KELOMPOK 2
GUSMAN C30118010
ALFANINGTYAS S. M. C30118049
M JISAR C30118059
MUTMAINNAH C30118060
RIVALDY C30118264
Hasil usaha mudharabah dalam pembagiannya bisa saja berdasarkan dengan penghasilan dalam
usaha mudharabah, pada praktik ini kita dapat ketahui dari laporan bagi hasil atas penghasilan
yang telah dilakukan oleh para pengelola dana tersebut. Dan juga tidak dapat mengakui
pendapatan dari proyeksi hasil usaha.
Contoh dari perhitungan pembagian dari hasil usaha yang menggunakan akad mudharabah
1. Dari prinsip bagi laba tersebut maka nisbahnya antara pemilik dan pengelola dana
yaitu 30:70
Pemilik dana 30% X Rp.1.200.000= Rp.360.0000
Pengelola dana 70% X Rp.1.200.000= Rp.840.000
Dasar dari pembagian hasil usaha ini adalah dengan menggunakan laba neto.
2. Kemudian dengan menggunakan prinsip dari bagi hasil, maka dasar dari pembagian
hasil usaha yaitu dengan menggunakan laba bruto dan bukan menggunakan
pendapatan usaha dengan menggunakan nisbah dari dua belah pihak yaitu pemilik
serta pengelola dana ialah 10:90 dangan cara sebagai berikut.
Pemilik dana 10% X Rp.1.400.000= Rp.140.000
Pengelola dana 90% X Rp.1.400.000= Rp.1.260.000
Jika dari akad mudharabah ini melebihi dari waktu 1 periode pelaporan, maka
kemudian penghasilan dari usaha ini dapat diakui pada saat waktu kapan terjadinya
hak bagi hasil sesuai yang telah disepakati.