OLEH:
KELAS : 3C
JURUSAN : AKUNTANSI
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi para pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini, kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
PENDAHULUAN.
Latar belakang
Rumusan masalah
1. Bagaimana Definisi pph 25, ketentuan umum pph 25, tarif dan perhitungan dari pph 25 2.
Definisi dari pph 15, tarif pph 15 serta perhitungannya.
Tujuan masalah
1. Mengetahui dan memahami definisi dari pph 25 dan mampu menghitung perhitungannya
2. Mampu menjelaskan definisi dari pph 15 dan tau cara menghitung perhitungan pph 15.
BAB II
PEMBAHASAN
PPH PASAL 25
Beban bunga 0 0
LABA RUGI
Pendapatan bunga 0 0
Beban bunga 0 0
LABA RUGI
Berdasarkan data diatas, hitunglah besar nya PPH pasal 25 untuk PT. BPR Protonema
dengan mengacu kepada aturan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.03/2099 tanggal 10
Desember 2009 tentang perubahan atas peraturan Menteri Keuangan Nomor 255/PMK.03/2008
tanggal 31 Desember 2008 tentang perhitungan besarnya angsuran pajak penghasilan dalam tahun
pajak berjalan yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak baru, Bank, Sewa guna usaha dengan
hak opsi, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan Wajib Pajak lainnya yang
berdasarkan ketentuan yang diharuskan membuat laporan keuangan berkala termasuk wajib pajak
orang pribadi pengusaha tertentu.
JAWABAN :
BULAN MARET
Jumlah pendapatan bunga (omset) bulan maret 2017Rp 1.928.804
Omset disetahunkan Rp 1.928.804 x 4 = Rp 7.715.216
Tarif = 25% x 50% x laba sebelum pajak
Perhitungan 1 = Rp 4.800.000 x 513.514 x 25% x 50%
Rp 7.715.216
= Rp 39.935,16
Perhitungan 2 = (Rp 7.715.216 – Rp 4.800.000) x Rp 513.514 x 25% Rp
7.715.216
= Rp 2.915.216 x Rp 513.514 x 25% Rp
7.715.216
= Rp 48.508,17
Pajak terutang = Perhitungan 1 + Perhitungan 2
= Rp 39.935,16 + Rp 48.508,17
= Rp 88.443,33
Angsuran bulanan = pajak terutang
12
= Rp 88.443,33
12
= Rp 7.370,27
BULAN APRIL
Jumlah pendapatan bunga (omset) bulan maret 2017Rp 3.788.193
Omset disetahunkan Rp 3.788.193 x 2 = Rp 7.576.386
Tarif = 25% x 50% x laba sebelum pajak
Perhitungan 1 = Rp 4.800.000 x Rp 834.913 x 25% x 50%
Rp 7.576.386
= Rp 66.119,62
Perhitungan 2 = (Rp 7.576.386 – Rp 4.800.000) x Rp 513.514 x 25% Rp
7.576.386
= Rp 2.776.386 x Rp 834.913 x 25% Rp
7.576.386
= Rp 76.489
Pajak terutang = Perhitungan 1 + Perhitungan 2
= Rp 66.119,62 + Rp 76.489
= Rp 142.608,62
Angsuran bulanan = pajak terutang
12
= Rp 142.608,62
12
= Rp 11.884,05
CONTOH 2
Berdasarkan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Tahun 2018, Tuan Bintang memiliki jumlah
pajak penghasilan terutang sebesar Rp55.000.000. Adapun jumlah kredit pajak Tuan
Bintang selama tahun 2018 adalah Rp31.000.000 dengan rincian sebagai berikut:
• PPh Pasal 21 Rp15.000.000
• PPh Pasal 22 Rp10.000.000
• PPh Pasal 23 Rp3.000.000 • PPh Pasal 24 Rp3.000.000
Hitunglah berapa besarnya angsuran PPh Pasal 25 untuk Tuan Bintang di tahun 2019?
Jawaban :
PPh terutang tahun 2018 = Rp55.000.000
Kredit pajak:
PPh Pasal 21 = Rp15.000.000
PPh Pasal 22 = Rp10.000.000
PPh Pasal 23 = Rp3.000.000
PPh Pasal 24 = Rp3.000.000
Jumlah kredit pajak = (Rp31.000.000)
Selisih = Rp24.000.000
Adapun selisih antara PPh terutang dengan kredit pajak menjadi dasar perhitungan besarnya
PPh Pasal 25 per bulan. Dengan demikian, perhitungan PPh Pasal 25 tiap bulan adalah
sebagai berikut:
Besarnya PPh Pasal 25 per bulan =Rp24.000.000 : 12 bulan
=Rp2.000.000
Dengan demikian Tuan Bintang harus membayar sendiri angsuran PPh Pasal 25 setiap bulan
di tahun 2019 mulai masa Maret sebesar Rp2.000.000,-
PPH PASAL 15
CONTOH 2
A. KESIMPULAN.
Pasal 25 UU PPh mengatur besarnya beban angsuran pajak dalam tahun berjalan
yang harus dibayar sendiri WP u ntuk tiap bulan. PPh Pasal 25 sebagai beban rutin
yang harus dipenuhi, tetapi
dengan dasar Peraturan Direktur Jenderal Pajak bahwa terhadap WP dapat diberikan
pengurangan PPh Pasal 25 yaitu WP yang mengalami perubahan keadaan usaha atau
kegiatan usaha dalam tahun 2009.
Besarnya pengurangan PPh Pasal 25 yang dapat diberikan kepada WP sampai
dengan 25 5 untuk Masa Pajak Januari sampai dengan Juni 2009. Pengurangan PPh
Pasal 25 dimaksud dihitung dari besarnya PPh Pasal 25 bulan Desember 2008. Bagi
WP yang telah menyampaikan SPT Tahunan PPh Tahun pajak 2008, maka
pengurangan PPh Pasal 25 dihitung dari besarnya PPh Pasal 25 didasarkan pada SPT
Tahunan Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2008.
PPh pasal 15 adalah jenis pajak penghasilan yang dikenakan atau dipungut
dari wajib pajak yang bergerak pada industri pelayaran, penerbangan international dan
perusahaan asuransi asing.Bisnis lain yang juga terkena PPh pasal 15 adalah
perusahaan pengeboran minyak dan perusahaan yang berinvestasi dalam bentuk
bangun-guna-serah (build-operate-transfer) yang biasanya terkait dengan proyek-
proyek infrastruktur seperti pembangunan jalan tol, kereta bawah tanah dan lain
sebagainya.
Daftar Pustaka
https://www.finansialku.com/pph-pasal-15-pajak-
penghasilan/https://perpajakan.ddtc.co.id/ilustrasi-
kasus/read/54https://www.pajakku.com/read/6245485ca9ea8709cb189a1
6/Serba-Serbi-PPh-Pasal-25:-Subjek-Tarif-Perhitungan-Pembayaran-
hingga-Pelaporan http://tiwitugas.blogspot.co.id/2014/10/perpajakan-pph-
25.html http://tugashamidanshori.blogspot.co.id/2016/03/makalah-pph-
pasal-
25.html https://perpajakan.ddtc.co.id/ilustrasi-kasus/read/54
file:///C:/Users/lenovo/Downloads/PPH.pdf Pengertian Pph Pasal 15