Anda di halaman 1dari 9

TEORI AKUNTANSI

KEUANGAN

SKANDAL AKUNTANSI
PERUSAHAAN
TOSHIBA
KELOMPOK 8

DANIELA HARITOSA / 202114020


CATHARINA YERRI / 202114034
PATRICIA BILIA / 202114040
KRONOLOGI
Pada bulan Mei 2015, Toshiba
mengejutkan seluruh dunia saat
menyatakan bahwa
perusahaannya tengah
melakukan investigasi atas
skandal akuntansi internal dan
harus merevisi perhitungan laba
dalam 3 tahun terakhir.
KRONOLOGI
Setelah diinvestigasi secara menyeluruh,
diketahuilah bahwa Toshiba telah
kesulitan mencapai target keuntungan
bisnis sejak tahun 2008 di mana pada
saat tengah terjadi krisis global. Krisis
tersebut juga melanda usaha Toshiba
hingga akhirnya Toshiba melakukan
suatu kebohongan melalui accounting
fraud senilai 1.22 milyar dolar
Amerika.Tindakan ini dilakukan dengan
berbagai upaya sehingga menghasilkan
laba yang tidak sesuai dengan realita.
KRONOLOGI
Kasus ini bermula atas inisiatif Pemerintahan Perdana
Menteri Abe yang mendorongtransparansi yang lebih
besar di perusahaan-perusahaan Jepang untuk
menarik lebih banyakinvestasi asing. Atas saran
pemerintah tersebut, Toshiba menyewa panel
independen yang terdiridari para akuntan dan
pengacara untuk menyelidiki masalah transparansi di
Perusahaannya.Betapa mengejutkannya bahwa
dalam laporan 300 halaman yang diterbitkan panel
independentersebut mengatakan bahwa tiga direksi
telah berperan aktif dalam menggelembungkan
labausaha Toshiba sebesar ¥151,8 miliar (setara
dengan Rp 15,85 triliun) sejak tahun 2008.
AKIBAT
— Pada tanggal 21 Juli 2015 CEO Toshiba,
Hisao Tanaka, mengundurkan diriterkait
skandal akunting yang ia sebut sebagai
peristiwa yang paling merusak merek
Toshiba,disusul keesokan harinya
pengunduran diri wakil CEO Toshiba, Norio
Sasaki. Selain ituAtsutoshi Nishida, chief
executive dari tahun 2005 sampai dengan
tahun 2009 yang sekarangmenjadi
penasihat Toshiba juga mengundurkan diri.
DAMPAK
— Saham Toshiba turun sekitar 20% sejak
awal April ketika isu akuntansi ini terungkap.
Nilai pasar perusahaan ini hilang sekitar ¥
1,67 triliun (setara dengan RP174 triliun).
Badan Pengawas PasarModal Jepang
kemungkinan akan memberikan hukuman
pada Toshiba atas penyimpanganakuntansi
tersebut dalam waktu dekat ini.
PENYEBAB
Toshiba seperti perusahaan Jepang lainnya,
memegang aturan budayanya dengan baik,
seperti ‘Tidak Bisa Melawan Atasan’. Namun
aturan tersebut menjadi senjata sekaligus
boomerang tersendiri bagi Toshiba. Dalam kasus
Toshiba, bawahan tidak bisa mengoreksi
penetapan target oleh CEO yang tidak relistis
dengan kondisi bisnis dan perusahaan.

Kembali ke Halaman Agenda


PSAK dan IFRS yang Berkaitan
dengan Skandal Toshiba

Penundaan waktu pencatatan / Ketetapan Pencatatan Cost Reduction /


operating expense Pengurangan Biaya
Perusahaan menggunakan metode cash- Perusahaan meminta pembuat panel dan
Meminta vendor untuk menunda based untuk pengakuan provisi yang produsen original equipment manufacturer
penerbitan faktur sampai kuartal seharusnya menggunakan metode accrual- (OEM)dan original design manufacturer
berikutnya untuk mencatat pengeluaran based (ODM) untuk mengurangi harga jual mereka
pada kuartal berikutnya. bagi Toshiba
Terima kasih!
Kembali ke Halaman Agenda
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai