KEBIJAKAN DIVIDEN Pendahuluan Kebijakan dividen Stock dividen dan stocksplit Pembelian kembali saham Tujuan instruksional khusus
1. Mengerti apa yang dimaksud dengan
kebijakan dividen 2. Memahami hubungan antara pendanaan internal dan kebijakan dividen 3. Memahami beberapa kebijakan dividen 4. Dapat mengaplikasikan perhitungan kebijakan dividen Pendahuluan
Suatu perusahaan dapat meningkatkan modal
sendiri (capital equity) yang diperlukan untuk mendanai investasi projek, secara eksternal dengan menerbitkan saham baru atau secara internal dengan menahan laba. Kedua sumber tersebut menyediakan modal sendiri bagi perusahaan untuk investasi dalam aset atau untuk membayar hutang. Menerbitkan saham dapat memaksa perusaha- an untuk mengeluarkan biaya penerbitan guna membayar persiapan dan pendistribusian saham Bila perusahaan menahan laba untuk pendana- annya, hal ini tidak memerlukan flotation cost, karena tidak ada flotation cost, maka penggu- naan dana yang berasal dari laba yang ditahan biayanya lebih murah dari pada menerbitkan saham.Keuntungan ini mendorong perusahaan untuk memenuhi kebutuhan equity dari sumber internal dari pada eksternal.
Ketika Dewan direksi dan manajemen membuat
kebijakan dividen, mereka membuat dua kepu- tusan sekaligus. Berapa besar laba yang terse- dia untuk pemegang saham, haruskah perusa- haan menahan dan berapa yang harus dibagi- kan sebagai dividen kepada pemegang saham. Laba yang tersedia untuk pemegang Laba yang = Dividen + ditahan saham
Persentase laba yang dibayarkan sebagai divi-
den adalah payout ratio. Penjumlahan dua rasio adalah 100%. Manajer keuangan dan investor menggunakan rasio ini untuk membandingkan kebijakan dividen diantara perusahaan. Contoh. Misalnya PT.X memiliki 1,000,000 lem- bar saham yang beredar dan berikut distribusi labanya. Laba yg tersedia utk shareholder $ 1,600,000 Dividen $ 400,000 Laba yang ditahan $ 1,200,000
Dividen payout ratio untuk PT.X adalah 25%
($400,000/1,600,000) dan retention ratio yaitu 75% (1,200,000/1,600,000). Payout dan retention ratio dapat juga dihitung dengan menggunakan laba perlembar saham (EPS) dan dividen perlembar (DPR).
dividen, prosedur pembayarannya adalah rutin. Kebanyakan perusahaan yang membayar dividen tunai, membayarnya sekali setiap kuartal. Direksi suatu perusahaan mengumumkan dividen, sebesar jumlah tertentu dan menentukan kapan akan dibayar. Sekali diumumkan dividen dicatat sebagai dividend payable (hutang dividen), hutang lancar perusahaan. Pengumuman dividen akan meningkatkan hutang lancar perusahaan dan menurunkan likuiditasnya sebagaimana diukur oleh current ratio (current asset/current liabilities) dan modal kerja bersih (current asset - current liabilities). Declaration date adalah hari pengumuman akan adanya dividen yang dibayarkan oleh dewan direksi Date of record yakni hari pendaftaran yang masih memberikan kemungkinan dapat dividen Payment date adalah hari dibagikannya dividen tunai kepada pemegang saham yang terdaftar Ex dividend date adalah hari perdagangan yang sudah tidak memberikan hak dividen yang diumumkan kepada pembeli saham, biasanya 4 hari sebelum date of record. Dividend yield merupakan dividen perlembar saham dibagi dengan harga pasar saham per- lembar. Dividend yield = Div. Pershare/Price pershare Contoh. Saham PT.X memberikan dividen perlembar Rp.280 dan saat ini saham tersebut diperjual belikan dengan harga Rp.4.787,50, berapa dividen yield saham tersebut:
= Rp.280/ Rp.4.787,50 = 0.058 atau 5.8%
Kebijakan dividen
Ada beberapa cara bagi direktur perusahaan
untuk menyeimbangkan konflik yang mempe- ngaruhi proporsi laba yang dibayarkan untuk dividen. Kebijakan dividen tunggal nampaknya tidak akan memenuhi tujuan pribadi pemegang saham dan hanya memuaskan kebutuhan kas perusahaan. Kebijakan optimal yang membuat kompromi terbaik antara kepentingan faktor- faktor tersebut. Berikut digambarkan beberapa kebijakan dividen secara umum. Kebijakan Dividen Residual
Sesuai dengan kebijakan tersebut, suatu peru-
sahaan membayar dividen hanya ketika laba melebihi equity yang dibutuhkan untuk menda- nai investasi projek. Dalam kebijakan ini skenario harus mengikuti langkah berikut : 1. Estimasi kebutuhan rupiah dari projek yang direncanakan. 2. Menentukan jumlah equity yang diperlukan untuk mendanai projek dan mempertahankan
debt equity ratio yang optimal.
3. Membayar dividen tunai sama dengan laba yang tersisa. Contoh.
Manajemen PT. Wilda memperkirakan bahwa
struktur modal optimal perusahaan adalah 40% hutang dan 60% modal sendiri (equity). Peru- sahaan berharap bahwa laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa adalah $6,000,000. Be- rapa dividen yang harus dibayar PT. Wilda jika perusahaan menjalankan kebijakan dividen resi- dual?, Misalnya kebutuhan dana untuk investasi ada 3 level : a. $ 7,000,000 b. $10,000,000 c. $12,500,000 1. Bila kebutuhan dana untuk investasi adalah $ 7,000,000.
Untuk mempertahankan struktur modal yang
optimal (40/60), maka perusahaan membutuh- kan equity, $ 4,200,000 (60%x$7,000,000), dan sisanya $ 2,800,000 dari hutang untuk mendanai projek. Dengan laba $ 6,000,000, maka perusahaan dapat menutup kebutuhan bagian dana untuk investasi yakni $ 4,200,000 dan sisana $ 1,800,000, bisa digunakan untuk membayar dividen 2. Bila kebutuhan dana untuk investasi adalah $10,000,000.
Untuk budget sebesar ini, manajemen
menggunakan $ 6,000,000 (60%x10,000,000), pendanaan dari equity agar struktur modal optimal dapat dipertahankan. Dengan demikian berarti perusahaan tidak dapat membayar dividen karena seluruh laba habis digunakan untuk memenuhi equity yang diperlukan untuk investasi pada projek. 3. Bila kebutuhan dana untuk investasi adalah $ 12,500,000.
Untuk mempertahankan struktur modal yang
optimal, perusahaan memerlukan dana dari equity sebesar $ 7,500,000 (60%x12,500,000). Karena laba hanya $ 6,000,000, maka perusahaan tidak dapat membayar dividen, bahkan harus menambah hutang sebesar $5,000,000 (12,500,000 - 7,500,000) dan menerbitkan saham baru sebesar kekurangan equity yakni $1,500,000 (7,500,000 - 6,000,000). Kebijakan Pembayaran Dividen Konstan (Constant Payout Policy)
Perusahaan membayar persentase yang tetap
dari labanya sebagai dividen. Dibawah kebijaan ini, Direksi mengmumkan dividen didasarkan pada persentase tetap dari laba. Contoh, misal- nya perusahaan menggunakan 70% payout ratio sebesar Rp700 kepada pemegang saham untuk setiap Rp.1000 laba yang tersedia untuk pemegang saham.Perusahaan menetapkan ke- bijakan ini karena dividen akan berubah seiring dengan perubahan laba. Kebijakan ini memu- dahkan pemegang saham dalam memperkira- kan dividen dimasa yang akan datang. Kebijakan dividen stabil dengan pertumbuhan (Stable Dividend and growth)
Banyak direksi perusahaan menekankan pada
kebutuhan stabilitas dividen dan pertumbuhan, ketika menetapkan kebijakan dividen. Direksi mencoba untuk menghindari pengurangan dividen karena hal ini akan memberi kesan negatif pada pasar keuangan. Investor akan menangkap pengurangan dividen ini sebagai suatu ekspresi objektif dari harapan direksi tentang adanya keuntungan yang rendah dimasa yang akan datang. Persepsi tersebut akan mendorong investor menjual sahamnya dan akan menekan harga. Sebaliknya Dividen yang meningkat akan me- ngirim sinyal positif pada pasar, dan akan me- ningkatkan permintaan saham, serta akan men- dorong harga menjadi naik. Untuk menghindari harga saham bergejolak karena dividen berubah-ubah, Direktur perusa- haan dapat menggunakan kebijakan berikut ini dalam mempertahankan kebijakan dividen stabil dengan pertumbuhan 1. Membayar rendah secara konservatif dan bertahan 2. Meningkatkan dividen hanya dengan jaminan bahwa perusahaan dapat mempertahankan level yang baru untuk beberapa tahun ke depan. Membiarkan payout ratio turun. 3. Jangan turunkan dividen karena penurunan temporal dari laba, biarkan payout ratio meningkat. 4. Kurangi dividen hanya ketika diperkirakan bahwa laba dimasa yang akan datang tidak mendukung level dividen saat ini. Kebijakan Dividen Stabil dengan Ekstra Dividen (Stable Dividends with Extra Dividend)
Beberpa direktur perusahaan memodifikasi ke-
bijakan dividen stabil dengan pertumbuhan dengan memasukkan dividen ekstra akhir tahun pada tahun-tahun yang lebih baik. Pengumum- an dividen ekstra di akhir tahun memungkinkan direktur untuk menyesuaikan dividen dengan suatu estimasi laba yang lebih akurat. Dengan mengidentifikasi dividen sebagai tambahan, direktur berharap memberi signal pada investor bahwa kelanjutan dividen tidak perlu ditunggu. Dividen Saham dan Pemecahan Saham (Stock Dividends dan Stock Splits)
Kebanyakan kebijakan dividen termasuk aturan
pendistribusian laba dalam bentuk tunai kepada pemegang saham. Kebijakan dividen bisa ter- masuk distribusi berupa aset kepada sharehol- ders. Kebalikan dari distribusi aset, perusahaan dapat mendistribusikan lembar saham baru kepada pemegang saham. Distribusi seperti ini disebut dengan Stock dividend atau stock split. Akuntansi untuk Stock Dividend dan Stock split
Cara yang sederhana untuk memahami kedua
hal di atas adalah dengan melihat bagaimana perlakuan akuntansi kepada kedua hal tersebut. Untuk stock dividend, pembayaran perusa- haan menggunakan transfer dari laba yang di- tahan ke pos modal permanen sebesar jumlah nilai pasar dari stock dividend. Aset dan total modal sendiri (ekuitas) tidak terpengaruh. Hanya pos dalam ekuitas pemegang saham yang berubah. Contoh.
Direktur PT.AD mengumumkan 10% stock
dividen, Ekuitas dari perusahaan adalah sebagai berikut :
Common stock (100,000 lembar, $10 par) $1,000,000
Agio (capital in excess of par) $ 500,000 Laba yang ditahan (Retained earning) $3,500,000+
Total modal sendiri (Shareholder equity) $5,000,000
10% stock dividen berarti bahwa perusahaan akan mendistribusikan 10,000 (10%x100,000) tambahan lembar saham pada pemegang saham, 1 lembar tambahan untuk setiap 10 lembar saham yang dimiliki. Misalnya saham perusahaan ini sekarang dijual belikan di pasar dengan harga $25 perlembar. Apa dampak dari stock dividen pada neraca? Karena harga saham perusahaan adalah $25 perlembar dan stock dividen membutuhkan pe- nerbitan 10,000 lembar, akuntan perusahaan mentransfer $250,000 (10,000x25) dari laba yang ditahan pada 2 pos ekuitas lainnya. 1. $ 100,000 (10,000 x $10) masuk ke dalam pos common stock. 2. Sisanya, $150,000 masuk ke dalam pos yang diberi label capital in excess of par atau agio saham.
Setelah stock dividen, maka pos ekuitas akan
nampak sebagai berikut : Common stock (110,000, $10 par) $1,100,000 Agio (Capital in excess of par) $ 650,000 Laba yang ditahan (Retained earning) $3,250,000+
Total ekuitas $5,000,000
Nilai buku dari ekuitas sebelum stock dividend adalah $50 ($5,000,000/100,000) dan sesudah adalah $45.45 ($5,000,000/110,000). Seorang pemegang saham yang memiliki 10 lembar sebelum ada stock dividend, nilai buku-nya adalah $500 ($50 x 10). Selanjutnya nilai buku setelah ada stock dividend adalah 11 lembar x $45.45 = $500. Kontras dengan stock dividen, stock split tidak memerlukan transfer dari laba yang ditahan ke pos ekuitas lainnya. Stock split mengubah 2 pos yakni dalam pos common stock: jumlah lembar saham yang beredar dan nilai par per-lembar. Tetapi jumlah keseluruhan ekuitas tidak berubah. Contoh. Diambil dari soal stock dividend di atas Tetapi sebagai ganti dari 10% stock dividend. Perusahaan mengumumkan stock split 2 untuk 1, apa dampaknya terhadap neraca perusahaan
Dalam contoh di atas, split tetap tidak merubah
total aset dan total setiap komponen ekuitas, tetapi hal ini menyebabkan pergeseran dalam pos common stock: Common stock (200,000, $5 par) $1,000,000 Agio (Capital in excess of par) $ 500,000 Laba yang ditahan (Retained earning) $3,500,000+ Total ekuitas $5,000,000 Soal Latihan Anggaplah anda mempunyai 200 lembar saham dari PT.X yang displit 7 untuk 5. PT. X mengumumkan dividen perlembar saham adalah $1 yang tercatat pada hari jumat 23 Juni, pembayaran dividen akan dilakukan pada tanggal 25 Juli. Berdasarkan data tersebut :
1. Berapakah jmlah dividen yang akan diterima dari kondisi
tersebut? 2. Brp. Jumlah dividen jika anda menjual saham pada hari kamis tanggal 22 Juni 3. Brp. Jumlah dividen yang akan diterima jika anda menjual saham pada tanggal 15 Juni
Manajemen Risiko Dan Uang Untuk Trading Harian Dan Swing Trading: Panduan Lengkap Cara Memaksimalkan Keuntungan Anda Dan Meminimalkan Risiko Anda Dalam Perdagangan Forex, Futures, Dan Saham
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya