Anda di halaman 1dari 9

Nama : Deny Setyawan

Kelas : KAS 17.2


Mata kuliah : Anggaran Perusahaan

BAB 4
Soal!
Perusahaan akan menentukan anggaran produksi tahun 2001 dengan data sebagai
berikut:
1. Anggaran penjualan
Triwulan I 5.000 unit
Triwulan II 4.000 unit
Triwulan III 5.000 unit
Triwulan IV 4.000 unit
1. Persediaan awal 1.000 unit
2. Persediaan akhir 1.500 unit
Diminta: Menentukan anggaran produksi dengan kebijakan konstan, dan
Menentukan anggaran produksi dengan kebijakan gelombang.
Jawaban :
Diketahui :
1. Anggaran Penjualan 18.000
Persediaan Akhir 1.500 +
Jumlah 19.500
Persediaan Awal 1.000 -
18.500
Produksi perbulan = 18.500/4 = 4.500
Anggaran Produksi Konstan
Persediaan Persediaan
Bulan Penjualan Jumlah Produksi
akhir awal
I 5.000 622 5.622 1.000 11.625
II 4.000 1.247 5.247 622 11.625
II 5.000 899 5.899 1.247 11.625
IV 4.000 1.524 5.524 899 11.625
18.000 1.500 22.292 1.000 18.500

Persediaan Awal 1.000


Persediaan Akhir 1.500
Selisih 500
Selisih 500 dibagi 4 Triwulan jadi Persediaan 125 unit
Anggaran Produksi Gelombang
Persediaan Persediaan
Bulan Penjualan Jumlah Produksi
akhir awal
I 5.000 875 5.875 1.000 4.875
II 4.000 750 4.750 875 3.875
II 5.000 625 5.625 750 4.875
IV 4.000 500 4.500 626 3.875
18.000
BAB 5

Soal!
Perusahaan akan menyusun anggaran material tahun 2001 dengan data berikut :
 Anggaran produksi tahun 2001

Triwulan Produk A Produk B


I 6.000 unit 8.000 unit
II 4.000 unit 9.000 unit
III 5.000 unit 10.000 unit
IV 4.500 unit 7.000 unit

 Kedua produk menggunakan material yang sama dengan standar


penggunaan
material : Produk A : 3 kg dan produk B : 4kg
 Nilai persediaan awal material sebesar Rp. 9,000,000,00 (harga perkg Rp.
1,000,00) dan prediksi persediaan akhir material direncanakan dua kali
dengan jumlah yang sama dengan harga Rp. 1,050,00 perkg pada
pembelian pertama dan Rp. 1,100 perkg pada pembelian kedua.
 Bila data diatas masih kurang bisa diasumsikan sendiri.

Jawaban :
Anggaran tahun 2001
Triwulan Produk A Produk B
I 6.000 unit 8.000 unit
II 4.000 unit 9.000 unit
III 5.000 unit 10.000 unit
IV 4.500 unit 7.000 unit
19.500 X3 34.000 X9
A. 3kg
B. 4kg
Pers awal Rp. 9.000.000 : 1000
Pers Akhir Rp 14.500 kg

1. Kebijakan produksi konstan


A. Produksi per triwulan sebesar 19.500 = 4,875 unit
4

Kebutuhan material per triwulan


Tri
wula Produksi unit Spm (kg) Kebutuhan material
n
I 4875 3 14625
II 4875 14625
III 4875 14625
IV 4875 14625
19.500 3 58.500
BAB 6
Soal!
Perusahaan akan menyusun anggaran tenaga kerja langsung (TKL) pada tahun
2001 dengan data berikut :
 Anggaran produksi tahun 2001

Triwulan Produksi (unit)


I 800
II 750
III 900
IV 850

 Untuk menyelesaikan satu unit produk diperlukan 3 jam kerja langsung (JKL)
 Tarif upah sebesar Rp. 2,500,00/JKL

Diminta :
1) Menyusun anggaran tenaga kerja langsung yang terdiri dari anggaran
jam kerja langsung (JKL) dan anggaran biaya tenaga kerja langsung
(TKL)
2) Berapa besarnya biaya TKL perunit.

Jawaban:

Jumlah Jam
Triwulan Produksi Standar
Kerja
800 3 2,400
I
750 2,250
II
900 2,700
III
850 2,550
IV
3,300 3 9,900

Anggaran biaya tenaga kerja langsung tahun 2001


= 9,900 x Rp. 2,500,00 = Rp. 24,750,000,00

Besar biaya TKL/unit :


= Rp. 24,750,000,00 = Rp. 7,500,00
3,300
BAB 8
Soal
1. Jelaskan definisi dari titik impas
2. Jika margin kontribusi perunit adalah Rp 7 dan titik impas adalah 10.000 unit,
berapa laba yang dihasilkan jika penjualan mencapai 15.000?
3. Misalkan suatu perusahaan memiliki biaya tetap Rp 20.000 dan rasio margin
kontribusi 0,4. berapa pendapatan penjualan yang harus dihasilkan untuk
mencapai titik impas
4. Jelaskan bagaimana analisis CVP dapat digunakan pada perencanaan
manajerial
5. Jelaskan mengapa margin kontribusi per unit menjadi laba per unit diatas titik
impas

Jawaban :
1. Sebuah titik dimana biaya atau pengeluaran dan pendapatan adalah
seimbang sehingga tidak terdapat kerugian atau keuntungan. dengan: TR:
Pendapatan total/Total Revenue.
2. Konstribusi margin = 7 unit
Titik impas = 10000/unit
Berapa laba penjualan jika penjualan mencapai 15.000?
Jawab : (15.000 x7) – (10000x7) = 105.000 – 70.000 = 35.000
3. 20.000 x0,4 = 8.000
Titik impas = 0,4
4 Analisis Cost-Volume-Profit (CVP) merupakan model yang sangat berguna
untuk perencanaan dan pengambilan keputusan manajemen dalam
menentukan unit yang harus dijual untuk mencapai laba yang diinginkan.
Analisis CVP mendeskripsikan hubungan antara unit yang dijual, biaya, harga
jual, dan profit, yang dapat menjelaskan beberapa isu penting dalam
pengambilan keputusan manajemen seperti dampak pengurangan biaya tetap
total terhadap profit, dampak kebijakan kenaikan harga jual produk terhadap
profit, dan lain-lain.
Manajer dapat menggunakan analisis CVP untuk analisis sensitivitas atas
beberapa alternatif skenario karena risiko perubahan harga jual, perubahan
biaya tetap, perubahan biaya variabel, dan perubahan tarif pajak.
5 Ketika Anda membuat produk atau memberikan jasa dan mengenakan biaya
variabel (biaya packaging dan ongkos kirim, misal), nilai sisanya adalah
Margin Kontribusi.
Ini adalah cara berbeda dalam memaknai laba bisnis. Implikasinya, Margin
Kontribusi digunakan untuk melihat seberapa jauh pendapatan penjualan
bisnis bisa menutupi biaya tetap setelah mengeluarkan unsur biaya variabel.

Soal 1
Cv.Lestari Abadi yang bergerak dibidang industri mebel selama tahun 1999
mempunyai data sebagai berikut:
Harga jual/Unit = Rp 5.000
Biaya variable/Unit = Rp 3.000
Biaya tetap = Rp 2.500.000

Ditanyakan:
a. Berapakah titik impasnya (perusahaan tidak laba atau rugi)
b. Buatlah grafik jika kapasitas produksi antara 0-5.000
Jawab :
Fixed Cost
Biaya gaji karyawan Rp. 1.500.000
Biaya penyusutan Rp. 500.000
Biaya sewa Rp. 500.000 +
Total FC Rp. 2.500.000

Variable Cost
Biaya bahan baku Rp. 2.000
Biaya administrasi Rp. 500
Biaya tenaga kerja Rp. 500 +
Total VC Rp 3.000

a. Berapa titik impasnya


Harga jual/unit Rp. 5.000 (P)
Biaya Variabel/unit Rp. 3.000 (VC)
Biaya Tetap Rp. 2.500.000 (FC)

FC
BEP unit =
(P−VC )
2.500 .000
=
(5.000−3.000)
2.500.000
=
2.000
= 1.250 unit

FC
BEP rupiah = VC
(1−( ))
p
2.500 .000
=
(1−(3. 000/5.000))
2.500. 000
=
(1−0,6)
2.500 .000
=
0,4
= 6.250.000
b. Grafik jika kapasitas produksi antara 0-5.000
P
Q

BEP TC
6.250.000

2.500.000 P

Q
1.250

Anda mungkin juga menyukai