Anda di halaman 1dari 7

SOAL 1

PT ABC berkedudukan di surabaya, menjadi pemasok alat-alat tulis kantor bagi Dinas
Pendidikan Kota Tangerang Selatan. Pada tanggal 1 Desember 2023, PT ABC melakukan
penyerahan barang kena pajak dengan nilai kontrak sebesar Rp10.000.000 (nilai sudah
termasuk PPN). Maka, berapakah PPh Pasal 22 yang dipungut oleh Dinas Pendidikan Kota
Surabaya?
Jawaban:
No Diketahui Nilai (Rp)
1 Nilai kontrak termasuk PPN Rp10.000.000
2 DPP (100/110) x Rp10.000.000 Rp9.090.909,09
3 PPN dipungut (10% dari DPP) Rp909.090,9
4 PPh Pasal 22 yang dipungut (1,5% x Rp10.000.000) Rp136.363,63
Jadi, besarnya PPh Pasal 22 yang dipungut oleh Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan
sebesar Rp136.363,63. PPh Pasal 22 = 1,5% x harga pembelian tidak termasuk PPN.
Jurnal:
Bank 772.727,27
Pajak dibayar dimuka-pph pasal 22 136.363,63
Penjualan 909.090,9

SOAL 2
Bapak Tono, Sudah Menikah dengan 1 anak, mulai 1 Juli 2023 bekerja di PT. Bussines
Proposal sebagai pegawai tetap, dengan menerima gaji yang dibayarkan mingguan
Rp.4.313.000,-. Perhitungan PPh Pasal 21 minggu pertama bulan Juli 2023 apabila dalam
minggu tersebut sebut hanya menerima penghasilan gaji saja. Hitunglah PPh 21 masa selama
tahun 2023.
Jawab :

Rp9,500,00
Gaji pokok (Rp.4,313,000 x 4 minggu) : 0
Penghasilan Bruto : Rp9,500,000
Pengurangan :
Biaya Jabatan (5%) Rp475,000
Rp475,000
Penghasilan Bersih : Rp9,025,000

Penghasilan Neto Setahun : Rp108,300,000


Penghasilan tidak kena Pajak : Rp63,000,000
Penghasilan Kena Pajak setahun : Rp45,300,000

PPh Terutang (5%) Rp2,265,000


PPh Pasal 21 selama tahun 2021 (12 bulan - 6 bulan) Rp377,500
PPh pasal 21 Minggu pertama (Rp377,500 / 4): Rp94,375
Pencatatan jurnal
Gaji Rp9.500.000
Kas/Bank Rp 9.405.625
Utang PPh 21 Rp94.375
Toni seorang pegawai tetap pada perusahaan PT. Ghost Doctor sejak tahun 2020 dengan
menerima gaji yang dibayar harian sebesar Rp.331.300,-. Toni sudah menikah dan memiliki 2
anak, PT. Mandiri masuk program BPJS Ketenagakerjaan, premi JKK dan Premi JK dibayar
oleh pemberi kerja dengan 1,00% dan 0,30% dari gaji dan Jaminan Hari Tua setiap bulan
yang dibayarkan kantor sebesar 3% dari gaji dan toni membayar jaminan hari tua sebesar 2%
dari gaji?
Jawab :

Gaji pokok (Rp. 331,000 x 30 hari) : Rp9,939,000


JKK (1%) : Rp99,390
JK (0,30%) : Rp29,817
JHT (3%) : Rp298,170
Penghasilan Bruto : Rp10,366,377
Pengurangan :
Biaya Jabatan (5%) : Rp496,950
Iuran JHT (2%) : Rp198,780
Rp695,730
Penghasilan Bersih : Rp9,670,647
Penghasilan Neto Setahun : Rp116,047,764

Penghasilan tidak kena Pajak : Rp67,500,000


Penghasilan Kena Pajak setahun : Rp48,547,764

PPh Terutang (5%) Rp2,428,700


PPh tertutang setahun Rp2,428,700
PPh Pasal 21 sebulan Rp202,392
Pencatatan jurnal:
Gaji Rp9.939.000
Kas/Bank Rp9.736.608
Utang PPh 21 Rp202.392
PT X adalah importir gandum yang memiliki API, pada bulan Februari 2020 melakukan
impor gandum dari AS dengan harga faktur US$ 200.000, biaya asuransi 2% dari harga
faktur, ongkos angkut 5% dari harga faktur. Bea Masuk 20%, PPN 10%. Kurs Menteri
Keuangan pada saat impor Rp.15.000/US$. Hitunglah berapa besarnya PPh Pasal 22 yang
dipungut.
Jawab :
Harga faktur (cost ) = US$ 200,000
Asuransi (Insurance) 2% x US$ 200,000 = US$ 4.000
Ongkos angkut (freight) 5% x US$ 200,000 = US$ 10.000
Harga Pabean (CIF) = US$ 214.000
Bea Masuk (20% x US$ 214.000) = US$ 42.800
Nilai Impor = CIF + Bea Masuk = US$ 256.800
Kurs Nilai Impor (US$ 256.800 x Rp 15.000) = Rp 3.852.000.000
PPh Pasal 22 (0,5% x Rp 3.852.000.000) = Rp 19.260.000
Pencatatan jurnal:
Persediaan 3.852.000.000
PPn-Impor 385.200.000
Pajak dibayar dimuka-pph pasal 22 750.000.000
Bank 4.256.460.000

PT Z pada bulan September 2020 menjual semen hasil produksinya dengan harga Rp
22.000.000 (sudah termasuk PPN) kepada distributor UD. Kencana (tidak ber NPWP) di
Malang. Berapa besarnya PPh Pasal 22 yang dipungut oleh PT Z?
Jawab :
DPP = 100/110 x Rp 22.000.000 = Rp 20.000.000
PPh Pasal 22 = 0,25% x Rp 20.000.000 × 100% = Rp 100.000
Pencatatan jurnal:
Bank 20.000.000
Pajak dibayar dimuka-pph pasal 22 100.000
Penjualan 20.100.000
Bendahara BOS melakukan pembelian perlengkapan kantor dengan jumlah pembayaran Rp
4.400.000 termasuk PPN. Hitung PPh 22 yang terutang atas kegiatan tersebut!
Jawab:
Dasar Pengenaan Pajak (DPP)
= (100 : 110) x Rp 4.400.000 = Rp 4.000.000
PPh 22 yang terutang
= Rp 4.000.000 x 1,5% = Rp 60.000
Pencatatan jurnal:
Bank 4.000.000
Pajak dibayar dimuka-pph pasal 22 60.000
Penjualan 4.060.000

PT BBB menyewa alat berat dari CV AAA dengan biaya sewa sebesar Rp50.000.000. Berapa
besar PPh Pasal 23 atas sewa yang harus dipotong PT BBB sebagai pemberi penghasilan atas
sewa dari CV AAA?
Jawab:
Tarif PPh Pasal 23 atas sewa = 2%
Biaya sewa alat berat = Rp50.000.000
Besar pemotongan PPh Pasal 23 atas sewa:
= 2% x Rp50.000.000
= Rp1.000.000
Pencatatan jurnal:
Sewa alat 50.000.000
Pajak dibayar dimuka-pph pasal 23 1.000.000
Utang sewa alat 51.000.000

Pak Kelik menerima royalti atas hak yang digunakan sebesar Rp10.000.000. Berapa besar
pemotongan PPh Pasal 23 atas royalti yang diberikan pada Pak Kelik? maka jumlah PPh yang
harus dibayarkan adalah
Jawab:
Tarif PPh Pasal 23 atas royalti = 15%
Besar royalti = Rp10.000.000
Besar pemotong PPh Pasal 23 atas royalti:
= 15% x Rp10.000.000
= Rp1.500.000
Pencatatan jurnal:
Bank 10.000.000
Pajak dibayar dimuka-pph pasal 23 1.500.000
Penghasilan royalti 11.500.000

PT Z di tahun 2019 memperoleh penghasilan neto dari dalam negeri sebesar Rp


3.500.000.000 (Rp 3,5 miliar) dan dari luar negeri sebesar Rp 1.000.000.000 (Rp1 miliar).
Kemudian, diasumsikan pajak di luar negeri telah dikenakan tarif 20%.
Jawab:
Total Penghasilan
Penghasilan Dalam Negeri = Rp 3.500.000.000
Penghasilan Luar Negeri = Rp 1.000.000.000
Total Penghasilan = Rp 4.500.000.000
Total PPh Terutang
25% x Rp 4.500.000.000 = Rp1.125.000.000
PPh maksimum yang dapat dikreditkan:
(Penghasilan Luar Negeri : Total Penghasilan) x Total PPh Terutang
(Rp 1.000.000.000 : Rp 4.500.000.000) x Rp 1.125.000.000 = Rp 250.000.000
PPh Terutang yang Dipotong di Luar Negeri:
20% x Rp 1.000.000.000 = Rp 200.000.000
Pencatatan jurnal:
Bank 250.000.000
Pajak dibayar dimuka-pph pasal 24 200.000.000
Penghasilan neto 450.000.000

PT Selaras Abadi pada tahun 2021 memperoleh penghasilan neto sebagai berikut:
Di Thailand memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar Rp300.000.000 (tarif pajak
yang berlaku 40%).
Di Jerman menderita kerugian sebesar Rp500.000.000 (tarif pajak yang berlaku 25%).
Di dalam negeri memperoleh laba usaha sebesar Rp500.000.000
Hitunglah PPh Pasal 24 atau kredit pajak luar negeri dari PT Selaras Abadi tahun 2021?
Jawab:
1. Menghitung total penghasilan kena pajak:
Penghasilan dalam negeri: Rp300.000.000
Penghasilan dari luar negeri: Rp500.000.000
Jumlah Penghasilan Neto: Rp800.000.000
2. Menghitung total PPh terutang:
Pajak terutang 25% x Rp800.000.000 = Rp200.000.000
3. Menghitung PPh maksimum yang dapat dikreditkan:
(penghasilan Luar Negeri : total penghasilan) x total PPh terutang
(Rp300.000.000 : Rp800.000.000) x Rp200.000.000 = Rp75.000.000
4. Menghitung PPh yang terutang atau dipotong di Luar Negeri:
40% x Rp300.000.000 = Rp120.000.000
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa PPh pasal 24 yang dapat dikreditkan
adalah Rp75.000.000.
Pencatatan jurnal:
Bank 120.000.000
Pajak dibayar dimuka-pph pasal 24 75.000.000
Penghasilan neto 195.000.000

SOAL 3
PT ABC di surabaya memperoleh penghasilan neto dalam tahun 2023 sebagai berikut:
Penghasilan dalam negeri Rp400.000.000
Penghasilan dari Vietnam (tarif pajak 20%) Rp200.000.000
Hitunglah PPh Pasal 24 atau kredit pajak luar negeri dari PT ABC tahun 2023?
Jawaban:
Penghitungan PPh Pasal 24 adalah sebagai berikut:
1. Menghitung total penghasilan kena pajak:
Penghasilan dalam negeri Rp400.000.000
Penghasilan dari Vietnam Rp200.000.000
Jumlah Penghasilan Neto Rp600.000.000
2. Menghitung total PPh terutang:
Pajak terhutang 25% x Rp 600.000.000 = Rp150.000.000
3. Menghitung PPh maksimum yang dapat dikreditkan:
(penghasilan Luar Negeri : total penghasilan) x total PPh
terutang
(Rp200.000.000 : Rp600.000.000) x Rp150.000.000 = Rp50.000.000
Rp49.999.999 (dibulatkan)
4. Menghitung PPh yang terutan atau dipotong di Luar Negeri:
20% x Rp200.000.000 = Rp40.000.000

Pencatatan jurnal:
Bank 50.000.000
Pajak dibayar dimuka-pph pasal 24 40.000.000
Penghasilan neto 90.000.000

Anda mungkin juga menyukai