Jika perusahaan mengeluarkan satu macam saham maka saham tersebut disebut
saham biasa (common stock). Apabila saham yang dikeluarkan itu 2 macam, yang satu
adalah saham biasa dan yang lain adalah saham prioritas (preferred stock). Berikut ini
diuraikan mengenai masing-masing jenis saham yaitu :
1. Saham Biasa
Saham biasa adalah saham yang melunasinya dilakukan dalam urutan yang paling
akhir dalam hal perusahaan dilikuidasi, sehingga risikonya adalah yang paling
besar. Karena risikonya besar, biasanya jika usaha perusahaan berjalan dengan baik
maka dividen saham biasa akan lebih besar daripada saham prioritas.
2. Saham Prioritas
Saham yang mempunyai beberapa kelebihan, biasanya dihubungkan dengan
pembagian deviden dan pembagian aktiva pada saat perusahaan dilikuidasi. Dalam
hal pembagian deviden adalah bahwa deviden yang dibagi pertama kali harus
dibagikan untuk saham prioritas, kalau ada kelebihan baru dibagikan kepada
pemegang saham biasa.
Untuk dapat melakukan pencatatan modal saham dengan baik, perlu diketahui istilah-istilah
sebagai berikut :
a) Modal saham statuter atau modal saham yang diotorisasi, yaitu jumlah saham yang dapat
dikeluarkan sesuai dengan akte pendirian perusahaan.
b) Modal saham yang beredar, yaitu jumlah saham yang sudah dijual (beredar).
c) Modal saham belum beredar, yaitu jumlah saham yang sudah diotorisasi tetapi belum
dijual.
d) Treasury stock, yaitu modal saham yang sudah dijual dan sekarang dibeli kembali oleh
perusahaan.
e) Modal saham dipesan, yaitu jumlah saham yang disisihkan karena sudah dipesan untuk
dibeli.
PSAK no 21 paragraf 15 menyatakan bahwa modal saham yang dijual dicatat dalam
rekening modal saham sebesar nilai nominalnya yaitu nilai yang tercantum dalam lembaran
saham. Jika harga jualnya tidak sama dengan nilai nominal, selisihnya dicatat dalam rekening
agio saham atau disagio saham. Rekening agio saham menunjukkan selisih di atas nilai
nominal dan rekening disagio saham menunjukkan selisih dibawah nominal.
Misalkan PT. A menjual 1000 lembar saham biasa yang memiliki nilai pari
Rp.1.000,- per lembar, dengan harga sama dengan nilai parinya. Jurnal yang harus
dibuat adalah sebagai berikut :
Kas Rp. 1.000.000,-
Saham Biasa Rp. 1.000.000,-
Asumsikan dalam soal diatas saham diterbitkan dengan harga Rp. 2.500,- per
lembar. Jurnal yang harus dibuat adalah :
Kas (1000 x Rp. 2.500) Rp. 2.500.000,-
Saham Biasa (1000 x Rp. 1.000,-) Rp. 1.000.000,-
Tambahan Modal Disetor Rp. 1.500.000,-
Dan asumsikan dalam soal diatas saham diterbitkan dengan harga Rp. 950,- per
lembar,* maka jurnal penerbitan saham adalah sebagai berikut :
Kas (Rp. 950 x 1000) Rp. 950.000,-
Tambahan Modal Disetor (50 x 1000) Rp. 50.000,-
Saham Biasa (Rp. 1.000 x 1000) Rp. 1.000.000,-
Catatan : * perusahaan jarang sekali, atau tidak pernah menerbitkan saham dengan
nilai di bawah harga pari. Jika menerbitkan saham di bawah harga pari, perusahaan
mencatat disagio itu sebagai debit pada Tambahan Modal Disetor.
Ada kalanya saham tanpa nilai pari memiliki nilai yang ditetapkan (stated value)
maksudnya saham tersebut tidak boleh dijual dibawah nilai yang ditetapkan. Dengan
kata lain harga jual minimum saham tersebut harus sama dengan nilai yang ditetapkan.
Untuk penerbitan saham dengan nilai yang ditetapkan ada dua alternatif yaitu :
Jika saham dijual dengan harga diatas state value.
Jika saham dijual dengan harga sama dengan stated value.
Misalkan 1000 lembar saham biasa dengan nilai yang ditetapkan Rp. 1.500,- per
lembar diterbitkan dengan harga Rp. 2.000,- maka jurnal penerbitannya adalah
sebagai berikut :
Kas (2000 x 1000) Rp. 2.000.000,-
Saham Biasa (1500 x 1000) Rp. 1.500.000,-
Modal Disetor Melebihi Nilai Ditetapkan (500 x 1000). Rp. 500.000,-
Asumsikan dalam soal diatas saham dengan nilai ditetapkan dijual / diterbitkan
dengan harga Rp. 1.500,- per lembar, maka jurnalnya adalah sebagai berikut :
Kas (1500 x 1000) Rp. 1.500.000,-
Saham Biasa (1500 x 1000) Rp. 1.500.000,-
3. Akuntansi untuk Penerbitan Saham yang Digabungkan dengan Sekuritas
Lainnya (Penjualan Lump Sum)
Yang menjadi masalah pada Lumpsum Sales adalah dalam hal menentukan harga
jual masing-masing jenis surat berharga. Untuk itu ada dua metode yang dapat
digunakan yaitu metode proportional dan metode incremental.
a) Metode Proporsional, yaitu jika nilai pasar atau dasar lainnya yang baik untuk
menentukan nilai relatif setiap kelompok sekuritas tersedia, maka nilai lump sum
yang diterima dialokasikan di antara kelompok-kelompok sekuritas atas dasar
proporsional.
Sebagai contoh, asumsikan bahwa sebuah perusahaan menerbitkan 1.000
lembar saham biasa dengan nilai ditetapkan $10 yang memiliki harga pasar $20 per
saham, dan 1.000 lembar saham preferen dengan nilai pari $10 yang memiliki harga
pasar $12 per saham diterbitkan dengan nilai lump sum sebesar $30.000.
b) Metode Inkremental, yaitu jika nilai pasar wajar semua kelompok sekuritas tidak
dapat ditentukan, maka metode incremental dapat dipergunakan. Nilai pasar
sekuritas itu digunakan sebagai dasar untuk kelompok-kelompok yang telah
diketahui dan sisa dari nilai lump sum dialokasi ke kelompok di mana nilai pasar
tidak diketahui.
Sebagai contoh, jika 1.000 lembar saham biasa dengan nilai ditetapkan $10
memiliki nilai pasar $20 dan 1.000 lembar saham preferen dengan nilai pari $10
yang tidak memiliki nilai pasar ditetapkan dan diterbitkan dengan nilai lump sum
sebesar $30.000, maka alokasi adalah sebagai berikut :
1. Nilai pasar wajar paten belum dapat ditentukan PT. XYZ, tetapi nilai pasar wajar
saham diketahui sebesar $140.000
Paten $ 140.000
Saham Biasa $ 100.000
Agio Saham Biasa $ 40.000
2. Nilai pasar wajar saham belum dapat ditentukan oleh PT.XYZ, tetapi nilai pasar
wajar paten ditetapkan sebesar $150.000
Paten $ 150.000
Saham Biasa $ 100.000
Agio Saham Biasa $ 50.000
3. Nilai pasar wajar saham maupun nilai wajar paten belum diketahui oleh PT. XYZ.
Konsultan independen menetapkan nilai paten sebesar $125.000 berdasarkan pada
aliran kas diskonto yang diharapkan.
Paten $ 125.000
Saham Biasa (10.000 lembar x $10) $100.000
5. Akuntansi untuk Biaya Penerbitan Saham
Sumber :
https://id.scribd.com/doc/263034363/PENGERTIAN-MODAL-SAHAM
https://id.scribd.com/document/213681328/Akuntansi-Untuk-Penerbitan-Saham-Fix