Budiyanta pada tahun 2016 bekerja di PT Aman Bahagia dengan
gaji sebulan Rp 5.750.000,00 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp. 200.000,00. Budiyanta menikah tetapi belum mempunyai anak. Pada bulan Juni 2016 menerima kenaikan gaji, menjadi Rp 6.750.000,00 sebulan dan berlaku surut sejak 1 Januari 2016. Dengan adanya kenaikan gaji yang berlaku surut tersebut, Budiyanta menerima rapel sejumlah Rp 1.000.000,00 (kekurangan gaji untuk masa Januari s.d. Mei 2016). Pada bulan Oktober 2016 menerima bonus tahunan sebesar Rp 8.000.000,00. A. Penghitungan PPh Pasal 21 atas Penghasilan Pegawai Tetap - Gaji Bulanan Gaji sebulan Rp 5.750.000 Pengurangan : Biaya Jabatan (5% xRp 5.750.000) Rp 287.500 Iuran Pensiun Rp 200.000 Rp 487.500 Penghasilan Neto sebulan Rp 5.262.500 Penghasilan Neto setahun (12 x Rp 5.262.500,00 ) Rp 63.150.000 PTKP setahun : - untuk diri sendiri Rp 54.000.000 - tambahan WP kawin Rp 4.500.000 Rp 58.500.000 Penghasilan Kena Pajak setahun Rp 4.650.000 PPh Pasal 21 terutang : 5% x Rp 4.650.000,00 = Rp 232.500
PPh Pasal 21 sebulan
Rp 232.500,00 : 12 = Rp 19.375 B. Penghitungan PPh Pasal 21 atas Pembayaran Uang Rapel Gaji sebulan Rp 6.750.000 Pengurangan : Biaya Jabatan (5% xRp 6.750.000) = Rp 337.500 Iuran Pensiun = Rp 200.000 Rp 537.500 Penghasilan Neto sebulan Rp 6.212.500 Penghasilan Neto setahun ( 12 x Rp 6.212.500,00 ) Rp 74.550.000 PTKP setahun : - untuk diri sendiri Rp 54.000.000 - tambahan WP kawin Rp 4.500.000 Rp 58.500.000 Penghasilan Kena Pajak setahun Rp 16.050.000 PPh Pasal 21 setahun : 5% x Rp 16.050.000,00 = Rp 802.500
PPh Pasal 21 sebulan
Rp 802.500,00 : 12 Rp 66.875 PPh Pasal 21 Januari s.d Mei 2016 seharusnya adalah : 5 x Rp 66.875,00 Rp 334.375 PPh Pasal 21 yang sudah dipotong Januari s.d Mei 2016 5 x Rp 19.375,00 (dari perhitungan contoh A) Rp 96.875 PPh Pasal 21 untuk uang rapel Rp 237.500 C. Penghitungan PPh Pasal 21 atas Pembayaran Bonus Gaji setahun (12 x Rp 6.750.000,00) Rp 81.000.000 Bonus Rp 8.000.000 Penghasilan bruto setahun Rp 89.000.000 Pengurangan : Biaya Jabatan (5% xRp 89.000.000,00) = Rp 4.450.000,00 Rp 4.450.000
Iuran Pensiun (12 x Rp 200.000,00) Rp 2.400.000 Rp 6.850.000
Penghasilan Neto setahun Gaji + Bonus Rp 82.150.000 PTKP setahun : - untuk diri sendiri Rp 54.000.000 - tambahan WP kawin Rp 4.500.000 Rp 58.500.000 Penghasilan Kena Pajak setahun Rp 23.650.000 PPh Pasal 21 setahun atas Gaji + Bonus : 5% x Rp 23.650.000,00 = Rp 1.182.500 PPh Pasal 21 atas Gaji (dari contoh B) Rp 802.500
PPh Pasal 21 atas Bonus Rp 380.000
TUGAS PENGHITUNGAN PPH PASAL 21
Agus pada tahun 2016 bekerja pada perusahaan PT Zamrud Abadi
dengan gaji sebulan Rp 8.000.000,00 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp. 200.000,00. Agus menikah tetapi belum mempunyai anak. Pada bulan Juli 2016 menerima kenaikan gaji, menjadi Rp 10.000.000,00 sebulan dan berlaku surut sejak 1 Januari 2016. Dengan adanya kenaikan gaji yang berlaku surut tersebut, Budiyanta menerima rapel sejumlah Rp 12.000.000,00 (kekurangan gaji untuk masa Januari s.d. Juni 2016). Pada bulan Oktober 2013 menerima bonus tahunan sebesar Rp 15.000.000,00. TERIMA KASIH