Anda di halaman 1dari 34

Ekuitas 1

Capaian 1. Mampu mendiskusikan karakteristik perusahaan


(korporasi)
Pembelajaran 2. Mengidentifikasi komponen kunci ekuitas
pemegang saham.
Mampu
menerapkan 3. Menjelaskan prosedure akuntansi pengeluaran
konsep perlakuan saham
akuntansi untuk 4. Mengaplikasikan prosedur akuntansi pengeluaran
akun Ekuitas: saham
5. Menjelaskan akuntansi saham tresuri
6. Mengaplikasikan akuntansi saham tresuri
Cakupan materi
Kegiatan Belajar 6

Karakteristik Komponen Prosedur Akuntansi saham


perusahaan ekuitas pemegang akuntansi tresuri
(korporasi) saham penerbitan saham
Karakteristik Perusahaan
Bentuk Perusahaan pada Organisasi
Terdapat 3 bentuk utama organisasi bisnis:
1. Perseorangan/proprietorship
2. Persekutuan/Partnership
3. Perseroan/Corporation (korporasi)

Ada 3 karakteristik khusus dari perseroan


(korporasi):
1. Pengaruh hukum perusahaan (UU PT)
2. Penggunaan sistem saham
3. Pengembangan berbagai kepentingan kepemilikan
(Variety of Ownership Interest)
Hak-hak saham yaitu berbagi secara proporsional
dalam hal:
1. Laba dan rugi
2. Manajemen (hak voting)
3. Aset perusahaan setelah likuidasi.
4. Penerbitan saham baru dari kelas yang sama
(hak preemptive).
Komponen Ekuitas
Pemegang Saham
Komponen Ekuitas
Saham Biasa
Modal Kontribusi Premi Saham

Saham Preferen

Assets –
Dua Sumber Liabilities =
Utama Ekuitas Saldo Laba Equity

Dikurangi Saham Laba Komprehensif Kepentingan non


Tresuri Lain (OCI) Pengendali
Prosedur Akuntansi
Penerbitan Saham
Penerbitan Saham
Prosedur yang dilakukan oleh perusahaan saat akan
menerbitkan saham yaitu:

01 02 03
Agen pemerintah
Perusahaan
yang berlaku harus Setelah menerima
menawarkan saham
mengesahkan jumlah untuk saham,
untuk dijual,
saham, umumnya perusahaan
menandatangani
dalam sertifikat menerbitkan saham
kontrak untuk
pendirian atau
menjual saham ini
piagam
1. Saham dengan Nilai Nominal
Untuk menunjukkan informasi yang diperlukan untuk
penerbitan saham dengan nilai nominal, perusahaan
mempertahankan akun untuk setiap kelas saham sebagai
berikut:
Akuntansi Untuk 1. Saham Preferen atau Saham Biasa. Kedua akun
saham ini mencerminkan nilai nominal dari saham
Penerbitan Saham yang dikeluarkan perusahaan.
2. Premi Saham. Akun ini menunjukkan setiap
kelebihan nilai nominal yang dibayarkan oleh
pemegang saham sebagai imbalan atas saham
yang dikeluarkan
Saham dengan Nilai Nominal

CONTOH PT A menerbitkan 10.000 lembar saham biasa, nilai nominal


Rp1.000 per lembar dengan harga Rp2.000 per lembar.
1 PT A membuat jurnal:

Kas Rp20.000.000
Modal saham biasa Rp10.000.000
Premi saham biasa Rp10.000.000
2. Saham Tanpa Nilai Nominal
Alasan untuk penerbitan saham no-par ada dua, yaitu
1. Menghindarkan kewajiban kontinjensi yang mungkin terjadi
jika perusahaan menerbitkan saham nilai nominal dengan
diskon;
2. Adanya beberapa kebingungan tentang apakah ada atau tidak
Akuntansi Untuk hubungan antara nilai nominal dan nilai wajar (Fair Value)

Penerbitan Saham - Kerugian utama dari jenis saham ini adalah beberapa negara
memungut pajak tinggi terkait saham ini. Selain itu, di
beberapa negara total harga emisi untuk saham ini dianggap
sebagai modal legal dan dapat mengurangi fleksibilitas dalam
membayar dividen

- Jumlah yang diterima menunjukkan penambahan atas saham


biasa atau preferen (tidak ada premi atau diskon).
Saham Tanpa Nilai Nominal

CONTOH PT A memiliki 10.000 saham biasa yang diterbitkan tanpa nilai


nominal (no-par). Kemudian PT A menerbitkan 500 lembar
2 saham untuk kas dengan harga Rp1.500 per lembarnya, maka
PT A membuat jurnal:
3. Saham Tanpa Nilai Nominal dengan stated value

- Beberapa negara mengharuskan saham tanpa nilai nominal memiliki


stated value.

- Stated value adalah nilai minimum yang tidak dapat dikeluarkan oleh

Akuntansi Untuk perusahaan.

- Misal: Jika saham tanpa nominal memiliki stated value Rp5 dan dijual
Penerbitan Saham dengan harga Rp11, maka semua jumlah yang melebihi stated value
(Rp5) dicatat sebagai premium saham dan dibeberapa juridiksi tersedia
untuk dividen secara sebagian atau penuh.

- Hal ini memungkinkan perusahaan baru untuk memulai operasinya


dengan premi saham yang dapat melebihi modal yang dinyatakan.
Saham Tanpa Nilai Nominal dengan stated value

CONTOH Sebuah perusahaan menerbitkan 1.000 lembar saham tanpa


nilai nominal (no-par) dengan stated value Rp1.300, kemudian
dijual dengan harga Rp1.500, maka jurnalnya:
3
4. Penerbitan Saham dengan Sekuritas Lain
(Penjualan Lump-Sum)
- Masalah akuntansi dalam penjualan lump-sum adalah
bagaimana mengalokasikan hasil di antara beberapa kelas
sekuritas.

Akuntansi Untuk - Perusahaan menggunakan salah satu dari dua metode alokasi,
yaitu:
Penerbitan Saham 1. Metode Proporsional, digunakan apabila FV atau dasar
lain untuk menentukan nilai relatif tersedia untuk setiap
sekuritas.
2. Metode Inkremental, digunakan apabila perusahaan
tidak mampu menentukan FV dari seluruh sekuritas.
Metode ini menggunakan dasar perhitungan FV
sekuritas yang diketahui dan mengalokasikan sisa lump-
sum ke sekuritas yang FV tidak diketahui.
Penerbitan Saham (Penjualan Lump sum) dengan Metode Proporsional
Sebuah perusahaan menerbitkan Nilai wajar saham biasa (1.000 x Rp2.000) = Rp2.000.000
1.000 saham biasa dengan nilai Nilai wajar saham preferen (1.000 x Rp1.200) = Rp1.200.000
nominal Rp1.000 dengan nilai Jumlah Nilai wajar Rp3.200.000
wajar Rp2.000 dan 1.000 lembar Rp2.000.000
Alokasi ke saham biasa = ------------------------ x Rp3.000.000 = Rp1.875.000
saham preferen dengan nilai Rp3.200.000
nominal Rp1.000 dengan nilai Rp1.200.000
Alokasi ke saham preferen = ------------------------ x Rp3.000.000 = Rp1.125.000
wajar Rp1.200 untuk sebuah Rp3.200.000
Rp3.000.000
lump-sum sebesar Rp3.000.000.
Jurnal untuk mencatat penerbitan saham:
Kas Rp3.000.000
CONTOH Modal saham biasa
Modal saham preferen
Rp1.000.000
Rp1.000.000
Premi saham biasa Rp 875.000
4 Premi saham preferen Rp 125.000
Penerbitan Saham (Penjualan Lump sum) dengan Metode Inkremental
Apabila perusahaan menerbitkan 1.000 lembar saham biasa dengan stated value Rp1.000, FV
Rp2.000 dan menerbitkan 1.000 saham preferen dengan nilai nominal Rp1.000, FV tidak
diketahui untuk lump-sum senilai Rp3.000.000, maka perusahaan akan mengalokasikan
Rp3.000.000 tersebut ke kedua jenis saham yang diterbitkan.

CONTOH Jurnal untuk mencatat penerbitan saham:


Kas Rp3.000.000
5 Modal saham biasa
Modal saham preferen
Rp1.000.000
Rp1.000.000
Premi saham biasa Rp1.000.000
5. Penerbitan Saham pada Transaksi Non-kas

❑ Perusahaan harus mencatat saham yang diterbitkan


untuk jasa atau properti selain kas pada FV barang atau
jasa yang diterima, kecuali jika FV tidak dapat diukur
dengan andal, maka akan menggunakan FV dari saham
Akuntansi Untuk yang diterbitkan.
Penerbitan Saham ❑ Apabila perusahaan tidak dapat menentukan FV
keduanya, maka diperlukan teknik penilaian yang tepat.
Tergantung dari data yang tersedia, penilaian tersebut
dapat berdasarkan transaksi pasar yang melibatkan
asset sebanding atau penggunaan diskonto arus kas
masa depan yang diharapkan.
Penerbitan Saham Transaksi Non-kas

CONTOH
6
PT. Phy menerbitkan 1.000 lembar saham
biasa dengan nilai nominal Rp1.100 per
lembar untuk sebuah paten. Berikut
adalah pencatatan situasi tersebut dalam
beberapa keadaan.

150.000
6. Biaya Penerbitan Saham

❑ Saat suatu perusahaan akan menjual sahamnya,


perusahaan tersebut haruslah melaporkan biaya
langsung terkait dengan penjualan saham
Akuntansi Untuk (underwriting costs, accounting and legal fees,
Penerbitan Saham printing costs, and taxes).

❑ Mendebit akun Premi Saham karena transaksi


tersebut tidak berhubungan dengan operasi
perusahaan

❑ Biaya penerbitan harus mengurangi hasil yang


diterima dari penjualan saham.
Akuntansi Saham Tresuri
(treasury share)
Akuntansi untuk Saham Tresuri
Perusahaan seringkali membeli kembali saham mereka yang beredar. Hal ini
disebabkan oleh beberapa hal, yakni:
1. Untuk mendistribusikan efisiensi pajak atas kelebihan uang tunai kepada
para pemegang saham.
2. Untuk meningkatkan pendapatan per lembar saham (EPS) dan ROE.
Mengurangi saham yang beredar dan ekuitas sering meningkatkan rasio
kinerja tertentu.
3. Untuk menyediakan saham sebagai kontrak kompensasi pegawai atau
untuk memenuhi kebutuhan merger.
4. Untuk menghindari upaya pengambilalihan atau mengurangi jumlah
pemegang saham. Hal ini bertujuan agar pemilik dan manajemen dapat
menghalangi “orang luar” untuk mendapatkan kontrol atau pengaruh
signifikan terhadap perusahaan.
5. Untuk membuat pasar di saham. Membeli saham di pasar akan menciptakan
permintaan. Ini dapat menstabilkan harga saham atau bahkan menaikkannya
Akuntansi untuk Saham Tresuri
➢ Setelah membeli kembali saham, sebuah perusahaan dapat
mengembalikan atau menahannya di kas untuk diterbitkan kembali.

➢ Jika tidak dikembalikan, saham tersebut disebut sebagai saham


treasuri.

➢ Saat perusahaan membeli kembali saham mereka (saham tresuri),


asset dan ekuitas akan berkurang.

➢ Saham treasuri pada dasarnya sama dengan saham biasa yang tidak
diterbitkan.
PEMBELIAN SAHAM TRESURI
Dalam pembelian saham tresuri, perusahaan menggunakan 2
metode, yakni:

Metode Biaya (Cost Method).


Metode ini akan menyebabkan akun Saham Tresuri
di debit untuk biaya perolehan kembali dan dalam
melaporkan akun ini sebagai pengurang ekuitas
pada Laporan Posisi Keuangan.

0% Metode Nilai Nominal (Par or Stated Value Method)


40% Metode ini transaksi mencatat semua transaksi
20% dalam saham treasuri pada nilai nominalnya dan
melaporkannya sebagai pengurang dari modal
30% saham saja.
Pembelian Saham Tresuri (menggunakan metode biaya)

PT. LBC menerbitkan 10.000 lembar saham biasa, dengan nilai nominal Rp1.000 per lembar,
dengan harga Rp1.300 per lembarnya.
PT. LBC memiliki saldo laba sebesar Rp1.500.000 dan premi saham biasa Rp3.000.000.
CONTOH Berikut adalah rincian bagian ekuitas pada Laporan Keuangan per 31 Desember 2019
sebelum pembelian saham tresuri.

7
Pembelian Saham Tresuri (menggunakan metode biaya)
Pada 20 Januari 2020, PT LBC membeli kembali 2.000 sahamnya senilai Rp1.100 per lembar.
Pencatatan yang dilakukan oleh PT LBC:

CONTOH
Berikut adalah ekuitas PT LBC setelah dilakukan pembelian saham tresuri.
8
8.000

Saham tresuri
PENJUALAN SAHAM TRESURI
❑ Penjualan saham treasuri akan meningkatkan total aset dan ekuitas.

❑ Jika harga jual saham treasuri sama dengan biayanya, perusahaan


mencatat penjualan saham dengan mendebit Kas dan mengkredit
Saham Treasury.

❑ Dalam kasus di mana harga jual saham treasuri tidak sama dengan
biaya, maka terdapat 2 jenis akuntansi untuk saham treasuri, yaitu:

0%
Penjualan Saham Tresuri Diatas Biaya
40%
20%
Penjualan Saham Tresuri Dibawah Biaya
30%
Penjualan Saham Tresuri Diatas Biaya
MJ Corp. memiliki 10.000 lembar saham tresuri dengan harga perolehan Rp1.100 per
lembarnya. Sebanyak 1.000 lembar saham tersebut kemudian dijual dengan harga
Rp1.500 per lembarnya pada tanggal 10 Maret 2020. Pencatatan yang dibuat oleh MJ

CONTOH Corp adalah:

9
Alasan Rp400.000 tidak dimasukkan kedalam akun Keuntungan Penjualan Saham Tresuri:
1. Keuntungan penjualan (gain on sales) hanya akan muncul dari penjualan asset, sedangkan saham
tresuri bukanlah asset
2. Keuntungan atau kerugian tidak boleh diakui dari transaksi saham dengan pemegang sahamnya sendiri.
Penjualan Saham Tresuri Dibawah Biaya
(lanjutan dari contoh sebelumnya) Apabila MJ Corp. menjual lagi 1.000
saham tresuri pada 21 Maret dengan harga Rp800 per lembarnya, maka
pencatatan yang dilakukan adalah:

CONTOH 21 Maret 2020


Kas 800.000
Premi Saham-Tresuri 300.000
10 Saham Treasuri 1.100.000

Buku Besar akun Premi Saham-Tresuri:


Premi Saham-Tresuri
21 Maret 300.000 10 Maret 400.000

Saldo 100.000
Penjualan Saham Tresuri Dibawah Biaya
- Setelah mengeliminasi saldo kredit pada Premi Saham-Tresuri, perusahaan
akan mendebit setiap tambahan kelebihan biaya atas harga jual ke akun Saldo
Laba.

CONTOH - Misalnya saja MJ Corp. menjual lagi 1.000 lembar saham pada harga Rp800 per
lembarnya pada tanggal 10 April (saldo akun Premi saham teasuri tersisa

11 sebesar Rp100.000).

10 April 2020

Kas Rp800.000
Premi saham-Tresuri 100.000
Saldo Laba 200.000
Saham Tresuri Rp1.100.000
RETIRING TREASURY SHARES
❖ Dewan direksi dapat menyetujui penarikan/penghentian saham
treasuri.

❖ Keputusan ini menghasilkan pembatalan saham treasuri dan


pengurangan jumlah saham yang diterbitkan.

❖ Saham tresuri yang ditarik memiliki status saham yang sah dan
tidak diterbitkan.

0% ❖ Efek akuntansi mirip dengan penjualan saham treasuri kecuali


40% bahwa perusahaan mendebit akun ekuitas yang berlaku terkait
20%
dengan saham pensiun bukan uang tunai, biasanya akun yang
terkait adalah akun Modal Saham-Biasa.
30%

Anda mungkin juga menyukai