Anda di halaman 1dari 6

BAB VII

ANGGARAN TENAGA KERJA

7.1 Perencanaan Tenaga Kerja


Pada setiap perusahaan tentu ada biaya yang dikeluarkan untuk keperluan
buruh. Buruh atau tenaga kerja, merupakan salah satu faktor produksi yang utama
dan yang selalu ada dalam perusahaan, meskipun pada perusahaan tersebut sudah
digunakan mesin-mesin. Mesin yang bekerja dalam perusahaan tentu saja perlu
ditangani oleh tenaga manusia, meskipun mesin-mesin zaman sekarang sudah
banyak yang bersifat otomatis. Tenaga Kerja yang bekerja di pabrik
dikelompokkan menjadi dua yakni:
• tenaga kerja langsung dan,
• tenaga kerja tak langsung,

Tenaga kerja langsung pengertiannya pada prinsipnya terbatas pada tenaga


kerja di pabrik yang secara langsung terlibat pada proses produksi dan biayanya
dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan. Sedangkan
tenaga kerja tak langsung pengertiannya terbatas pada tenaga kerja di pabrik yang
tidak terlibat secara langsung pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada
biaya overhead pabrik.

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tenaga kerja


antara lain adalah:
• Kebutuhan tenaga kerja.
• Pencarian atau penarikan tenaga kerja.
• Latihan bagi tenaga kerja baru.
• Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja.
• Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja.
• Pengawasan tenaga kerja.

JENIS TENAGA KERJA


Untuk kepentingan penyusunan anggaran dan perhitungan harga pokok produk
maka biasanya tenaga kerja dibagi menjadi:
• Tenaga kerja langsung.
• Tenaga kerja tak langsung.

Di muka telah diuraikan tentang bahan mentah langsung dan tak langsung yang
pada dasarnya sama sifatnya dengan tenaga kerja langsung dan tak langsung ini.
Tenaga kerja langsung mempunyai sifat-sifat:

DESTI DIRNAENI., SE, MM Page 46


1. Besar kacilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini berhubungan secara
langsung dengan tingkat kegiatan produksi. Biaya yang dikeluarkan untuk
tenaga kerja jenis ini merupakan biaya variabel.
2. Umumnya dikatakan bahwa tenaga kerja jenis ini merupakan tenaga kerja
yang kegiatannya langsung dapat dihubungkan dengan produk akhir
(terutama dalam penentuan harga pokok).

Dikategorikan sebagai tenaga kerja langsung antara lain adalah para buruh pabrik
yang ikut serta dalam kegiatan proses produksi dari bahan mentah sampai
berbentuk barang jadi.

Sedangkan tenaga kerja tidak langsung mempunyai sifat-sifat:


1. Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini tidak berhubungan secara
langsung dengan tingkat kegiatan produksi.
2. Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya yang
semi fixed atau semi variable. Artinya biaya-biaya yang mengalami
perubahan tetapi tidak secara sebanding dengan perubahan tingkat
kegiatan produksi.
3. Tempat bekerja dari tenaga kerja jenis ini tidak harus selalu di dalam
pabrik, tetapi dapat diluar pabrik.

Apabila tenaga kerja jenis ini bekerja dalam lingkungan pabrik maka biaya
yang dikeluarkan untuk mereka dikelompokkan ke dalam Anggaran Biaya
Overhead Pabrik.

7.2 Persiapan-persiapan Dalam Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja


Sebelum menyusun anggaran tenaga kerja perlu ditentukan terlebih dahulu
dasar satuan utama yang digunakan untuk menghitungnya. Kerap kali ditemui
dalam praktik yakni satuan hitung atas dasar jam buruh langsung (Direct Labor
Hour/DHL) dan biaya buruh langsung (Direct Labor Cost). Dalam persiapan
penyusunan anggaran ini terlebih dahulu dibuat manning table. Manning table,
merupakan daftar kebutuhan tenaga kerja yang menjelaskan:
1. Jenis atau kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan.
2. Jumlah masing-masing jenis tenaga kerja tersebut pada berbagai tingkat
kegiatan.
3. Bagian-bagian yang membutuhkannya.

Manning table disusun sebagai hasil perkiraan langsung masing-masing


kepala bagian Perkiraan ini dapat dilakukan dengan berdasarkan judgment saja,
tetapi dapat pula dengan berdasarkan pengalaman-pengalaman pada waktu-waktu
yang lalu, dengan berpedoman pada tingkat kegiatan perusahaan. Setelah itu lalu
dihitung jam buruh langsung untuk masing-masing jenis barang yang dihasilkan
atau masing-masing bagian tempat mereka bekerja. Jam buruh langsung ini dapat
dihitung dengan berbagai cara, di antaranya dengan analisa gerak dan waktu.

DESTI DIRNAENI., SE, MM Page 47


Analisis gerak yaitu pengamatan terhadap gerakan-gerakan yang dilakukan
dalam rangka proses produksi satu jenis barang tertentu. Sedangkan analisa waktu
yaitu perhitungan terhadap waktu yang dibutuhkan untuk setiap gerakan yang
dilakukan dalam rangka proses produksi. Sebagai hasil dilakukannya analisa
gerak dan waktu ini akan diperoleh waktu standart yang diperlukan untuk
menyelesaikan satu unit barang tertentu, yang dinyatakan dengan DLH /Direct
Labor Hour. Setelah dihitung jam buruh langsung untuk masing-masing jenis
barang, kemudian dibuat perkiraan tentang tingkat upah rata-rata (average wage
rate) untuk tahun anggaran yang bersangkutan. Cara yang termudah untuk
mencari tingkat rata-rata per orang per jam buruh langsung adalah dengan
membagi jumlah rupiah yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja langsung
dengan jumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan.

7.4 Kasus
1. Berikut ini data anggaran produksi PT Galuh Banjar tahun 2014 dan data
lainnya.
PT Galuh Banjar
ANGGARAN PRODUKSI
Tahun 2014
(Dalam Unit)

Keterangan Produk A Produk B Produk C Jumlah


Penjualan 15.000 10.000 25.000 50.000
Persediaan akhir 3.000 5.000 7.000 15.000
Produk siap jual 18.000 15.000 32.000 65.000
Persediaan awal 3.000 4.000 7.000 14.000
Produksi 15.000 11.000 25.000 51.000

Standar jam kerja


Jenis Produk Departemen 1 Departemen 2 Departemen 3
Produk A 2 jam kerja 1 jam kerja 4 jam kerja
Produk B 2 jam kerja 1 jam kerja 2 jam kerja
Produk C 1 jam kerja 2 jam kerja 3 jam kerja

DESTI DIRNAENI., SE, MM Page 48


Upah per jam kerja: Departemen 1 = Rp 600
Departemen 2 = Rp 200
Departemen 3 = Rp 500
Dari data tersebut buatlah anggaran biaya tenaga kerja langsung.
Jawab:
PT Galuh Banjar
ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
Tahun 2014
(Dalam Unit)
Departemen
Keterangan Jumlah
1 2 3
Produk A : 15.000 x 2 jam 30.000 jam - - -
15.000 x 1 jam - 15.000 jam - -
15.000 x 4 jam - - 60.000 jam 105.000 jam
Produk B : 11.000 x 2 jam 22.000 jam - - -
11.000 x 2 jam - 11.000 jam - -
11.000 x 2 jam - - 22.000 jam 55.000 jam
Produk C : 25.000 x 1 jam 25.000 jam - - -
25.000 x 2 jam - 50.000 jam - -
25.000 x 3 jam - - 75.000 jam 150.000 jam
Jam kerja terpakai 77.000 jam 76.000 jam 157.000 jam 310.000 jam
Upah per jam kerja x Rp 600 Rp 200 Rp 500
Biaya tenaga kerja langsung Rp 46.200.000 Rp 15.200.000 Rp 78.500.000 Rp 139.900.000

2. Perusahaan Kecap Asli akan menusun anggaran beban usaha selama tahun
2014 dengan data sebagai berikut:
a. Mempunyai aktiva tetap terdiri dari :
Pada bagian penjualan senilai Rp 100.000
Pada bagian umum senilai Rp 50.000

DESTI DIRNAENI., SE, MM Page 49


Aktiva tetap disusutkan dengan metode garis lurus sebesar 12%
setahun atau 3% tiap triwulan.
b. Penjualan direncanakan pada triwulan I Rp 24.000, II Rp 25.500,
III Rp 6.750, dan IV Rp 26.750.
c. Komisi penjualan 5% dari penjualan dan angkutan penjualan
ditaksir 2% dari penjualan.
d. Gaji penjualan dan pemeliharaan alat penjualan tiap triwulan
masing-masing Rp 1.000 dan Rp 700.
e. Perlengkapan (supplies) penjualan diestimasi pada triwulan I Rp
200, II Rp 210, III Rp 250, dan IV Rp 250.
f. Beban promosi tetap tiap triwulan Rp 300 dan beban promosi
variabel triwulan I dan II masing-masing 1% dari penjualan,
triwulan III dan IV masing-masing 2% dri penjualan.
g. Beban penjualan lainnya pada triwulan I dan II masing-masing Rp
150, triwulan III dan IV masing-masing Rp 200.
h. Beban administrasi ditaksir tiap triwulan terdiri dari :
Gaji pimpinan dan staf kantor Rp 300
Asuransi alat kantor Rp 100
Perlengkapan kantor Rp 50
Pemeliharaan kantor Rp 125
Lainnya Rp 75

Ditanyakan : Dari data tersebut buatlah anggaran beban usaha.

DESTI DIRNAENI., SE, MM Page 50


Jawab:
Perusahaan Kecap Asli
ANGGARAN BEBAN USAHA
Tiap Triwulan pada Tahun 2014
(Dalam Rp)
Unsur Beban Usaha I II III IV Setahun
1. Beban Penjualan
Komisi penjualan 1.220 1.275 1.338 1.338 5.171
Angkutan penjualan 488 510 535 535 2.068
Gaji penjualan 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000
Pemeliharaan alat 700 700 700 700 700 2.800
Depresiasi alat 3.000 3.000 3.000 3.000 12.000
Promosi 244 255 535 535 1.569
Perlengkapan penjualan 200 210 250 250 910
Lainnya 150 150 200 200 700
Jumlah 1 7.002 7.100 7.558 7.558 29.218
2. Beban Administrasi
Gaji pimpinan/ staf 300 300 300 300 300 1.200
Depresiasi alat 1.500 1.500 1.500 1.500 6000
Asuransi alat 100 100 100 100 400
Perlengkapan kantor 50 50 50 50 200
Pemeliharaan alat 125 125 125 125 500
Lainnya 75 75 75 75 300
Jumlah 2 2.150 2.150 2.150 2.150 8.600
3. beban usaha (1+2) 9.152 9.250 9.708 9.708 37.818

DESTI DIRNAENI., SE, MM Page 51

Anda mungkin juga menyukai