Disusun Oleh : Hangga Arista (19404073) Muhammad Rizqan Lazuardi (19404108) Herkulanus (19404163) Kelas :3D2 Pengertian Objek Pajak Dan Subjek Pajak
Pengertian mendasar Objek pajak adalah sumber
penghasilan atau pendapatan yang dikenakan pajak.
Sedangkan Subjek pajak adalah perseorangan atau
sebuah badan usaha yang ditetapkan menjadi pelaku pajak tersebut.Sehingga bisa dikatakan setiap subjek pajak pasti mempunyai objek pajak sementara perseorangan atau badan usaha disebut sebagai wajib pajak. Objek Pajak
Objek pajak adalah penghasilan atau disebut juga setiap
tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dikonsumsi atau meningkatkan harta kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun, termasuk :
1. Penghasilan karena pekerjaan / jasa, gaji, upah, tunjangan,
honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun dan imbalan lainnya terkecuali ditentukan lain dalam Undang-undang. 2. Hadiah undian, hadiah dari pekerjaan atau kegiatan dan hadiah penghargaan
3. Laba usaha.
4. Keuntungan penjualan atau keuntungan dari pengalihan
harta.
5. Keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan,
persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal. 6. Keuntungan yang diperoleh karena adanya pengalihan harta kepada para pemegang saham, sekutu, atau anggota yang diperoleh perseroan, persekutuan, dan badan lainnya seperti :
a. Keuntungan likuidasi, keuntungan penggabungan,
keuntungan peleburan, keuntungan pemekaran, keuntungan pemecahan, keuntungan pengambilalihan usaha atau reorganisasi dengan nama dan dalam bentuk apa pun. b. Keuntungan dari pengalihan harta berupa hibah, bantuan, atau sumbangan, kecuali yang diberikan kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat dan badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan. c. Keuntungan dari penjualan / pengalihan sebagian atau semuanya dari hak penambangan, tanda turut serta dalam pembiayaan, atau permodalan dalam perusahaan pertambangan.Penerimaan kembali pembayaran pajak yang sudah dibebankan menjadi biaya dan pembayaran tambahan dari pengembalian pajak. Yang Tidak Termasuk Objek Pajak
1. warisan.
2. Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai
pengganti saham atau sebagai pengganti penyertaan modal.
3. Imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima
dalam bentuk natura atau kenikmatan.
4. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi
sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa. Subjek Pajak
Yang menjadi subjek pajak adalah :
1.Orang pribadi / perseorangan. 2. Warisan yang belum dibagikan sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak. 3. Bentuk usaha tetap ( Subjek pajak yang perlakuannya dipersamakan dengan subjek pajak badan ).
Subjek pajak tersebut diatas juga digolongkan menjadi dua
yaitu subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar negeri. Subjek pajak dalam negeri
1. Seseorang / orang pribadi yang bertempat tinggal di
Indonesia, orang pribadi yang tinggal di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan atau setahun, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan berniat untuk bertempat tinggal di Indonesia. 2. Badan yang berdiri atau berkedudukan di Indonesia, kecuali unit tertentu dari badan pemerintah dengan kriteria sebagai berikut :
a. Pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
b. Pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. c. Penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
d. Pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan
fungsional negara; dan
e. Warisan yang belum dibagikan sebagai satu kesatuan
menggantikan yang berhak. Subjek Pajak Luar Negeri
Seseorang yang tidak bertempat tinggal di Indonesia,
seseorang yang berada di Indonesia kurang dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan atau setahun, dan badan yang tidak berdiri dan tidak berkedudukan di Indonesia, yang menerima atau mendapatkan penghasilan dari Indonesia tidak dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia. TERIMAKASIH