Anda di halaman 1dari 35

C H A P T E R 15

EKUITAS
PEMEGANG
SAHAM

15-1
Perseorangan
(Proprietorship)
BENTUK Persekutuan
ORGANISASI (Partnership)
PERUSAHAAN
Perseroan
Terbatas
(Corporation)

Karakteristik Khusus PerseroanTerbatas:


1. Diatur oleh Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (PT).
2. Permodalan menggunakan sistem saham/capital stocks.
3. Adanya variasi kepentingan pemilik (kepentingan
pemegang saham biasa dan saham preferen)
15-2
MODAL SAHAM
Saham  surat tanda penyertaan modal seseorang
atau pihak (badan usaha) dalam suatu perseroan
terbatas; dimana pemegang saham memiliki hak
klaim atas aset dan laba perusahaan, serta
berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS).

Modal Saham merupakan jenis modal yang hanya


terdapat dalam perusahaan yang berbentuk PT
yang diperoleh dengan cara menerbitkan dan
menempatkan saham – saham tersebut kepada
pihak tertentu atau kepada masyarakat umum.  

15-3
Contoh Saham

15-4
Contoh Saham

15-5
Contoh Saham

15-6
Contoh Saham

15-7
HAK PEMEGANG SAHAM
Pemegang saham memiliki hak yang proporsional
dengan nilai saham yang dimilikinya dalam hal:
1. Pembagian Laba atau Rugi.
2. Pemilihan Direksi perusahaan
3. Pembagian aset ketika dilikuidasi
4. Membeli saham baru yang diterbitkan perusahaan
(disebut sebagai preemptive right).

Pemegang Saham Preferen memiliki hak diutamakan dalam


pembagian dividen, yang dihitung berdasarkan nilai nominal
saham yang dimilikinya, tetapi tidak memiliki hak suara dalam
pemilihan Direksi.
15-8
Perkiraan Ekuitas
(Equity Accounts)
Ada 3 katagori perkiraan Ekuitas:
1. Modal Saham (Capital Stcoks)
2. Agio atau Disagio saham (Premium or Discount)
3. Laba Ditahan (Retained Earnings)

Modal Saham + Agio


Modal Saham Disetor
atau (Paid-in capital/
Contributed capital)
Modal Saham – Disagio

15-9
AKUNTANSI SAHAM
A. Penerbitan saham
B. Pembelian kembali saham sendiri
C. Penjualan saham dalam simpanan
D. Dividen
E. Penyajian ekuitas di Neraca
F. Analisis saham

15-10
A. PENERBITAN SAHAM
Saham dapat diterbitkan dengan dua cara:
a. Saham atas nama (registered stock)
b. Saham atas unjuk (bearer stocks)

15-11
Tahap Penerbitan Saham:
• Memperoleh persetujuan pemerintah (biasanya melalui
pengesahan akte pendirian)
• Melakukan penawaran penjualan saham dan menuangkannya
dalam kontrak penjualan
• Menerbitkan saham sesuai kontrak penjualan

Isu akuntansi berkenaan dengan penerbitan saham:


1. Saham dengan nilai pari (nominal).
2. Saham tanpa nilai nominal (No-par shares).
3. Saham yang diterbitkan bergabung dengan jenis
sahama lain (gabungan saham biasa dan preferen)
yang dijual secara borongan (lump sum).
4. Penjualan saham dengan transaksi non-kas
5. Biaya penerbitan saham.
15-12
1. Saham dengan Nilai Nominal (Par Value Stock)

Perkiraan terkait dengan penerbitan saham dengan nilai nominal:


 Kas
 Modal Saham Biasa, atau Saham Preferen
 Agio atau Disagio Saham (Premium or discount)

Contoh:
Jika saham biasa dengan nilai nominal Rp.10.000,- dijual dengan
harga Rp. 12.0000, maka dicatat sebagai berikut:
Kas Rp.12.000
Modal Saham Biasa Rp.10.000
Agio Saham Rp. 2.000

15-13
2. Saham Tanpa Nilai Nominal (No-par Stock)
Contoh: PT. A telah mendapat pengesahan untuk menerbitkan
10.000 saham biasa tanpa nilai nominal. Jika 500
lembar sahamnya laku dijual secara tunai dengan
harga Rp.1.000 per lembar, maka jurnalnya adalah:
Kas 500.000
Modal Saham Biasa 500.000

Selanjutnya, jika 300 lembar lainnya dijual dengan harga


Rp.1,200 per lembar, maka jurnalnya adalah:
Kas 360.000
Modal Saham Biasa 360.000

Jadi, tidak ada pengakuan agio atau disagio saham dalam transaksi penjualan
saham tanpa nilai nominal, kecuali diterbitkan dengan nilai nominal minimum......
15-14
SAHAM DENGAN NILAI NOMINAL MINIMUM

Dalam praktik, jenis saham tanpa nilai nominal kadang2 diwajibkan


juga untuk menyatakan nilai nominalnya yaitu: nilai minimum
yang harus dipenuhi agar saham tersebut dapat diterbitkan.
Biasanya nilai minimum tersebut relatif rendah.
Contoh: Jika perusahaan menerbitkan 1.000 saham tanpa nilai
nominal dengan nilai minimum harga jual Rp.100 per lembar,
dan kemudian semua saham tersebut laku terjual dengan harga
Rp.500 per lembar, maka dicatat sbb.:

Kas 500.000
Modal Saham Biasa 100.000
Agio Saham 400.000

15-15
3. Penerbitan Saham Secara Bersamaan
dengan Saham Lain (Lump-Sum)

Ada 2 metode untuk mengalokasikan harga jualnya:


 Motode Proporsional (Proportional method).
 Metode Bertahap/Berjenjang (Incremental method).

Contoh: PT. X menerbitkan 300 saham biasa dengan nominal


Rp.10.000 per lembar dan 100 saham preferen dengan
nominal Rp.50.000 per lembar. Seluruh saham tersebut
dijual secara borongan (lump sum) dengan harga
Rp.13.500.000,- Diketahui juga bahwa harga pasar (fair
value) saham biasa Rp.20.000 dan saham preferen
Rp.90.000 per lembar.
15-16
Alokasi dengan M etode Proporsional:
Lembar Hrg pasar Jumlah Persentase
Ordinary shares 300 x Rp 20,000 = Rp 6,000,000 40%
Preference shares 100 x 90,000 9,000,000 60%
Nilai pasar wajar (fair market value) Rp 15,000,000 100%

Alokasi:
Ordinary Preference
Harga Jual Rp13,500,000 Rp 13,500,000
Persetase alokasi 40% 60%
Jumlah Rp 5,400,000 Rp 8,100,000

15-17
Jika dimisalkan semua data PT. X pada contoh yg lalu adalah sama, kecuali
untuk harga pasar saham preferennya, yaitu harga pasar tidak diketahui;
maka alokasi hasil penjualan saham menggunakan incremental method, sbb.:
Alokasi dengan M etode Incremental:
Lembar Hrgt.Pasar Jumlah
Ordinary shares 300 x Rp 20,000 = Rp 6,000,000
Preference shares 100 x - -
Fair Market Value Rp 6,000,000

Alokasi Biasa Preferen


Harga Jual Rp 13,500,000
Saham Biasa (6,000,000)
Total Rp 6,000,000 Rp 7,500,000

15-18
4. Penerbitan Saham dengan Transaksi Non-kas
Ketentuan Umum: Perusahaan harus mencatat harga saham
yang dijual sebesar:
 Nilai wajar (fair value) dari barang atau jasa yang diterima, atau
 Jika fair value barang/jasa tidak dapat ditentukan secara handal,
maka digunakan fair value saham yang dijual tersebut.

Contoh-1: PT. X menerbitkan saham biasa sebanyak 10.000


lembar, nominal $10 untuk mendapatkan Hak Paten dari
Tuan Alex. Nilai pasar wajar saham adalah $ 14 per
lembar dan nilai pasar wajar hak paten tidak diketahui.
Jurnal: Hak Paten $ 140,000
Modal Saham Biasa $ 100,000
Agio Saham $ 40,000

15-19
Contoh-2. Jika fair value hak paten diketahui $150,000 dan fair
value saham tidak diketahui, maka transaksi dicatat sbb.:
Hak Paten $ 150,000
Modal Saham Basa $ 100,000
Agio Saham $ 50,000

Contoh-3. Jika fair value saham dan hak paten tidak diketahui,
tetapi menurut penilaian konsultan independen fair
value hak paten adalah $125,000, maka dijurnal:
Hak Paten $ 25,000
Modal Saham Biasa $ 100,000
Agio Saham $ 25,000

15-20
5.Biaya Penerbitan Saham
Biaya Langsung (direct costs):
 Underwriting costs biaya pengurusan penjualan saham

melalui pihak underwriter (pihak yang mengambil tanggungjawab


penjualan saham ke publik). Underwriter dapat menjualnya langsung ke investor atau
melalui pialang (broker).
Accounting and legal fees,

 Printing costs, and

 Taxes

Semua biaya langsung akan mengurangi hasil penjualan saham.

Ayat jurnal standar:


Beban Penerbitan Saham xxx
Kas xxx
15-21
B. Pembelian Kembali Saham Sendiri
Perusahaan dapat membeli kembali (buy back) saham
sendiri yang sedang beredar. Alasan perusahaan untuk
melakukan buy back adalah:

Meningkatkan earning per share (EPS) dan return on equity (ROE)

Menyesuaikan dengan kebutuhan merger/kombinasi bisnis.

Menggagalkan upaya take-over oleh pesaham tertentu

Mengurangi jumlah pemegang saham.

Menstabilkan harga saham.

Saham yang sudah dibeli kembali dan kemudian disimpan di perusahaan


disebut sebagai Saham dalam Simpanan (treasury stocks)
15-22
Pembelian kembali saham sendiri (treasury stocks) lazimnya
dicatat menggunakan cost method.
Contoh: PT. X menerbitkan 100,000 saham biasa, nominal $1 per
saham yang terjual dengan harga $10 per saham.Diketahui
juga bahwa perusahaam memiliki laba ditahan sebesar
$300,000. Dengan demikian maka posisi ekuitas sbb.:

Selanjutnya dimisalkan pada 1 Januari 20, 2011, PT. X membeli


kembali sahamnya 10,000 lembar dengan harga $11 per lembar.
Jurnal untuk mencatat pembelian tersebut sbb………
15-23
Saham dalam simpanan 110,000
Kas 110,000

Dengan demikian total ekuitas berubah dari $1,300,000 menjadi


$1,190,000 dengan posisi sebagai berikut.:

Jadi, saham dalam simpanan di sajikan di kelompok ekuitas sebagai unsur


pengurang jumlah ekuitas per tanggal neraca.
15-24
C. Penjualan Kembali Saham dalam Simpanan
Saham sendiri yang dibeli kembali, kemudian disimpan, dan selanjutnya
dapat dijual kembali. Penjualan dapat dilakukan diatas harga pokok
pembelianya (above cost), atau dibawah harga beli (below cost).
Transaksi penjualan trasury stocks akan meningkatkan jumlah aset
dan ekuitas

Contoh: PT X membeli kembali 10,000 sahamnya dengan harga $11


per lembar. Pada 10 Maret 1.000 saham dijualnya kembali dengan
harga $15 per lembar. Jurnal penjualan 1.000 saham adalah sbb.:
a.Jurnal pembelian kembali 10,000 saham  lihat contoh yang lalu
b. Jurnal penjualan kembali 1,000 saham per 10 Maret sbb:
Kas 15,000
Saham dalam Simpanan 11,000
Agio Saham dalam Simpanan 4,000
15-25
Misalkan pada 21 Maret, PT. X menjual lagi 1,000 saham lainnya
dengan harga $8 per lembar, maka ayat jurnal yang timbul sbb.:.
Kas 8,000
Agio Saham dalam Simpanan 3,000
Saham dalam Simpanan 11,000
Berdasarkan dua contoh diatas, maka posisi Agio Saham saat
ini (per 21 Maret) adalah sebagai berikut:

Selanjutnya, jika dimisalkan pada 10 April PT. X menjual lagi


1.000 saham dengan harga $ 8 per lembar, maka dijurnal sbb:
Kas 8,000
Agio Saham dalam Simpanan 1,000
Laba Ditahan 2,000
Saham dalam Simpanan 11,000
15-26
D. Dividend
Dividen dapat dibayar dalam bentuk:
1. Cash dividends (kas)
2. Property dividends (aset selain kas).
3. Share dividends (saham)
Pembayaran dividen akan mengurangi total ekuitas, kecuali
dividen yang dibayar dalam bentuk saham (share dividends)
1. Cash dividens:
Dampak pembayaran dividen dalam bentuk kas (cash
dividen) terhadap pencatatan akuntansi ada 2 tahap, yaitu
pada saat deklarasi dividen dan saat pembayaran:
15-27
Contoh: Pada 10 Juni Roadway Corp. mengumumkan cash
dividend sebesar $0.50 per saham untuk 1.800.000
lembar saham . Jika pada 16 Juli seluruh dividen
tersebut ditransfer serentak kerekening pemegang
saham, maka jurnal yang timbul sebagai berikut:

At date of declaration (June 10)


Retained Earnings 900,000
Dividends Payable 900,000

At date of payment (July 16)


Dividends Payable 900,000
Cash 900,000

15-28
2. Property Dividends
 Dividen yang dibayar dengan aset perusahaan selain
kas, misal dengan Investasi dalam surat berharga
(investment). Dengan demikian, maka hutang dividen
dicatat pada perkiraan ‘Property Dividends Payable’
 Properti yang digunakan sebagai pembayar dividen
dapat ditetapkan fair value nya, dan dengan demikian
gain or loss akan diakui.

Contoh: Pada 28 Desember 2011, Trendler, Inc. mengumumkan


pembayaran dividen dalam bentuk pengalihan “Investasi dalam
Surat Berharga” milik perusahaan yang berharga $1,250,000 ke
pemegang saham. Fair value Surat Berharga tersebut pada saat
deklarasi dividen adalah $2,000,000. Pembayaran ke pemegang
saham dilaksanakan pada 30-1-2012.
15-29
Pada tanggal deklarasi (28 December 2010):

a. Mencatat pengakuan keuntungan investasi:


Investments in Securities 750,000
Holding gain on Investments 750,000
b. Mencatat hutang dividen:
Retained Earnings 2,000,000
Property Dividends Payable 2,000,000

Pada tanggal pembayaran (30 Januar1 2011)

Property Dividends Payable 2,000,000


Investments in Securities 2,000,000

15-30
3. Share Dividends
 Dividen yang dibayar dengan cara mengeluarkan saham
perusahaan sendiri untuk diserahkan ke pemegang saham.
 Pembagian dilakukan secara proporsional (pro rata basis)
berdasarkan harga nominal saham atau nilai pasar wajar
saham (fair value).

Contoh: Vine Corporation memiliki saham beredar 1,000 saham


dengan nominal £100 par saham dan retained earnings
£50,000. Jika Vine Corp. mendeklarasikan 10% share
dividend, maka ia harus menerbitkan 100 saham
tambahan ke pemegang saham yang ada sekarang. Jika
fair value sahamnya adalah £130 per saham , maka
jurnal yang dibuat adalah:
15-31
Date of declaration
Retained Earnings 13,000
Common stocks Dividend Distributable*) 10,000
Share Premium—Common 3,000

Date of distribution
Common stocks Dividend Distributable 10,000
Share Capital—Common 10,000

*)Bagian dari perkiraan Ekuitas, dan akan di off-set setelah dividen


sahamnya dibagikan. Jadi pada saat setelah dibagikan, maka perkiraan
ini beralih menjadi bagian dari Modal Saham (Share Capital)

15-32
E. Penyajian Ekuitas di Neraca

15-33
F. Analysis of Equity

15-34 LO 9
End of Slide
15-35

Anda mungkin juga menyukai