Anda di halaman 1dari 10

ASSIGNMENT ON TOPIC 4

Ketentuan:
1. Siapkan sebuah laporan tertulis (maksimal 3 halaman, 12pt, 1 space). Kumpulkan laporan
tertulis (diketik) melalui link pada google classroom. Nilai 0 akan diberikan kepada
kelompok/individu yang mengumpulkan tugas melebihi waktu yang telah ditentukan.
2. Integritas akademik yang tertulis dalam silabus akan diterapkan secara penuh.
3. Laporan tertulis (diketik) harus mengikuti jenis file Doc/Docx atau PDF. File selain
menggunakan doc/docx dan PDF tidak akan diterima.

Instruksi: Jawablah setiap pertanyaan dan sertakan perhitungannya!

1. Nyonya Clara adalah karyawan dari perusahaan fashion yang memperoleh gaji sebulan sebesar
Rp6.475.000. Perusahaan tersebut ikut dalam program BPJS Ketenagakerjaan dan rajin
membayar premi, seperti Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian yang dibayarkan
0,54% dan 0,3% dari gaji. Muya belum menikah, tetapi memiliki 2 anak angkat dan
menanggung ibunya yang sedang sakit-sakitan. Selain itu, Nyonya Clara juga membayar iuran
pensiun sebesar Rp60.000. Hitung PPh Pasal 21 Muya untuk satu bulan!
a. Rp82.146
b. Rp44.646
c. Rp25.896
d. Rp63.396
Jawaban :
Penghitungan PPh Pasal 21
Gaji sebulan Rp 6.475.000,00
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja Rp 34.965,00
Premi Jaminan Kematian Rp 19.425,00
Penghasilan bruto Rp 6.529.390,00

Pengurangan :
a. Biaya jabatan
5% x Rp 6.529.390,00 Rp 326.469,50
b. Iuran pensiun Rp 60.000,00
Rp 386.469,50
Penghasilan neto sebulan Rp 6.142.920,50

Penghasilan neto setahun


12 x Rp 6.142.920,50 Rp 73.715.046,00

PTKP :
a. Untuk WP sendiri Rp 54.000.000,00
b. Tambahan 3 orang tanggungan Rp 13.500.000,00
Rp 67.500.000,00
Penghasilan Kena Pajak Rp 6.215.046,00

PPh Pasal 21 setahun


5% x Rp 6.215.046,00 Rp 310.752,30
PPh Pasal 21 sebulan
Rp 310.752,30 : 12 Rp 25.896,02

2. Bp. Roni ialah seorang karyawan di perusahaan mebel yang memiliki gaji Rp8.750.000 dalam
sebulan. Pada bulan Mei, Ia menerima kenaikan gaji menjadi Rp9.500.000 dan berlaku surut
sejak awal tahun. Bp Roni telah menikah dan telah memiliki dua anak. Hitunglah PPh Rapel
Pasal 21 Belinda!
a. Rp170.000
b. Rp142.500
c. Rp134.375
d. Rp285.000
Jawaban :
PPh Pasal 21 bulan Januari
Gaji sebulan Rp 8.750.000,00
Pengurangan :
Biaya jabatan
5% x Rp 8.750.000,000 Rp 437.500,00
Penghasilan neto sebulan Rp 8.312.500,00

Penghasilan neto setahun


12 x Rp 8.312.500,00 Rp 99.750.000,00
PTKP setahun
a. Untuk WP sendiri Rp 54.000.000,00
b. Tambahan karena menikah Rp 4.500.000,00
c. Tambahan 2 orang tanggungan Rp 9.000.000,00
Rp 67.500.000,00
Penghasilan Kena Pajak setahun Rp 32.250.000,00

PPh Pasal 21 terutang


5% x Rp 32.250.000,00 Rp 1.612.500,00
PPh Pasal 21 sebulan
Rp 1.612.500,00 : 12 Rp 134.375,00

Penghitungan PPh Pasal 21 Rapel


Gaji Rp 9.500.000,00
Pengurangan :
Biaya jabatan
5% x Rp 9.500.000,00 Rp 475.000,00
Penghasilan neto sebulan Rp 9.025.000,00

Penghasilan neto setahun


12 Rp 9.025.000,00 Rp 108.300.000,00

PTKP :
a. Untuk WP sendiri Rp 54.000.000,00
b. Tambahan karena menikah Rp 4.500.000,00
c. Tambahan 2 orang tanggungan Rp 9.000.000,00
Rp 67.500.000,00
Penghasilan Kena Pajak Rp 40.800.000,00

PPh Pasal 21 setahun


5% x Rp 40.800.000,00 Rp 2.040.000,00
PPh Pasal 21 sebulan
Rp 2.040.000,00 : 12 Rp 170.000,00

PPh Pasal 21 Januari s.d. April seharusnya adalah


4 x Rp 170.000,00 Rp 680.000,00
PPh Pasal 21 yang sudah dipotong Januari s.d. April
4 x Rp 134.375,00 Rp 537.500,00
PPh Pasal 21 uang rapel Rp 142.500,000

3. Adi ialah seorang mahasiswa dan karyawan perusahaan terkenal di Jakarta. Dalam sebulan, Ia
menerima gaji Rp13.200.000. Perusahaan tersebut membayar premi Jaminan Kematian senilai
0,3% dari gaji dan Jaminan Kecelakaan Kerja 0,89% dari gaji. Selain itu, Adi juga
mendapatkan asuransi beasiswa yang dibayarkan oleh pemberi kerja senilai 7% dari gaji
sebulannya. Adi membayar iuran pensiun kepada lembaga yang pendiriannya telah disahkan
oleh Menteri Keuangan sebesar Rp100.000 sebulan. Pada bulan Agustus, Adi menerima
tambahan gaji atas lembur sebesar Rp2.750.000. Adi telah menikah dan memiliki 2 anak
kandung dan 1 anak angkat. Hitunglah PPH Pasal 21 Adi dibulan Agustus!
a. Rp735.495
b. Rp1.009.395
c. Rp1.204.245
d. Rp1.147.995
Jawaban :
PPh Pasal 21 bulan Agustus
Gaji sebulan Rp 13.200.000,00
Lembur Rp 2.750.000,00
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja Rp 117.480,00
Premi Jaminan Kematian Rp 39.600,00
Premi Asuransi Beasiswa Rp 924.000,00
Penghasilan bruto sebulan Rp 17.031.080,00

Pengurangan :
a. Biaya jabatan
5% x Rp 17.031.080,00 Rp 500.000,00
b. Iuran Pensiun Rp 100.000,00
Rp 600.000,00
Penghasilan neto sebulan Rp 16.431.080,00
Penghasilan neto setahun
12 x Rp 16.431.080,00 Rp 197.172.960,00

PTKP
a. Untuk WP sendiri Rp 54.000.000,00
b. Tambahan karena menikah Rp 4.500.000,00
c. Tambahan 3 orang tanggungan Rp 13.500.000,00
Rp 72.000.000,00
Penghasilan Kena Pajak Rp 125.172.960,00

PPh Pasal 21 setahun


5% x Rp 50.000.000,00 Rp 2.500.000,00
15% x Rp 75.172.960,00 Rp 11.275.944,00
Rp 13.775.944,00

PPh Pasal 21 sebulan


Rp 13.775.944,00 : 12 Rp 1.147.995,33

4. Robert, seorang mahasiswa, bekerja sebagai buruh di pabrik sepatu. Ia telah bekerja dengan
menerima upah harian sebesar Rp225.000. Pada hari keberapa, Robert akhirnya membayarkan
PPh Pasal 21nya? Berapa upah bersih yang diterima? (sebulan terdapat 20 hari kerja)
a. 19 dan Rp150.000
b. 20 dan Rp75.000
c. 20 dan Rp150.000
d. 19 dan Rp75.000
Jawaban : (tidak ada jawaban di pilihan)
Penghitungan PPh Pasal 21 terutang :
Upah sehari Rp 225.000,00
Dikurangi batas upah harian tidak dilakukan pemotongan PPh Rp 225.000,00
Penghasilan Kena Pajak sehari Rp 0,00
PPh Pasal 21 dipotong atas Upah sehari Rp 0,00

Sampai dengan hari ke-20, karena jumlah kumulatif upah yang diterima belum melebihi Rp
4.500.000,00 maka tidak ada PPh Pasal 21 yang dipotong.
Pada hari ke-21 jumlah kumulatif upah yang diterima melebihi Rp 4.500.000,00 maka PPh
Pasal 21 terutang dihitung berdasarkan upah setelah dikurangi PTKP yang sebenarnya.
Upah s.d. hari ke-21
Rp 225.000,00 x 21 Rp 4.725.000,00
PTKP sebenarnya :
21 x (Rp 54.000.000,00 / 360) Rp 3.150.000,00
Penghasilan Kena Pajak s.d. hari ke-21 Rp 1.575.000,00

PPh Pasal 21 terutang s.d. hari ke-21


5% x Rp 1.575.000,00 Rp 78.750,00
PPh Pasal 21 yang telah dipotong s.d. hari ke-20 Rp 0,00
PPh Pasal 21 yang harus dipotong pada hari ke-21 Rp 78.750,00

Sehingga pada hari ke-21, upah bersih yang diterima Robert sebesar :
Rp 225.000,00 – Rp 78.750,00 = Rp 146.250,00

 Jadi, Robert membayarkan PPh 21-nya pada hari ke-21 dan upah bersih yang diterima
adalah sebesar Rp 146.250,00

5. Ny. Adel ialah seorang karyawan perusahaan furniture. Dalam sebulan, Ia menerima gaji
Rp5.950.000. Ny. Adel membayar iuran pensiun sebesar Rp120.000 setiap bulan.
Perusahaan tersebut membayar premi Jaminan Kematian senilai 0,3% dari gaji dan
Jaminan Kecelakaan Kerja 0,89% dari gaji. Pada bulan Juni dan Juli, Ny. Adel menerima
tambahan bonus sebesar Rp3.750.000 setiap bulan. Ny. Adel belum menikah tetapi
menanggung orangtuanya. Hitunglah PPh Pasal 21 Ny. Adel atas bonus!
a. Rp17.488
b. Rp6.250
c. Rp23.738
d. Rp15.625
Jawaban : (tidak ada jawaban di pilihan)
a) PPh Pasal 21 atas Gaji dan Bonus (penghasilan setahun) :
Gaji setahun ( Rp 5.950.000,00 x 12 ) Rp 71.400.000,00
Bonus ( Rp 3.750.000 x 2 ) Rp 7.500.000,00
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (0,89% x Rp 71.400.000,00) Rp 635.460,00
Premi Jaminan Kematian (0,3% x Rp 71.400.000,00) Rp 214.200,00
Penghasilan bruto setahun Rp 79.749.660,00
Pengurangan :
1) Biaya jabatan setahun
5% x Rp 79.749.660,00 Rp 3.987.483,00
2) Iuran pensiun setahun
12 x Rp 120.000,00 Rp 1.440.000,00
Rp 5.427.483,00
Penghasilan neto setahun Rp 74.322.177,00

PTKP :
a) Untuk WP sendiri Rp 54.000.000,00
b) Tambahan 2 orang tanggungan Rp 9.000.000,00
Rp 63.000.000,00
Penghasilan Kena Pajak Rp 11.322.177,00

PPh Pasal 21 terutang


5% x Rp 11.322.177,00 Rp 566.108,85

PPh Pasal 21 atas Gaji dan Bonus sebulan


Rp 566.108,85 : 12 Rp 47.175,73
b) PPh Pasal 21 atas Gaji Setahun
Gaji setahun ( Rp 5.950.000,00 x 12 ) Rp 71.400.000,00
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja Rp 635.460,00
Premi Jaminan Kematian Rp 214.200,00
Penghasilan bruto setahun Rp 72.249.660,00

Pengurangan :
3) Biaya jabatan setahun
5% x Rp 72.249.660,00 Rp 3.612.483,00
4) Iuran pensiun setahun
12 x Rp 120.000,00 Rp 1.440.000,00
Rp 5.052.483,00
Penghasilan neto setahun Rp 67.197.177,00

PTKP :
c) Untuk WP sendiri Rp 54.000.000,00
d) Tambahan 2 orang tanggungan Rp 9.000.000,00
Rp 63.000.000,00
Penghasilan Kena Pajak Rp 4.197.177,00

PPh Pasal 21 terutang


5% x Rp 4.197.177,00 Rp 209.858,85
PPh Pasal 21 atas Gaji sebulan
Rp 209.858,85 : 12 Rp 17.488,23

c) PPh Pasal 21 atas Bonus


PPh pasal 21 atas Bonus adalah :
Rp 47.175,73 – Rp 17.488,23 Rp 29.687,50

6. Berikut merupakan objek PPh Pasal 21, kecuali?


a. Penghasilan berupa dana pensiun yang dibayar oleh perusahaan
b. Penghasilan berupa honorarium atau imbalan yang tidak teratur
c. Pemberian fee sehubungan dengan jasa yang dikerjakan
d. Pemberian gaji dengan mata uang asing

7. Prof Endru merupakan seorang arkeolog dan gemar menyimpan berbagai barang antik dari
seluruh penjuru dunia. Ketika Ia berada di Indonesia, Ia membeli dan menjual kembali 3
koleksinya dalam kurun waktu yang berbeda, masing-masing senilai Rp34.000.000,
Rp65.750.000 dan $1255. Berapa PPh 26 yang dikenakan kepada Prof Endru ketika kurs KMK
pada saat itu ialah Rp8.500/$ dan kurs BI ialah Rp9.500/$?
a. Rp4.987.500
b. Rp22.334.500
c. Rp22.083.500
d. Rp5.520.875
Jawaban :
Total harga jual = Rp 34.000.000 + Rp 65.750.000 + ($1255 x Rp 8.500/$)
= Rp 34.000.000 + Rp 65.750.000 + Rp 10.667.500
= Rp 110.417.500
Besarnya perkiraan penghasilan neto untuk penjualan harta adalah 25% dari harga jual.
PPh Pasal 26 = (Penghasilan bruto x Perkiraan penghasilan neto) x 20%
= (Rp 111.672.500 x 25%) x 20%
= Rp 5.520.875

8. Hetzi merupakan putri dari pengusaha sukses asal London. Saat ini, Ia sedang memperluas
bisnisnya di Indonesia. Atas rencananya tersebut, Ia merasa memerlukan asuransi kesehatan
bagi dirinya dengan mengikuti program asuransi di negara asalnya. Hetzi membayarkan premi
sebesar $3150 setiap tahunnya. Kurs KMK yang berlaku saat pembayaran tersebut ialah
Rp11.500 dan Kurs Bank BI senilai Rp10.500. Berapakah besar PPh 26 yang seharusnya
dipotong terhadap perusahaan asuransi luar negeri tersebut jika premi dibayarkan melalui suatu
perusahaan asuransi di Indonesia yang melakukan pembayaran kepada perusahaan asuransi luar
negeri?
a. Rp7.245.000
b. Rp3.622.500
c. Rp724.500
d. Rp362.250
Jawaban :
Penghasilan bruto = $ 3150 x Rp 11.500
= Rp 36.225.000
Besarnya perkiraan penghasilan neto untuk premi asuransi yang dibayarkan oleh
perusahaan asuransi yang berkedudukan di Indonesia kepada perusahaan asuransi di luar
negeri adalah 10% dari jumlah premi yang dibayar.
PPh pasal 26 = (Penghasilan bruto x Perkiraan penghasilan neto) x 20%
= (Rp 36.225.000 x 10% ) x 20%
= Rp 724.500

9. Prof Eric merupakan seorang pelancong dan gemar mengumpulkan cindera mataarkeolog dari
seluruh penjuru dunia. Ketika Ia berada di Indonesia, Ia menjual sebuah barang antik yang
pernah Ia beli di Mesir senilai Rp9.750.000. Berapa PPh 26 yang dikenakan kepada Prof Eric?
a. Tidak dikenakan PPh Pasal 26
b. Rp1.950.000
c. Rp487.500
d. Rp2.437.500
Jawaban :
Prof. Eric tidak dikenakan PPh Pasal 26 karena dasar pengenaan pajak atau penghasilan dari
penjualan barang antiknya kurang dari Rp 10.000.000,00.

10. Go Space Corp. merupakan sebuah BUT di Indonesia. Pada tahun 2018 silam, perusahaan
tersebut mendapatkan total penghasilan sebesar Rp3,6M (taxrate : 25%). Berapakah PPh
Pasal 26 bila Go Space Corp. tidak menanamkan kembali modalnya diIndonesia?
a. Rp540.000.000
b. Rp900.000.000
c. Rp576.000.000
d. Rp720.000.000
Jawaban :
PPh terutang = Rp 3.600.000.000 x 25%
= Rp 900.000.000
Karena Go Space Corp. tidak menanamkan kembali modalnya di Indonesia, maka akan
dikenakan PPh Pasal 26 dengan tarif 20%.
PPh Pasal 26 = (Rp 3.600.000.000 – Rp 900.000.000) x 20%
= Rp540.000.000

Anda mungkin juga menyukai