Pola Produksi
Pada dasarnya setiap perusahaan akan menghendaki jumlah produksi yang sama (konstan)
untuk setiap periode untuk mempermudah perencanaan kebutuhan tenaga kerja, bahan baku,
atau fasilitas produksi lainnya yang dibutuhkan
2
Macam Pola Produksi
Terdapat tiga macam pola produksi, yaitu :
1. Pola produksi konstan (horizontal) – pola produksi di mana jumlah yang diproduksi oleh suatu
perusahaan untuk setiap periode selalu sama
Keuntungan:
• Semua tenaga kerja dipakai sepanjang periode
• Penggunaan mesin dan peralatan produksi selalu konstan
• Mempermudah perencanaan penyediaan bahan baku
3
Macam Pola Produksi
2. Pola produksi bergelombang – pola produksi di mana jumlah yang diproduksi setiap periode tidak
sama mengikuti perubahan tingkat penjualan dalam perusahaan.
Keuntungan:
• Biaya simpan lebih kecil
• Resiko penyimpanan produk lebih kecil
3. Pola produksi moderat – pola produksi mirip dengan pola bergelombang dimana jumlah roduksi tiap
periode tidak sama hanya saja diusahakan agar gelombang produksi itu tidak terlalu tajam/fluktuatif
sehingga lebih moderat dan mendekati konstan
4
Faktor yang Mempengaruhi Pola Produksi
Dalam merencanakan pola produksi terdapat faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan, yaitu :
1. POLA PENJUALAN
Tujuan perusahaan dalam berproduksi adalah untuk memenuhi kebutuhan penjualan sehingga pola
penjualan akan mempengaruhi pola produksi. Apabila suatu pola penjualan bergelombang dipenuhi
dengan pola produksi konstan akan terjadi masalah penyimpanan.
5
Faktor yang Mempengaruhi Pola Produksi
2. POLA BIAYA
Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan naik-turunnya volume produksi, yang terdiri dari:
1) Biaya simpan (carrying cost) biaya penyimpanan barang hasil produksi yang belum laku terjual.
2) Biaya lembur (over time cost) pada saat gelombang produksi naik ada kemungkinan perlu diadakan
kerja lembur. Premi atau tambahan upah yang diberikan merupakan upah lembur (overtime premium cost)
3) Biaya perputaran tenaga kerja (labor turn over cost) biaya yang diperlukan untuk mencari,
mendapatkan, menarik, melatih dan mempertahankan tenaga kerja yang diperlukan selama satu periode
produksi.
4) Biaya subkontrak (sub contract cost) biaya yang diperlukan untuk memesan pada perusahaan lain
yang dapat memproduksi barang hasil perusahaan. Perusahaan perlu memesan kepada perusahaan lain bila
volume penjualan > volume produksi
6
Faktor yang Mempengaruhi Pola Produksi
Kapasitas produksi adalah suatu tingkat yang menyatakan batasan kemampuan suatu fasilitas produksi untuk
memproduksi pada periode tertentu. Perusahaan harus mempertimbangkan kapasitas maksimum fasilitas produksi
yang dimiliki untuk menentukan jumlah produksi. Apabila jumlah produksi > kapasitas maksimum maka ada
biaya tambahan yang harus dikeluarkan.
7
PEMILIHAN POLA PRODUKSI
YANG TEPAT
• Dalam merencanakan suatu pola produksi yang tepat bagi perusahaan, perusahaan dapat
menggunakan analisis biaya tambahan (incremental cost).
• Masing-masing pola produksi akan memberikan biaya yang berbeda-beda
• Pemilihan pola produksi yang digunakan didasarkan pada pola produksi yang memiliki biaya
tambahan (incremental cost) paling kecil
8
Contoh soal:
Sebuah perusahaan memiliki data penjualan per kuartal sbb:
10
Contoh Soal
2. Pola Produksi Bergelombang Mengikuti Penjualan
• Biaya penyimpanan adalah Rp 4000/unit/kuartal
• Biaya perputaran TK (LTO) bila produksi naik adalah Rp 5000/unit/kuartal
• Biaya perputaran TK (LTO) bila produksi turun adalah Rp 2000/unit/kuartal
• Biaya subkontrak apabila permintaan melebihi produksi adalah Rp 12000/unit
• Kapasitas produksi adalah 7000 unit/kuartalditingkatkan menjadi 10000 unit/kuartal dg biaya lembur Rp 5000/unit
Perputaran TK krn ada kenaikan atau penurunan produksi per periode Jumlah penjualan yang melebihi kapasitas produksi – (produksi + stok penyimpanan) 11
Contoh Soal
3. Pola Produksi Moderat Kw 1 & 2 4000 unit, Kw 3 & 4 8000 unit
• Biaya penyimpanan adalah Rp 4000/unit/kuartal
• Biaya perputaran TK (LTO) bila produksi naik adalah Rp 5000/unit/kuartal
• Biaya perputaran TK (LTO) bila produksi turun adalah Rp 2000/unit/kuartal
• Biaya subkontrak apabila permintaan melebihi produksi adalah Rp 12000/unit
• Kapasitas produksi adalah 7000 unit/kuartalditingkatkan menjadi 10000 unit/kuartal dg biaya lembur Rp 5000/unit
Kw Produksi Penjualan Simpan LTO Lembur Subkontrak Biaya Simpan: (2000 x 4000) + ( 1500 x 4000) +
I 4000 2000 2000 (4000 x 4000) = 30.000.000
II 4000 4500 1500
LTO: Kw III naik 3000 x 5000 = 15.000.000
III 8000 11000 7000-4000= 8000- 7000 11000-(8000+1500)
3000 = 1000 = 1500
Biaya Lembur Kw III 1000 x 5000 = 5.000.000
IV 8000 4000 4000 8000- 7000 Kw IV 1000 x 5000 = 5.000.000
= 1000
Subkontrak Kw III 1500 x 12000 = 18.000.000
Perputaran TK krn ada kenaikan atau penurunan produksi per periode Jumlah penjualan yang melebihi kapasitas produksi – (produksi + stok penyimpanan) 12
Contoh Soal
Kesimpulan
13
TERIMA KASIH
Kw Jumlah Penjualan/Permintaan
(Unit) Beberapa pola produksi yang bisa diterapkan perusahaan:
1. Pola produksi konstan dengan 900 unit/kuartal
I 400
2. Pola bergelombang sesuai jumlah penjualan
II 1100 3. Pola produksi moderat dengan ketentuan kuartal I dan II
III 1300 memproduksi 800 unit dan kuartal III dan IV 1200 unit
IV 900 Tentukan pola produksi dengan biaya paling murah.