Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN AUDIT

Definisi dan Tujuan Laporan Audit

 Menurut Mulyadi, Laporan Audit merupakan media yang dipakai


oleh auditor dalam berkomunikasi dengan masyarakat
lingkungannya. Dalam laporan tersebut, auditor menyajikan
pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan auditan.
Menurut Boynton, Johnson, Kell, Laporan adalah media formal
yang digunakan oleh auditor dalam mengkomunikasikan kepada
pihak yang berkepentingan tentang kesimpulan atas laporan
keuangan yang diaudit. Dalam menerbitkan laporan audit, auditor
harus memenuhi empat standar pelaporan yang ditetapkan dalam
standar auditing yang berlaku umum Memberikan pendapat atas
kewajaran penyajian laporan keuangan perusahaan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang diterima umum di Indonesia
Unsur-Unsur Laporan Audit

1. Judul laporan
2. Alamat yg dituju lap audit
3. Paragraf Pendahuluan
a. Pernyataan telah mengaudit
b. Periode lap keuangan yang diaudit
c. Masalah tanggung jawab
4. Paragraf lingkup audit
5. Paragraf pendapat/opini
6. Tanda tangan dan nama akuntan
7. Tanggal laporan
ANALISIS LAPORAN AUDIT

PARAGRAF
PENGANTAR

PARAGRAF
LINGKUP

PARAGRAF
PENDAPAT
 Paragraf Pengantar
1. Kalimat pertama menjelaskan obyek yang menjadi sasaran Auditing Obyek audit yaitu : Neraca,
Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas
2. Kalimat kedua dan ketiga menjelaskan tanggung jawab manajemen dan tanggung jawab auditor

 Paragraf Lingkup
Merupakan pernyataan auditor bahwa auditnya dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan
oleh IAI dan pernyataan keyakinan bahwa pelaksanaan audit memberikan dasar yang memadai bagi
auditor untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan.
Kalimat ketiga menyampaikan pesan:
1. Dalam perikatan umum, auditor melaksanakan auditnya atas dasar pengujian bukan atas dasar
pemeriksaan seluruh bukti
2. Pemahaman Internal Control merupakan dasar untuk menentukan jenis dan luas pengujian
3. Luas pengujian dan dan pemilihan prosedur audit ditentukan oleh auditor atas dasar
pengalamannya.
4. Pemeriksaan audit tidak hanya catatan akuntansi saja tapi juga bukti penguat lainnya

 Paragraf Pendapat
Merupakan paragraf yang digunakan oleh auditor untuk menyatakan pendapat mengenai laporan keuangan
. Dalam paragraf ini auditor menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan auditan
dalam semua hal yang material yang didasarkan atas kesesuaian penyusunan LK dengan prinsip akuntansi
yang diterima umum.
JENIS-JENIS PENDAPAT AUDIT

 Menurut SPAP (Standar Profesi Akuntan Publik) ada 5 jenis pendapat


akuntan:
1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)
Kondisi yang mendukung untuk dikeluarkannya pendapat wajar tanpa
pengecualian :
 Unsur-unsur lap keuangan lengkap
 Ketiga standar umum dipenuhi
 Bahan bukti yang diperlukan cukup Memadai
 LK disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum
 Tak ada situasi yg memerlukan tambahan paragraf penjelasan atau
modifikasi kata-kata
2. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Bahasa Penjelasan Yang
Ditambahkan Laporan Audit Bentuk Baku (Unqualified Opinion With
Explanatory Language)
Jika terdapat keadaan tertentu yang mengharuskan menambah paragraf
penjelasan meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa
pengecualian. Keadaan tersebut meliputi:
a) Pendapat wajar sebagian didasarkan atas laporan auditor independen
lain
b) Laporan Keuangan disajikan menyimpang dari suatu SAK
c) Auditor sangsi atas kelangsungan usaha entitas namun setelah
mempertimbangkan rencana manajemen, auditor berkesimpulan bahwa
rencana manajemen secara efektif dapat dilaksanakan.
e. Diantara 2 periode akuntansi terdapat suatu perubahan material dalam
penggunaan SAK atau dalam metode penerapannya. Keadaan tertentu
yang berhubungan dengan laporan audit atas laporan keuangan
komparatif
f. Data keuangan kuartalan tertentu yang diharuskan oleh BAPEPAM
namun tidak disajikan atau tidak direview.
g. Informasi lain dalam suatu dokumen yang berisi LK yang diaudit
secara material tidak konsisten dengan informasi yang disajikan dalam
LK
3. Pendapat Wajar Dengan Pengecualian (Qualified
Opinion)
Pendapat ini dikeluarkan bilamana: Ketiadaan bukti kompeten
yang cukup atau adanya pembatasan terhadap lingkup audit
yang mengakibatkan auditor berkesimpulan bahwa ia tidak
dapat menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian dan ia
berkesimpulan tidak menyatakan tidak memberikan pendapat.
Auditor yakin bahwa LK berisi penyimpangan dari
SAK/ETAP/IFRS yang berdampak material dan ia
berkesimpulan untuk tidak menyatakan pendapat tidak wajar :
a. Harus menjelaskan semua alasan yang menguatkan dalam
satu atau lebih paragraph terpisah yg dicantumkan sebelum
paragraf pendapat.
b. Harus berisi kata kecuali atau pengecualian.
4. Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion)
Laporan keuangan secara keseluruhan tidak disajikan secara
wajar sesuai dengan SAK/ETAP/IFRS. Apabila menyatakan
pendapat tidak wajar maka harus menjelaskan:
a. Semua alasan yang mendukung pendapat tidak wajar.
b. Dampak utama hal yang menyebabkan pemberian pendapat
tidak wajar terhadap posisi keuangan, hasil usaha, perubahan
ekuitas dan arus kas.

5. Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer


Opinion)
Harus memberikan alasan kenapa Tidak Memberikan Pendapat.
Auditor tidak melaksanakan audit yang lingkupnya memadai untuk
memberikan pendapat atas LK. Auditor yakin ada penyimpangan
material terhadap SAK/ETAP/IFRS.
PENDAPAT AUDIT MENGENAI LAPORAN HASIL AUDIT
PROSES PENERBITAN LAPORAN
AUDIT
1. Tentukan apakah terdapat kondisi yang
memerlukan penyimpangan dari laporan audit
standard
2. Putuskan tingkat materialitas tiap-tiap kondisi
3. Putuskan jenis laporan audit yang tepat
4. Tuliskan laporan audit Bina Nusantara
Contoh pendapat Audit Wajar Tanpa
Pengecualian

Pendapat wajar
tanpa pengecualian
Contoh Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Bahasa Penjelasan
Yang Ditambahkan Laporan Audit Bentuk Baku (Unqualified Opinion
With Explanatory Language)

Pendapat Auditor sebagian


didasarkan atas laporan
auditor independen lain
Contoh Pendapat Wajar Dengan Pengecualian
(Qualified Opinion)

Pendapat wajar dengan


pengecualian karena
adanya pengungkapan yg
tdk cukup
Contoh Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion)

Contoh pendapat tidak


wajar
Contoh Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer Opinion)

Tidak
memberikan
pendapat
TERIMA KASIH
TUGAS INDIVIDU
1. JELASKAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN AUDIT DAN AUDITOR
SERTA JELASKAN PERBEDAANYA
2. SEBUTKAN JENIS-JENIS AUDITOR DAN JELASKAN PERBEDAANNYA
3. JELASKAN DENGAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN STANDAR
AUDIT,KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK.
4. JELASKAN MENGENAI PERBEDAAN LAPORAN-LAPORAN AUDIT
DAN BERIKAN CONTOH DARI MASING-MASING LAPORAN AUDIT
5. JELASKAN ALASAN MENGAPA SETIAP PERUSAHAAN
MEMBUTUHKAN AUDIT.
6. JIKA SAUDARA DIHADAPKAN PADA KONDISI DIMANA YANG
MENJADI OBJEK PEMERIKSAAN AUDIT SAUDARA ADALAH ORANG
YANG JABATANNYA LEBIH TINGGI DARI SAUDARA DAN
MERUPAKAN ORANG YANG ANDA KENAL APAKAH TINDAKAN YANG
AKAN SAUDARA LAKUKAN TERHADAP OBJEK PEMERIKSAAN
TERSEBUT ? SEBUTKAN DAN JELASKAN BAGAIMANA LANGKAH-
LANGKAH PEMERIKSAAN YANG AKAN SAUDARA LAKUKAN.

Anda mungkin juga menyukai