Model bisnis
Suatu model bisinis menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah organisasi
menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai-nilai[1] - baik itu ekonomi, sosial, ataupun
bentuk-bentuk nilai lainnya. Istilah model bisnis, karena itu, dipakai untuk ruang lingkup luas
dalam konteks formal dan informal untuk menunjukkan aspek inti suatu bisnis, termasuk
mencakup maksud dan tujuan, apa-yang-ditawarkan, strategi, infrastruktur, struktur
organisasi, praktik-praktik niaga, serta kebijakan-kebijaan dan proses-proses operasional.
Tinjauan
Deskripsi formal mengenai bisnis merupakan batu-bata bagi seluruh bangunan kegiatannya.
Ada banyak perumusan bisnis yang berbeda-beda; tesis Alexander Osterwalder (2004)
[2]
mengajukan sebuah model rujukan tunggal berdasarkan kesamaan-kesamaan di antara
berbagai macam perumusan bisnis.Melalui templat desain model bisnisnya itu, sebuah
perusahaan dapat dengan mudah menggambarkan model bisnis mereka.
Sejarah
Sejarah singkat mengenai model bisnis, mungkin berlangsung sebagai berikut. Yang paling
dikenal dan paling dasar adalah model bisnis ala pemilik toko. Buka toko di lokasi di mana
pelanggan potensial mungkin berada, lalu pajang produk dan jasa di sana.
Selama bertahun-tahun, banyak model bisnis berkembang kian canggih. Model bisnis kail
dan umpan (yang juga dirujuk sebagai "model bisnis gunting dan pisau cukur" atau "model
bisnis produk-produk terikat") telah diperkenalkan pada awal abad ke-20. Model ini bekerja
dengan menawarkan produk dasar di level harga yang rendah, seringnya dalam harga rugi
(umpan), lalu mengenakan biaya untuk produk isi ulangnya, atau produk-produk dan layanan
lain yang terkait. Contohnya ialah: gunting (umpan) dan pisau cukur (kail); ponsel (umpan)
dan pulsa bicara (kail); printer (umpan) dan tinta isi ulang (kail); serta kamera (umpan) dan
hasil fotonya (kail). Sebuah variasi menarik dari model ini adalah seorang pengembang
piranti lunak yang memberikan piranti lunak pembaca dokumen secara gratis, tapi
mengenakan sejumlah biaya untuk piranti lunak penulis dokumennya.
Pada tahun 1950-an, model bisnis baru telah muncul dari restoran McDonald dan perusahaan
Toyota. Pada 1960-an, inovatornya ialah Wal-Mart dan Hypermarkets. Masa 1970-an
menyaksikan model bisnis baru dari FedEx dan Toys R Us; 1980-an dari Blockbuster, Home
Depot, Intel, dan Dell Computer; 1990-an ada Southwest Airlines, Netflix, eBay,
Amazon.com, dan Starbucks. Kurang dipikirkannya persoalan model bisnis ini telah juga
menjadi masalah di era perusahaan dot-com.
Kini, tipe model bisnis bergantung kepada bagaimana teknologi digunakan. Sebagai contoh,
wirausahawan di dunia maya juga telah menciptakan model baru secara keseluruhan yang
sepenuhnya bergantung kepada teknologi yang ada atau sedang berkembang. Dengan
memanfaatkan teknologi, pebisnis dapat menjangkau pasar dalam jumlah besar tapi dengan
ongkos minimal.
Dalam kegiatan usaha, seorang pemasar atau penjual, mendekati prospek. Prospek
dipahami sebagai relasi bisnis yang membangun hubungan dengan perusahaan.
Prospek adalah relasi yang bisa sudah menjadi pelanggan ataupun belum. Dalam
pengertian yang lebih luas, relasi bisnis menyangkut hubungan bisnis dengan semua
pihak ketiga di luar perusahaan. Termasuk dalam kriteria ini : penyedia/vendor, bank,
atau pihak lainnya.--Adji Kasrinandi (bicara) 09:39, 29 Maret 2010 (UTC)
Kebutuhan pelanggan dapat didefinisikan sebagai barang atau jasa yang
dibutuhkannya untuk mencapai tujuan tertentu. Pelanggan memiliki kebutuhan yang
berbeda tingkatannya dan pengharapan pelanggan biasanya dipengaruhi oleh nilai-
nilai budaya, iklan, pemasaran, serta bentuk komunikasi lain, baik dari pemasok
maupun sumber-sumber lainnya.
Sebuah Diagram Model Proses Bisnis adalah alat untuk mencapai tujuan, bukan
hasil kinerja dari suatu proses. Hasil akhir dagram proses bisnis adalah perbaikan
cara proses bisnis itu bekerja. Fokus perbaikan adalah pada 'nilai tambah' yang
membuat layanan pelanggan dan pengalaman yang lebih baik, dan mengurangi
waktu atau usaha yang terbuang.
Konsekuensi sekunder lainnya yang timbul dari Pemodelan Proses Bisnis yang
sukses yakni dapat ditingkatkannya keunggulan kompetitif, pertumbuhan pasar,
dan moral staf yang lebih baik.
Tidak ada aturan mutlak untuk ruang lingkup atau luas Model Proses Bisnis .
Sebelum menetapkan banyaknya sumber daya untuk Pemodelan Proses Bisnis
pertimbangan yang tepat harus diberikan kepada kegunaannya - ajukan pertanyaan:
Apakah pemodelan memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan yang
akan membenarkan waktu dan usaha?
Apakah pemodelan terstruktur sehingga orang akan memahami output (tidak
terlalu besar dan kompleks)?
Pemodelan Proses adalah metodologi yang ampuh untuk diarahkan pada operasi
yang ada manfaatnya dari perbaikan, dan bila orang yang terlibat adalah yang
berkecimpung dan mendukung.
Read more: http://deviachrista.blogspot.com/2013/06/pengertian-model-bisnis-
dan-model.html#ixzz4ablfKolV