Anda di halaman 1dari 7

Skip to content

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

MENU

I. PENJUALAN CICILAN

I. PENJUALAN CICILAN

Akuntansi Penjualan Angsuran

PENJUALAN ANGSURAN

Penjualan angsuran adalah penjualan yang dilakukan dengan perjanjian dimana pembayarannya
dilaksanakan secara bertahap.

Pada saat barang-barang diserahkan kepada pembeli, pejual menerima pembayaran pertama sebagian
dari harga penjualan.

Sisanya dibayar dalam beberapa kali angsuran.

Untuk menghindari resiko karena pembeli tidak membayar dan supaya penjual tidak mengalami
kerugian, maka biasanya saat membeli ada beberapa perjanjian, antara lain:

Pada saat membeli disertai dengan meninggalkan jaminan ke penjual.

Hak kepemilikan barang berpindah ke pembeli, kalau pembayarannya sudah lunas.

Untuk mengurangi kemungkinan kerugian yang terjadi dalam pemilikan kembali, factor-faktor yang
harus diperhatikan penjual :

Besarnya pembayaran pertama (down payment).

Jangka waktu pembayaran.

Besarnya pembayaran angsuran.

PERHITUNGAN BUNGA (Interest) pada PENJUALAN ANGSURAN dan PENCATATANNYA


Dalam setiap penjualan angsuran ada bunga yang ditanggung oleh pembeli. Dengan demikian setiap
angsuran yang dibayarkan pembeli terdiri dari angsuran pokok pinjaman dan bunga yang

diperhitungkan.

Macam-macam perhitungan bunga yang dapat dipakai dalam penjualan angsuran yaitu:

Bunga dihitung dari pokok pinjaman

Bunga dihitung dari sisa pinjaman

Sistem anuitas (bunga semakin menurun dan angsuran pokok pinjaman meningkat)

Penjelasannya adalah sebagai berikut:

Bunga dihitung dari pokok pinjaman/sistem bunga tetap dan angsuran pokok tetap.

Dalam metode ini besarnya bunga dihitung dari pokok pinjaman sehingga besarnya bunga adalah tetap.

Bunga dihitung dari sisa pinjaman/Sistem bunga menurun dan angsuran pokok pinjaman tetap.

Besarnya bunga dihitung dari saldo pinjaman awal periode, tergantung periodenya bulanan atau
tahunan. Kalau angsuran bulanan, bunga didasarkan pada saldo awal bulan. Kalau angsuran tahunan,
maka bunga didasarkan pada saldo awal tahun. Jumlah

bunga semakin lama semakin turun.

Sistem anuitas.

Besarnya bunga dihitung menggunakan rumus anuitas. Dengan menggunakan rumus anuitas jumlah
angsuran tetap tetapi jumlah bunga semakin menurun, sedangkan angsuran pokok semakin meningkat.
PERLAKUAN AKUNTANSI LAINNYA

Perlakuan Akuntansi Penjualan Angsuran yang lain, kecuali masalah

penentuan bunga adalah:

Pengakuan Laba Kotor

Tukar- tambah ( trade in)

Pembatalan Penjualan Angsuran

Pengakuan Laba Kotor

Dasar pengakuan laba yang dapat dipakai dalam penjualan angsuran

adalah:

Dasar Penjualan (Accrual Basis)

Dasar tunai (Cash Basis)

Penjelasannya adalah sebagai berikut

Dasar Penjualan (Accrual Basis)

Bila menggunakan dasar ini, laba kotor diakui pada saat penjualan angsuran terjadi tanpa
memperhatikan apakah pembayarannya sudah diterima atau belum. Cara ini sama dengan pencatatan
penjualan kredit biasa. Metode ini dapat digunakan bila memenuhi 3 kondisi:

o Jangka waktu pembayaran relatif pendek


o Kemungkinan terjadinya pembatalan sangat kecil

o Biaya-biaya yang berhubungan dengan penjualan angsuran bisa ditaksir dengan teliti

Dasar tunai (Cash Basis)

Dalam metode ini laba kotor diakui saat pengumpulan kas. Setiap

pengumpulan kas terdiri dari:

pembayaran atas beban pokok penjualan dan

pembayaran atas laba kotor

Ada 3 metode untuk memperlakukan penerimaan piutang penjualan angsuran, yaitu:

Harga pokok kemudian laba kotor (cost recovery method)

Dalam metode ini penerimaan kas pertama dianggap sebagai penutup beban pokok penjualan dahulu,
setelah beban pokok penjualan tertutup, baru penerimaan kas berikutnya diakui sebagai laba kotor.

Laba kotor kemudian harga pokok

Dalam metode ini penerimaan kas pertama dianggap sebagai perolehan laba kotor dahulu, setelah laba
kotor tercapai baru sisa penerimaan kas berikutnya diakui sebagai penutup harga

pokok.

beban pokok penjualan dan laba kotor diakui secara proporsional (metode penjualan angsuran)
Dalam metode ini setiap periode penerimaan kas diakui adanya pembayaran beban pokok penjualan
dan realisasi laba kotor. Dari ketiga metode di atas, yang paling banyak dipakai adalah perlakuan yang
ketiga, yaitu beban pokok penjualan dan laba kotor diakui secara proporsional setiap menerima kas.

2 Tukar Tambah atau Trade In

Tukar tambah adalah penjualan dimana pembeli menyerahkan barangnya sebagai uang muka (down
payment/DP) kekurangannya dibayar secara angsuran. Dalam penjualan angsuran sering terjadi cara
tukar tambah untuk menarik pembeli. Dalam tukar tambah, barang yang diserahkan sebagai uang muka
dicatat berdasar realisasi bersihnya dengan syarat:

Nilai realisasi bersih tidak boleh melebihi nilai pokok pengganti (current replacement cost).

Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual barang dikurangi biaya perbaikan, biaya pemasaran, dan
biaya-biaya lain serta taksiran laba yang diharapkan. Selisih antara harga yang disepakati dengan nilai
realisasi bersih dimasukkan ke rekening cadangan kelebihan harga. Pada akhir periode rekening
cadangan kelebihan harga mengurangi rekening penjualan angsuran. Jadi harga penjualan angsuran
sebenarnya adalah sebesar rekening penjualan dikurangi cadangan kelebihan harga.

3 Pembatalan Penjualan Angsuran

Dalam penjualan angsuran kadangkala pembeli tidak dapat melunasi angsurannya sehingga terjadi
pembatalan penjualan angsuran.

Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh penjual adalah:

Barang yang sudah dijual dimiliki kembali.

Penjual harus menilai kembali barang tersebut. Dalam penilaian kembali harus dipertimbangkan
cadangan untuk perbaikan dan laba normal yang diharapkan apabila barang tersebut dijual lagi (nilai
realisasi bersih).
Piutang penjualan angsuran yang belum dibayar dibatalkan.

Mencatat laba atau rugi pembatalan penjualan angsuran.

Tergantung metode pengakuan laba kotor yang digunakan (laba kotor diakui saat penjualan atau laba
kotor diakui secara proporsional dengan penerimaan kas).

ü Laba Kotor Diakui Saat Penjualan

Pada metode ini laba kotor diakui saat penjualan sehingga saldo piutang penjualan angsuran merupakan
beban pokok penjualan yang belum diterima pembayarannya. Jadi selisih antara nilai realisasi bersih
atas barang yang diterima kembali dengan saldo piutang penjualan angsuran merupakan laba atau rugi
pembatalan penjualan angsuran.

ü Laba Kotor Diakui Secara Proporsional dengan Penerimaan Kas

Pada metode ini laba kotor diakui secara proporsional dengan penerimaan kas, sehingga saldo piutang
penjualan angsuran terdiri dari laba kotor yang belum direalisasi dan beban pokok penjualan angsuran.
Jadi selisih antara nilai realisasi bersih atas barang yang diterima kembali dengan saldo piutang
penjualan angsuran dan laba kotor belum direalisasi merupakan laba atau rugi pembatalan penjualan
angsuran.

PENJUALAN ANGSURAN UNTUK AKTIVA TETAP

Penjualan angsuran aktiva tetap adalah penjualan aktiva tetap seperti tanah, bangunan dan sejenisnya
yang pembayarannya dilakukan secara bertahap dalam jumlah dan waktu yang telah ditentukan.
Biasanya pembayaran angsuran ini mempunyai tata aturan atau persyaratan sebagai berikut :

Adanya down payment atau uang muka

Pembayaran uang tunai secara periodik sebagai pembayaran angsuran


Pengakuan keuntungan atau laba kotor penjualan angsuran pada penjualan angsuran aktiva tetap dapat
dilakukan dengan dua metode yaitu laba kotor diakui pada periode penjualan dan laba kotor diakui
secara proporsional sejalan dengan penerimaan kas.

Contoh Soal Silahkan Klik

LATIHAN PENJUALAN ANGSURAN

———————————————–Terima Kasih——————————————

*dirangkum dari berbagai sumber – untuk kepentingan materi perkuliahan

SHARE THIS:

TwitterFacebook

Loading...

BLOG AT WORDPRESS.COM.

Anda mungkin juga menyukai