Anda di halaman 1dari 6

POLA PRODUKSI

Perusahaan pada umumnya menghendaki adanya produksi yang


selalu sama ( konstan ) pada tiap-tiap bulannya. Hal ini akan
memudahkan perusahaan untuk merencanakan kebutuhan kebutuhan
tenaga kerja, bahan ataupun fasilitas - fasilitas yang di perlukan
didalam berproduksi. Pola produksi didefinisikan sebagai distribusi
jumlah produksi tahunan ke dalam periode yang lebih pendek dari satu
tahun, misalnya caturwulan, triwulan, bulan, atau minggu.
Didalam merencanakan pola produksi ini terdapat beberapa faktor
yang perlu dipertimbangkan yaitu :
1. Pola penjualan
Perusahaan berproduksi tujuannya adalah untuk di jual dan juga
untuk memenuhi kebutuhan penjualan. Apabila suatu penjualan
tidak konstan ( bergelombang ) dipenuhi dengan pola produksi
konstan, akan terjadi masalah penyimpanan barang - barang
hasil produksi yang tidak atau belum laku terjualpada saat
gelombang penjualan itu turun di bawah volume produksinya.
2. Pola biaya
Yakni pola dari biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan
naik-turunnya volume produksi.
Pola biaya terdiri dari :
a. Biaya perputaran tenaga kerja adalah biaya yang diperlukan
guna mencari, mendapatkan, menarik, dan mempertahankan
tenaga kerja yang diperlukan selama satu periode produksi.
b. Biaya simpan adalah biaya penyimpanan barang-barang
hasil produksi yang tidak atau belum laku terjual.
c. Biaya lembur adalah biaya yang di berikan kepada karyawan
yang melakukan kerja lembur (over time premium cost).
d. Biaya subkontrak adalah biaya yang di perlukan untuk
memesan pada perusahaan lain yang dapat memproduksi
barang hasil produksi kita. Biaya ini adalah selisih harga
pokok produksi kita dengan harga barang itu kalau kita
subkontrakan pada perusahaan lain. Hal ini akan terjadi
apabila volume penjualan melebihi volume produksi.
3. Kapasitas maksimum fasilitas produksi
Ada beberapa jenis pola produksi yang di pakai oleh perusahaan
dalam menemtukan pola produksinya, yaitu :
a. Pola produksi konstan (horizontal) yaitu pola produksi
dimana jumlah yang di produksi setiap hari atau minggu atau
bulan itu selalu sama.

b. Pola produksi bergelombang yaitu pola produksi dimana
jumlah yang di hasilkan pada setiap hari hari atau minggu
atau bulan itu tidak selalu sama.

c. Pola produksi moderat yaitu pola produksi yang
bergelombang, hanya saja diusahakan agar gelombang
produksi itu tidak terlalu tajam sehingga dapat mendekati
konstan.


Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Pabrik
1. Lingkungan masyarakat
2. Sumber alam
3. Tenaga kerja
4. Transportasi
5. Pembangkit tenaga listrik
6. Tanah untuk ekspansi

Contoh soal :
1. Perusahaan ABC menghadapi permintaan tahunan yang berfluktuasi
sebagai berikut :








Untuk memenuhi permintaan itu direncanakan 3 (tiga alternative pola
produksi sebagai berikut :
a. Pola konstan sebesar 1.000 unit tiap tri wulan.
b. Pola bergelombang sesuai dengan gelombang permintaannya.
c. Pola moderat, dimana pada triwulan pertama dan kedua
sebesar 800unit dan triwulan ketiga dan keempat sebesar 1.200
unit.
Pertanyaan :
Tentukan pola produksi yang mana sebaiknya dipilih oleh perusahaan
bila diketahui biaya simpan Rp. 250,-/unit/triwulan, biaya sub
kontrakRp. 600,-/unit, biaya kerja lembur Rp. 200,-/unit/triwulan, dan
biaya kerja lembur harus dibayar bila produksi melebihi 1.500 unit se-
triwulan, setiappertambahan 100 unit produksi akan diperlukan labour
turnover cost Rp. 15.000,-, sedang bila kurang dari 100 unit
Triwulan
Jumlahpermintaan
(dalam unit)
1 400
2 1.100
3 1.300
4 900
sebesarRp. 25.000,-kapasitasmaksimummesin yang ada 2.000 unit se-
triwulan.
JAWAB :
Pola Produksi Konstan
1. Biaya Simpan;
Tw I : (1000-400) xRp 250,- = Rp 150.000
Tw II : (1000+600-1100) xRp 250,- = Rp. 125.000
Tw III : (1000+500-1300) xRp 250,- = Rp. 50.000
TwIV : (1000+200-900) xRp 250,- = Rp. 75.000
2. Biaya kerja lembur tidak ada karena perusahaan berproduksi
konstan sebesar 1000 unit, berarti tidak melebihi 1500 unit
3. Biaya sub Kontrak tidak ada karena kekurangan produksi bisa
dipenuhi denganpersediaan
4. Biaya labor turn over tdk ada krn perusahaan berproduksi
konstan, tdk pernah ada perubahan volume produksi
Pola Produksi Bergelombang
1. Biaya simpan tidak ada.
2. Biaya kerja lembur tidak ada, krn produksi tidak melebihi
1500 unit/tw.
3. Biaya sub kontrak tidak ada, krn bisa dipenuhi dengan
produksi.
4. Biayalabor turn over
1. Tw I : -
2. Tw II : (1100-400)/100 x Rp 15.000,- = Rp. 105.000
3. Tw III : (1300-1100)/100 x Rp 15000,- = Rp. 30.000
4. Tw IV: (1300-900)/100 x Rp 25.000,- = Rp. 100.000

Pola Produksi Moderat
1. Biaya Simpan
Tw I : (800-400) xRp 250,- = Rp. 100.000
Tw II : (800+400-1100) xRp 250,- = Rp. 25.000
Tw III : (1200+100-1300) xRp 250,- = Rp. 0
Tw IV : (1200-900) xRp 250,- = Rp. 75.000
2. Biaya kerja lembur tidak ada
3. Biaya sub kontrak tidak ada
4. Biaya turn over,
Tw III : ( 1200-800)/100 x Rp 15.000 = Rp 60.000,-


Masing masing Total biaya sesuai pola produksi adalah:
PP Kontan = Rp 400.000
PP bergelombang = Rp 235.000
PP moderat =Rp 260.000
Sehingga sebaiknya perusahaan ABC menggunakan PP
bergelombang karena total biaya paling rendah

Anda mungkin juga menyukai