Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ni Putu Putri Adinda

NIM : 2115613099
Kelas : 3D / D3 Akuntansi

Soal Kasus PPH


1 Karyawan yang bekerja penuh 12 bulan
2 Karyawan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya pada pertengahan tahun
3 Karyawan asing yang bekerja di Indonesia pada pertengahan tahun
4 Karyawan dalam negeri yang bekerja di Indonesia pafa pertengahan tahun
Jawaban :
1 Adi Darmawan merupakan karyawan pada perusahaan PT. Dinda Makmur, menikah tanpa anak. Adi
Darmawan memperoleh gaji per bulan Rp 9.000.000,00. PT. Dinda Makmur mengikuti program BPJS
Ketenagakerjaan, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi
kerja dengan jumlah masing-masing 0,40% dan 0,30% dari gaji. Selain itu Perusahaan membayar iuran
pensiun kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp
60.000,00 per bulan. Adi Darmawan juga membayar iuran pensiun sebesar Rp 50.000,00 per bulan. Selain
itu, perusahaan membayarakan iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji, sedangkan
Adi Darmawan membayar Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 2,00% dari gaji. Pada bulan Juli 2016
Adi Darmawan hanya menerima pembayaran berupa gaji. Berikut adalah perhitungan PPh Pasal 21:
Penghitungan PPh Pasal 21
Gaji Per bulan Rp 9.000.000
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja Rp 36.000
Premi Jaminan Kematian Rp 27.000
Penghasilan Bruto Rp 9.063.000
Pengurangan :
a. Biaya Jabatan
5% X Rp 9.063.000,00 Rp 453.150
b. Iuran Pensiun Rp 60.000
c. Iuran Jaminan Hari Tua Rp 180.000
Rp 693.150
Penghasilan Neto per Bulan Rp 8.369.850
Penghasilan Neto Setahun
12 X Rp 8.369.850,00 Rp 100.438.200
PTKP
a. Untuk WP sendiri Rp 54.000.000
b. Tambahan WP kawin Rp 4.500.000
Rp 58.500.000
Penghasilan Kena Pajak setahun Rp 41.938.200
Pembulatan Rp 41.938.000

PPh Pasal 21 terutang


5% x Rp 41.938.000,00 Rp 2.096.900
PPh Pasal 21 perbulan
Rp 2.096.900,00 : 12 Rp 174.742
2 Leonel Messi (K/3) mulai bekerja Mei 2017 dan berhenti bekerja sejak 1 Juni 2019 dan meninggalkan
Indonesia ke negara asalnya (kehilanggan kewajiban pajak subjektif). Selama tahun 2019 menerima gaji
perbulan Rp 20.000.000,00 dan pada bulan April 2019 menerima bonus sebesar Rp 24.000.000,00
a. Penghitungan PPh Pasal 21 atas gaji adalah :
Gaji per bulan Rp 20.000.000
Pengurangan :
Biaya Jabatan 5% X Rp 20.000.000,00 : Rp 1.000.000
Maksimum diperkenakan Rp 500.000
Penghasilan Neto atas gaji per bulan Rp 19.500.000

Penghasilan Neto disetahunkan :


12 x Rp 19.500.000,00 Rp 234.000.000

PTKP (K/2)
a. Untuk Wajib Pajak Rp 54.000.000
b. Tambahan WP kawin Rp 4.500.000
c. 3 orang anak (3 X Rp 4.500.000,00) Rp 13.500.000
Rp 72.000.000
Penghasilan kena Pajak Rp 162.000.000
PPh Pasal 21 atas gaji setahun:
5% x Rp 50.000.000,00 Rp 2.500.000
15% x Rp 112.000.000,00 Rp 16.800.000
Rp 19.300.000
PPh Pasal 21 atas gaji per bulan
Rp 19.300.000 : 12 Rp 1.608.333
b. Penghitungan PPh Pasal 21 atas gaji dan bonus:
Gaji disetahunkan (12 x Rp 20.000.000,00) Rp 240.000.000
Bonus Rp 24.000.000
Rp 264.000.000
Pengurangan :
By jabatan 5% x Rp 264.000.000,00 Rp 13.200.000
Maksimum diperkenakan 12 x Rp 500.000,00 Rp 6.000.000
Penghasilan Neto atas gaji setahun dan bonus Rp 258.000.000
PTKP (K/3)
a. Untuk wajib pajak Rp 54.000.000
b. Tambahan WP kawin Rp 4.500.000
c. Anak (3 x 4.500.000,00) Rp 13.500.000
Rp 72.000.000
Penghasilan kena Pajak Rp 186.000.000
PPh pasal 21 atas gaji setahun dan bonus
5% x Rp 50.000.000,00 Rp 2.500.000
15% x Rp 136.000.000,00 Rp 20.400.000
Rp 22.900.000
c. Penghitungan PPh Pasal 21 atas Bonus:
Rp 22.900.000,00 – Rp 19.300.000,00 = Rp 3.600.000,00
d. Penghitungan Kembali PPh Pasal 21 terutang pada saat pegawai yang bersangkutan berhenti
dan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya:

Gaji selama 5 bulan (5 x Rp 20.000.000,00) Rp 100.000.000


Bonus Rp 24.000.000
Jumlah seluruh penghasilan selama 5 bulan Rp 124.000.000
Penguranggan :
Biaya jabatan 5% x Rp. 124.000.000,00 = Rp 6.200.000
Maksimum dikenakan 5% x 500.000,00 = Rp 2.500.000
Penghasilan Neto selama 5 bulan Rp 121.500.000

Jumlah seluruh penghailan neto disetahunkan


12/5 x Rp 121.500.000,00 Rp 291.600.000
PTKP (K/3) Rp 72.000.000
Penghasilan Kena Pajak Rp 219.600.000
PPH Pasal 21 atas gaji setahun & bonus
5% x Rp 50.000.000,00 Rp 2.500.000
15% x Rp 169.600.000,00 Rp 25.440.000
Rp 27.940.000
PPh Pasal 21 terutang atas penghasilan 5 bln
5/12 x Rp 27.940.000,00 Rp 11.641.667
PPh Pasal 21 telah dipotong sampai degan bln
April atas gaji dan bonus
(4 x Rp 1.608.333,00) + Rp. 3.600.000,00 Rp 10.033.332
Pajak untuk bulan Mei Rp 1.608.335

3 Budianto bekerja pada PT Dinda Sejahtera sebagai pegawai tetap sejak 1 September 2019. Budianto enikah
tapi belum punya anak. Gaji per bulan sebesar Rp 16.000.000,00 dan iuran pension yang dibayar tiap bulan
sebesar Rp 150.000,00. Perhitungan PPh pasal 21 untuk bulan September 2019 dalam hal Budianto hanya
memperoleh penghasilan berupa gaji adalah?
Gaji per bulan Rp 16.000.000
Pengurangan:
1. Biaya Jabatan 5% x Rp 16.000.000,00 Rp 500.000
2. Iuran Pensiun Rp 150.000
Rp 650.000
Penghasilan neto per bulan Rp 15.350.000
Penghasilan neto setahun:
4 x Rp 15.350.000,00 Rp 61.400.000
PTKP
1. Untuk WP sendiri Rp 54.000.000
2. Untuk WP kawin Rp 4.500.000
Rp 58.500.000
Penghasilan kena pajak setahun Rp 2.900.000
PPh Pasal 21 terhutang
5% x Rp 2.900.000,00 Rp 145.000
PPh Pasal 21 per bulan Rp 145.000,00/4 Rp 36.250

4 Antonio Blanco (K/3) mulai bekerja 1 September 2016. Ia bekerja di Indonesia s.d. Agustus 2018. Selama
tahun 2018 menerima gaji perbulan Rp. 20.000.000,00 Perhitungan PPh Pasal 21 bulan September 2018
sebagai berikut
Gaji per bulan Rp 20.000.000
Pengurangan:
1. Biaya Jabatan 5% x Rp 20.000.000,00 Rp 500.000
Penghasilan neto per bulan Rp 19.500.000
Penghasilan neto selama 4 bulan:
4 x Rp 19.500.000,00 Rp 78.000.000
Penghasilan neto disetahunkan
12/4 x Rp 78.000.000,00 Rp 234.000.000
PTKP
1. Untuk WP sendiri Rp 54.000.000
2. Untuk WP kawin Rp 4.500.000
3. Tambahan anak (3 x Rp. 4.500.000,00) Rp 13.500.000
Rp 72.000.000
Penghasilan kena pajak setahun Rp 162.000.000
PPh Pasal 21 disetahunkan
1. 5% x Rp 50.000.000,00 Rp 2.500.000
2. 15% x Rp 112.000.000,00 Rp 16.800.000
Rp 19.300.000
PPh Pasal 21 terutang untuk tahun 2018
4/12 x Rp 19.300.000 Rp 6.433.333
PPh Pasal 21 terutang per bulan
1/4 x Rp 6.433.333,00 Rp 1.608.333

Anda mungkin juga menyukai