Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERTEMUAN 9

PENGANTAR AKUNTANSI 2
PERSEROAN (LANJUTAN)

PENERBITAN SAHAM
Suatu akun yang terpisah digunakan untuk mencatat jumlah masing-masing kelas saham yang
diterbitkan kepada investor dalam perseroan.

Penerbitan Saham Pada Nilai Nominal


Contoh:
Asumsikan sebuah perseroan memiliki modal dasar 10.000 lembar saham preferen dengan nilai
nominal Rp 100.000 dan 100.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 20.000. Separuh
dari modal dasar untuk masing-masing kelas ditempatkan dan disetor pada nilai nominal untuk
memperoleh kas.

Ayat jurnal perseroan untuk mencatat penerbitan saham adalah sbb:

Kas Rp 1.500.000.000
Saham Preferen (1/2 x 10.000lbr) x Rp 100.000 Rp 500.000.000
Saham Biasa (1/2 x 100.000lbr) x Rp 20.000 1.000.000.000

Menerbitkan saham preferen dan saham biasa pada nilai nominal untuk mendapatkan modal tunai

Penerbitan Saham pada Harga Selain Nilai Nominal


Saham seringkali diterbitkan oleh perseroan pada harga selain nilai nominalnya karena nilai
nominal saham secara sederhana merupakan modal hukumnya. Harga jual saham yang
ditetapkan oleh perseroan bergantung pada berbagai faktor seperti:
1. Kondisi keuangan, catatan pendapatan, dan catatan dividen perseroan
2. Harapan investor terhadap kemampuan perseroan menghasilkan pendapatan potensial
3. Kondisi dan prospek bisnis dan ekonomi secara umum.

 Jika saham diterbitkan pada harga di atas nilai nominalnya, berarti saham telah dijual pada
harga premium atau agio.
Contoh: jika saham biasa dengan nilai nominal Rp 50.000 per lembar dijual dengan harga Rp
60.000 per lembar, saham telah terjual dengan premium sebesar Rp 10.000.
 Jika saham diterbitkan pada harga di bawah nilai nominalnya, berarti saham telah dijual pada
harga diskon (discount) atau disagio.
Contoh: jika saham biasa dengan nilai nominal Rp 50.000 per lembar dijual dengan harga Rp
45.000 perlembar, saham telah terjual dengan diskon sebesar Rp 5.000.

Saham Harga Premium


Saat saham diterbitkan pada harga premium, akun Kas atau asset lainnya didebit sebesar
jumlah yang diterima. Saham biasa atau saham preferen kemudian dikredit sebesar nilai
nominalnya. Kelebihan jumlah yang dibayarkan di atas nilai nominal merupakan bagian dari total
investasi pemegang saham dalam perseroan. Dengan demikian, kelebihan di atas nilai nominal
harus digolongkan sebagai bagian dari modal disetor. Akun bernama Premi Saham biasanya
dikreditkan sebesar julmlah selisih tersebut.
Sebagai contoh: Asumsikan PT Cemara menerbitkan 2.000 lembar saham preferen dengan
nilai nominal Rp 50.000 untuk mendapatkan modal tunai sebesar Rp 55.000. Ayat jurnal untuk
mencatat transaksi sbb:

Kas Rp 110.000.000
Saham Preferen Rp 100.000.000
Premi Saham – Saham Preferen 10.000.000

Menerbitkan saham preferen dengan nilai nominal Rp 50.000, untuk mendapatkan modal
tunai Rp 55.000
Saham juga dapat diterbitkan dengan mempertukarkan aset selain kas, seperti tanah, gedung
dan peralatan. Untuk itu aset yang diperoleh harus dicatat pada nilai pasar wajarnya. Jika nilai
tersebut tidak dapat ditentukan secara objektif, maka nilai pasar wajar saham yang diterbitkan
dapat digunakan.
Sebagai contoh: Asumsikan bahwa perseroan memperoleh tanah yang tidak dapat
ditentukan nilai pasar wajarnya dengan mempertukarkan 10.000 lembar saham biasa dengan
nilai nominal Rp 10.000. Diasumsikan saham memiliki nilai pasar saat ini sebesar Rp 12.000
perlembar. Ayat jurnal untuk mencatat sbb:

Tanah Rp 120.000.000
Saham Biasa Rp 100.000.000
Premi Saham – Saham Biasa 20.000.000

Menerbitkan saham biasa dengan nilai nominal Rp 10.000, yang dinilai sebesar Rp 12.000
per lembar untuk mendapatkan tanah.

AKUNTANSI UNTUK DIVIDEN


Saat dewan direksi mengumumkan dividen tunai, artinya pembagian sejumlah kas perseroan
kepada pemegang saham sudah disahkan. Saat dewan direksi mengumumkan dividen saham,
berarti para direksi mengesahkan pembagian sejumlah saham perseroan. Dalam kedua kasus
tersebut, pengumuman dividen akan mengurangi jumlah laba dalam perseroan.

Dividen Kas
Dividen tunai atau dividen kas (cash dividend) adalah pembagian pendapatan secara tunai oleh
perseroan kepada para pemegang saham. Biasanya terdapat tiga kondisi yang harus dipenuhi
sebuah perseroan untuk membayar dividen tunai, yaitu sebagai berikut:
1. Jumlah saldo laba yang memadai
2. Jumlah kas yang memadai
3. Tindakan formal yang dilakukan oleh dewan direksi.
Terdapat tiga tanggal pada pengumuman pembagian saham, yaitu sebagai berikut:
1. Tanggal pengumuman
 Tanggal pada saat dewan direksi secara resmi mengesahkan pembagian saham.
 Pada tanggal ini perusahaan mengakui liabilitas untuk membayar sejumlah
dividen

2. Tanggal pencatatan
 Tanggal pada saat perseroan menentukan pemegang saham yang akan menerima
dividen.
 Selama periode waktu antara tanggal pengumuman dengan tanggal pencatatan,
harga saham akan dinyatakan sebagai penjualan dengan dividen (selling with
dividend) yang artinya, investor yang membeli saham sebelum tanggal pencatatan
akan menerima dividen.

3. Tanggal pembayaran
 Tanggal saat perseroan akan membayar dividen kepada para pemegang saham
yang memiliki saham pada tanggal pencatatan.
 Selama periode waktu antara tanggal pencatatan dengan tanggal pembayaran,
harga saham dinyatakan sebagai penjualan tanpa dividen (selling ex dividend). Ini
berarti sejak tanggal pencatatan berlalu, investor baru tidak akan menerima
dividen.

Asumsikan pada tanggal 1 Oktober, PT Horison mengumumkan dividen tunai dengan tanggal
pencatatan tanggal 10 November dan tanggal pembayaran 2 Desember, sbb:
Dividen per lembar Total Dividen

Saham preferen, nilai nominal Rp 100.000, 5.000


lbr saham beredar………………………… Rp 2.500 Rp 12.500.000
Saham biasa, nilai nominal Rp 10.000, 100.000
lembar saham beredar………………. 300 30.000.000

Total Rp 42.500.000

 Pada tanggal 1 Oktober, tanggal pengumuman, jurnal sbb:

Dividen Kas Rp 42.500.000


Utang Dividen Kas Rp 42.500.000

Mengumumkan dividen tunai

 Pada tanggal 10 November, tanggal pencatatan, tidak ada jurnal yang diperlukan.

• Pada tanggal 2 Desember, tanggal pembayaran, PT Horison mencatat pembayaran


dividen sebagai berikut:

Utang Dividen Kas Rp 42.500.000


Kas Rp 42.500.000

Membayar dividen tunai


Dividen Saham
Dividen saham (stock dividend) adalah pembagian lembar saham kepada para pemegang
saham. Biasanya saham yang dibagikan adalah saham biasa, dan diterbitkan untuk para
pemegang saham biasa. Dividen saham hanya mempengaruhi ekuitas pemegang saham, yaitu
memindahkan saldo laba ke Modal Disetor. Untuk perseroan terbuka, jumlah yang dipindahkan
dari Saldo Laba ke Modal Disetor biasanya merupakan nilai wajar (nilai pasar) dari saham yang
diterbitkan dalam dividen saham.
Contoh:
Asumsikan bahwa akun ekuitas pemegang saham PT Horison per 15 Desember adalah sebagai
berikut:
Saham biasa, nilai nominal Rp 20.000 (2.000.000 lembar saham
diterbitkan)……………………………………………………… Rp 40.000.000
Premi saham – saham biasa 9.000.000
Saldo Laba 26.600.000

Total Rp 42.500.000

Pada tanggal 15 Desember, dewan direksi mengumumkan dividen saham sebesar 5% atau
100.000 lembar (2.000.000 lembar x 5%) untuk diterbitkan pada tanggal 10 Januari kepada para
pemegang saham yang dicatat pada tanggal 31 Desember. Nilai pasar saham pada tanggal
pengumuman adalah Rp 31.000 per lembar. Ayat jurnal untuk mencatat pengumuman dividen
adalah sebagai berikut:

Dividen Saham Rp 3.100.000.000


Dividen Saham yang dibagikan Rp 2.000.000.000
Premi saham – saham biasa 1.100.000.000

Mengumumkan dividen saham biasa 5% (100.000 lembar), nilai nominal Rp 20.000 dengan nilai
pasar Rp 31.000 perlembar
Seperti hanya dividen kas, akun dividen saham ditutup ke akun saldo laba pada akhir periode
akuntansi. Ayat jurnal penutupan yaitu mendebit saldo laba dan mengkredit dividen saham. Pada
akhir periode, akun dividen saham yang dibagikan dan akun premi saham -saham biasa akan
dilaporkan dibagian modal disetor laporan posisi keuangan.
Dengan demikian pengaruh dividen saham adalah memindahkan saldo laba sebesar
Rp3.100.000.000 ke modal disetor.Pada tanggal 10 Januari, dividen saham dibagikan kepada para
pemegang saham dengan menerbitkan 100.000 lembar saham biasa. Penerbitan saham tersebut
dicatat dengan jurnal sbb:

Dividen saham yang dibagikan Rp 2.000.000.000


Saham Biasa Rp 2.000.000.000

Menerbitkan saham untuk dividen saham

TRANSAKSI SAHAM TREASURY


Saham Treasury (Treasury Stock) adalah saham yang telah diterbitkan oleh perusahaan dan
kemudian dibeli kembali oleh perusahaan. Sebuah perseroan dapat membeli saham miliknya
untuk beberapa alasan, yaitu:
1. Untuk dijual kembali kepada karyawannya
2. Untuk diterbitkan kembali sebagai bonus untuk karyawan
3. Untuk mendukung nilai pasar saham
Metode Akuntansi yang biasa digunakan untuk pembelian dan penjualan kembali saham
treasury adalah metode biaya. Saat saham dibeli oleh perseroan, modal disetor dikurangi dengan
mendebit akun Saham Treasury sebesar biayanya (yaitu harga yang dibayar untuk
mendapatkannya). Nilai nominal dan harga saat saham diterbitkan pertama kali diabaikan. Tidak
ada dividen yang dibayarkan untuk saham treasury karena hal itu berarti perseroan akan
memperoleh pendapatan dari perseroan itu sendiri. Saat saham dijual kembali, Saham Treasury
dikreditkan sebesar biayanya, dan selisih antara biaya dengan harga jual biasanya didebit atau
dikredit ke Premi Saham Treasury.
Contoh:
Asumsikan bahwa modal disetor sebuah perseroan pada tanggal 1 Januari adalah sebagai
berikut:
Saham biasa, modal dasar Rp 25.000 (modal ditempatkan dan
disetor 20.000 lembar)………………………………………….. Rp 500.000.000
Selisih nilai pasar dan nilai nominal 150.000.000
Total Rp 650.000.000

Pada tanggal 13 Februari, perseroan membeli 1.000 lembar saham biasanya seharga Rp 45.000
perlembar. Pembelian saham treasury dicatat sbb:

Saham Treasury Rp 45.000.000


Kas Rp 45.000.000

Membeli 1.000 lembar saham treasury seharga Rp 45.000

Pada tanggal 29 April, perseroan menjual 600 lembar saham treasurynya seharga Rp 60.000.
Penjualan saham treasury dicatat sebagai berikut:

Kas Rp 36.000.000
Saham Treasury Rp 27.000.000
Premi Saham Treasury 9.000.000

Menjual 600 lembar saham treasury seharga Rp 60.000

Asumsikan tanggal 4 Oktober, perseroan menjual sisa saham treasury sebanyak 400 lembar
seharga Rp 40.000 perlembar. Penjualan saham treasury dicatat sebagai berikut:
Kas Rp 16.000.000
Premi Saham Treasury 2.000.000
Saham Treasury 18.000.000

Menjual 400 lembar saham treasury seharga Rp 40.000

PELAPORAN EKUITAS PEMEGANG SAHAM DI LAPORAN POSISI KEUANGAN


PT TARUMANEGARA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2014

METODE 1
Modal disetor:
Saham Preferen 10%, nilai nominal Rp 50.000
(modal dasar 2.000 lembar, ditempatkan dan
disetor penuh) 100,000,000
Premi Saham Preferen 10,000,000
110,000,000
Saham Biasa, nilai nominal Rp 20.000
(modal dasar 50.000 lembar, ditempatkan dan
disetor 45.000 lembar) 900,000,000
Premi Saham Biasa 190,000,000
1,090,000,000
Premi Saham Treasury 2,000,000
Total Modal disetor 1,202,000,000
Saldo Laba 350,000,000
Total 1,552,000,000
Dikurangi: Saham Treasury (600 lembar pada biaya) (27,000,000)
Total Ekuitas Pemegang Saham 1,525,000,000
METODE 2
Modal dikontribusikan:
Saham Preferen 10%, nilai nominal Rp 50.000
(modal dasar 2.000 lembar, ditempatkan dan
disetor penuh) 100,000,000
Saham Biasa, nilai nominal Rp 20.000
(modal dasar 50.000 lembar, ditempatkan dan 900,000,000
Premi Saham 202,000,000
Total Modal dikontribusikan 1,202,000,000
Saldo Laba 350,000,000
Total 1,552,000,000
Dikurangi: Saham Treasury (600 lembar pada biaya) (27,000,000)
Total Ekuitas Pemegang Saham 1,525,000,000

PELAPORAN SALDO LABA


Perubahan saldo laba dapat dilaporkan dengan salah satu cara berikut:
1. Menyiapkan laporan saldo laba yang terpisah
2. Kombinasi laporan laba rugi dan saldo laba
3. Laporan perubahan ekuitas

PT TARUMANEGARA
LAPORAN SALDO LABA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014

Saldo Laba, 1 Januari 2014 245,000,000


Laba Bersih 180,000,000
Dikurangi Dividen:
Saham Preferen 10,000,000
Saham Biasa 65,000,000
75,000,000
Kenaikan Saldo Laba 255,000,000
Saldo Laba 31 Desember 2014 500,000,000
PT TARUMANEGARA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014

Saham Saham Premi Saham


Saldo Laba Total
Preferen Biasa Saham Treasury
Saldo 1 Januari 2014 100,000 850,000 177,000 245,000 (17,000) 1,355,000
Laba Bersih 180,000 180,000
Dividen Saham Preferen (10,000) (10,000)
Dividen Saham Biasa (65,000) (65,000)
Tambahan penerbitan saham biasa 50,000 25,000 75,000
Pembelian Saham Treasury (10,000) (10,000)
Saldo 31 Desember 2014 100,000 900,000 202,000 350,000 (27,000) 1,525,000

PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT)


Pemecahan Saham (Stock Split) adalah pengurangan nilai nominal atau nilai yang tertera dari
saham biasa dengan menerbitkan sejumlah saham tambahan secara proporsional. Saat saham
dipecah, pengurangan nilai nominal atau nilai yang tertera mempengaruhi seluruh saham,
termasuk saham yang belum diterbitkan, diterbitkan, dan saham treasury. Tujuan utama
pemecahan saham adalah untuk menurunkan nilai pasar perlembar saham, untuk menarik minat
investor memasuki pasar saham dan memperluas jenis dan jumlah pemegang saham.
Setiap pemegang saham memiliki nilai nominal saham yang sama baik sebelum dan sesudah
pemecahan saham. Karena tidak mempengaruhi nilai nominal saham, maka tidak ada pencatatan
ayat jurnal. Rincian mengenai pemecahan saham diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan.

Contoh: Diasumsikan bahwa PT Rajasa memiliki 10.000 lembar saham biasa yang beredar
dengan nilai nominal Rp 100.000 dan dengan nilai pasar saat ini sebesar Rp 150.000 per lembar.
Dewan Direksi mengumumkan pemecahan saham sebagai berikut:
1. Setiap pemegang saham biasa akan menerima 5 lembar saham untuk setiap
saham yang dimiliki. Pemecahan ini disebut pemmecahansaham 5 untuk 1. Oleh
karenanya jumlah saham menjadi 50.000 lembar (10.000 lembar x 5)
2. Setiap nilai nominal per lembar saham biasa akan turun menjadi Rp 20.000 (Rp
100.000/5)
Nilai nominal saham biasa yang beredar adalah sebesar Rp 1.000.000.000 baik sebelum maupun
setelah pemecahan saham.
Sebelum Pemecahan Sesudah Pemecahan

Jumlah lembar saham 10.000 50.000


Nilai Nominal perlembar X Rp 100.000 X Rp 20.000
Total Rp 1.000.000.000 Rp 1.000.000.000

Referensi:
• Warren, Reeve, Suhardianto, Jusuf, etc; Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia;
Penerbit Salemba Empat, Edisi 25.

Anda mungkin juga menyukai