Anda di halaman 1dari 38

PELAPORAN

HASIL
AUDITOR
AUDIT A
KELOMPOK 10
NAMA KELOMPOK

01 202114026 02 202114027
Cicilia Cindy Ambarwati Pricilla Putri Yulita

03 202114036 04 202114038
Jeslyn Alvina Sarumaha Zha-zha Bella Risna
POKOK PEMBAHASAN
Bahasa yang digunakan dalam
01 Standar atas pelaporan 05 laporan audit bentuk baku

02 Jenis pendapat 06 Modifikasi pelaporan


audit standar
audit

Laporan keuangan secara


03 Isi pelaporan audit
yang baku
07 komparatif

04 Mempertimbangkan
pelaporan yang lainnya
01.
STANDAR ATAS
PELAPORAN
Standar Atas Pelaporan

Laporan auditor merupakan


produk utama dari suatu proses audit
Standar Pelaporan dari Standar Auditing

Laporan harus disajikan sesuai Laporan harus Pengungkapan informatif Laporan harus memuat
dengan prinsip-prinsip mengidentifikasi keadaan dalam laporan keuangan pernyataan pendapat
akuntansi yang berlaku umum. harus dipandang sebagai tentang laporan keuangan
kepastian yang layak secara keseluruhan
Standar Pelaporan Pertama
Ketika seorang auditor menyatakan bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan Generally
Accepted Accounting Principle (GAAP) berarti auditor telah mempertimbangkan faktor-faktor berikut yang terdapat dalam
SAS No. 69, The meaning of Present Fairly in conformity with Generally Accepted Accounting Principles in the
independent auditor's report (AU 411), yaitu:
● Prinsip-prinsip akuntansi yang dipilih dan diterapkan oleh manajemen telah berlaku umum.
● Prinsip-prinsip akuntansi sesuai dengan keadaan.
● Laporan keuangan termasuk catatan yang menyertainya merupakan hal-hal informatif yang dapat
mempengaruhi penggunaannya.
● Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan diklasifikasikan dan diikhtisarkan secara memadai, yaitu
tidak terlampau rinci dan tidak terlampau padat.
● Laporan keuangan mencerminkan transaksi dan peristiwa yang mendasarinya sehingga penyajian laporan
keuangan berada pada rentang yang dapat diterima
.
Sumber Penetapan Prinsip Akuntansi-Entitas Komersial

SUMBER CONTOH

A. Ditetapkan secara resmi oleh suatu badan yang dibentuk Pernyataan dan interpretasi FASB, APB opinion dan AICPA
oleh AICPA sesuai peraturan 203 code of professional Accounting Research Bulletin (peraturan dan pernyataan
conduct (prinsip pengunguman) SEC memiliki otoritas yang sama bagi entitas publik)

B. Pernyataan FASB dan komite eksekutif standar akuntansi FASB Technical Bulletins yang memperjelas AICPA
AICPA (diperjelas oleh FASB) yang telah diekspos untuk Industry Audit and Accounting Gudes dan AICPA
komentar publik Statements of Position
Sumber Penetapan Prinsip Akuntansi-Entitas Komersial

C. Pernyataan FASB dan ACSEC (diperjelas oleh FASB) Consensus posisi dari FASB Emerging Issues Task Force
yang masih belum didistribusikan secara luas untuk dan memperjelas AcSEC Practice Bulletins
komentar publik

D. (1) Praktik yang berlebihan pada industri tertentu Interpretasi akuntansi AICPA, pertanyaan dan jawaban
atau,imi (2) aplikasi yang jelas-jelas merupakan diterbitkan oleh staf FASB dan dipraktikkan oleh industri
pernyataan (B) atau (C) di atas pada keadaan tertentu secara luas

E. Literatur akuntansi monotoritatif lainnya FASB Concepts Statements, AICPA Issues Papers,
International Accounting Standards Committee on
Statements, GASB Statements, interpretasi dan bulletin
teknis, pernyataan asosiasi profesional lainnya atau agen
pemerintah. Bantuan praktis teknis AICPA, buku teks
akuntansi, buku panduan, dan artikel
Standar Pelaporan Standar Pelaporan
Kedua Ketiga
Laporan auditor
Standar konsistensi mengharuskan auditor mengidentifikasi defisiensi
memberikan keyakinan bahwa perubahan yang material berkenaan
prinsip akuntansi tidak secara material dengan pengungkapan dalam
mempengaruhi laporan keuangan laporan keuangan.
Standar Pelaporan
Tujuan standar pelaporan keempat adalah untuk memastikan bahwa
laporan auditor mengkomunikasikan kepada para pengguna laporan
keuangan tingkat keandalan laporan tersebut.
● Syarat pertama adalah bahwa auditor harus memberikan

Keempat pendapat atau menolak memberikan pendapat atas laporan


keuangan secara menyeluruh.
● Syarat kedua adalah bahwa auditor mengungkapkan dalam
laporan audit seluruh alasan substantif untuk menyatakan
pendapat selain wajar tanpa pengecualian
02.
JENIS PENDAPAT
AUDIT
Pendapat yang Pendapat wajar tanpa pengecualian
menyatakan keyakinan. auditor bahwa
Wajar Tanpa laporan keuangan disajikan secara
wajar sesuai dengan prinsip akuntansi

Kesulitan yang berlaku umum.


Pendapat yang Wajar Tanpa Kesulitan

Auditor sudah Auditor menyandang Auditor melakukan


Laporan keuangan
mengaudit laporan tanggung jawab untuk audit menurut standar
disajikan menurut
keuangan. menyatakan pendapat auditing yang
prinsip akuntansi yang
atas laporan keuangan. ditetapkan oleh Ikatan
berlaku umum di
Akuntan Indonesia.
Indonesia.
Pendapat Wajar dengan Pengecualian dan Pendapat tidak Wajar

● Untuk ketidaksesuaian dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, auditor harus
memutuskan apakah akan memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian, pendapat wajar dengan
pengecualian, ataukah akan memberikan pendapat tidak wajar.

● Frasa kecuali dipakai untuk mengindikasikan suatu pengecualian terhadap pendapat auditor dan
bermakna apa yang disiratkan oleh kata itu yaitu pengecualian dan keberatan.

● Kegagalan untuk mengungkapkan secara memadai situasi yang berkaitan dengan ketidakpastian
material merupakan kondisi lainnya yang memberikan pengecualian terhadap pendapat auditor. .
Pendapat Wajar ● Tidak memberikan pendapat berarti bahwa

dengan
auditor tidak mampu menyatakan pendapat
terhadap kewajaran penyajian laporan
keuangan. (Disclaimer of opinion)

Pengecualian ● Seandainya auditor tidak dapat memperoleh

dan tidak bukti yang memuaskan melalui prosedur


lainnya, pendapat wajar dengan pengecualian
ataupun tidak memberikan pendapat boleh

memberikan dilakukan tergantung seberapa material


pembatasan lingkup tersebut.

Pendapat
03.
ISI
PELAPORAN
AUDIT YANG
BAKU
Contoh Pelaporan Audit yang Baku untuk Satu Periode Akuntansi
Contoh Pelaporan Audit yang Baku atas Laporan Keuangan Komparatif
Pihak yang dituju Paragraf
Auditor Pengantar
Dalam penugasan umum biasanya ● Laporan keuangan yang menjadi objek
pemberi penugasan audit adalah direksi audit.
perusahaan atau dewan komisaris. ● Pernyataan bahwa tanggung jawab
Kepada siapa laporan audit dialamatkan tentang laporan keuangan yang berada
dapat ditentukan berdasarkan surat di tangan manajemen.
permintaan audit yang diterima dari ● Pernyataan bahwa tanggung jawab
klien. tentang pendapat atas laporan
keuangan berada di tangan auditor.
Paragraf Lingkup Audit
Dalam paragraf ini auditor menyatakan bahwa audit atas laporan keuangan didasarkan atas standar
auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntansi Indonesia.

Dengan menyebutkan dalam paragraf lingkup auditnya bahwa auditor telah melaksanakan audit-nya sesuai
dengan standar auditing maka secara implisit auditor menyatakan bahwa:
● Auditor adalah terlatih dan ahli dalam auditing.
● Auditor adalah independen dalam hubungannya dengan klien.
● Auditor telah menjalankan kemahiran jabatannya dengan saksama.
● Pekerjaan audit telah di rencanakan dan di supervisi pelaksanaannya.
● Pengendalian intern klien telah dipahami dan dinilai.
● Telah diperoleh bukti kompeten dalam jumlah cukup.
Paragraf Pendapat Auditor

Dalam merumuskan pendapat, auditor berpedoman pada 4 (empat) standar pelaporan


dalam standar auditing, yaitu :

Laporan keuangan disusun sesuai Prinsip akuntansi berterima Pengungkapan Laporan audit memuat
prinsip akuntansi berterima umum umum diterapkan konsisten informatif dalam pernyataan pendapat secara
laporan keuangan keseluruhan
Tanda Tangan Auditor

Tanda tangan yang dicantumkan dalam laporan audit menunjukkan


pengesahan oleh auditor
atas laporan audit yang bersangkutan
Tanggal Laporan

Auditor memberikan
Tanggal selesainya pekerjaan
01 lapangan sebagai tanggal laporan 03
c pengecualian dalam pendapatnya
audit auditor

Periode tanggung jawab auditor yaitu Auditor dapat memilih metode

02 sejak tanggal neraca hingga tanggal selesainya


pekerjaan lapangan
04 menggunakan tanggal ganda dan
tanggal kemudian
04.
MEMPERTIMBANGK
AN PELAPORAN
YANG LAINNYA
Pelaporan jika Sebagaimana diharuskan oleh Standar Auditing

akuntan publik
(Standar Umum No. 2), maka akuntan publik tidak
diperbolehkan mengeluarkan pendapat wajar
tanpa pengecualian, melainkan mengeluarkan
tidak independen pernyataan tidak memberi pendapat.
Keadaan yang berhubungan dengan laporan keuangan komparatif

Auditor dapat memberi jenis laporan berbeda untuk satu atau


Pendapat audit berbeda lebih laporan untuk tahun lalu dan memberi pendapat wajar tanpa
pengecualian

Timbul dari kejadian seperti :


- Penyelesaian kemudian suatu ketidakpastian
Pemutakhiran suatu pendapat - Ketidakpastian yang seharusnya diterapkan ke tahun lalu
- Penyajian kembali laporan tahun lalu

Auditor pengganti harus menunjukkan laporan keuangan


Penggantian auditor periode lalu telah diaudit, tanggal laporan auditor
pendahulu, dan alasan pemberian pendapat
CONTOH LAPORAN AUDITOR PENGGANTI
JIKA LAPORAN AUDITOR PENDAHULU BERISI PENDAPAT WAJAR TANPA
PENGECUALIAN
Informasi yang Disertakan pada Laporan Keuangan Auditan

A B C
Informasi tambahan yang Informasi yang disajikan
Informasi tambahan yang
diharuskan oleh Ikatan Akuntan secara sukarela oleh
diberikan auditor
Indonesia manajemen
05.
BAHASA YANG
DIGUNAKAN DALAM
LAPORAN AUDIT BENTUK
BAKU
● Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan
auditor independen lain. ● Terdapat keraguan yang besar tentang kemampuan
● Untuk mencegah agar laporan keuangan disajikan entitas dalam mempertahankan kelangsungan
menyimpang dari suatu prinsip akuntansi yang luar hidupnya.
biasa, laporan keuangan disajikan menyimpang dari ● Di antara dua periode akuntansi terdapat suatu
suatu prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh Ikatan perubahan material dalam penggunaan prinsip
Akuntan Indonesia. akuntansi atau dalam metode penerapannya.
● Laporan keuangan dipengaruhi oleh ketidakpastian ● Keadaan tertentu yang berhubungan dengan laporan
peristiwa masa yang akan datang yang hasilnya audit atas laporan keuangan komparatif.
belum dapat diperkirakan pada tanggal laporan audit.
Lanjutan
● Data keuangan kuartalan tertentu yang diharuskan oleh Badan Pengawas Pasar Modal, namun tidak disajikan atau
tidak direview.
● Informasi tambahan yang diharuskan oleh Komite Prinsip Akuntansi Indonesia telah dihilangkan yang
penyajiannya menyimpang jauh dari pedoman yang dikeluarkan oleh komite dan auditor tidak dapat melengkapi
prosedur audit yang berkaitan dengan informasi tersebut atau auditor tidak dapat menghilangkan keraguan-
keraguan yang besar apakah informasi tambahan tersebut sesuai dengan pe-doman yang dikeluarkan oleh Komite.
● Informasi lain dalam suatu dokumen yang berisi laporan keuangan auditan secara material tidak konsisten dengan
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
06.
MODIFIKASI
PELAPORAN
AUDIT
STANDAR
Faktor yang Menghalangi Auditor Menerbitkan Laporan Standar

PERTAMA KEDUA
Keadaan yang memerlukan modifikasi baik Keadaan yang memerlukan modifikasi
kata-kata pada laporan standar maupun kata-kata pada laporan standar namun
pendapat auditor atas laporan keuangan. tidak pada pendapat auditor.
Situasi yang Menghalangi Auditor Memberikan Pendapat Wajar
Tanpa Pengecualian

Pertama Keterbatasan ruang lingkup

Kedua Penyimpangan dari GAAP

Ketiga Kurang independensi


07.
LAPORAN
KEUANGAN
SECARA
KOMPARATIF
Laporan Keuangan secara Komparatif
Laporan keuangan komparatif memperlihatkan perubahan dan tren posisi keuangan serta hasil usaha sebuah entitas selama
beberapa periode dan dengan demikian bermanfaat bagi pemodal maupun kreditur.

Di samping itu laporan keuangan komparatif dipengaruhi pula oleh:


● Apakah pendapat pada laporan periode sebelumnya sama atau berbeda dengan pendapat pada laporan keuangan
periode kini.
● Apakah pendapat laporan keuangan periode sebelumnya harus direvisi atau tidak dari segi situasi yang baru.
● Apakah laporan keuangan komparatif tadi diaudit atau tidak.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai