Anda di halaman 1dari 4

Tanggung Jawab Sosial dan Etika Manejeral

1.1 Pengertian Tanggung Jawab Sosial


Tanggung jawab sosial dapat diartikan sebagai wujud pelaksanaan etika dalam
organisasi. Tanggung jawab sosial juga dapat didefinisikan sebagai kewajiban
perusahaan untuk merumuskan kebijakan, mengambil keputusan, dan melaksanakan
tindakan yang memberikan manfaat kepada masyarakat. Sayangnya, karena tidak ada
kesepahaman yang kuat tentang kepada siapa dan untuk apa perusahaan bertanggung
jawab sosial, akan sulit bagi manajer untuk mengetahui apa yang dianggap sebagai
perilaku perusahaan yang bertanggung jawab sosial.
1.2 Manajemen Hijau
Manajemen Hijau atau Green Management System sendiri merupakan seperangkat
proses standar dan praktik yang membantu perusahaan untuk meningkatkan
keberlanjutannya dengan merencanakan, melakukan, mengevaluasi dan mengatur
kebijakan lingkungan.
Hal tersebut dinyatakan oleh Prof. Shu-Hsien Liao, dari Tamkang University, Taiwan
yang menjadi keynote speakers dalam International Conference of Management Science
(ICoMS) 2017 di Ruang Sidang Ar. Fachrudin B lt. 5 Kampus Terpadu UMY, pada
Rabu (22/3). Konferensi internasional ini diselenggarakan oleh Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMY bekerjasama dengan Universiti Sains
Islam Malaysia (USIM), Tamkang University Taiwan dan Khon Kaen University
Thailand.
Shu-Hsien Liao mengartikan Green Management sebagai konsep managemen dalam
binis namun tetap memperhatikan lingkungan. “Konsep Green Management sekarang
menjadi perhatian di kalangan akademika. Green Management menunjukkan konstruksi
green business, dimana jika diterapkan dalam sebuah perusahaan dapat mencegah efek
negatif dalam lingkungan sosial dan lingkungan, namun tetap dapat menguntungkan bagi
perusahaan,”jelasnya.
1.3 Manajer dan Perilaku Etis
Perilaku etis terjadi bila manajer dan karyawan mengikuti prinsip dan nilai-nilai yang
disepakati. Manajer dapat memberikan contoh untuk melakukan perilaku etis dengan
menetapkan standar menyangkut penggunaan sumber daya organisasi untuk kepentingan
perusahaan dan bukan kepentingan pribadi, menangani informasi secara jujur dan
rahasia, tidak menggunakan wewenang mereka untuk mempengaruhi orang lain
melakukan perilaku tidak etis, tidak membuat kebijakan yang tidak sengaja membuat
karyawan berperilaku tidak etis dengan menetapkan tujuan yang masuk akal.
1.4 Mendorong Perilaku Etis
Etika merupakan hal yang penting dalam manajemen sumber daya manusia. Etika
merujuk pada prinsip perilaku yang mengatur individu atau kelompok, dan standar yang
individu gunakan untuk menentukan perilaku yang seharusnya dilakukan. Ada beberapa
metode manajemen sumber daya manusia yang dapat digunakan untuk mendorong
perilaku etis dan perlakuan yang adil dalam sebuah sebuah organisasi, di antaranya
adalah dalam proses seleksi. Krohe menyatakan bahwa cara paling sederhana untuk
memperbaiki sebuah organisasi secara etik adalah dengan mempekerjakan lebih banyak
orang yang etis. Proses seleksi dengan menggunakan tes kejujuran dan memeriksa latar
belakang kandidat dapat menyaring kandidat yang tidak diinginkan. Hal ini terutama
penting dalam seleksi posisi kepemimpinan, karena perilaku pemimpin mempengaruhi
perilaku bawahan mereka.
Kemampuan organisasi untuk melakukan proses seleksi pemimpin yang etis juga
penting, karena efektivitas dari kepemimpinan etis akan melemah dengan rentang kontrol
yang lebih luas ketika seorang pemimpin memiliki lebih banyak bawahan. Hal ini terjadi
karena selain menjadi teladan moral, pemimpin etis juga cenderung memiliki hubungan
sosial yang berkualitas dengan bawahannya. Membentuk dan mempertahankan
hubungan ini membutuhkan sumber daya yang besar, dan pemimpin etis perlu
menanamkan investasi pribadi yang besar. Karena itu, organisasi tidak dapat dengan
mudah mengalokasikan lebih banyak bawahan kepada pemimpin yang etis untuk
memaksimalkan efek positif dari kepemimpinannya. Organisasi perlu merekrut lebih
banyak pemimpin untuk menangani pegawai yang lebih banyak, dan perlu mampu
melakukan seleksi untuk memilih pemimpin etis yang memberi pengaruh positif kepada
bawahannya.
1.5 Tanggung Jawab Sosial dan Etika di Dunia Masa Kini
Terdapat tiga isu terbaru yang dapat dipelajari. Yaitu isu mengelola kegagalan moral
dan kebobrokan sosial, mendorong kewiraswastaan sosial, dan mempromosikan
perubahan sosial yang positif.
1.5.1 Mengelola Kegagalan Moral Dan Kebobrokan Sosial
Terdapat dua tindakan untuk dapat mengatasi kegagalan moral dan
kebobrokan sosial. Dua tindakan itu adalah kepemimpinan yang beretika dan
perlindungan bagi mereka yang melaporkan tindakan yang salah.
 Kepemimpinan yang beretika maksudnya adalah manajer harus
memberikan kepemimpinan yang etis. Manajer mempunyai pengaruh
yang kuat pada keputusan karyawan untuk berperilaku etis atau tidak etis.
 Perlindungan bagi karyawan yang mengangkat isu etika maksudnya
adalah penting bagi manajer untuk meyakinkan para karyawan yang
menyatakan keluhan atau masalah etika karyawan lain bahwa mereka
tidak akan menghadapi resiko pribadi atau karir.

1.5.2 Mendorong Entrepreneurship Sosial


Entrepreneur sosial adalah individu atau organisasi yang mencari
kesempatan untuk memajukan masyarakat dengan menggunakan pendekatan
praktis, inovatif, dan berkelanjutan. Entrepreneur sosial hendaknya membuat
dunia yang lebih baik dan mempunyai keinginan kuat untuk menjadikannya
nyata.. Entrepreneur sosial adalah individu atau organisasi yang mencari
kesempatan untuk memajukan masyarakat dengan menggunakan pendekatan
praktis, inovatif, dan berkelanjutan. Entrepreneur sosial hendaknya membuat
dunia yang lebih baik dan mempunyai keinginan kuat untuk menjadikannya
nyata.
1.5.3 Bisnis Mempromosikan Perubahan Sosial Yang Positif
Bisnis dapat melakukan hal mempromosikan perubahan sosial yang
positif dengan dua cara, yaitu melalui filantrofi perusahaan, atau melalui
tindakan sukarela karyawan.

 Filantrofi perusahaan atau disebut suka sumbangan sukarela perusahaan


maksudnya adalah donasi yang diberikan oleh perusahaan akan
membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Contohnya donasi
untuk kanker, donasi operasi katarak gratis, beasiswa, dan lain-lain.
 Sukarela karyawan adalah jalan yang populer bagi bisnis untuk terlibat
dalam promosi perubahan sosial. Banyak perusahaan yang menyatakan
bahwa usaha ini tidak hanya menguntungkan komunitas, tetapi juga
meningkatkan usaha kerja dan motivasi karyawan.

Daftar Pustaka
Rahayu, Yoel Aulia. 2011. Etika Manajerial dan Tanggung Jawab Sosial. DUMAI. Tersedia
Pada:
http://auliayoel.blogspot.com/2011/12/etika-manajerial-dan-tanggung-jawab.html
Widowati. 2019. Green Management Sistem, Bantu Perusahaan Lebih Peduli Lingkungan.
YOGYAKARTA: Universitas Muhammadiah Yogyakarta. Tersedia Pada:

https://www.umy.ac.id/green-management-sistem-bantu-perusahaan-lebih-peduli-
lingkungan.html#:~:text=Green%20Management%20System%20sendiri
%20merupakan,mengevaluasi%20dan%20mengatur%20kebijakan%20lingkungan.

Indrayani, Novie. 2015. Mempengaruhi Etika Manajerial. Tersedia Pada:

https://novieidr.wordpress.com/tag/etika-manajerial/#:~:text=Perilaku%20etis
%20terjadi%20bila%20manajer,dan%20nilai%2Dnilai%20yang
%20disepakati.&text=Manajer%20secara%20pribadi%2C%20pengaruh
%20keluarga,manajer%20pada%20situasi%2Dsituasi%20tertentu.

Soerjoatmodjo, Gita widya Laksmini. 2019. Mengelola Manusia Jaya. TANGGERANG:


Universitas Pembangunan Jaya.

Heryuanda, Fani Ishlaah. 2017. Mengelola Tanggung Jawab Sosial dan etika. Tersedia Pada:

https://slideplayer.info/slide/13579536/

Anda mungkin juga menyukai