Anda di halaman 1dari 5

Nama : REGI ZACKIA MAHARANI

NPM : 20310023

Prodi : D3 PERPAJAKAN

- UAS Praktikum Pemotongan & Pemungutan PPh -

1. Jake Baron adalah pegawai tetap di PT. Merana yaitu perusahaan yang bergerak
dibidang industry Garmen . Pada Maret 2017 Jake Baron memperoleh gaji beserta
tunjangan berupa uang tunai sebesar Rp.4.550.000.00 dan digunakan untuk
membayar iuran pensiun sebesar Rp.25.000.00. Jake Baron sudah menikah dan
mempunyai dua anak. Berapakah Pasal 21 yang terutang pada bulan Maret 2017 ?

 Penghasilan bruto Rp. 4.550.000,00


Pengurangan
Biaya jabatan 5% x Rp. 4.550.000,00 = Rp. 227.500,00
Iuran pensiun = Rp. 25.000,00 +
Rp. 252.500,00
Penghasilan 1 bulan Rp. 4.297.500,00
Penghasilan 1 tahun Rp. 51.570.000,00
PTKP Rp. 67.500.000,00

Jake tidak dikenakan PPh pasal 21 dikarenakan jika penghasilan seorang WP


tidak melebihi PTKP maka tidak dikenakan pajak PPh Pasal 21, Sebaliknya,
jika penghasilan dari WP melebihi PTKP, maka penghasilan dari neto setelah
dikurangi PTKP itulah yang menjadi dasar penghitungan PPh 21.
2. Penghitungan pemotongan PPh Psl.23 atas royalty/
Bulan Mei 2012 PT. Bintang Cemerlang membayar royalty kepada tuan Rojali
Kincir Angin sebagai penulis buku sebesar Rp.65.000.000.00 . Rojali Kincir
Angin memiliki NPWP. Berapa PPh Psl.23 yang harus dipotong oleh PT.
Bintang Cemerlang ?
 15% x Rp. 65.000.000,00 = Rp. 9.750.000,00

3. PT. Cahaya Mentari bergerak dibidang industry minuman kesehatan beralamat di


Jl. Kemanggisan Raya Jakarta. Berikut data perusahaan dan transaksi yang terjadi
terkait dengan pembayaran yang harus dipotong PPh Psl.23 selama tahun 2012.
Transaksi Pembayaran :

Memberikan hadiah dan penghargaan sebesar


Rp.5.000.000.00 kepada PT. Intisari sebagai juara umum
6 Juli 2012
lomba jalan sehat yang diadakan oleh perusahaan untuk
memperingati berdirinya perusahaan PT. Cahaya Mentari
Membayar sewa kendaraan yang dipakai untuk operasional
15 Juli 2012 perusahaan di dalam kota Tangerang sebesar
Rp.5.000.000.00 kepada Subroto Lantas
Membayar dividen tunai sebesar Rp.100.000.000.00 kepada
PT. Mandiri atas penyertaan modal di dalam perusahaan.
19 Juli 2012
Jumlah penyertaan modal PT. Mandiri adalah 20% dari total
saham yang beredar .

Soal :
Hitunglah PPh Pasal 23 yang dipotong atas transaksi di atas !

 6 Juli 2012
15% x Rp. 5.000.000,00 = Rp. 750.000,00
 15 Juli 2012
2% x Rp. 5.000.000,00 = Rp. 100.000,00
 19 Juli 2012
15% x Rp. 100.000.000,00 = Rp. 15.000.000,00
4. Pada 1 September 2015 PT. Jaguar berkedudukan di Tangsel , menjadi pemasok
alat tulis kantor untuk Dinas Perikanan Kota Bekasi dengan nilai kontrak sebesar
Rp.18.300.000.00 ( Nilai Kontrak termasuk PPN ) . Berapakah PPh Psl.22 yang
dipungut oleh Dinas Perikanan Kota Bekasi ?
 Nilai Kontrak Rp. 18.300.000,00
DPP = 10/11 x Rp. 18.300.000 Rp. 16.636.363,6364
PPN = 10% x Rp. 16.636.363,6364 Rp. 1.663.636,36

PPh Pasal 22 = 1.5% x Nilai Kontrak – PPN


= 1,5% x Rp. 18.300.000 – Rp. 1.663.636,36
= Rp. 2.495.454,546

5. Sadly Hasan adalah pegawai tetap di PT. Maha Kaya , yaitu perusahaan yang
bergerak dibidang industry gula . Pada Maret 2016 Sadly Hasan memperoleh gaji
beserta tunjangan berupa uang tunai sebesar Rp.5.000.000.00 dan digunakan
untuk membayar iuran pensiun sebesar Rp.25.000.00. Sadly Hasan sudah menikah
dan mempunyai dua anak. Berapakah Pasal 21 yang terutang pada bulan Maret
2016 ?
 Penghasilan bruto Rp. 5.000.000,00
Pengurangan
Biaya jabatan 5% x Rp. 5.000.000,00 = Rp. 250.000,00
Iuran pensiun = Rp. 25.000,00 +
Rp. 275.000,00
Penghasilan 1 bulan Rp. 4.725.000,00
Penghasilan 1 tahun Rp. 56.700.000,00
PTKP Rp. 67.500.000,00

Sadly Hasan tidak dikenakan PPh pasal 21 karena jika penghasilan seorang
WP tidak melebihi PTKP maka tidak dikenakan PPh Pasal 21, Sebaliknya,
apabila penghasilan WP melebihi PTKP, maka penghasilan neto setelah
dikurangi PTKP itulah yang menjadi dasar penghitungan PPh 21.
6. Seorang karyawan bernama Adi Septiawan (kawin) dan memiliki 4 orang anak,
bekerja pada PT ABC dengan memperoleh gaji sebesar Rp.8.200.000 per bulan.
Perusahaan tempat Adi bekerja mengikuti program jamsostek.
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan premi Jaminan Kematian (JKM)
dan Iuran Jaminan Hari Tua (JHT) dibayar oleh pemberi kerja setiap bulan
masing-masing sebesar 1,5%, 0,3%, dan 3,7% dari gaji.
Selain itu, Adi juga membayar iuran pensiun Rp150.000 dan iuran jaminan
hari tua sebesar 2% dari gaji untuk setiap bulan. Pada tahun berjalan, Adi juga
menerima bonus sebesar Rp.8.000.000. Pertanyaannya, berapa besar PPh
Pasal 21 atas bonus tersebut?

 PPh Pasal 21 atas gaji dan bonus (penghasilan setahun)


Gaji pokok setahun (Rp. 8.200.000,00 x 12) Rp. 98.400.000,00
Bonus Rp. 8.000.000,00
JKK (1,5% x Rp. 98.400.000,00) Rp. 1.476.000,00
JKM (0,3% x Rp. 98.400.000,00) Rp. 295.200,00
JHT (3,7% x Rp. 98.400.000,00) Rp. 3.640.800,00 +
Penghasilan Bruto Setahun Rp. 111.812.000,00
Pengurangan
Biaya jabatan (5% x Rp. 111.812.000,00) Rp. 5.590.600,00
Iuran pensiun setahun (Rp. 150.000 x 12) Rp. 1.800.000,00
Iuran JHT (12 x Rp. 164.000) Rp. 1.968.000,00 +
Rp.9.358.600,00 -
Penghasilan neto setahun Rp. 102.453.400,00
PTKP Rp. 2.000.000,00 -
Penghasilan kena pajak Rp. 30.453.400,00

Tarif PPh
5% x Rp. 30.453.400,00 = Rp. 1.522.670,00
 PPh Pasal 21 atas gaji setahun (tanpa bonus)
Gaji pokok setahun (Rp. 8.200.000,00 x 12) Rp.98.400.000,00
JKK (1,5% x Rp. 98.400.000,00) Rp.1.476.000,00
JKM (0,3% x Rp. 98.400.000,00) Rp. 295.200,00
JHT (3,7% x Rp. 98.400.000,00) Rp. 3.640.800,00 +
Penghasilan Bruto Setahun Rp. 103.812.000,00
Pengurangan
Biaya jabatan (5% x Rp. 103.812.000,00) Rp. 5.190.600,00
Iuran pensiun setahun (Rp. 150.000 x 12) Rp. 1.800.000,00
Iuran JHT (12 x Rp. 164.000) Rp. 1.968.000,00
Rp. 8.958.600,00 -
Penghasilan neto setahun Rp. 94.853.400,00
PTKP Rp. 72.000.000,00 -
Penghasilan kena pajak Rp. 22.853.400,00

Tarif PPh
5% x Rp. 22.853.400,00 = Rp. 1.142.670,00

 PPh Pasal 21 atas bonus


Rp. 1.522.670,00 – Rp. 1.142.670,00 = Rp 380.000,00

Jadi besaran PPh atas bonus yang harus dibayarkan adalah sebesar
Rp. 380.000,00

Anda mungkin juga menyukai