Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN

Contoh Soal Dividen

Dosen Pengasuh: Hj. Marlina Widiyanti, S.E., S.H., M.M., Ph.D

Oleh:
Elvi Indahwati
01012682125026
Reguler C Angkatan 51

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
Contoh Soal Dividen Saham
1. Apa yang dimaksud dengan kebijakan dividen?
Jawaban:
Kebijakan dividen merupakan sebuah keputusan yang diambil oleh perusahaan
terkait dengan dividen, apakah laba akan dibagi kepada pemegang saham atau
investor dalam bentuk dividen atau laba akan ditahan sebagai laba yang ditahan
untuk pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Menurut Sundjaja dan
Barlin, terdapat tiga jenis kebijakan dividen, yaitu:
1) Kebijakan Dividen Pembayaran Rasio Konstan
2) Kebijakan Dividen Teratur
3) Kebijakan Dividen Rendah Teratur dan Ditambah Ekstra

2. Manakah yang lebih menguntungkan perusahaan diantara stock dividen dan stock
split?
Jawaban :
Pengertian dividen saham menurut para ahli adalah pembagian lembar saham
kepada para pemegang saham. Biasanya saham yang dibagikan adalah biasa, dan
diterbitkan untuk para pemegang biasa. Dividen saham berbeda dari dividen tunai
karena tidak ada pembagian kas atau aset lainnya kepada pemegang saham.
Pembagian dividen, baik dividen tunai atupun dividen saham akan mengurangi
jumlah laba ditahan perusahaan.
Sedangkan, pemecahan saham adalah proses mengurangi nilai nominal atau nilai
yang tertera dari saham biasa dan menerbitkan sejumlah tambahan saham secara
proporsional. Saat saham dipecah, pengurangan nilai nominal atau nilai yang tertera
memengaruhi seluruh saham, termasuk saham yang belum diterbitkan, dan saham
treasuri (treasury stock). Tujuan dari pemecahan saham adalah untuk menurunkan
nilai pasar per lembar saham.
Bagi perusahaan, dividen saham atau pemecahan saham memiliki manfaat atau
keuntungan yang berbeda bagi perusahaan, dengan dilakukannya dividen saham,
maka dividen kas atau laba yang dimiliki oleh perusahaan tidak dibagi atau ditahan
oleh perusahaan. Hal ini dapat bermanfaat bagi perusahaan karena dividen kas atau
laba yang ditahan dapat di investasikan kembali untuk memperoleh laba yang
maksimal di periode yang akan datang, selain itu uang kas dapat digunakan
perusahaan untuk melunasi hutang-hutang yang jatuh tempo.
Sedangkan pemecahan saham memiliki manfaat atau keuntungan Secara langsung
perusahaan berkesempatan untuk mendapatkan investor-investor baru. Sementara
manfaat tidak langsungnya, jumlah saham beredar yang semakin banyak diikuti
dengan harga saham yang rendah memicu pergerakan saham yang semakin aktif.
Jika gerak saham aktif, maka aksi korporasi ke depannya akan mendapat sorotan
dan respon lebih cepat dari investor.
Jadi keduanya sama-sama menguntungkan bagi perusahaan dari aspek yang
berbeda, tidak dapat dilakukan perbandingan karena memiliki keuntungan tersendiri
bagi perusahaan.

3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan kebijakan dividen?


Jawaban:
a. Posisi likuiditas perusahaan
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek
dengan aktiva lancar. makin lancar likuiditas perusahaan, makin besar juga
kemampuan perusahaan untuk membagikan dividen.
b. Kebutuhan dana untuk membayar utang
Ketika perusahaan menghasilkan laba dan memiliki hutang jangka panjang yang
akan jatuh dalam waktu dekat. perusahaan bisa melunasi utang tersebut
menggunakan laba yang dihasilkan dan tidak membagikan dividen kepada
pemegang saham.
c. Tingkat ekspansi aktiva
Perusahaan yang sedang berkembang biasanya membutuhkan tambahan sumber
daya perusahaan berupa aktiva perusahaan. pendanaan untuk menambahan
aktiva perusahaan biasanya dengan kebijakan dividen. menggunakan laba
ditahan. semakin banyak dana yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha,
untuk meningkatkan aktiva, maka semakin kecil peluang perusahaan untuk
membagikan dividen.
d. Stabilitas laba
Perusahaan yang menghasilkan laba yang stabil disetiap periode bisa dengan
mudah memprediksi besar kecilnya laba yang akan dihasilkan diperiode yang
akan datang. berbandingan dengan perusahaan yang menghasilkan laba yang
tidak stabil disetiap periodenya.
e. Peraturan hukum perundang-undangan
Peraturan perundangan mengatakan dividen dibayarkan dari laba. baik laba
tahun periode berjalan atau laba bersih tahun lalu yang berada di pos laba
ditahan. Beberapa batasan hukum tentang dividen. seperti:
 peraturan dividen berasal dari laba bersih.
 peraturan larangan pengurangan modal.
 peraturan larangan membayar dividen saat kepailitan.
f. Pengendalian perusahaan
Bila manajemen perusahaan memperhatikan pengendalian. manajemen mungkin
akan enggan menerbitkan saham baru dan akan menahan laba ditahan lebih
banyak karena persentase kepemilikian perusahaan akan berkurang seiring
bayaknya saham beredar. Namun, bila pemegang saham menginginkan adanya
pembagian dividen, dan terlebih adanya tekanan dari beberapa pemegang saham
yang menginginkan adalah peralihan kekuasaan perusahaan, maka dividen yang
dibagikan akan bertambah naik.
g. Pembatasan dalam perjanjian utang
Pembatasan perjanjian utang ini biasanya disusun oleh kreditur perusahaan yang
telah disetujui oleh perusahaan. pembatasan disusun agar perusahaan tetap
mampu melunasi utang dan bunganya.
Perjanjian utang tersebut umumnya menyatakan :
 Dividen tidak bisa dibayarkan jika modal bersih perusahaan berada dibawah
jumlah yang sudah ditentukan.
 Perusahaan hanya bisa membayar dividen dimasa mendatang dari laba yang
diperoleh setelah perjanjian utang telah ditandatangani. Jadi dividen tidak
boleh dibayar dari laba ditahan perusahaan pada tahun-tahun sebelumnya
 Larangan pembagian dividen jika rasio kemampuan pembayaran bunga,
rasio lancar dan rasio-rasio yang lain melewati batas-batas minimal yang
telah ditetapkan.
h. Kemampuan untuk meminjam
Perusahaan yang memiliki kemampuan yang tinggi dalam memperoleh dana
pinjaman, memiliki kemampuan membayar dividen yang tinggi.

4. Sebutkan beberapa pertimbangan yang dilakukan perusahaan sebelum memutuskan


untuk membagikan dividennya!
Jawaban:
Beberapa pertimbangan yang dilakukan perusahaan sebelum memutuskan untuk
membagikan dividennya atau tidak antara lain:
a. Kebutuhan dana untuk membayar utang dan bunganya
Apabila perusahaan memiliki utang jangka panjang dan akan segera jatuh
tempo, maka laba sebaiknya ditahan untuk melakukan pelunasan utang dan
bunga yang akan jatuh tempo untuk menghindari risiko gagal bayar dan
dipailitkan oleh krediturnya.
b. Kestabilan laba
Perusahaan juga harus memperhatikan kestabilan laba. Jika laba cenderung
stabil setiap periodenya, maka bisa diputuskan untuk melakukan pembagian
dividen.
c. Kemampuan berhutang
Jika perusahaan memiliki kemampuan berhutang yang besar, kemungkinan
besar juga bisa membagikan dividen yang tinggi. Karena saat perusahaan
memerlukan dana dan bisa dilakukan dengan meminjam utang, maka perusahaan
bisa membagikan dividen ke para pemegang saham.
d. Likuiditas perusahaan
Jika likuiditas (kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka pendek)
rendah, sebaiknya perusahaan tidak perlu membagikan dividen terlebih dahulu
karena memiliki risiko tidak mampu membayar utang jangka pendek.
e. Tingkat ekspansi aktiva
Semakin tinggi kebutuhan aktiva, maka semakin kecil peluang dividen bisa
dibagikan karena laba perusahan akan digunakan untuk mengadakan aktiva
perusahaan yang lebih dibutuhkan.

5. Apa akibatnya jika pemegang saham tidak mengambil dividennya dalam jangka
waktu yang lama? Apakah akan menjadi hak perusahaan?
Jawaban:
Dividen merupakan pendistribusian laba kepada pemegang saham secara pro rata
yang pada prinsipnya dibayarkan dalam bentuk uang. Jika dividen tidak diambil
oleh pemegang saham setelah 5 tahun sejak tanggal pembayaran dividen ditetapkan,
maka akan dimasukkan ke dalam cadangan khusus. Jika dividen yang telah
dimasukkan dalam cadangan khusus itu dalam jangka waktu 10 tahun tetap tidak
diambil, maka akan menjadi hak perseroan.

6. Berdasarkan hasil rapat pemegang saham, PT. XYZ mengumumkan laba bersih
mereka adalah Rp1.000.000.000 dan ditentukan dividen payout ratio sebesar 20%.
Saham PT. XYZ yang beredar adalah sebanyak 1.000.000 lembar saham. Berapakah
dividend per share (DPS) PT XYZ?
Jawaban:
Jumlah dividen yang dibayarkan = Rp 1.000.000.000 x 20%
= Rp 200.000.000
DPS = Rp 200.000.000 / 1.000.000 lembar saham
= Rp 200 per lembar saham
Jadi dividen per share (DPS) PT. XYZ adalah sebesar Rp 200 per lembar saham.

7. Diketahui struktur modal PT. CEMERLANG sebagai berikut:


Saham biasa (@18.000, 6.780 lbr ) = Rp 122.040.000
Agio saham = Rp 103.530.000
Laba ditahan = Rp 99.570.500 +
Jumlah modal sendiri Rp. 325.140.500
Tentukan:
a. Stock deviden sebesar 30% dari lembar saham biasa sedangkan harga pasar Rp
11.000/lbr. Tentukan struktur modal baru setelah dilakukan stock deviden dan
berikan analisisnya!
b. Stock splits “ two to six “. Tentukan struktur modal baru setelah dilakukan stock
splits dan berikan analisisnya!
c. Reverse splits “ one to four“. Tentukan struktur modal baru setelah dilakukan
reverse splits dan bertikan analisisnya!
Jawaban:
a. Stock Deviden = 30% x 6.780 = 2.034
Saham Biasa = 18.000 x (2.034 + 6.780) = 158.652.000
Agio Saham = 103.530.000 – (2.034 (18.000 - 11.000)) = 89.292.000
LYD = 99.570.500 – (2.034 x 11.000) =77.196.500
Struktur modal baru PT. CEMERLANG adalah sebagai berikut:
Saham Biasa (@ 18.000 , 8.814 lbr) = Rp 158.652.000
Kebijakan Deviden Halaman 43 Agio Saham = Rp 89.292.000
Laba Ditahan = Rp 77.196.500 +
Jumlah modal sendiri = Rp 325.140.500
Analisa: Jika perusahaan melakukan stock deviden 30%, maka jumlah lembar
saham akan bertambah sebanyak 2.034 lembar, agio saham dan laba ditahan
berkurang menjadi masing-masing Rp 89.292.000 dan Rp 77.196.500 dan total
modal sendiri tidak berubah.

b. Stock Splits “two to six”


b
x jumlah lembar
a
6
x 6.780 = 20.340 lembar
2
b
x nilai nominal
a
6
x 18.000 = 6.000/lembar
2
Jadi, struktur modal baru PT. CEMERLANG adalah sebagai berikut:
Saham Biasa (@ 6.000 , 20.340 lbr) = Rp 122.040.000
Agio Saham = Rp 103.530.000
Laba Ditahan = Rp 99.570.500 +
Jumlah modal sendiri = Rp 325.140.500
Analisa : Jika perusahaan melakukan stock splits “two to six”, maka jumlah
lembar saham akan bertambah menjadi 20.340 lembar, sedangkan nilai nominal
saham akan berkurang menjadi Rp 6.000 sedangalan secara total nilai saham dan
total modal, nilainya tidak akan berubah.

c. Reverse Splits “one to four”


a
x jumlah lembar
b
1
x 6.780 = 1.695 lembar
4
b
x nilai nominal
a
6
x 18.000 = 72.000/lembar
2
Jadi, struktur modal baru PT. CEMERLANG adalah sebagai berikut:
Saham Biasa (@ 72.000 , 1.695 lbr) = Rp 122.040.000
Agio Saham = Rp 103.530.000
Laba Ditahan = Rp 99.570.500 +
Jumlah modal sendiri = Rp 325.140.500
Analisa : Jika perusahaan melakukan reverse splits “one to four”, maka jumlah
lembar saham akan berkurang menjadi 1.695 lembar, sedangkan nilai nominal
saham akan bertambah menjadi Rp 72.000 sedangalan secara total nilai saham
dan total modal, nilainya tidak akan berubah.

8. Berikut adalah contoh pembagian dividen saham PT Beton Abadi Tbk tahun 2020.
Diketahui:
 Net Profit / Laba Bersih sebesar 271.036.798
 Dividen yang dibagikan sebesar 388.336.709
 Jumlah Lembar Saham sebanyak 26.361.157.534 lembar
Hitung Divindend Payout Ratio (DPR) secara net profit, DPS/EPS dan Retention
Ratio!
Jawaban:
a. Cara 1: Net Profit (Laba Bersih)
Dividend Payout Ratio = Dividend / Net Profit (Laba Bersih)
= Rp 317.388.336.709 / Rp 635.271.036.798 = 49,96%

b. Cara 2: DPS / EPS


DPS (Dividend Per Share) = Dividend / Lembar Saham
= Rp 317.388.336.709 / 26.361.157.534 = 12,04
EPS (Earning Per Share) = Net Profit / Lembar Saham
= Rp 635.271.036.798 / 26.361.157.534 = 24,1
Dividend Payout Ratio = DPS / EPS
= 12,04 / 24,1 = 49,96%
c. Cara 3: Retention Ratio
Saldo Laba Ditahan (Retention) = Net Profit – Dividend
= Rp 635.271.036.798 – Rp 317.388.336.709
= Rp 317.882.700.089
Retention Ratio = Retention : Net Profit (Laba Bersih)
= Rp 317.882.700.089 / Rp 635.271.036.798
= 50,04%
Dividend Payout Ratio = 100% – Retention Ratio
= 100% – 50,04% = 49,96%

9. Perusahaan BAJA mempunyai jumlah saham biasa 400.000 lembar dengan nilai
nominal atau nilai pari sebesar Rp 4.000. Diketahui data keuangannya sebagai
berikut:
Modal saham (Rp 4.000 x 400.000) = Rp 1.600.000.000
Agio saham = Rp 800.000.000
Laba ditahan = Rp 1.200.000.000
Jumlah modal sendiri = Rp 3.600.000.000
Jika perusahaan akan mengadakan stock split dari satu saham ke dua lembar saham,
maka tentukan struktur modal perusahan yang baru.
Jawaban:
Karena stock split dari satu lembar saham ke dua lembar saham, maka:
Jumlah lembar saham = 2 x 400.000 lembar
= 800.000 lembar
Nominal per lembar saham = Rp 4.000 / 2
= Rp 2.000 per lembar
Sehingga, struktur modal yang baru setelah stock split adalah:
Modal saham (Rp 2.000 x 800.000) = Rp 1.600.000.000
Agio saham = Rp 800.000.000
Laba ditahan = Rp 1.200.000.000
Jumlah modal sendiri = Rp 3.600.000.000

10. PT ABC memiliki 3.000.000 lembar saham beredar. EAT Rp 4.500.000.000


sehingga EPS Rp 1.500.000/lembar. Saat ini harga pasar saham PT ABC Rp 45.000
sehingga PER = 30x. Kemudian perusahaan mengambil kebijakan untuk
memberikan shared devidend 20%.
Berapakah EPS dan harga saham sesudah shared devidend?
Jawaban:
EAT = Rp 4.500.000.000
Jumlah saham setelah share devidend = (1 + 0,2) x 3.000.000
= 3.600.000
EPS sesudah shared devidend = Rp 4.500.000.000 / 3.600.000
= Rp 1.250
Harga pasar saham sesudah shared devidend = PER x EPS
= 30 x Rp 1.250
= Rp 37.500

Anda mungkin juga menyukai