Anda di halaman 1dari 3

Jawaban Tugas Tutorial II

Nama : Ni Putu Puspita Dewi


NIM : 044401448
Mata Kuliah : EKSI4206/Perpajakan

1. Arlinawati status menikah tetapi belum mempunyai anak, bekerja pada PT. Utama
Jaya dengan memperoleh gaji sebulan Rp8.000.000,00. Arlinawati membayar iuran
pensiun ke dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan
sebesar Rp100.000,00. Berdasarkan surat keterangan dari Pemda tempat Arlinawati
tinggal, diketahui bahwa suaminya tidak memiliki penghasilan apapun. Pada bulan Juli
2020, Arlinawati selain menerima gaji, juga menerima pembayaran atas lembur (overtime)
sebesar Rp3.500.000,00. Hitunglah PPh Pasal 21 bulan Juli 2020!
Jawaban :
Adapun perhitungan PPh Pasal 21 atas Arlinawati sebagai berikut :
Gaji Rp8.000.000
Lembur Rp3.500.000
Penghasilan Bruto Rp11.500.000
Pengurangan :
- Biaya Jabatan : 5% x Rp11.500.000 = Rp500.000
- Iuran Pensiun : Rp100.000
Jumlah Rp600.000
Penghasilan Neto Sebulan Rp10.900.000
Penghasilan Neto Setahun :
- 12 x Rp10.900.000 = Rp130.800.000
PTKP (K/0) :
- Untuk WP sendiri = Rp54.000.000
- Tambahan status Kawin = Rp4.500.000
Dikurangi PTKP (Rp58.500.000)
Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp72.300.000
PPh 21 Terutang (Tarif Pasal 17 ayat 1 huruf a) :
- 5% x Rp50.000.000 = Rp2.500.000
- 15% x Rp22.300.000 = Rp3.345.000
PPh Pasal 21 Terutang Setahun Rp5.845.000
PPh Pasal 21 Terutang Sebulan :
- Rp5.845.000 : 12 = Rp487.083

Jadi, PPh Pasal 21 yang terutang pada Masa Juli 2020 atas Arlinawati adalah
sebesar Rp487.083.
2. Pada bulan April 2020, PT. Pusaka membayar bunga obligasi kepada PT. Jaya Raya
sebesar Rp90.000.000,00. Obligasi tersebut tidak diperdagangkan di Bursa Efek
Indonesia. Hitunglah PPh Pasal 23 yang dipotong oleh PT. Pusaka tersebut!
Jawaban :
PPh Pasal 23 yang dipotong = 15% x Rp90.000.000
= Rp13.500.000
Jadi, PPh Pasal 23 yang dipotong oleh PT. Pusaka adalah sebesar Rp13.500.000.

3. Diketahui: Penghasilan Kena Pajak Badan Usaha Tetap (BUT) di Indonesia sebesar
Rp19.000.000.000,00. Hitunglah Pajak Penghasilan Pasal 26 yang terutang!
Jawaban :
Adapun pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh BUT tersebut sebesar :
 Tarif yang berlaku Tahun 2009
= 28% x Rp19.000.000.000
= Rp5.320.000.000
Sehingga penghasilan BUT setelah kena pajak menjadi sebesar :
= Rp19.000.000.000 - Rp5.320.000.000
= Rp13.680.000.000
Maka, PPh Pasal 26 yang terutang pada BUT tersebut adalah :
= Penghasilan neto x Tarif PPh 26
= Rp13.680.000.000 x 20%
= Rp2.736.000.000

 Tarif yang berlaku Tahun 2010


= 25% x Rp19.000.000.000
= Rp4.750.000.000
Sehingga penghasilan BUT setelah kena pajak menjadi sebesar :
= Rp19.000.000.000 - Rp4.750.000.000
=Rp14.250.000.000
Maka, PPh Pasal 26 yang terutang pada BUT tersebut adalah :
= Rp14.250.000.000 x 20%
= Rp2.850.000.000

 Tarif yang berlaku Tahun 2022


= 22% x Rp19.000.000.000
= Rp4.180.000.000
Sehingga penghasilan BUT setelah kena pajak menjadi sebesar :
= Rp19.000.000.000 - Rp4.180.000.000
=Rp14.820.000.000
Maka, PPh Pasal 26 yang terutang pada BUT tersebut adalah :
= Rp14.820.000.000 x 20%
= Rp2.964.000.000

Referensi :
- BMP EKSI 4206 Perpajakan

Anda mungkin juga menyukai