Metode Inkremental. Jika nilai pasar wajar semua kelompok sekuritas tidak dapat
ditentukan, maka metode incremental dapat dipergunakan. Nilai pasar sekuritas itu
digunakan sebagai dasar untuk kelompok-kelompok yang telah diketahui dan sisa dari
nilai lump sum dialokasi ke kelompok di mana nilai pasar tidak diketahui. Sebagai
contoh, jika 1.000 lembar saham biasa dengan nilai ditetapkan $10 memiliki nilai
pasar $20 dan 1.000 lembar saham preferen dengan nilai pari $10 yang tidak memiliki
nilai pasar ditetapkan dan diterbitkan dengan nilai lump sum sebesar $30.000, maka
alokasi adalah sebagai berikut :
Penerimaan lump sum $30.000
Dialokasi ke saham biasa (1.000 x $20) 20.000
Saldo yang dialokasikan ke saham preferen $10.000
Pemegang saham ini membagi rata dengan pemegang saham biasa setiap pembagian
laba di luar tingkat yang ditentukan. Saham preferen 5 %, jika berpartisipasi penuh
akan menerima tidak hanya 5 %,tetapi juga dividen pada tingkat yang sama seperti
yang dibayarkan kepada pemegang saham biasa jika jumlahnya melebihi 5 % dari
nilai pari.
Saham Preferen Konvertibel (convertible preferred stock)
SAHAM TREASURI
Saham treasuri merupakan saham milik perusahaan penerbit yang diperoleh
kembali, dan saham yang diperoleh kembali tersebut dinamakan dengan saham
treasuri. Saham treasuri yang sudah diperoleh dapat dilepas kembali atau ditarik.
Hal-hal yang perlu diingat dan diketahui:
1. Saham yang diperoleh kembali tidak boleh dianggap sebagai aktiva; malahan
harus dilaporkan sebagai pengurang dari total ekuitas.
2. Tidak ada laba/rugi dari perolehan kembali, pelepasan kembali, atau penarikan
saham yang diperoleh kembali.
3. Laba ditahan dapat berkurang dari transaksi perolehan kembali saham tetapi
tidak pernah bertambah karena transaksi ini.
Alasan pembelian kembali saham yang beredar:
a. Untuk menaikan harga pasar saham
b. Akan dijual kembali pada karyawan perusahaan.
c. Akan dibagikan sebagai dividen.
d. Untuk menukar surat-surat berharga perusahaan lain dll.
Penjualan Saham Treasuri di Bawah Harga Pokok. Apabila saham treasuri dijual
di bawah harga pokoknya, maka kelebihan harga pokok atas harga jual biasanya
didebet ke Modal Disetor dari Saham Treasuri. Jadi, jika Pasicif Company menjual
1.000 lembar saham treasuri tambahan pada tanggal 21 Maret pada harga $8 per
saham, maka ayat jurnal :
Kas 8.000
Modal Disetor dari Saham Treasuri 3.000
Saham Treasuri 11.000
MODAL SUMBANGAN
Modal sumbangan timbul karena adanya sumbangan yang diberikan kepada
perusahaan berupa harta kekayaan tertentu tanpa imbalan. Sumbangan semacam ini
bisa berasal dari pemegang saham atau dermawan lainnya. Pemegang saham bisa
menyumbangkan kembali saham kepada perusahaan. Sumbangan ini bisa:
a. Untuk menambah modal kerja yang dibutuhkan yaitu dengan cara perusahaan menjual
kembali saham yang disumbangkan tersebut.
a) Saham yang diterima dicatat dengan catatan memo jika tidak ada biaya yang
terjadi ketika menerima sumbangan ini. Catatan memo ini menunjukkan macam
saham, jumlah lembar, dan penyumbangnya. Pada saat treasury stock ini dijual,
penerimaan uangnya dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
Kas Rpxx
Modal – sumbangan Rpxx
b) Treasury stock didebit dengan harga pasar saham pada saat penerimaan dan
dikreditkan ke rekening modal-sumbangan. Apabila treasury stock dijual, rekening
treasury stock dikredit Jika harga jualnya berbeda dengan harga pasar pada saat saham
tersebut diterima maka selisihnya dibebankan atau dikreditkan ke rekening modal-
sumbangan.
Misalnya:
Tanggal 1 Juli 2006 diterima 100 Iembar saham sendiri, harga pasar pada tanggal
tersebut Rpl,100,- per Iembar. Pada tanggal 15 Agustus 2006, saham tersebut dijual @
Rpl.050,-. Jurnal yang dibuat sebagai berikut:
1 Juli 2006
Treasury stock Rp110.000,-
Modal-sumbangan Rp110.000,-
15 Agustus2006
Kas Rp105.000,-
Modal-sumbangan 500,-
Treasury stock Rp110.000,-
c) Rekening treasury stock didebit dengan jumlah nominal atau nilai yang
dinyatakan, agio/disagionya dari sejumlah Iembar yang diterima dibatalkan dan
kreditnya adalah rekening modal-sumbangan. Jika saham dijual maka selisih harga
jual dengan nominal ditambah atau dikurangi dengan agio atau disagio didebitkan
atau dikreditkan ke rekening modal-sumbangan.
Misalnya:
Tanggal 1 Juli 2006 diterima sumbangan saham sendiri 100 Iembar nominal Rpl .
000,-. Saham-saham ini dulu dijual dengan harga Rpl.200,-/ Iembar. Pada tanggal 15
Agustus 2006 saham-saham ini dijual dengan harga @ Rpl.100,- per Iembar. Jurnal
yang dibuat sebagai berikut:
1 Juli 2006
Treasury stock Rpl00.000,-
Agio saham 20.000,-
Modal-sumbangan Rpl20.000,-
Apabila saham yang disumbangkan ini karena adanya penilaian terlalu tinggi terhadap
aktiva yang diterima untuk menukar saham maka sumbangan ini akan dicatat
mengurangi nilai buku aktiva. Pada saat diterima saham dibuat catatan memo, dan
pada saat saham itu dijual, kreditnya adalah aktiva. Seperti pada contoh, diterima 100
lembar saham biasa sebagai sumbangan, karena pada waktu pertukaran, aktiva dinilai
terlalu tinggi. Saham-saham tersebut kemudian dijual @ Rp900 per lembar.
Transaksi-transaksi di atas dicatat sebagai berikut:
Memo:
Diterima 100 lembar saham biasa dari Tuan Tamma, nominal @ Rpl.000,-. Penjualan
saham dengan harga Rp900,- per lembar dicatat dengan jurnal sebagai berikut
Kas Rp90.000,-
Aktiva Rp90.000,-
Saham biasa, tanpa nilai pari, nilai ditetapkan $10 per lembar
$360.000-$54.000
$2.550.000
= 12%
b) Rasio pembayaran (payout
ratio)
Merupakan rasio dividen tunai terhadap laba bersih. Jika saham preferen sedang
beredar, maka rasio ini dihitung unguk pemegang saham biasa dengan
membagidividen tunai yang dibayarkan kepada pemegang saham biasa dengan laba
bersih yang tersedia untuk pemegang saham biasa. Sebagai contoh perhitungan ratio
pembayaran:
Rasio pembayaran = _____Dividen Tunai________
Laba Bersih-Dividen Preferen
=
$100.000
= 20%
$500.000
c) Nilai buku peursahan (book value per share)
Nilai buku per saham merupakan jumlah setiap saham yang akan diterima jika
perusahaan dilikuidasi atas dasar jumlah yang dilaporkan dalam neraca. Akan
tetapi angka tersebut akan kehilangan banyak relevansinya jika penilaian atas neraca
tidak memperkirakan nilai pasar wajar aktiva. Nilai buku per saham dihitung dengan
membagi ekuitas pemegang saham biasa dengan saham biasa yang beredar. Sebagai
contoh:
Nilai buku persaham = Ekuitas Pemegang Saham Biasa
Saham yang Beredar
= $1.000.000
$ 100.000
= $10 per saham
d) Rasio nilai buku per saham
DAFTAR PUSTAKA
Kieso sama yang dibawah
Baridwan, Zaki. (2011). Intermediate Accounting. BPFE: Yogyakarta