PPNBM
NURHASIKIN (4202005050)
NURIJA (4202005052)
SITI (42020050535)
UU no. 36
Pajak penghasilan ( PPH)
tahun 2008
Bapak Fauzi bekerja di PT. Cahaya Abadi Beliau merupakan manajer keuangan di
perusahaan tersebut dan mendapatkan gaji pokok 50 juta/bulan dengan tunjangan
transportasi 10 juta/ bulan. JKK 0,24% dan JKM 0,3%. Beliau belum berkeluarga dan
tidak memiliki tanggungan. Berapa pph 21 Bapak Fauzi pada bulan januari ?
Penghasilan
Gaji Pokok : 50.000.000
Tunjangan : 10.000.000
JKK :0,24%
JKM:0,3 %
Pengurang
Biaya jabatan : 5%
PTKP (TK/0): 54.000.000
Keterangan Jumlah
Gaji Pokok 50.000.000
Tunjangan
STUDI KASUS PPH PASAL 21
10.000.000
JKK (0,24% x 50.000.000) 120.000
JKM (0,3% x 50.000.000) 150.000
Penghasilan bruto 60.270.000
Pengurang
Biaya jabatan (maks.500.000) (5000.000)
Penghasilan neto sebulan 59.770.000
Penghasilan setahu (12x59.770.000) 717.240.000
Ptkp tk/0 (54.000.000)
Pendapatan kena pajak setahun 663.240.000
PPH Terutang (Setahun)
5% x 50.000.000= 2.500.000
15% x200.000.000= 30.000.000 143.972.000
25% x 250.000.000=62.500.000
30% x 163.240.000 =48.972.000
Pph pasal 21 Bulan Januari (143.972.000/12 11.997.667
PPH PASAL 22
1. Atas impor:
Tarif • Ada (API) = 2,5% x Nilai impor
• Non (API) = 7,5%x Nilai impor
2. Atas pembelian barang yang dilakukan
oleh DJPB, Bendahara pemerintah,
BUMN/BUMD =1,5%x harga pembelian (tidak
termasuk PPN dan tidak final).
Pada 10 Mei 2015, PT Dahlia mengumumkan akan membagikan dividen melalui Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), dan melakukan pembayaran dividen tunai kepada PT Melati sebesar
Rp30.000.000 yang melakukan penyertaan modal sebesal 15%.
Jawab:
Saat terutang: akhir bulan dilakukan pembayaran yaitu pada tanggal 31 Mei 2015
Penghasilan PT Sinar Rembulan tahun 2014 adalah Rp250.000.000. Perusahaan memiliki sisa kerugian tahun 2013 yang
masih dapat dikompensasikan yaitu sebesar Rp350.0000.000, sedangkan sisa kerugian yang belum dikompensasikan pada
tahun 2013 sebesar Rp100.000.000. Pada tahun 2014 PPh yang dipotong atau dipungut pihak lain yaitu sebesar
Rp9.000.000, dan tidak ada pajak yang terutang atau dibayar di luar negeri. Berapa angsuran PPh Pasal 25 yang harus
dibayar oleh PT Sinar Rembulan?
Jawab:
Penghasilan yang dipakai sebagai dasar perhitungan angsuran PPh Pasal 25 adalah sebesar Rp250.000.000 – Rp100.000.000
= Rp150.000.000.
Tarif
1. PPh Pasal 26 = 20% x Penghasilan Bruto
2. PPh Pasal 26 = 20% x Penghasilan Net
3. PPh Pasal 26 = 20% x ( Penghasilan Kena Pajak – PPh
Terutang)
STUDI KASUS PPH PASAL 26
Charles adalah warga negara asing yang bekerja di Indonesia. Ia merupakan karyawan asing pada
perusahaan PT AAA. Charles sudah tinggal di Indonesia selama 183 hari. Charles sudah beristri dan
punya 1 orang anak. Pada Juli 2020, Charles memperoleh gaji sebesar US$20000 sebulan. Kurs yang
berlaku pada bulan tersebut adalah Rp14.500 per dolar AS. Maka, perhitungan PPh 26 atas gaji Charles
adalah:
Pemerintah DKI Jakarta bersiap melakukan pembangunan sebuah jembatan. Pemenang tender
yang sudah diputuskan adalah PT AAA, yang juga berfungsi sebagai pelaksana konstruksi.
PT AAA merupakan perusahaan konstruksi yang mempunyai kualifikasi dalam usaha kelas
menengah. Sedangkan Bapak Kelik adalah PKP yang bertindak sebagai perencana konstruksi
dan konsultan sipil yang mempunyai sertifikasi dalam perencanaan konstruksi dengan kualifikasi
usaha kecil.
Nilai kontrak proyek pembangunan jembatan ini sebesar Rp 5.000.000.000 (tidak termasuk PPN).
Pembayaran dilakukan secara bertahap berdasarkan kemajuan pembangunan yang dilaporkan.
Pada 31 Januari 2021,dilakukan pembayaran tahap I kepada PT AAA sebesar Rp.
1.750.000.000.
pembayaran dilakukan dengan nomor Faktur Pajak 010.000-15.00000830 tertanggal 1 Desember
2020. pembayaran tahap II dilakukan pada Bapak Kelik pada 5 Juli 2021 sebesar Rp.
65.000.000. pembayaran dilakukan atas nomor seri Faktur Pajak 010.000.15.00000950
tertanggal 30 Juni 2021.
STUDI KASUS PPH PASAL 26
Penyelesaian :
A. Pemotongan/pemungutan pph 4 (2)
Bendahara Inspektorat Provinsi akan memotong pph 4 ayat 2 atas jasa konstruksi,yaitu,
Pembayaran tahap I PT AAA di bayar pada 31 Januari 2021 Rp. 1.750.000.000 x 3% = Rp.
52.500.000. Pembayaran tahap II kepada Bapak Kelik pada 5 Juli 2021 Rp. 65.000.000 x 4% =
Rp. 2.600.000
B. Pemungutan PPN
Bendahara Inspektorat Provinsi akan mengambil Pajak Pertambahan Nilai ( PPN) sebesar 10%
atas konstruksi seperti berikut:
1. Pembayaran tahap I oleh PT AAA dibayar pada 31 Januari 2021: Rp. 1.750.000.000 x 10% =
Rp. 175.000.000
2. Pembayaran tahap II kepada Bapak Kelik dibayar pada 5 Juli 2021: Rp. 65.000.000 x 10% =
Rp. 6.500.000
2 PSAK 46
APA ITU PSAK 46 ?
• Pengenalan
• Analisa elemen yang sesuai
• Koreksi fiskal
• Membuat susunan laporan keuangan
TUJUAN KOREKSI FISKAL
POSITIF DAN NEGATIF
• Positif
Menambah laba komersial
• Negatif
Mengurangi laba komersial
STUDI KASUS REKONSILIASI FISKAL
PT ABC adalah perusahaan di bidang perdagangan (trading company). Pada tahun 2020,
laporan laba/rugi komersial sederhana dari PT ABC adalah sebagai berikut:
PT ABC
Laporan Laba/Rugi Komersial Tahun 2020
(dalam rupiah)
Jumlah
Laporan L/R
Sebuah mesin yang dibeli dan ditempatkan pada bulan Juli 2009 dengan harga perolehan
sebesar Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Masa manfaat dari mesin tersebut
adalah 4 (empat) tahun. Kalau tarif penyusutan misalnya ditetapkan 50% (lima puluh
persen), maka penghitungan penyusutannya adalah sebagai berikut:
STUDI KASUS AMORTISASI
PT Forestry Makmur Abadi bergerak dalam bidang usaha pengelolaan hutan produksi. PT
Forestry Makmur Abadi pada 2018 mengeluarkan biaya untuk memperoleh hak pengusahaan
hutan yang mempunyai potensi 10 juta ton kayu sebesar Rp500 juta.
Pada 2019, jumlah produksi kayu PT Forestry Makmur Abadi adalah 3 juta ton kayu.
Berapakah amortisasi atas hak pengusahaan hutan yang dapat dibebankan PT Forestry
Makmur Abadi?
Jawaban:
Sesuai pasal 11A ayat (5) UU PPh, pengeluaran untuk hak pengusahaan hutan diamortisasi
melalui metode satuan produksi dengan limitasi maksimal 20% setahun.
Untuk tahun 2019, besarnya persentase satuan produksinya adalah sebagai berikut:
Persentase satuan produksi = 3.000.000 ÷ 10.000.000 = 30 %
Karena persentase satuan produksi yang sebenarnya melebihi 20% maka persentase satuan
produksi yang digunakan untuk menghitung amortisasi adalah 20% (batas maksimalnya).
Amortisasi hak pengusahaan hutan = 20% × 500.000.000 = 100.000.000
Dengan demikian, biaya amortisasi hak pengusahaan hutan PT Forestry Makmur Abadi untuk
tahun pajak 2019 adalah sebesar Rp100.000.000.
THANK YOU
ADA PERTANYAAN ?