Anda di halaman 1dari 6

Setelah forecast penjualan ditentukan, maka persoalan yang muncul adalah

pengaturan produksi untuk memenuhi kebutuhan permintaan yang berfluktuasi.

Di dalam merencanakan pola produksi ini terdapat beberapa factor yang perlu
dipertombangkan yaitu:

a. Pola penjualan perusahaan dalam berproduksi untuk memenuhi kebutuhan


penjualan. Apabila suatu pola penjualan bergelombang dipenuhi dengan pola produksi
konstan akan terjadi masalah penyimpanan.

b. Pola biaya Biaya terdiri dari :

- Biaya perputaran tenaga kerja

Merupakan biaya yang diperlukan untuk mencari, mendapatkan, menarik, melatih


dan mempertahankan tenaga kerja yang diperlukan selama satu periode produksi.

- Biaya simpan

Merupakan biaya penyimpanan barang hasil produksi yang tidak atau belum laku terjual.
- Biaya lembur
pada saat gelombang naik ada kemungkinan perlu diadakan kerja
lembur. Premi atau tambahan upah yang diberikan merupakan upah
lembur (overtime premium cost)
- Biaya subkontrak
biaya yang diperlukan untuk memesan pada perusahaan lain yang dapat
memprodukso barang hasil perusahaan. Perusahaan perlu memesan
kepada perusahaan lain untuk memenuhi kebutuhan dan permintaaan
pelanggan.
b. Kapasitas Maksimum fasilitas produksi
Dari uraian di muka terdapat beberapa jenis pola produksi yaitu:
- Pola produksi konstan (horizontal)
Yaitu pola produksi di mana jumlah yang diproduksi selalu sama.
- Pola produksi bergelombang
Merupakan pola produksi di mana jumlah yang dihasilkan tidak selalu
sama
- Pola produksi moderat
Adalah pola produksi yang bergelombang hanya saja diusahakan agar
gelombang produksi itu tidak terlalu tajam sehingga mendekati konstan
Ketiga pola produksi itu dapat dilihat pada gambar berikut :

Contoh Cara Menentukan/ Memilih Pola Produksi yang Optimal

        Di dalam merencanakan pola yang tepat bagi produksi suatu perusahaan dapat
dipergunakan ANALISIS BIAYA TAMBAHAN atau INCREMENTAL COST ANALYSIS. Masing-
masing pola produksi akan terlihat memiliki biaya tambahan yang berbeda-beda. Oleh karena itu
dapat kita pilih pola produksi yang akan menimbulkan biaya tambahan yang paling kecil.

CONTOH:
Suatu perusahaan menghadapi pola penjualan sebagai berikut:

Triwulan Penjualan
I 250
II 400
III 1050
IV 450

Perusahaan akan memenuhi penjualan tersebut dengan salah satu alternatif pola produksi berikut
ini:

1. Pola produksi konstan pada tingkat 500 unit per triwulan


2. Pola yang bergelombang dengan mengikuti pola penjualan.
3. Pola produksi moderat dengan ketentuan bahwa untuk triwulan I dan II berproduksi pada
tingkat 400 unit, dan kemudian pada triwulan III dan IV berproduksi pada tingkat 800 unit.

Informasi lain yang ada dalam perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Kapasitas maksimum 1000 unit per triwulan


2. Biaya simpan Rp.100,- per unit per triwulan
3. Biaya perputaran tenaga kerja sebesar Rp.4000,- untuk setiap kenaikan produksi sebesar
200 unit. Penurunan produksi tidak menimbulkan biaya labor turn over. Sedang biaya
subkontrak sebesar Rp.2.000,- per unit
4. Upah lembur sebesar Rp.1.000

 
Pembahasan:
1. ANALISIS INCREMENTAL COST untuk Pola Produksi Konstan
1.1. Pola Produksi Konstan

Triwulan Penjualan Produksi Persediaan Subkontra Lembur Kenaikan/


(Unit) (Unit) (Unit) k (Unit) Penurunan
(Unit) Produksi
I 250 500 250 0 0 0
II 400 500 350 0 0 0
III 1050 500 0 200 0 0
IV 450 500 50 0 0 0

1.2. Incremental Cost Pola Produksi Konstan

Triw Biya Simpan Biaya Subkontrak Biaya Lembur Biaya Perputaran To


ulan tenaga Kerja tal
Jum Ta Total Jum Tarif Total Jum Tarif To Kena Tari tota
lah rif lah lah tal ikan f l
terha biay
dap a
200 ton
unit ofer
I 250 10 25.00 0 2.00 0 0 1.00 0, 4.000 0,0 25.
0 0,00 0,00 0,00 00 ,00 0 000
II 350 10 35.00 0 2.00 0 0 1.00 0, 4.000 0,0
0 0,00 0,00 0,00 00 ,00 0
III 0 10 0,00 2.0 2.00 400.0 0 1.00 0, 4.000 0,0
0 0 0,00 00,00 0,00 00 ,00 0
IV 50 10 5.000 0 2.00 0 0 1.00 0, 4.000 0,0
0 ,00 0,00 0,00 00 ,00 0
65.00 2.00 400.0 0,0
0,00 0,00 00,00 0

2. ANALISIS INCREMENTAL COST untuk Pola Produksi Bergelombang


2.1. Pola Produksi Bergelombang
2.2. Incremental Cost Pola Produksi Bergelombang

3. ANALISIS INCREMENTAL COST untuk Pola Produksi Moderat


    3.1. Pola Produksi Moderat

    3.2. Incremental Cost Pola Produksi Moderat

4. Kesimpulan
Pola Produksi Moderat memiliki biaya tambahan yang paling kecil. Karena itu, Pola Produksi yang
dipilih adalah  Produksi Moderat

Anda mungkin juga menyukai