Anda di halaman 1dari 9

Penerbitan Saham

Dalam penerbitan saham,prosedur berikut harus dilakukan.Pertama,saham harus diotorisari oleh


negara bagian,umumnya dalam suatu sertifikat atau akta perusahaan. Kemudian,saham
ditawarkan untuk dijual dan dibuat kontrak untuk menjual saham itu;lalu,dana dari saham
dikumpulkan dan saham diterbitkan.Perusahaan biasanya tidak membuat ayat jurnal dalam akun
buku besar ketika menerima otoritas sahamnya dari negara bagian dalam proses sertifikasi.

Masalah akuntansi yang ada pada penerbitan saham akan dibahas dalam topik berikut :

Akuntansi untuk saham dengan nilai pari.


Akuntansi untuk saham tanpa nilai pari.
Akuntansi untuk penerbitan saham yang digabungkan dengan sekuritas lainnya (penjualan lump
sum).
Akuntansi untuk saham yang diterbitkan dalam transaksi nonkas.
Akuntansi untuk biaya penerbitan saham.

Saham dengan Nilai Pari

Nilai pari saham tidak memiliki hubungan dengan nilai pasar wajarnya. Saat
ini,nilai pari yang berkaitan dengan penerbitan sebagian besar modal saham
sangat rendah sebagai contoh,nilai pari PepsiCo $0,01, Kellogg $0,25, dan
Hersey $1, yang sangat kontras dengan situasi pada awal tahun 1990-an
ketika secara praktis semua saham yang diterbitkan memiliki nilai pari
$100.Nilai pari yang rendah membantu perusahaan menghindari kewajiban
kontinjen yang berkaitan dengan saham yang dijual di bawah nilai pari.

Untuk memperlihatkan informasi tentang penerbitan saham dengan nilai


pari,akun harus dipertahankan untuk masing-masing kelompok saham
berikutnya :

Saham Preferen atau Saham Biasa.Kedua akun ini mencerminkan nilai pari saham perseroan
yang diterbitkan.Akun ini dikredit ketika saham pertama kali diterbitkan.Tidak ada ayat jurnal
tambahan pada akun ini kecuali ada saham tambahan yang diterbitkan atau saham yang ditarik.
Modal Disetor yang Melebihi Nilai Pari atau Tambahan Modal Disetor (Additional Paid-in
Capital).Menunjukkan setiap kelebihan atas nilai pari yang disetor oleh pemegang saham
sebagai pengganti saham yang diterbitkan untuk mereka.Setelah disetor,kelebihan atas nilai pari
akan menjadi bagian dari tambahan modal disetor perusahaan,dan pemegang saham perorangan
tidak memiliki klaim yang lebih besar atas kelebihan setoran dibandingkan semua pemegang
saham lainnya dari kelompok saham yang sama.

Saham tanpa Nilai Pari


Banyak negara bagian mengizinkan penerbitan modal saham tanpa nilai
pari,saham tanpa nilai pari (no-par stock).Alasan untuk penerbitan saham
tanpa nilai pari bersifat dua arah.Pertama,penerbitan saham tanpa nilai pari
menghindari kewajiban kontinjen (lihat pada catatan kaki 3) yang mungkin
terjadi bila saham dengan nilai pari diterbitkan pada disagio.Kedua,masih ada
kerancuan dalam hubungan antara nilai pari dan nilai pasar wajar.Jika saham
tidak mempunyai nilai pari,maka perlakuan yang dapat dipertanyakan
dalam menggunakan nilai pari sebagai dasar untuk nilai wajar tidak
akan muncul.Situasi ini memiliki keunggulan tertentu jika saham diterbitkan
untuk pos-pos property seperti aktiva tetap berwujud atau tak berwujud.

Kelemahan utama dari saham tanpa nilai pari adalah bahwa beberapa
negara bagian mengenakan pajak yang tinggi atas penerbitan ini,dan totalnya
akan dimasukkan sebagai modal dasar,yang akan mengurangi fleksibilitas
dalam membayar dividen.

Saham tanpa nilai pari,seperti saham dengan nilai pari,dijual untuk


berapapun harganya yang akan diperoleh.Tetapi tidak seperti saham dengan
nilai pari,saham itu diterbitkan tanpa agio atau disagio.Jumlah yang diterima
merepresentasikan kredit pada saham preferen atau biasa.Senagai
contoh,Video Electronics Corporation didirikan dengan 10.000 lembar saham
biasa yang diotorisasi tanpa nilai pari.Video Electronics hanya membuat ayat
jurnal memorandum,yang perlu dibuat untuk otorisasi itu karena tidak ada
jumlah uang yang terlibat.Jika 500 lembar saham kemudian diterbitkan
dengan harga $10 per saham,maka ayat jurnalnya adalah sebagai berikut :

Kas 5.000

Saham Biasa-Tanpa Nilai Pari 5.000

Jika 500 lembar lagi diterbitkan dengan harga $11 per saham,maka ayat
jurnalnya adalah sebagai berikut :

Kas 5.500

Saham Biasa-Tanpa Nilai Pari 5.500


Saham tanpa nilai pari yang sebenarnya harus dicatat pada akun sebesar
harga penerbitannya tanpa kerumitan akibat tambahan modal disetor
atau disagio.Namun beberapa negara bagian mengizinkan penerbitan saham
tanpa nilai pari yang memiliki nilai ditetapkan (stated value).Nilai ditetapkan
(stated value) yaitu nilai minimum di mana saham tidak dapat diterbitkan
dibawah nilai ditetapkan.Jadi,saham itu bukan merupakan saham tanpa nilai
pari tetapi saham dengan nilai pari yang rendah sekali,untuk menghadapi
kritik atas penerbitan saham tanpa nilai pari.

Jadi saham tanpa nilai pari dengan nilai ditetapkan $5 per saham tetapi
dijual $11,jumlah kelebihan nilai sebesar $5 dicatat sebagai tambahan modal
disetor,yang dibanyak negara bagian semua atau sebagian dari jumlah itu
tersedia untuk dividen.Jadi,saham tanpa nilai pari dengan nilai ditetapkan
minimum memungkinkan sebuah perseroan baru meningkatkan operasinya
dengan tambahan modal disetor yang mungkin melebihi modal
ditetapkan.Sebagai contoh,jika 1.000 lembar saham dengan nilai ditetapkan $5
diterbitkan pada $15 per saham secara tunai,maka ayat jurnalnya adalah
sebagai berikut :

Kas 15.000

Saham Biasa 5.000

Modal disetor yang melebihi nilai ditetapkan 10.000

Saham yang Diterbitkan dengan Sekuritas Lainnya (Penjualan Lump Sum)

Umumnya,perseroan menjual kelompok saham yang terpisah satu sama lain


sehingga hasil relative untuk setiap kelompok,dan bahkan relatif untuk setiap
lot,dapat diketahui.Kadangkala,dua atau lebih kelompok sekuritas diterbitkan
oleh perusahaan untuk suatu pembayaran tunggal atau sekaligus (lump
sum),pada saat mengakuisisi perusahaan lain.Masalah akuntansi dalam
penjualan lump sum seperti ini adalah mengalokasikan hasil diantara
beberapa kelompok sekuritas.Perusahaan menggunakan dua metode alokasi
yang tersedia,yaitu : (1) metode proporsional dan (2) metode inkremental.
Metode Proporsional.Jika nilai pasar wajar atau dasar lainnya yang baik untuk menentukan
nilai relatife setiap kelompok sekuritas tersedia,maka nilai lump sum yang diterima
dialokasikan di antara kelompok-kelompok sekuritas atas dasar proporsional.Sebagai
contoh,asumsikan bahwa sebuah perusahaan menerbitkan 1.000 lembar saham biasa dengan nilai
ditetapkan $10 yang memiliki harga pasar $20 per saham, dan 1.000 lembar saham preferen
dengan nilai pari $10 yang memiliki harga pasar $12 per saham diterbitkan dengan lump sum
sebesar $30.000.Ilustrasi 15-1 menunjukkan bagaimana perusahaan mengalokasikan $30.000 ke
dalam dua kelompok saham :

Nilai pasar wajar saham biasa (1.000 x $20) = $20.000

Nilai pasar wajar saham preferen (1.000 x $12) = 12.000

Nilai pasar wajar agregat $32.000

Dialokasikan ke saham biasa : $20.000

X$30.000 =$18.750

$32.000

Dialokasikan ke saham preferen: $12.000

X $30.000 =$11.250

$32.000

ILUSTRASI 15-1

Alokasi Penerbitan Sekuritas secara

Lump sum-Metode Proporsional


Metode Inkremental.Jika nilai pasar wajar semua kelompok sekuritas tidak
dapat ditentukan,maka metode incremental dapat dipergunakan.Nilai pasar
sekuritas itu digunakan sebagai dasar untuk kelompok-kelompok yang telah
diketahui dan sisa dari nilai lump sumdialokasikan ke kelompok di mana nilai
pasar tidak diketahui.Sebagai contoh,jika 1.000 lembar saham biasa dinilai
ditetapkan $10 memiliki nilai pasar $20 dan 1.000 lembar saham preferen
dengan nilai pari $10 yang tidak memiliki harga pasar ditetapkan diterbitkan
dengan nilai lump sum sebesar $30.000,maka alokasi dari $30.000 itu untuk
kedua kelompok adalah sebagai berikut :

Metode Inkremental.Jika nilai pasar wajar semua kelompok sekuritas tidak


dapat ditentukan,maka metode incremental dapat dipergunakan.Nilai pasar
sekuritas itu digunakan sebagai dasar untuk kelompok-kelompok yang telah
diketahui dan sisa dari nilai lump sumdialokasikan ke kelompok di mana nilai
pasar tidak diketahui.Sebagai contoh,jika 1.000 lembar saham biasa dinilai
ditetapkan $10 memiliki nilai pasar $20 dan 1.000 lembar saham preferen
dengan nilai pari $10 yang tidak memiliki harga pasar ditetapkan diterbitkan
dengan nilai lump sum sebesar $30.000,maka alokasi dari $30.000 itu untuk
kedua kelompok adalah sebagai berikut :
Penerimaan Lump Sum =$30.000

Dialokasikan ke saham biasa (1.000 x $20 ) = 20.000

Saldo yang dialokasikan ke saham preferen $10.000

ILUSTRASI 15-2

Alokasi Penerbitan Sekuritas secara

Lump sum-Metode Inkremental

Jika tidak ada nilai pasar wajar yang dapat ditentukan untuk setiap
kelompok saham yang terlibat dalam pertukaran lump sum,maka perlu
untuk menggunakan pendekatan lainnya.

Saham yang Diterbitkan dalam transaksi Nonkas

Akuntansi untuk penerbitan saham atas properti atau jasa kadang-kadang


menimbulkan msalah dalam penilaian.Aturan umumnya adalah : Saham
yang diterbitkan untuk jasa atau properti selain kas harus dicatat,baik
pada nilai pasar wajar saham yang diterbitkan maupun pada nilai pasar
wajar pertimbangan nonkas yang diterima,tergantung mana yang dapat
ditentukan secara lebih jelas.

Jika keduanya telah dapat ditentukan,dan transaksi itu merupakan hasil dari
pertukaran jarak jauh,maka kemungkinan terjadinya perbedaan nilai pasar
wajar sangatlah kecil.

Jika nilai pasar wajar saham yang diterbitkan dan properti atau jasa
yang diterima belum dapat ditentukan,maka seharusnya digunakan teknik
penilaian yang tepat.Berdasarkan pada data yang tersedia,penelitian dapat
didasarkan pada transaksi pasar yang melibatkan aktiva yang dapat
dibandingkan atau menggunakan aliran kas diskonto masa depan yang
diharapkan.

Saham yang belum diterbitkan atau saham tresuri (terbitan saham yang
telah dibeli kembali tetapi belum ditarik) dapat ditukar dengan properti atau
jasa.Serangkaian transaksi berikut menggambarkan prosedur pencatatan
penerbitan 10.000 lembar saham biasa dengan nilai pari $10 yang ditukar
dengan paten pada Marlowe Company,dalam berbagai keadaan :
Nilai pasar wajar paten belum dapat ditentukan oleh Marlowe,tetapi nilai pasar wajar saham
diketauhi sebesar $140.000.

Paten 140.000

Saham biasa (10.000 lembar x $10 per saham) 100.000

Agio saham biasa 40.000

Nilai pasar wajar saham belum dapat ditentukan oleh Marlowe,tetapi nilai pasar wajar paten
ditetapkan sebesar $150.000.

Paten 150.000

Saham biasa (10.000 lembar x $10 per saham) 100.000

Agio saham biasa 50.000

Nilai pasar wajar saham maupun nilai pasar wajar paten belum diketahui oleh
Marlowe.Konsultan independen menetapkan nilai paten sebesar $125.000 berdasarkan pada
aliran kas diskonto yang diharapkan.

Paten 125.000

Saham biasa (10.000 lembar x $10 per saham) 100.000

Agio saham biasa 25.000

Dalam hukum perseroan,dewan direksi diberi kekuasaan untuk


menetapkan nilai transaksi nonkas.Namun kekuasaan ini kadang
disalahgunakan.Penerbitan saham untuk properti atau jasa telah
menghasilkan kasus modal perseroan yang dinyatakan terlalu tinggi
dengan cara sengaja mempertinggi nilai ekuitas pemegang saham yang
dihasilkan dari nilai aktiva yang dinaikkan,menimbulka apa yang
disebut sebagai saham pompaan (watered stock).Saham “pompaan’
dapat dihapuskan dari struktur perusahaan dengan menghapus aktiva
yang dinilai terlalu tinggi.

Jika penerbitan saham untuk property atau jasa mengakibatkan


aktiva dicatat terlalu rendah,makacadangan rahasia (secret reserves)
diciptakan.

Biaya Penerbitan Saham

Ketika sebuah perusahaan seperti Walgreens menerbitkan saham,maka


seharusnya melaporkan biaya yang dikeluarkan untuk menjual saham,seperti
biaya penjaminan,biaya akuntansi dan hukum,biaya percetakan,dan
pajak,sebagai pengurang jumlah yang disetor.oleh karena itu,biaya penerbitan
didebet ke Tambahan Modal Disetor karena biaya tersebut tidak berhubungan
dengan operasi perusahaan.Sebenarnya,biaya penerbitan adalah biaya
pembiayaan dan harus mengurangi hasil yang diterima dari penjualan saham.

Anda mungkin juga menyukai