Oleh:
Elvi Indahwati
01012682125026
Reguler C Angkatan 51
2. Manakah yang lebih menguntungkan perusahaan diantara stock dividen dan stock
split?
Jawaban :
Pengertian dividen saham menurut para ahli adalah pembagian lembar saham
kepada para pemegang saham. Biasanya saham yang dibagikan adalah biasa, dan
diterbitkan untuk para pemegang biasa. Dividen saham berbeda dari dividen tunai
karena tidak ada pembagian kas atau aset lainnya kepada pemegang saham.
Pembagian dividen, baik dividen tunai atupun dividen saham akan mengurangi
jumlah laba ditahan perusahaan.
Sedangkan, pemecahan saham adalah proses mengurangi nilai nominal atau nilai
yang tertera dari saham biasa dan menerbitkan sejumlah tambahan saham secara
proporsional. Saat saham dipecah, pengurangan nilai nominal atau nilai yang tertera
memengaruhi seluruh saham, termasuk saham yang belum diterbitkan, dan saham
treasuri (treasury stock). Tujuan dari pemecahan saham adalah untuk menurunkan
nilai pasar per lembar saham.
Bagi perusahaan, dividen saham atau pemecahan saham memiliki manfaat atau
keuntungan yang berbeda bagi perusahaan, dengan dilakukannya dividen saham,
maka dividen kas atau laba yang dimiliki oleh perusahaan tidak dibagi atau ditahan
oleh perusahaan. Hal ini dapat bermanfaat bagi perusahaan karena dividen kas atau
laba yang ditahan dapat di investasikan kembali untuk memperoleh laba yang
maksimal di periode yang akan datang, selain itu uang kas dapat digunakan
perusahaan untuk melunasi hutang-hutang yang jatuh tempo.
Sedangkan pemecahan saham memiliki manfaat atau keuntungan Secara langsung
perusahaan berkesempatan untuk mendapatkan investor-investor baru. Sementara
manfaat tidak langsungnya, jumlah saham beredar yang semakin banyak diikuti
dengan harga saham yang rendah memicu pergerakan saham yang semakin aktif.
Jika gerak saham aktif, maka aksi korporasi ke depannya akan mendapat sorotan
dan respon lebih cepat dari investor.
Jadi keduanya sama-sama menguntungkan bagi perusahaan dari aspek yang
berbeda, tidak dapat dilakukan perbandingan karena memiliki keuntungan tersendiri
bagi perusahaan.
5. Apa akibatnya jika pemegang saham tidak mengambil dividennya dalam jangka
waktu yang lama? Apakah akan menjadi hak perusahaan?
Jawaban:
Dividen merupakan pendistribusian laba kepada pemegang saham secara pro rata
yang pada prinsipnya dibayarkan dalam bentuk uang. Jika dividen tidak diambil
oleh pemegang saham setelah 5 tahun sejak tanggal pembayaran dividen ditetapkan,
maka akan dimasukkan ke dalam cadangan khusus. Jika dividen yang telah
dimasukkan dalam cadangan khusus itu dalam jangka waktu 10 tahun tetap tidak
diambil, maka akan menjadi hak perseroan.
6. Berdasarkan hasil rapat pemegang saham, PT. XYZ mengumumkan laba bersih
mereka adalah Rp1.000.000.000 dan ditentukan dividen payout ratio sebesar 20%.
Saham PT. XYZ yang beredar adalah sebanyak 1.000.000 lembar saham. Berapakah
dividend per share (DPS) PT XYZ?
Jawaban:
Jumlah dividen yang dibayarkan = Rp 1.000.000.000 x 20%
= Rp 200.000.000
DPS = Rp 200.000.000 / 1.000.000 lembar saham
= Rp 200 per lembar saham
Jadi dividen per share (DPS) PT. XYZ adalah sebesar Rp 200 per lembar saham.
8. Berikut adalah contoh pembagian dividen saham PT Beton Abadi Tbk tahun 2020.
Diketahui:
Net Profit / Laba Bersih sebesar 271.036.798
Dividen yang dibagikan sebesar 388.336.709
Jumlah Lembar Saham sebanyak 26.361.157.534 lembar
Hitung Divindend Payout Ratio (DPR) secara net profit, DPS/EPS dan Retention
Ratio!
Jawaban:
a. Cara 1: Net Profit (Laba Bersih)
Dividend Payout Ratio = Dividend / Net Profit (Laba Bersih)
= Rp 317.388.336.709 / Rp 635.271.036.798 = 49,96%
9. Perusahaan BAJA mempunyai jumlah saham biasa 400.000 lembar dengan nilai
nominal atau nilai pari sebesar Rp 4.000. Diketahui data keuangannya sebagai
berikut:
Modal saham (Rp 4.000 x 400.000) = Rp 1.600.000.000
Agio saham = Rp 800.000.000
Laba ditahan = Rp 1.200.000.000
Jumlah modal sendiri = Rp 3.600.000.000
Jika perusahaan akan mengadakan stock split dari satu saham ke dua lembar saham,
maka tentukan struktur modal perusahan yang baru.
Jawaban:
Karena stock split dari satu lembar saham ke dua lembar saham, maka:
Jumlah lembar saham = 2 x 400.000 lembar
= 800.000 lembar
Nominal per lembar saham = Rp 4.000 / 2
= Rp 2.000 per lembar
Sehingga, struktur modal yang baru setelah stock split adalah:
Modal saham (Rp 2.000 x 800.000) = Rp 1.600.000.000
Agio saham = Rp 800.000.000
Laba ditahan = Rp 1.200.000.000
Jumlah modal sendiri = Rp 3.600.000.000