Business-to-business e-commerce (B2B EC), juga dikenal sebagai eB2B (elektronik B2B), atau
hanya B2B, memiliki definisi yaitu pada transaksi antara bisnis yang dilakukan secara elektronik
melalui Internet, ekstranet, intranet, atau jaringan pribadi. B2B EC sangat berbeda dan lebih
kompleks dari B2C. Penggerak bisnis utama untuk B2B elektronik (beberapa di antaranya
ditunjukkan dalam kasus pembukaan) adalah kebutuhan untuk mengurangi biaya, perlu
mendapatkan keunggulan kompetitif, ketersediaan platform Internet yang aman (yaitu,
ekstranet), dan e-marketplace B2B swasta dan publik.
3. Supply Chain Improvers and Collaborative Commerce : Transaksi B2B sering dilakukan
di sepanjang siklus rantai pasokan. Oleh karena itu, inisiatif B2B perlu dikaji terkait aktivitas
rantai pasokan lainnya seperti pengadaan bahan baku, pemenuhan pesanan, pengiriman, dan
logistik.
a. Collaboration : Bisnis berurusan dengan bisnis lain untuk tujuan di luar
hanya menjual atau membeli. Salah satu contohnya adalah perdagangan
kolaboratif, yang mencakup komunikasi, desain bersama, perencanaan, dan
berbagi informasi di antara mitra bisnis
Market Size and Content of B2B :B2B EC sekarang berada di generasi keenam, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar. 4.3. Generasi ini mencakup kolaborasi dengan pemasok, pembeli,
pemerintah, dan mitra bisnis lainnya melalui penggunaan komputasi seluler secara ekstensif;
penggunaan blog, wiki, dan alat Web 2.0 lainnya penyebaran jaringan sosial internal;
penggunaan jejaring sosial publik seperti LinkedIn dan Facebook; dan peningkatan penggunaan
intelligent system.
B2B Components
1. Parties to the Transaction: Sellers, Buyers, and Intermediaries: Perantara online adalah
entitas pihak ketiga yang berfungsi sebagai perantara transaksi antara pembeli dan penjual.
Bisa berlaku untuk virtual or click and mortar business.
2. Types of Materials Traded: What Do Firms Buy? Direct materials adalah bahan digunakan
dalam pembuatan produk, seperti baja di mobil atau kertas di buku. Indirect materials adalah
barang, seperti perlengkapan kantor atau bola lampu, yang mendukung operasi dan produksi
3. B2B Marketplaces and Platforms : Vertical marketplace adalah pasar untuk satu industri
atau segmen industri tertentu. Contohnya termasuk pasar yang mengkhususkan diri dalam
elektronik, mobil, perlengkapan rumah sakit, baja, atau bahan kimia. Horizontal marketplace
adalah pasar yang berada di perdagangannya berupa jasa atau produk yang digunakan di
berbagai jenis industri.
a. Strategic (systematic) sourcing and indirect materials = MRO hubs
(horizontal markets for MRO)
b. Systematic sourcing and direct materials = vertical markets untuk direct
materials
c. Spot buying and indirect materials = horizontal markets untuk spot sourcing
d. Spot sourcing and direct materials = vertical markets
Online Service Industries in B2B
· Travel and hospitality services.
· Real estate.
· Financial services.
· Banking and online financing.
· Recruiting and staffing services.
· Other online services.
Menciptakan peluang penjualan baru (S), mengurangi waktu dan biaya pengelolaan rekening
pelanggan (S), menghilangkan kertas dan mengurangi biaya administrasi (J), mempercepat
pemrosesan dan mengurangi waktu siklus perdagangan (J), menurunkan biaya pencarian dan
waktu bagi pembeli untuk menemukan produk dan vendor (B), meningkatkan produktivitas
karyawan yang berhubungan dengan pembelian dan/atau penjualan (J), dst.
B. B2B Marketing: Sell-Side E-Marketplaces : Sebagian besar B2B menjual dalam apa yang
dikenal sebagai pemasaran B2B. Pemasaran B2B mengacu pada pemasaran oleh produsen
dan pedagang grosir di sepanjang sisi penjualan rantai pasokan.
Sell-Side Models
Dalam model B2C, produsen atau pengecer secara elektronik menjual langsung ke konsumen
dari etalase (atau toko web). Di dalam e-marketplace sisi penjualan B2B, bisnis menjual produk
dan layanan kepada pelanggan bisnis secara elektronik, sering kali sebuah extranet. Model
one-to-many memiliki tiga metode pemasaran utama: (1) penjualan dari katalog elektronik
dengan harga tetap, (2) penjualan melalui lelang ke depan, dan (3) penjualan satu lawan satu,
biasanya di bawah kontrak jangka panjang yang dinegosiasikan.
B2B Sellers: Penjual di pasar sisi jual mungkin merupakan produsen atau click and mortar
intermediary. Perantara bahkan mungkin perusahaan online murni.
Sales from Catalogs: Webstores :Perusahaan dapat menggunakan Internet untuk menjual
langsung dari katalog online mereka. Sebuah perusahaan mungkin menawarkan satu katalog
untuk semua pelanggan atau customized catalog untuk setiap pelanggan besar.
Distributors’ Catalogs: Toko web digunakan oleh produsen (misalnya, Siklus Gregg) atau
digunakan oleh distributor.
Self-Service Portals: Portal digunakan untuk beberapa tujuan, salah satunya adalah agar mitra
bisnis dapat melakukan swalayan.
Penjual yang menggunakan model ini bisa sukses selama mereka memiliki reputasi yang solid di
pasar dan kelompok pelanggan setia yang cukup besar. Katalog di lingkungan B2B sering dapat
disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan individu. Ini mendorong efisiensi di sisi
pembelian dan dapat meningkatkan pelanggan setia. Salah satu masalah utama yang dihadapi
penjual langsung adalah menemukan pembeli. Kelemahan lainnya adalah jika pertukaran data
elektronik tradisional (EDI: transfer dokumen bisnis langsung dari komputer ke computer)
digunakan, biaya mungkin diteruskan ke pelanggan, dan mereka bisa menjadi enggan untuk
online. Solusi untuk masalah ini adalah mentransfer dokumen melalui ekstranet dan
menggunakan EDI berbasis Internet.
Selling Via Distributors and Other Intermediaries Manufacturers : dapat menjual langsung
ke bisnis lain, dan mereka melakukannya jika pelanggannya adalah pembeli besar
I. Collaborative Commerce
Collaborative commerce merupakan teknologi e-commerce yang digunakan dalam
meningkatkan kolaborasi. Collaborative commerce (c-commerce) mengacu pada dukungan
elektronik dalam kolaborasi bisnis dimana perusahaan dapat kolaboratif merencanakan,
merancang, mengembangkan, mengelola, dan meneliti produk layanan yang inovatif.
Contohnya, pabrikan berkolaborasi secara elektronik dengan perusahaan teknik dalam
mendesain suku cadang. Manfaat kolaborasi adalah pengurangan biaya, peningkatan
pendapatan, pergerakan barang lebih cepat, lebih sedikit kehabisan stok, dan manajemen
inventaris lebih baik. C-commerce sangat terkait dengan e-collaboration, yaitu kolaborasi
menggunakan teknologi digital di antara orang-orang untuk menyelesaikan tugas bersama.
Proses kolaborasi didasarkan pada analisis data internal dan eksternal dengan dibuat
melalui portal visualisasi. Collaboration Hubs merupakan titik pusat interaksi dan rantai
pasokan perusahaan. C-commerce dibagi menjadi dua, yaitu internal (antar departemen) dan
eksternal (antara organisasi dan orang di lingkungan eksternal).
Social Collaboration
Area yang berkembang dalam c-commerce merupakan kolaborasi sosial yang mengacu
pada proses di mana orang, secara individu, berinteraksi, dan berbagi informasi di jejaring
sosial. Alasan terjadinya hambatan c-commerce adalah kurangnya integrasi dan standar internal,
keamanan jaringan dan masalah privasi, dan beberapa ketidakpercayaan memilih akses.
Specialized c-commerce software tools dapat mengurangi beberapa hambatan untuk
c-commerce. Manfaat utama c-commerce adalah memperlancar rantai pasokan, mengurangi
persediaan dan biaya operasi, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.