TAHUN AJARAN 2020/ 2021
MATA KULIAH : PERPAJAKAN
MITA NUR FADILLAH (19101216)
Kerjakan dengan tepat!
1. Rahmat seorang pegawai tetap pada PT Beni di Jakarta pada tahun 2018 menerima gaji
sebulan sebesar Rp 8.000.000 dan membayar iuran pensiun Rp 200.000. Rahmat telah
menikah tetapi belum mempunyai anak dan telah ber-NPWP. Hitunglah PPh pasal 21
sebulan…
JAWABAN :
Penghitungan PPh Pasal 21
Gaji sebulan = Rp. 8.000.000,00
Pengurangan
1. biaya jabatan
5 % x Rp. 8.000.000,00 = Rp. 400.000,00
2. iuran pensiun Rp. 200.000,00
= Rp. 600.000,00
Penghasilan neto sebulan = Rp. 7.400.000,00
Penghasilan neto setahun = 12 x Rp. 7.400.000,00 = Rp. 88.800.000,00
3. PTKP setahun
Untuk WP sendiri Rp. 54.000.000,00
Tambahan WP kawin Rp. 4.500.000,00
= Rp. 58.500.000,00
Penghasilan Kena Pajak setahun = Rp. 30.300.000,00
PPh Pasal 21 = 5% x Rp.30.300.000,00 = Rp. 1.515.000,00
PPh Pasal 21 sebulan = Rp. 1.515.000,00
12 = Rp. 126.250,00
Jadi, pajak yang harus dibayar pak Rahmat dalam sebulan adalah Rp. 126.250,00
2. Bedasarkan pada soal no.1, bagaimana perhitungan PPh Pasal 21 jika Rahmat belum
memiliki NPWP…
Rp. 30.300.000,00 x 120% x 5% = Rp. 1.818.000,00
Rp. 1.818.000,00 / 12 = Rp. 151.500,00
Jadi, yang harus dibayar Pak Rahmat jika tidak memiliki NPWP adalah Rp. 151.500,00
3. Andin seorang karyawati telah memiliki NPWP dengan status menikiah tanpa anak, bekerja
pasa PT Bahagia dengan gaji sebulan sebesar Rp 8.000.000. Andin membayar iuran pensiun
sebesar Rp 100.000 sebulan. Berdasarkan surat keterangan dari Pemda tempat domisili yang
diserahkan kepada pemberi kerja, diketahui bahwa suaminya tidah memiliki penghasilan apa
pun. Bagaimana perhitungan PPh Pasal 21 sebulan…
Penghitungan PPh Pasal 21
Gaji sebulan = Rp. 8.000.000,00
Pengurangan
1. biaya jabatan
5 % x Rp. 8.000.000,00 = Rp. 400.000,00
2. iuran pensiun Rp. 100.000,00
= Rp. 500.000,00
Penghasilan neto sebulan = Rp. 7.500.000,00
Penghasilan neto setahun = 12 x Rp. 7.500.000,00 = Rp. 90.000.000,00
3. PTKP setahun
Untuk WP sendiri Rp. 54.000.000,00
Tambahan WP kawin Rp. 4.500.000,00
= Rp. 58.500.000,00
Penghasilan Kena Pajak setahun = Rp. 31.500.000,00
PPh Pasal 21 = 5 % x Rp.31.500.000,00 = Rp. 1.575.000,00
PPh Pasal 21 sebulan = Rp. 1.575.000,00
12 = Rp. 131.250,00
Jadi, pajak yang harus dibayar Andin dalam sebulan adalah Rp. 131.250,00
4. Kuncoro menikah dan belum mempunyai anak, bekerja sebagai pegawai tetap dan memiliki
NPWP pada PT Cemerlang, menerima gaji yang dibayar mingguan sebesar Rp 2.000.000.
Hitunglah PPh pasal 21 atas gaji mingguan Kuncoro…
Jadi, Pajak yang dikeluarkan dalam satu minggu adalah Rp. 136.250,00 /4 = Rp. 34.062,5
5. Pada bulan Januari 2017, Nando (memiliki NPWP) diterima bekerja pada PT Asia dan
memperoleh gaji sebulan sebesar Rp 18.000.000 dengan status menikah dan memiliki 2 orang
anak serta menanggung kedua orang tuanya yang sudah tidak bekerja lagi. Setelah 3 bulan,
Nando diterima menjadi pegawai tetap dengan mendapatkan hak sebagai pegawai tetap. PT Asia
mengikuti program jamsostek di mana PT Asia membayar premi asuransi kecelakaan kerja dan
premi asuransi kematian sebesar Rp 150.000 dan Rp 80.000. PT Asia memberikan tunjangan
transport Rp 1.000.000 per bulan. Nando membayar uang pensiun Rp 50.000 per bulan dan iuran
THT 1% dari gaji sebulan. Berdasarkan informasi di atas hitunglah PPh pasal 21 (per bulan)
yang dipotong Nando
Pengurangan
1. Biaya jabatan
5 % x Rp. 19.230.000,00 = Rp. 961.500,00
2. Biaya Uang Pensiun = Rp 50.000,00
3. Biaya THT
1% X Rp. 18.000.000,00 = Rp 180.000,00
= Rp. 1.191.500,00
Penghasilan neto sebulan = Rp. 18.038.500,00
Penghasilan neto setahun = 12 x Rp. 18.038.500,00 = Rp. 216.462.000,00
3. PTKP setahun
Untuk WP sendiri Rp. 54.000.000,00
Tambahan WP kawin Rp. 4.500.000,00
Tambahan WP 2 anak Rp. 9.000.000,00
Tambahan WP Orang Tua Rp. 4.500.000,00
= Rp. 72.000.000,00
Penghasilan Kena Pajak setahun = Rp. 144.462.000,00
Jadi, pajak yang harus dibayar sebulan oleh Nando adalah Rp.1.312.025,00