Anda di halaman 1dari 3

Nama: Laila Yusra

NIM: 048962816
Mata Kuliah: Akuntansi Keuangan Menengah II
Tugas 3

Soal 1.
Dividen adalah Pembagian Laba yang Ditahan kepada para pemegang saham.
Sebutkan jenis-jenis dividen yang Anda ketahui!
Jelaskan masing-masing dengan singkat!

Terdapat beberapa jenis dividen yang umum dikenal dalam konteks keuangan perusahaan.
Berikut adalah beberapa jenis dividen yang dapat dijelaskan secara singkat:

1. Dividen Tunai: Dividen tunai adalah pembayaran langsung dalam bentuk uang
kepada pemegang saham perusahaan. Perusahaan mengumumkan dividen tunai
sebagai pembagian laba yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sesuai
dengan jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pemegang saham.
2. Dividen Saham: Dividen saham, juga dikenal sebagai stock dividend, adalah
pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk saham
tambahan. Sebagai contoh, perusahaan dapat mengumumkan dividen saham 10%,
yang berarti pemegang saham akan menerima 10 saham baru untuk setiap 100
saham yang mereka miliki.
3. Dividen Preferen: Dividen preferen adalah pembayaran dividen kepada pemegang
saham preferen perusahaan. Saham preferen memiliki hak istimewa dalam
pembayaran dividen dibandingkan dengan pemegang saham biasa. Dividen preferen
dibayar kepada pemegang saham preferen sebelum pembagian dividen kepada
pemegang saham biasa.
4. Dividen Khusus: Dividen khusus, juga dikenal sebagai special dividend, adalah
dividen yang dibayarkan oleh perusahaan di luar pembagian dividen rutin. Dividen
khusus dapat diberikan ketika perusahaan memperoleh keuntungan yang tidak
terduga atau memiliki kas yang berlebih.
5. Dividen Opersional: Dividen operasional adalah pembayaran dividen yang diberikan
kepada pemegang saham dari laba yang dihasilkan dari operasi bisnis inti
perusahaan. Dividen ini mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam
menghasilkan laba yang dapat dibagikan kepada pemegang saham.
6. Dividen Interim: Dividen interim adalah pembayaran dividen yang dilakukan oleh
perusahaan dalam periode antara tanggal pengumuman dividen reguler. Dividen
interim diberikan ketika perusahaan memiliki kelebihan kas atau laba yang dapat
dibagikan sebelum dividen reguler diumumkan.

Setiap jenis dividen memiliki karakteristik dan implikasi yang berbeda terhadap perusahaan
dan pemegang saham. Pemilihan jenis dividen yang akan digunakan oleh perusahaan
tergantung pada kebijakan perusahaan, kebutuhan keuangan, performa bisnis, dan
persyaratan hukum atau peraturan yang berlaku.

Soal 2.
PT, Merdeka menjual 500 lembar saham prioritas nominal Rp10.000,00 per lembar dengan
kurs 110. Kepada pembelinya akan diberikan Sertifikat Hak Beli Saham 1 lembar untuk tiap
pembelian 1 lembar saham prioritas. Dua lembar Sertifikat Hak Beli Saham bisa digunakan
untuk membeli 1 lembar saham biasa perusahaan nominal Rp5.000,00 per lembar dengan
harga sebesar nilai nominalnya. Seorang investor membeli 200 lembar saham prioritas.
Pada saat itu harga pasar saham prioritas PT Merdeka adalah Rp11.500,00 per lembar,
sedangkan harga pasar Sertifikat Hak Beli Saham biasa adalah Rp6.000,00 per lembar.
Pada saat itu belum ada Sertifikat Hak Beli Saham PT Merdeka yang beredar di pasaran.
Buatlah jurnal atas penjualan saham prioritas tersebut dan perhitungannya!

JAWAB:

Kas……………………………………………….Rp 2.200.000
Modal Saham Prioritas…………………………………Rp 2.000.000
Agio Saham Prioritas…………………………………...Rp 100.000
Modal disetor – HBS yang beredar…………………….Rp 100.000
Untuk Perhitungan :

- Kas yang diterima : 200 x Rp 10.000 x 110% = Rp 2.200.000


- Nilai Ekonomis Hak beli saham biasa :
Rp 6.000 – Rp 5.000 x 200 = Rp 100.000
2
- Harga jual saham Prioritas = Rp 2.100.000
- Nilai nominal saham prioritas yang dijual (200 x Rp 10.000) = Rp 2.000.000
- Agio Saham prioritas yang dijual = Rp 100.000

Soal 3.
Catatan atas laporan keuangan mengenai informasi EPS sangat penting bagi perusahaan.
Apa saja yang perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan mengenai informasi
EPS?

Jawaban:

Dalam catatan atas laporan keuangan mengenai informasi Laba Per Saham (Earnings Per
Share/EPS), beberapa hal yang perlu diungkapkan antara lain:

1. Metode Perhitungan EPS: Perusahaan perlu mengungkapkan metode yang


digunakan dalam menghitung EPS, apakah menggunakan metode sederhana atau
metode kompleks seperti metode dilusi yang mempertimbangkan potensi
pengenceran EPS melalui instrumen keuangan seperti saham preferen konversi atau
opsi saham.
2. Komponen Laba Bersih: Perusahaan harus menjelaskan komponen laba bersih yang
digunakan sebagai dasar perhitungan EPS. Hal ini dapat mencakup laba bersih
setelah pajak, laba bersih dari operasi inti, laba bersih sebelum pajak, atau laba
bersih sebelum elemen non-operasional.
3. Saham Beredar: Informasi tentang jumlah saham beredar yang digunakan dalam
perhitungan EPS harus diungkapkan. Ini mencakup jumlah saham biasa atau saham
utama yang beredar dan tidak termasuk saham yang dipegang oleh perusahaan itu
sendiri atau entitas terkait.
4. Efek Saham Potensial: Jika ada instrumen keuangan seperti saham preferen
konversi, opsi saham karyawan, atau obligasi konversi yang dapat mengubah jumlah
saham biasa yang beredar, perusahaan harus mengungkapkan efek dari instrumen-
instrumen tersebut dalam perhitungan EPS, baik dilusikan atau tidak dilusikan.
5. Pembagian EPS: Perusahaan harus mengungkapkan EPS dasar dan EPS dilusian,
jika relevan. EPS dasar dihitung berdasarkan jumlah saham biasa yang beredar,
sedangkan EPS dilusian mempertimbangkan efek potensial dari instrumen keuangan
yang dapat mengubah jumlah saham biasa yang beredar.
6. Pengungkapan Tambahan: Terkadang, perusahaan juga memberikan
pengungkapan tambahan terkait faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan EPS,
seperti pengaruh perubahan struktur modal, restrukturisasi bisnis, akuisisi, atau efek
mata uang asing.

Penting bagi perusahaan untuk memberikan informasi yang jelas, transparan, dan relevan
dalam catatan atas laporan keuangan mengenai informasi EPS. Hal ini membantu para
pemegang saham dan pihak yang berkepentingan dalam memahami kinerja keuangan
perusahaan dan membandingkan EPS dengan perusahaan lain di industri yang sama.

Soal 4

Karya Tama membeli sebuah gedung dengan harga perolehan Rp45.000.000,00. Gedung
diperkirakan dapat digunakan 10 tahun. Metode penyusutan yang digunakan adalah metode
garis lurus, nilai residu Rp0. Pada awal tahun ke-3 diadakan penaksiran ulang terhadap
umur ekonomis gedung. Hasil penaksiran ternyata menunjukkan bahwa gedung dapat
digunakan 10 tahun lagi. Untuk itu:

a) Hitunglah nilai buku gedung tersebut!


b) Jurnal untuk mencatat biaya depresiasi gedung dengan metode garis lurus!

Jawab:
a) Harga Perolehan = Rp 20.000.000
Akumulasi Depresiasi Gedung = 2/6 x Rp 20.000.000 = Rp 6.667.0000
Nilai Buku = Rp 13.333.00

b) Jurnal yang dibuat untuk mencatat biaya depresiasi Gedung dengan metode garis
lurus

Biaya Depresiasi Gedung Rp 2.666.600


Akumulasi Depresiasi Gedung Ro 2.666.600
Mencatat biaya depresiasi Gedung dengan metode garis lurus, nilai buku Rp
13.333.300 umur ekonomis 5 tahun, nilai residu Rp 0

Anda mungkin juga menyukai