Soal Kasus!
Pada tanggal 22 Juli 2015, Masashi Muromachi menjabat sebagai Direktur di Toshiba
Corporation (Toshiba) setelah pengunduran diri dari chief executive officer (CEO)sebelumnya,
Hisao Tanaka. Tanaka mengundurkan diri karena skandal akuntansi sebesar JPY151.8 milyar
(US$1.2 milyar) yang menggemparkan dunia. Pada saat konferensi pers, Muromachi
mengatakan tentang peran barunya:”Saya memiliki firasat yang kuat bahwatanggung jawab
sosial memberi sinyal dan menyebabkan 400,000 pemegang saham kami, termasuk investor
domestik dan internasional serta klien kami dan regulator memperhatikan. Kami akan
mendedikasikan dengan sepenuh hati untuk mengembalikan kepercayaan kalian dan
membangun Kembali Toshiba di bawah manajemen baru”.
Toshiba, perusahaan konglomerasi dengan penjualan Y6.5 trilyun, telah dikritik secara
masif di berita tentang multi milyar dollar kecurangan akuntansi. Kecurangan terdeteksi pada
21 Juli 2015 dan menimbulkan overstated laba sebesar Y152 milyar. Kejadian ini berawal dari
Toshiba menerima permintaan dari Securities and Exchange Commision (SESC) untuk
mengijinkan inspeksi dengan hormat untuk beberapa proyek yang menggunakan metode
akuntansi persentase penyelesaian diantara metode yang lain yang digunakan. Regulator pasar
Jepang menginvestigasi metode akuntansi di bawah kewenangan dari Financial Instrumen and
Exchange Act.
Investigasi SESC dimulai atas tanggapan dari laporan whistleblowing, detail pelaporan
tidak pernah diungkapkan. Pada saat itu, belum jelas apakah kejadian tidak biasa ini karena
kesalahan atau disengaja. Ahli teknologi memulihkan email yang berisi pesan yang
menyarankan penggunakan praktik yang menyesatkan, mengkonfirmasi bahwa terdapat
kesalahan yang tidak biasa, cenderung manipulasi yang disengaja. Toshiba kemudian
membentuk komite investigasi untuk mengidentifikasi permasalahan. Masalah ini
diidentifikasi sebagai kcurangan Ketika investigator menemukan bukti laba yang overstated di
banyak unit bisnis Toshiba termasuk unit produk visual, unit komputer, dan unitsemikonduktor.
Ditemukan bahwa jumlah biaya kontrak underestimated, dan kontrak yang rugi tidak dicatat
secara wajar. Ternyata kecurangan ini telah dimulai dari CEO Atsutoshi Nishida pada 2008,
kemudian dilanjutkan oleh CEO Norio Sasaki dan diakhiri pada masa Hisao Tanaka.
Toshiba memiliki budaya perusahaan dimana keputusan manajemen tidak dapat
diperdebatkan. Karyawan ditekan untuk melakukan akuntansi yang tidak seharusnya dengan
menunda rugi atau memindahkan biaya pada tahun berikutnya. Menteri Keuangan Jepang
mengatakan bahwa kecurangan akuntansi pada Toshiba sangat disesali dan membuang upaya
negara untuk memperoleh kembali kepercayaan investor global. Dia juga berkata bahwa jika
Jepang gagal mengimplementasikan tata Kelola perusahaan, maka bisa menyebabkan
hilangnya kepercayaan pasar. Pada 3 Agustus 2015, Toshiba dikeluarkan dari Dow Jones
Sustainability World Index.
Sumber: Studi kasus dikembangkan dari Harvard Business Publishing Education dengan Judul
“Toshiba: Accounting Fraud”
No Soal Sumber Tugas Skor
1 Menurut anda, opini apa yang seharusnya diberikan Modul 5. Kegiatan
terhadap laporan keuangan perusahaan Toshiba dan Belajar 1. Jenis Opini
20
jelaskan pendapat anda!
Jawaban:
Jawaban:
Jawaban:
Dalam kasus di atas, beberapa prosedur audit yang
mungkin sedang dilakukan dalam penilaian atas
kecurangan akuntansi perusahaan Toshiba antara lain: