Anda di halaman 1dari 5

Diskusi 6

Nama : Nopita Lestari Mardianti

Nim : 042067264

Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Menengah II

Diskusi pada pertemuan ini terkait dengan karakteristik PT dan modal saham, transaksi-transaksi
terkait saham mulai penerbitan, Penarikan kembali, sampai dengan pelunasan, pertukaran, dan
perubahan harga saham.

Mahasiswa diharapkan aktif dalam forum ini dengan cara memberikan jawaban atas pertanyaan
yang diajukan dan memberikan balikan ( feedback ) atas komentar tutor atau teman kelas.
Pertanyaan diskusi 6 adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan dapat menjual sahamnya di atas atau di bawah nilai nominal


sahamnya. Jelaskan bagaimana perlakuan terhadap kondisi tersebut. Lengkapi jawaban
Anda dengan membuat ilustrasi tentang yang disertai dengan jawaban.

2. Perusahaan mungkin juga menjual secara gabungan (kombinasi saham biasa dan saham
preferen). PT Andalusia menerbitkan 300 lembar saham biasa dengan nilai nominal $10
dan 100 lembar saham preferen dengan nilai nominal $50 dengan harga lump sum sebesar
$13.500. Saham biasa memiliki nilai pasar $20 per saham, dan saham preferen memiliki
nilai pasar $90 per saham. Tentukan nilai jual masing-masing saham dengan menggunakan
metode proporsi dan ayat jurnal yang diperlukan pada saat penjualan saham tersebut.

3. Salah satu kebijakan perusahaan yang mungkin diambil adalah melakukan stock split. Apa
yang dimaksud dengan stock split dan bagaimana mengetahui jumlah saham yang beredar
dan nilai modal yang tercatat?

Jawab :

1. Perusahaan yang berbentuk PT modalnya terbagi atas saham-saham. Saham umunya


mempunyai nilai, tetapi saham dapat pula tanpa nilai nominal. Saham dapat pula
mempunyai nilai yang ditetapkan.
Jika Perusahan menjual saham diatas nilai nominal maka kelebihan harga tersebut dicatat
sebagai agio saham. Sedangkan apabila harga jual saham lebih rendah dari nominalnya
maka selisih kurangnya dicatat sebagai disagio saham.
Perlakuan terhadap agio saham dan disagio saham adalah hak ini dapat dimaklumi karena
kondisi perekonomian serta perusahaan penerbit sangat mempengaruhi tinggi rendahnya
harga jual saham. Standar akuntansi Indonesia mengatur agar saham dicatat sebesar nilai
nominalnya. Dalam neraca pos agio dan disagio saham disajikan sebagai penambah dan
pengurang pos modal saham yang akan membentuk modal disetor.

Agio atau disagio saham masing-masing jenis dicatat secara terpisah. Apabila penjualan
saham menimbulkan disagio, pada dasrnya perusahaan berhak melakukan pungutan
tambahan kepada pemegang saham. Masalah mengenai pungutan tambahan ini akan
dibahas tersendiri dalam sub bahasan terpisah. Agio dan disagio yang timbul dari penjualan
saham akan dihapuskan secara proporsional pada saat saham ditarik dari peredarannya.

Ilustrasi tentang pembahasan tersebut adalah sebagai berikut.

Contoh 1.1
Dalam pendirian PT radian dilakukan otorisasi pengeluaran saham sebanyak 10.000
lembar saham biasa dengan nominal Rp.1.000,00 per lembar. Terhadap otorisasi
pengeluaran saham biasa tersebut, PT Radian mempunyai dua pilihan untuk mencatatnya,
yaitu sebagai berikut.
▪ Otorisasi tersebut dicatat sebagai memorandum saja. ▪
Otorisasi dicatat dalam rekening pembukuan formal.

Apabila alternatif kedua yang dipilih oleh PT Radian maka jurnal yang harus dibuat adalah
berikut ini:

Modal saham biasa belum ditempatkan……………………..Rp.10.000.000,00

Modal saham biasa diotorisasi…………………………….Rp.10.000.000,00

(mencatat otorisasi pengeluaran saham biasa sebanyak 10.000 lembar dengan nilai nominal
Rp.1.000,00)

Contoh 1.2
Saham PT Radian pada contoh 1.1 terjual sebanyak 5.000 lembar dengan harga jual
Rp.10.000,00 per lembar.

Otorisasi dicatat dalam rekening pembukuan formal

Kas……………………..Rp.50.000.000,00

Agio saham biasa……………………….Rp.45.000.000,00

Modal saahm biasa belum ditempatkan…Rp.5.000.000,00


(mencatat penjualan 5.000 lembar saham biasa nominal @Rp.1.000,00 dengan harga jual
Rp.10.000,00 per lembar).

Refrensi modul 6 k.b 2

2. Tentukan nilai jual masing-masing saham dengan menggunakan metode proporsi dan ayat
jurnal yang diperlukan pada saat penjualan saham tersebut.
▪ Menerbitkan 300 lembar saham biasa dengan nilai nominal $10
▪ 100 lembar saham prefen dengan nilai nominal $50
▪ Harga lumpsun $13.500
▪ Nilai pasar saham biasa $20 per saham
▪ Nilai pasar saham prefen $90 per saham
$20×300
Saham biasa = ($20×300)ା($90×100) × $13.500 = $5.400

$90×100
Saham prefen = ($20×300)ା($90×100) × $13.500 = $8.100

Harga jual gabungan $13.500


Sehingga jurnal yang harus dibuat untuk penjualan saham secara gabungan diatas adalah

Kas………………………………………………….$3.100

Agio saham prefen…………………………………$3.100

Agio saham biasa…………………………………..$2.400

Modal saham prefen……………………………….$5.000

Modal saham biasa…………………………………$3.000

(mencatat penjualan saham secara lumpsun) Perhitungan

o Harga jual saham prefen $8.100


o Nominal saham prefen $5.000
o Agio saham prefen $3.100
o Harga jual saham biasa $5.400
o Nominal saham biasa $3.000
o Agio saham biasa $2.400

Refrensi modul 6 k.b 2


3. Stock split adalah aksi korporasi yang memecah harga saham tanpa merusak struktur modal
dalam rasio tertentu, atau lebih sederhana pemecahan saham disebut dengan istilah stock
split. Pemecahan saham dilakukan perusahaan dengan melakukan dengan cara menukar
seluruh lembar saham yang beredar dengan lembar saham yang total nominalnya tetap,
tetapi nilai nominal per lembarnya menjadi lebih kecil. Oleh karena itu, perusahaan perlu
menerbitkan lembar-lembar saham yang bernominal lebih kecil dari nominal per lembar
saham yang tengah beredar, namun secara keseluruhan total nominal nya tetap. Pemecahan
saham biasanya dilakukan dengan tujuan utama untuk dapat mencapai distribusi saham ke
pasaran yang lebih luas.

Sebagai contoh, PT Janaka atas persetujuan pemegang saham memutuskan untuk


melakukan pemecahan saham. Saham biasa yang semula bernominal Rp5.000,00 per
lembar dan telah beredar sebanyak 10.000 lembar dijadikan bernominal Rp. 1.000,00 per
lembar. Dengan demikian, perusahaan harus menerbitkan saham baru sebanyak 50.000
lembar dengan nilai nominal Rp1.000,00 per lembar. Saham yang lama ditarik Kembali
untuk ditukar dengan saham yang baru yang mempunyai total nominal sama sehingga 1
lembar saham lama akan ditukar dengan 5 lembar saham baru.

Stock split meningkatkan jumlah saham beredar serta menurunkan harga per lembar
saham. Stock split bertujuan meningkatkan likuiditas saham karena harga per lembar
menjadi terjangkau. Kebalikannya, reverse stock split menurunkan jumlah saham beredar
namun meningkatkan harga saham per lembar sehingga lebih atraktif. Jumlah saham yang
beredar adalah jumlah saham yang sudah dijual (beredar) yang merupakan bagian dari
jumlah saham yang dapat dikeluarkan sesuai dengan akta pendirian perusahaan (saham
yang diotorisasi). Pemecahan saham tidak mempengaruhi struktur modal perusahaan,
namun akan meningkatkan jumlah lembar saham yang beredar dan mengurangi nilai per
lembar saham.

Bagi investor yang membutuhkan informasi jumlah saham beredar dan jumlah modal yang
tercatat, terdapat tiga acara mencari jumlah saham yang beredar yang bisa dilakukan yaitu,
memlaui website resmi IDX, laporan keuangan emiten, hingga yang terakhir lewat aplikasi
saham online.

Refrensi modul 6 k.b 4

Anda mungkin juga menyukai