Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN OPERASI

Pola Produksi

PS S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan BIsnis


POLA PRODUKSI
Distribusi jumlah produksi tahunan ke dalam periode tertentu yang lebih pendek,
misal: minggu, bulan, triwulan atau caturwulan

Pada dasarnya setiap perusahaan akan menghendaki jumlah produksi yang sama (konstan)
untuk setiap periode untuk mempermudah perencanaan kebutuhan tenaga kerja, bahan baku,
atau fasilitas produksi lainnya yang dibutuhkan

2
Macam Pola Produksi
Terdapat tiga macam pola produksi, yaitu :

1. Pola produksi konstan (horizontal) – pola produksi di mana jumlah yang diproduksi oleh suatu
perusahaan untuk setiap periode selalu sama

Keuntungan:
• Semua tenaga kerja dipakai sepanjang periode
• Penggunaan mesin dan peralatan produksi selalu konstan
• Mempermudah perencanaan penyediaan bahan baku

3
Macam Pola Produksi

2. Pola produksi bergelombang – pola produksi di mana jumlah yang diproduksi setiap periode tidak
sama mengikuti perubahan tingkat penjualan dalam perusahaan.

Keuntungan:
• Biaya simpan lebih kecil
• Resiko penyimpanan produk lebih kecil

3. Pola produksi moderat – pola produksi mirip dengan pola bergelombang dimana jumlah roduksi tiap
periode tidak sama hanya saja diusahakan agar gelombang produksi itu tidak terlalu tajam/fluktuatif
sehingga lebih moderat dan mendekati konstan

4
Faktor yang Mempengaruhi Pola Produksi

Dalam merencanakan pola produksi terdapat faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan, yaitu :

1. POLA PENJUALAN

Tujuan perusahaan dalam berproduksi adalah untuk memenuhi kebutuhan penjualan sehingga pola
penjualan akan mempengaruhi pola produksi. Apabila suatu pola penjualan bergelombang dipenuhi
dengan pola produksi konstan akan terjadi masalah penyimpanan.

5
Faktor yang Mempengaruhi Pola Produksi

2. POLA BIAYA
Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan naik-turunnya volume produksi, yang terdiri dari:

1) Biaya simpan (carrying cost) biaya penyimpanan barang hasil produksi yang belum laku terjual.

2) Biaya lembur (over time cost) pada saat gelombang produksi naik ada kemungkinan perlu diadakan
kerja lembur. Premi atau tambahan upah yang diberikan merupakan upah lembur (overtime premium cost)

3) Biaya perputaran tenaga kerja (labor turn over cost) biaya yang diperlukan untuk mencari,
mendapatkan, menarik, melatih dan mempertahankan tenaga kerja yang diperlukan selama satu periode
produksi.

4) Biaya subkontrak (sub contract cost)  biaya yang diperlukan untuk memesan pada perusahaan lain
yang dapat memproduksi barang hasil perusahaan. Perusahaan perlu memesan kepada perusahaan lain bila
volume penjualan > volume produksi

6
Faktor yang Mempengaruhi Pola Produksi

3. KAPASITAS MAKSIMUM FASILITAS PRODUKSI

Kapasitas produksi adalah suatu tingkat yang menyatakan batasan kemampuan suatu fasilitas produksi untuk
memproduksi pada periode tertentu. Perusahaan harus mempertimbangkan kapasitas maksimum fasilitas produksi
yang dimiliki untuk menentukan jumlah produksi. Apabila jumlah produksi > kapasitas maksimum maka ada
biaya tambahan yang harus dikeluarkan.

7
PEMILIHAN POLA PRODUKSI
YANG TEPAT

• Dalam merencanakan suatu pola produksi yang tepat bagi perusahaan, perusahaan dapat
menggunakan analisis biaya tambahan (incremental cost).
• Masing-masing pola produksi akan memberikan biaya yang berbeda-beda
• Pemilihan pola produksi yang digunakan didasarkan pada pola produksi yang memiliki biaya
tambahan (incremental cost) paling kecil

8
Contoh soal:
Sebuah perusahaan memiliki data penjualan per kuartal sbb:

Kw Jumlah Penjualan (Unit)


Beberapa pola produksi yang bisa diterapkan perusahaan:
I 2000 1. Pola produksi konstan dengan 5000 unit/kuartal
II 4500 2. Pola bergelombang sesuai jumlah penjualan
3. Pola produksi moderat dengan ketentuan kuartal I dan II
III 11000
memproduksi 4000 unit dan kuartal III dan IV 8000 unit
IV 4000 Tentukan pola produksi dengan biaya paling murah.

• Biaya penyimpanan adalah Rp 4000/unit/kuartal


• Biaya perputaran TK (LTO) bila produksi naik adalah Rp 5000/unit/kuartal
• Biaya perputaran TK (LTO) bila produksi turun adalah Rp 2000/unit/kuartal
• Biaya subkontrak apabila permintaan melebihi produksi adalah Rp 12000/unit
• Kapasitas produksi adalah 7000 unit/kuartal, namun masih bisa ditingkatkan menjadi 10000
unit/kuartal dengan menambah jam tenaga kerja (lembur) dengan biaya Rp 5000/unit
9
Contoh Soal
1. Pola Produksi Konstan (5000 unit/Kuartal)
• Biaya penyimpanan adalah Rp 4000/unit/kuartal
• Biaya perputaran TK (LTO) bila produksi naik adalah Rp 5000/unit/kuartal
• Biaya perputaran TK (LTO) bila produksi turun adalah Rp 2000/unit/kuartal
• Biaya subkontrak apabila permintaan melebihi produksi adalah Rp 12000/unit
• Kapasitas produksi adalah 7000 unit/kuartalditingkatkan menjadi 10000 unit/kuartal dg biaya lembur Rp 5000/unit

Kw Produksi Penjualan Simpan LTO Lembur Subkontrak


I 5000 2000 3000 Biaya Simpan: (3000 x 4000) + (3500 x 4000) +
(1000 x 4000) = 30.000.000
II 5000 4500 3500
III 5000 11000 - 11000-(5000+3500) Subkontrak: 2500 x 12000 = 30.000.000
= 2500

IV 5000 4000 1000 Total IC = Rp. 60.000.000

Jumlah penyimpanan periode ini = Simpan periode sebelum + produksi - penjualan

Jumlah penjualan yang melebihi produksi – (produksi + stok penyimpanan)

10
Contoh Soal
2. Pola Produksi Bergelombang Mengikuti Penjualan
• Biaya penyimpanan adalah Rp 4000/unit/kuartal
• Biaya perputaran TK (LTO) bila produksi naik adalah Rp 5000/unit/kuartal
• Biaya perputaran TK (LTO) bila produksi turun adalah Rp 2000/unit/kuartal
• Biaya subkontrak apabila permintaan melebihi produksi adalah Rp 12000/unit
• Kapasitas produksi adalah 7000 unit/kuartalditingkatkan menjadi 10000 unit/kuartal dg biaya lembur Rp 5000/unit

Kw Produksi Penjualan Simpan LTO Lembur Subkontrak Biaya Simpan: 0


I 2000 2000
LTO: Kw II  naik 2500 x 5000 = 12.500.000
II 4500 4500 4500-2000= Kw III  naik 2500 x 5000 = 12.500.000
2500 Kw IV  turun 3000 x 2000 = 6.000.000
III 11000 11000 7000-4500= 10000-7000 11000-(10000+0)
2500 = 3000 = 1000 Biaya Lembur Kw III  3000 x 5000 = 15.000.000
IV 4000 4000 4000-7000 =
Subkontrak Kw III  1000 x 12000 = 12.000.000
turun 3000
Total IC = Rp. 58.000.000
Overtime krn produksi melebihi kapasitas normal

Perputaran TK krn ada kenaikan atau penurunan produksi per periode Jumlah penjualan yang melebihi kapasitas produksi – (produksi + stok penyimpanan) 11
Contoh Soal
3. Pola Produksi Moderat Kw 1 & 2 4000 unit, Kw 3 & 4 8000 unit
• Biaya penyimpanan adalah Rp 4000/unit/kuartal
• Biaya perputaran TK (LTO) bila produksi naik adalah Rp 5000/unit/kuartal
• Biaya perputaran TK (LTO) bila produksi turun adalah Rp 2000/unit/kuartal
• Biaya subkontrak apabila permintaan melebihi produksi adalah Rp 12000/unit
• Kapasitas produksi adalah 7000 unit/kuartalditingkatkan menjadi 10000 unit/kuartal dg biaya lembur Rp 5000/unit

Kw Produksi Penjualan Simpan LTO Lembur Subkontrak Biaya Simpan: (2000 x 4000) + ( 1500 x 4000) +
I 4000 2000 2000 (4000 x 4000) = 30.000.000
II 4000 4500 1500
LTO: Kw III  naik 3000 x 5000 = 15.000.000
III 8000 11000 7000-4000= 8000- 7000 11000-(8000+1500)
3000 = 1000 = 1500
Biaya Lembur Kw III  1000 x 5000 = 5.000.000
IV 8000 4000 4000 8000- 7000 Kw IV  1000 x 5000 = 5.000.000
= 1000
Subkontrak Kw III  1500 x 12000 = 18.000.000

Overtime krn produksi melebihi kapasitas normal Total IC = Rp. 73.000.000

Perputaran TK krn ada kenaikan atau penurunan produksi per periode Jumlah penjualan yang melebihi kapasitas produksi – (produksi + stok penyimpanan) 12
Contoh Soal
Kesimpulan

Total IC Pola Produksi Konstan= Rp. 60.000.000


Total IC Pola Produksi Bergelombang= Rp. 58.000.000
Total IC Pola Produksi Moderat= Rp. 73.000.000

13
TERIMA KASIH

PS S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan BIsnis


Latihan soal:
Sebuah perusahaan memiliki data penjualan per kuartal sbb:

Kw Jumlah Penjualan/Permintaan
(Unit) Beberapa pola produksi yang bisa diterapkan perusahaan:
1. Pola produksi konstan dengan 900 unit/kuartal
I 400
2. Pola bergelombang sesuai jumlah penjualan
II 1100 3. Pola produksi moderat dengan ketentuan kuartal I dan II
III 1300 memproduksi 800 unit dan kuartal III dan IV 1200 unit
IV 900 Tentukan pola produksi dengan biaya paling murah.

• Biaya penyimpanan adalah Rp 400/unit/kuartal


• Biaya perputaran TK (LTO) bila produksi naik adalah Rp 400/unit/kuartal
• Biaya perputaran TK (LTO) bila produksi turun adalah Rp 250/unit/kuartal
• Biaya subkontrak apabila permintaan melebihi produksi adalah Rp 1000/unit
• Biaya lembur Rp 500/unit harus dibayar apabila produksi melebihi kapasitas 1200 unit/kuartal
dan kapasitas maksimum yang bisa dicapai adalah 1500 unit/kuartal
15

Anda mungkin juga menyukai