Anda di halaman 1dari 2

- Bentuk Perusahaan

Bentuk Perusahaan yang cocok bagi Ahmad, Budi dan Cinta adalah CV (Persekutuan).
Aspek dasar perpajakan bagi CV dapat dikatakan lebih sederhana, sebab pada dasarnya
CV merupakan pengembangan usaha kemitraan/perseorangan.
CV bukan merupakan badan hukum, kekayaan atau aset suatu CV yang diterima pada
akhir tahun hanya akan dikenai pajak satu kali saja (PPh Pasal 25/29) sementara atas
bagian laba yang diberikan kepada pemilik tidak dikenai pajak dan termasuk non objek
PPh sebagaimana telah ditetapkan didalam Pasal 4 ayat (3) huruf I UU Nomor 36 Tahun
2008.

Pemilihan bentuk badan usaha CV memberikan benefit pajak yang lebih tinggi
dibandingkan dengan usaha perorangan atau PT, tapi baiknya tidak dijadikan sebagai satu
– satunya dasar pengambilan keputusan karena harus mempertimbangkan lainnya.
Tingginya beban pajak yang harus ditanggung oleh usaha perorangan disebabkan karena
tarif progresif yang berlaku bagi wajib pajak orang pribadi. Untuk itu jika kita ingin lebih
hemat dalam perpajakan, ada baiknya kita memilih badan usaha CV / membuat badan CV
saja.

- Waktu Pelaksanaan Transaksi


Waktu pelaksanaan transaksi bisa dilakukan di 30 Januari untuk mengurangi jumlah
penghasilan ke 11 bulan (dibandingkan dimulai 1 Januari – menjadi 12 bulan)

- Metode yang Digunakan


Metode yang digunakan adalah accrual basis, dan dalam membentuk badan usaha CV
dilakukan sebagaimana hukum Indonesia berlaku.

- Pajak yang berkaitan


1. PPh Pasal 25/29 – untuk cicilan pajak/pajak kurang bayar atas keuntungan CV
2. PPh 4(2) – untuk dividen bagi para sekutu
3. PPh 23 – untuk penghasilan jasa (jika ada)
4. PPN – PPN keluaran dan masukan (jika menjadi/tidak menjadi PKP)
5. PPnBM – untuk setiap pembelian barang mewah oleh para sekutu

- Hal lainnya
Penghasilan yang diterima oleh manajemen sebuah CV adalah tidak dianggap sebagai
gaji, karena secara hukum mereka tidak menerima gaji dari CV melainkan hanya berupa
bagian laba, sehingga gaji yang dibayarkan pada manajemen sebuah CV tidak boleh
dibebankan sebagai biaya sebagaimana disebutkan didalam Pasal 9 ayat (1) huruf j UU
Nomor 36 Tahun 2008.
Konsekuensi yang muncul berupa pembayaran bunga secara periodik merupakan biaya
yang dapat dikurangkan dari laba bruto, namun yang perlu diperhatikan adalah jika pihak
pemberi pinjaman merupakan pihak yang memiliki hubungan istimewa dan besaran nilai
yang dibayarkan melebihi jumlah biaya bunga wajar, maka selisih lebihnya tidak boleh
dikurangkan untuk menghitung penghasilan netto sebagaimana telah disebutkan di dalam
Pasal 9 ayat (1) huruf f UU Nomor 36 Tahun 2008.

Atas hal semacam ini maka selisih lebih tersebut termasuk dalam definisi Dividen yang
diatur dalam penjelasanPasal 4 ayat (1) huruf g angka 1 yaitu: pembagian laba baik
secara langsung ataupun tidak langsung, dengan nama dan dalam bentuk apapun.

- Estimasi laporan keuangan fiskal perusahaan dan pajak tahunan

Keterangan Ahmad Budi Cinta


(Direktur) (Manajer)
Pendapatan 7,000,000,000 0 100,000,000
Pendapatan gaji 20,000,000 15,000,000 0
(-) Biaya pembelian (3,000,000,000) 0 (1,000,000,000)
(-) Pembelian mobil (600,000,000) 0 0
(-) Biaya operasional (400,000,000) (400,000,000) (400,000,000)
Total 3,020,000,000 (385,000,000) (1,300,000,000)
keuntungan/(kerugian
) per sekutu
PPh 21 atas 828,500,000 0 0
keuntungan sekutu
Total keuntungan CV 1,335,000,000
PPh 29 atas 267,000,000
keuntungan CV

Anda mungkin juga menyukai