2. Pihak yang melakukan manipulasi dan kantor akuntan public yang terlibat
Dalam kasus 1MDB, ada beberapa pihak yang melakukan manipulasi atau terlibat secara
langsung atau tidak langsung. Berikut adalah contoh beberapa pihak yang terlibat:
Pejabat Pemerintah: Beberapa pejabat tinggi pemerintah Malaysia, seperti
mantan Perdana Menteri Najib Razak, diduga terlibat secara langsung dalam
skema manipulasi dan penyelewengan dana 1MDB.
Manajemen 1MDB: Para eksekutif dan manajemen 1MDB, termasuk mantan CEO
1MDB, Low Taek Jho (Jho Low), diduga terlibat dalam merancang dan
melaksanakan skema manipulasi keuangan, termasuk menyembunyikan utang,
pencucian uang, dan penyalahgunaan dana.
Bank-bank dan Institusi Keuangan: Beberapa bank dan institusi keuangan, baik di
Malaysia maupun di luar negeri, diduga terlibat dalam memberikan dukungan dan
fasilitas keuangan untuk skema manipulasi 1MDB. Mereka dituduh membantu
dalam mencuci uang dan memfasilitasi transaksi yang tidak sah.
KAP: KAP yang terlibat dalam melaksanakan audit 1MDB juga menjadi sorotan
dalam skandal ini. Beberapa KAP yang melakukan audit pada laporan keuangan
1MDB, seperti KPMG: KPMG adalah salah satu KAP terbesar di dunia yang
melakukan audit pada laporan keuangan 1MDB. Namun, pada tahun 2013, KPMG
dilaporkan mengalami kesulitan dalam melakukan audit karena tidak
mendapatkan akses penuh ke dokumen dan informasi yang diperlukan. Deloitte:
Deloitte juga terlibat dalam melaksanakan audit pada laporan keuangan 1MDB.
Namun, pada tahun 2016, Deloitte mengundurkan diri sebagai auditor 1MDB
setelah skandal ini semakin terbuka. Ernst & Young (EY): EY juga terlibat dalam
melaksanakan audit pada laporan keuangan 1MDB. Namun, pada tahun 2015, EY
juga mengundurkan diri sebagai auditor 1MDB setelah adanya tanda-tanda
ketidaksesuaian dalam laporan keuangan 1MDB.
3. Ada beberapa prinsip etika bisnis yang dilanggar oleh 1MDB dalam skandalnya. Beberapa
di antaranya adalah:
Manipulasi laporan keuangan: KAP diduga terlibat dalam manipulasi data dan
laporan keuangan 1MDB. Mereka mungkin menyembunyikan atau mengubah
informasi keuangan yang seharusnya diungkapkan secara jujur dan adil, dengan
tujuan untuk menyembunyikan defisit atau ketidakberesan dalam keuangan
perusahaan.
Konflik kepentingan: KAP juga diduga terlibat dalam konflik kepentingan dengan
1MDB. Mereka mungkin memiliki hubungan bisnis atau keuangan dengan pihak-
pihak terkait yang memiliki kepentingan dalam memanipulasi laporan keuangan
atau skema penyelewengan dana.
Tidak independen: Salah satu prinsip utama dalam melakukan audit adalah
independensi. Namun, dalam kasus 1MDB, KAP diduga tidak independen dalam
melaksanakan tugas auditnya. Mereka mungkin telah terpengaruh atau
dipengaruhi oleh pihak-pihak terkait untuk tidak melaporkan atau
mengungkapkan pelanggaran yang terjadi.
Negligensi atau kelalaian: Dalam beberapa kasus, KAP diduga melakukan kelalaian
dalam melaksanakan audit 1MDB. Mereka mungkin tidak melakukan
pemeriksaan dengan seksama atau gagal mengungkapkan tindakan yang tidak
sesuai yang dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam mengelola dana
1MDB.
Semua kecurangan ini melanggar prinsip-prinsip etika bisnis dan standar yang
diharapkan dari seorang akuntan publik. Mereka menunjukkan pelanggaran serius
dalam integritas, objektivitas, profesionalisme, independensi, dan kewajiban untuk
melindungi kepentingan masyarakat umum.
4. 1MDB telah menghadapi beberapa sanksi dan tindakan hukum karena terlibat dalam
skandal yang melibatkan penyelewengan dana dan tindakan korupsi. Berikut adalah
beberapa sanksi yang telah dikenakan:
Malaysia: 1MDB telah menjadi pusat perhatian otoritas hukum. Setelah
pergantian pemerintahan pada tahun 2018, pemerintah Malaysia telah
mengambil tindakan hukum melawan 1MDB dan individu yang terlibat. Beberapa
individu, termasuk mantan Perdana Menteri Najib Razak, telah didakwa dengan
sejumlah tuduhan, termasuk pencucian uang, penyuapan, dan penyalahgunaan
kekuasaan.
Amerika Serikat: Otoritas AS juga mengambil tindakan hukum terhadap 1MDB.
Pada tahun 2018, assets senilai milyaran dolar AS yang diduga diperoleh dari hasil
korupsi 1MDB ditemukan dan disita oleh Departemen Kehakiman AS. Beberapa
individu dan perusahaan terkait 1MDB juga telah didakwa dan dijatuhi hukuman
di Amerika Serikat.
Singapura: Singapura juga berperan dalam menyelidiki dan mengambil tindakan
hukum terhadap 1MDB. Beberapa bank di Singapura telah didenda atau dicabut
lisensinya karena kurangnya kewaspadaan dalam mencegah aliran uang yang
mencurigakan terkait dengan 1MDB.
Sanksi yang diberikan pada Kantor Akuntan Publik (KAP) terkait dengan temuan
kecurangan dalam laporan keungan tergantung pada yurisdiksi dan peraturan
yang berlaku di Negara tersebut. Beberapa sanksi yang umumnya dapat
diberlakukan termasuk denda finansial, pencabutan lisensi atau izin untuk
menjalankan praktik akuntansi, tuntutan hukum, dan pembayaran ganti rugi
kepada pihak yang dirugikan.