproduksi topi yang ditujukan untuk pria usia 14-23tahun . selama
bertahun-tahun perusahaan memiliki pengetahuan bahwa penjualan topi tersebut sangat
dipengaruhi oleh pengeluaran iklan dimajalah-majalah. Berikut tabel yang menyajikan data
penjualan (x) dan pengeluaran iklan (y) actual selama 2006-2011.
Tahun Penjualan
2006 1.000.000
2007 1.250.000
2008 1.375.000
2009 1.500.000
2010 1.500.000
2011 1.785.000
Berikut tabel untuk memudahkan pencarian anggaran penjualan tahun 2012
Penjualan Pengeluaran
Tahun X2 XY
(X) Iklan (Y)
2006 1000000 55000 3025000000 55000000000
2007 1250000 70000 4900000000 87500000000
2008 1375000 83500 6972250000 114812500000
2009 1500000 100000 10000000000 150000000000
2010 1500000 122500 15006250000 218662500000
2011 1785000 157500 24806250000 315787500000
Ʃ 8915000 588500 64709750000 941762500000
Dapat kita lihat disini X adalah Penjualan dan Y adalah pengeluaran iklan, Y dapat ditentukan
bebas oleh manajemen sehingga dampak dr perubahan Y adalah X akan mengikuti perubahan
secara fleksibel berdasar perubahan Y.
Selanjutnya masukkan dalam formula :
b=
b= 9,64
a = *y – bx a= 540.477,5
Terakhir masukkan a dan b kedalam persamaan y = a + bx
Penjualan = 540.477,5 + 9.64*175.000
= Rp.2.227.477.500
*175.000 adalah apabila dianggarkan pengeluaran iklan sebesar Rp.175.000.
4. Metode Analisis Industri
Contoh pada tahun 2010, PT Izath Sentosa mampu menjual produknya sbesar 20.000 unit. Pada
tahun yang sama, total penjualan industry mencapai 100.000 unit. Jika penjualan industry tahun
2011 diperkirakan naik sebesar 25% dan manajemen PT Izath Sentosa memperkirakan pangsa
pasar perusahaan untuk tahun 2011 naik 10% dari tahun 2010, buat anggaran penjualan PT Izath
Sentosa tahun 2011
- Langkah pertama tentukan pangsa pasar
- Kemudian tentukan penjualan industry untuk tahun 2011
Penjualan industry tahun 2011= 100.000 x (1+25%)
= 130.000
- Kemudian hitung kenaikan pangsa pasar tahun 2011
Pangsa pasar tahun 2011 = 30%
- Terakhir tentukan anggaran penjualan tahun 2011
Penjualan PT I.S tahun 2011 = Penj. Industri 2011 x pangsa pasar 2011
= 125.000 x 30%
= 37.500 unit
BAB II
ANGGARAN PRODUKSI
A. Contoh dan Teknis Penyusunan Anggaran Produksi
Dalam penyusunan Anggaran penjualan lebih dari satu bulan juga diperluka data estimasi
penjualan lebih dari satu bulan pula, terdapat dua metode dalam penentuan anggaran produksi
tersebut:
1. Kebijakan Tingkat Produksi
Contoh: PT. Izath Sentosa menggunakan kebijakan stabilisasi tingkat produksi dalam membuat
anggaran produksinya, berikut adalah data yang bersangkutan

Bulan Unit Terjual


Januari 2500
Februari 3000
Maret 3250

Nama Persediaan Akhir Persediaan Awal


Produk (Maret) (Januari)
Sepatu Sneakers 150 200

PENYELESAIAN
Langkah 1:
PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2012
Januari Februari Maret Total
Penjualan (unit) 2500 3000 3250 *8750
Ditambah: Persediaan Akhir **150
Total Barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi: Persediaan Awal ***200
Jumlah Barang Jadi yg akan
diproduksi
Ket: *8750 = (2500+3000+3250)
**150 = persediaan akhir bulan terakhir
***200 = persediaan awal bulan pertama
Langkah 2:
PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2012
Januari Februari Maret Total
Penjualan (unit) 2500 3000 3250 8750
Ditambah: Persediaan Akhir 150 *150
(1)
Total Barang jadi yang dibutuhkan 8900
Dikurangi: Persediaan Awal 200 **200
Jumlah Barang Jadi yg akan (2)
8700
diproduksi
Ket : *150 = persediaan akhir bulan terakhir menjadi persediaan akhir kuartal
**200= persediaan awal bulan pertama menjadi pers akhir kuartal
(1)
8900= 8750+150
(2)
8700= 8900-200
Langkah 3:
PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2012
Januari Februari Maret Total
Penjualan (unit) 2500 3000 3250 8750
Ditambah: Persediaan Akhir 150 150
Total Barang jadi yang dibutuhkan 8900
Dikurangi: Persediaan Awal 200 200
Jumlah Barang Jadi yg akan
*2900 *2900 *2900 8700
diproduksi
Ket: *2900 = 8700:3
Dibagi 3 karena jumlah bulan yang bersangkutan 3bulan

Langkah 4:
PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2012
Januari Februari Maret Total
Penjualan (unit) 2500 3000 3250 8750
Ditambah: Persediaan Akhir 150 150
(1)
Total Barang jadi yang dibutuhkan 3400 8900
(2)
Dikurangi: Persediaan Awal 200 500 200
Jumlah Barang Jadi yg akan
2900 2900 2900 8700
diproduksi
(1)
Ket: 3400 = 3250-150
(2)
500 = 3400-2900
Langkah 5
PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2012
Januari Februari Maret Total
Penjualan (unit) 2500 3000 3250 8750
(3) (1)
Ditambah: Persediaan Akhir 600 500 150 150
(2)
Total Barang jadi yang dibutuhkan 3100 3500 3400 8900
Dikurangi: Persediaan Awal 200 600 500 200
Jumlah Barang Jadi yg akan
2900 2900 2900 8700
diproduksi
(1)
Ket: 500 = Persediaan awal bulan Maret menjadi persediaan bulan
sebelumnya (Februari)
(2)
3500 = 3000+500
(3)
600 = persediaan awal bulan Februari yg menjadi persediaan akhir bulan
Januari
Jadi PT Izath Sentosa akan berproduksi sebanyak 2900 unit setiap bulannya pada kuartal pertama
2012

2. Kebijakan Tingkat Persediaan


Contoh: PT Izath Sentosa menetapkan Stabilitas tingkat persediaan untuk menyusun anggaran
produksi perusahaannya, berikut adalah data yang bersangkutan
Bulan Unit Terjual
Januari 4800
Februari 4200
Maret 3000

Nama Persediaan Akhir Persediaan Awal


Produk (Maret) (Januari)
Sepatu Sneakers 600 300
Berikut adalah Langkah dalam menyusun Laporan produksi
PENYELESAIAN
Langkah 1:
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2012
Januari Februari Maret Total
Penjualan (unit) 4800 4200 3000 13000
Ditambah: Persediaan Akhir 600 600
Total Barang jadi yang dibutuhkan
(2) (1)
Dikurangi: Persediaan Awal 300 400 500 300
Jumlah Barang Jadi yg akan
diproduksi
Ket: a. 600 adalah persediaan akhir bulan terakhir yg menjadi persediaan akhir
kuartal
b. 300 adalah persediaan awal bulan yg menjadi persediaan awal kuartal
c. (persediaan akhir – persediaan awal) = 600 – 300 = 300
d. kemudian 300 : 3 = *100
e. (2)400 = 300 + *100
f. (1)500 = (2)400 + *100
Langkah 2:
PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2012
Januari Februari Maret Total
Penjualan (unit) 4800 4200 3000 12000
Ditambah: Persediaan Akhir 400 500 600 600
Total Barang jadi yang dibutuhkan 5200 4700 3600 12600
Dikurangi: Persediaan Awal 300 400 500 300
Jumlah Barang Jadi yg akan
4900 4300 3100 12300
diproduksi
Ket :
a. Seperti sebelumnya persediaan awal bulan maret menjadi persediaan akhir bulan februari dan
demikian juga pada persediaan awal bulan februari yang menjadi persediaan akhir bulan januari
b. Jumlah barang yang diproduksi didapat dari
(penjualan+persediaan akhir-persediaan awal)
Jadi PT Izat Sentosa akan memproduksi produk jadi sebanyak
Januari = 4900 unit
Februari = 4300 unit, dan
Maret = 3100 unit
Dan total 12.300 unit selama kuartal pertama tahun 2012
BAB III
ANGGARAN PEMAKAIAN BAHAN BAKU
5. Contoh dan Teknis Penyusunan Anggaran Pemakaian Bahan Baku
Contoh : PT Izath Sentosa adalah perusahaan yang bergerak di bidang konveksi, pada akhir bulan
desember manajemen PT Izath Sentosa hendak menyusun anggaaran pemakaian bahan baku untuk
produksi Dress wanita “DS001” untuk bulan januari 2013. Berikut adalah anggaran produksi Dress
wanita “DS001” untuk bulan januari 2013.
Anggaran Produksi
PT Izath Sentosa
Bulan Januari 2013
Nama Produk “DS001”
Penjualan (unit) 8.000
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 4000
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 12.000
Dikurang: Persediaan awal barang jadi 2.000
Jumlah Barang jadi yang akan diproduksi 10.000
Adapun standar kebutuhan bahan baku untuk membuat dress adalah 2 m kain dan 3 buah manik.
Harga kain per meter adalah Rp.60.000,- sedangkan satu buah manik adalah Rp.3.000,-
PENYELESAIAN
Anggaran Pemakaian Bahan Baku
PT Izath Sentosa
Bulan Januari 2013
Nama Produk “DS001”
Kain Manik
Jumlah produksi barang jadi 10.000 10.000
Standar Kebutuhan Bahan baku per unit 2 3
(1) (1)
Jumlah kebutuhan bahan baku untuk produksi 20.000 30.000
Harga bahan baku per unit 60.000 3.000
(2) (2)
Total biaya bahan baku untuk produksi 1.200.000.000 90.000.000
(1) (2)
20.000 = 10.000 x 2 1.200.000.000=20.000 x 60.000
(1) (2)
30.000 = 10.000 x 3 90.000.000 = 30.000 x 3.000
Jadi total biaya untuk pemakaian bahan baku adalah 2.000 m kain seharga Rp.1,2 M dan 30.000
buah manik seharga Rp.90.000.000,-

ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN BAKU


5. Contoh dan Teknis Penyusunan Anggaran Pembelian Bahan Baku
Setelah melakukan penyusunan anggaran pemakaian bahan baku PT. Izath Sentosa menyusun
anggaran pembelian bahan baku untuk bulan januari 2013. Berikut adalah data yang bersangkutan
Anggaran Pemakaian Bahan Baku
PT Izath Sentosa
Bulan Januari 2013
Nama Produk “DS001”
Kain Manik
Jumlah produksi barang jadi 10.000 10.000
Standar Kebutuhan Bahan baku per unit 2 3
Jumlah kebutuhan bahan baku untuk produksi 20.000 30.000
Harga bahan baku per unit 60.000 3.000
Total biaya bahan baku untuk produksi 1.200.000.000 90.000.000
Berikut disajikan pula estimasi jumlah persediaan bahan baku awal dan akhir januari 2013
1 januari 2013 31 januari 2013
Kain 2.000 3.000
Manik 4.000 3.000
PENYELESAIAN
Anggaran Pembelian Bahan Baku
PT Izath Sentosa
Bulan Januari 2013
Nama Produk “DS001”
Kain Manik
Jumlah kebutuhan BB untuk diproduksi 20.000 30.000
Persediaan Akhir BB 3000 3000
(1) (1)
Jumlah kebutuhan BB untuk produksi 23.000 33.000
Persediaan Awal BB 2.000 4.000
(2) (2)
Jumlah BB yang harus dibeli 21.000 29.000
Harga BB per unit 60.000 3.000
(3) (3)
Total Biaya Pembelian BB 1.260.000.000 87.000.000
(1) (3)
23.000 = 20.000 + 3.000 1.260.000.000 = (2)21.000 x 60.000
(2)
21.000 = (1)23.000 – 2.000

BAB III
ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
5. Contoh dan Teknis Penyusunan Anggaran BTKL
PT Izath Sentosa hendak menyusun anggaran BTKL untuk bulan Januari 2013. berikut
Anggaran Produksi
PT Izath Sentosa
Bulan Januari 2013
Nama Produk “DS001”
Penjualan (unit) 8.000
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 4000
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 12.000
Dikurang: Persediaan awal barang jadi 2.000
Jumlah Barang jadi yang akan diproduksi 10.000

Produksi Dress Wanita “DS001” dilakukan oleh dua departemen.


1. Departemen Penjahitan
Waktu yang dibutuhkan untuk menjahit 1 Dress wanita adalah 2 jam. Honor pegawai departemen
penjahitan per jam nya sebesar Rp.10.000,-
2. Departemen Obras
Diperlukan waktu 30 menit untuk mengobras satu dress wanita. Honor untuk pegawai departemen
obras perjam nya sebesar Rp.8.000
PENYELESAIAN
Langkah 1
Susun Format anggaran seperti tabel berikut dan masukkan nilai data yang sudah diketahui
*0,5 jam = 30 menit
PT Izath Sentosa
Anggaran BTKL
Januari 2013
Nama Produk : “DS001”
Departemen Penjahitan
Jumlah Produksi 10.000
Standar Penggunaan Jam TKL 2
Jumlah Jam TKL
Upah perjam Rp.10.000
Anggaran BTKL Dept.Penjahitan
Departemen Obras
Jumlah Produksi 10.000
Standar Penggunaan Jam TKL *0.5
Jumlah Jam TKL
Upah perjam Rp.8.000
Anggaran BTKL Dept.Obras
Total Biaya TKL

PT Izath Sentosa
Anggaran BTKL
Januari 2013
Nama Produk : “DS001”
Departemen Penjahitan
Jumlah Produksi 10.000
Standar Penggunaan Jam TKL 2
(1)
Jumlah Jam TKL 20.000
Upah perjam Rp.10.000
(2)
Anggaran BTKL Dept.Penjahitan Rp.200.000.000,-
Departemen Obras
Jumlah Produksi 10.000
Standar Penggunaan Jam TKL 0.5
(1)
Jumlah Jam TKL 5.000
Upah perjam Rp.8.000
(2)
Anggaran BTKL Dept.Obras Rp.40.000.000,-
(3)Total Biaya TKL Rp.240.000.000,-
Ket:
(1) Jumlah Jam TKL = Jumlah Produksi x Standar penggunaan jam TKL
(2) Anggaran BTKL Dept. = (1)Jumlah Jam TKL x Upah Perjam
(3) Total BTKL = (2)Anggaran BTKL Dept.Penjht x (2)Anggaran BTKL Dept.Obras

ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PRODUKSI


5. Contoh dan Teknis Penyusunan Anggaran BOP
Berikut ini adalah data yang diperkirakan akan dikeluarkan oleh PT. Izath Sentosa untuk bulan
maret 2013:
a. Biaya gaji pengawas produksi tetap sebesar Rp.4.000.000,- per bulan. Biaya gaji pengawas
produksi yang dialokasikan ke Departemen Perakitan dan Departemen Penyelesaian dibagi secara
merata.
b. Biaya tetap untuk perawatan mesin sebesar Rp.2.000.000,- perbulan dialokasikan berdasarkan
jumlah mesin yang terdapat di tiap departemen. Biaya variable untuk perawatan mesin untuk kedua
departemen sebesar Rp.1.000,- perjam.
c. Biaya tetap untuk sewa pabrik sebesar Rp.6.000.000,- perbulan dialokasikan berdasarkan luas
bangunan yang dipakai oleh tiap departemen.
d. Biaya listrik yang bersifat variable untuk setiap pemakaian mesin perjam adalah Rp.3.000,-.
Tinggi atau rendahnya biaya listrik untuk setiap departemen ditentukan oleh waktu pekaian mesin.
Biaya listrik yang bersifat tetap sebesar Rp.4.000.000,- dialokasikan ke tiap departemen dengan
proporsi 60% untuk Dep.Perakitan dan 40% untuk Dep. Penyelesaian.
e. Biaya asuransi tetap pegawai pabrik sbesar Rp.5.000.000,- perbulan dialokasikan ke tiap
departemen berdasarkan BTKL per departemen perbulanya.
Berikut adalah tabel yang diperlukan untuk mengalokasikan BOP untuk Dep. Perakitan dan
Dep. Penyelesaian untuk bulan maret 2013:
Departemen Departemen
Keterangan
Perakitan Penyelesaian
Jumlah mesin 5 15
Jumlah jam mesin 1.500 2.000
Jumlah luas pabrik 1.000 m2 2.000 m2
Biaya tenaga kerja langsung Rp.1.380.000,- Rp.522.000,-
PENYELESAIAN
PT. IZATH SENTOSA
ANGGARAN BOP
Untuk Periode yang Berakhir Pada 31 Maret 2013
Biaya FOH Variabel Biaya FOH Fixed Total
Departemen Perakitan
(1)
Biaya gaji supervisor 2.000.000 2.000.000
(2)
Biaya perawatan mesin 1.500.000 500.000 2.000.000
(3)
Biaya sewa pabrik 2.000.000 2.000.000
(5) (4)
Biaya listrik 4.500.000 2.400.000 6.900.000
(6)
Biaya asuransi 3.571.430 3.571.430
Total 6.000.000 10.471.430 16.471.430
Biaya FOH Variabel Biaya FOH Fixed Total
Departemen Penyelesaian
(1)
Biaya gaji supervisor 2.000.000 2.000.000
(2)
Biaya perawatan mesin 2.000.000 1.500.000 3.500.000
(3)
Biaya sewa pabrik 4.000.000 4.000.000
(5) (4)
Biaya listrik 6.000.000 1.600.000 7.600.000
(6)
Biaya asuransi 1.428.570 1.428.570
Total 8.000.000 10.528.570 18.528.570
Keterangan:
(1) Biaya gaji dibagi secara merata
- Biaya gaji Dep. Perakitan 4.000.000:2 = 2.000.000
- Biaya gaji Dep Penyelesaian 4.000.000:2 = 2.000.000
(2) Biaya Perawatan mesin berdasar jumlah mesin yang ada tiap departemen
- Dep. Perakitan =
- Dep. Penyelesaian =
(3) Biaya sewa pabrik tetap berdasarkan luas setiap departemen
- Dep. Perakitan =
- Dep. Penyelesaian =
(4) Biaya Listrik Tetap
- Dep. Perakitan = 60% x 4.000.000 = Rp. 2.400.000
- Dep. Penyelesaian = 40% x 4.000.000 = Rp.1.600.000
(5) Biaya Listrik Variabel
- Dep. Perakitan = Rp.3.000 x Rp.1.500 = Rp.4.500.000
- Dep. Penyelesaian = Rp.3.000 x Rp.2.000 = Rp.6.000.000
(6) Biaya asuransi berdasarkan BTKL
- Dep. Perakitan =
- Dep. Penyelesaian =

Anda mungkin juga menyukai