Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Disclosure/ Pengungkapan Laporan Keuangan

Pengungkapan laporan keuangan dalam arti luas berarti penyampaian (release) informasi. Sedangkan
menurut para akuntansi memberi pengertian secara terbatas yaitu penyampaian informasi keunagan
tentang suatu perusahaan di dalam laporan keuangan biasanya laporan tahunan.

Laporan tahunan (Annual Report) media utama penyampaian informasi oleh manajemen kepada pihak-
pihak di luar perusahaan. Laporan tahunan mengkomunikasikan kondisi keuangan dan informasi lainnya
kepada pemegang saham, kreditor, dan stakeholders llainnya. Laporan tahunan merupakan mencakup
hal-hal seperti pembahasan dan analisis manajemen, catatan kaki dan laporan pelengkap.

Sehingga dalam laporan tahunan lah diketahui seberapa kuat informasi pengungkapan yang diajukan
oleh perusahaan.

Pengungkapan (disclosure) didefinisikan sebagai penyediaan sejumlah informasi yang dibutuhkan untuk
pengoperasian secara optimal pasar modal yang efisien. Hendikson, Breda, (1992) dalamWidiastuti,
(2002). Evan, membatasi pengertian pengungkapan hanya padahal-hal yang menyangkut pelaporan
keuangan.Pernyataan manajemen dalam surat kabar atau media masa lain sertainformasi di luar lingkup
pelaporan keuangan tidak masuk dalam pengertian pengungkapan.

Sementara itu, Wolk, Tearney, dan Dodd memasukkan pula statement keuangan segmental dan
statement yang merefleksi perubahan harga sebagai bagian dari pengungkapan (Suwardjono,
2005).Dalam interpretasi yang lebih luas, pengungkapan terkait dengan informasi yang terdapat dalam
laporan keuangan maupun informasi tambahan (supplementary communications) yang terdiri dari
catatan kaki, informasi tentang kejadian setelah tanggal pelaporan, analisis manajemen tentang operasi
perusahaan di masa yang mendatang, prakiraan keuangan dan operasi, serta informasi
lainnyaWolkdanTearney, (1997) dalamWidiastuti, (2002). Pengungkapan menyangkut:
Untuk siapa informasi diungkapkan

Rerangka konseptual telah menetapkan bahwa investor dan kreditor merupakan pihak yang dituju oleh
pelaporan keuangan sehingga pengungkapan ditujukan terutama untuk mereka. Pengungkapan
menuntut lebih dari sekedar pelaporan keuangan tetapi meliputi pula penyampaian informasi kualitatif
dan non kualitatif.

Tujuan Pengungkapan

Tujuan pengungkapan adalah menyajikan informasi yang dipandang perlu untuk mencapai tujuan
pelaporan keuangan dan untuk melayani berbagai pihak yang mempunyai kepentingan berbeda-beda.
Hal yang berkaitan dengan masalah seberapa banyak informasi yang harus diungkap disebut dengan
tingkat pengungkapan (level disclosure). Evan, dalam Suwardjono, (2005) mengidentifikasi tiga konsep
pengungkapan adalah pengungkapan yang memadai (adequacy), wajar (fair) dan lengkap (full).

Keluasan dan Kerincian Pengungkapan

Pengungkapan yang memadai menyiratkan jumlah pengungkapan minimum yang harus dipenuhi sesuai
dengan tujuan pembuatan laporan keuangan yang tidak menyesatkan untuk pengambilan keputusan
yang diarah. Pengungkapan yang wajar menyiratkan suatu tujuan etika yaitu memberikan perlakuan
yang sama kepada semua calon pembaca. Pengungkapan lengkap menyiratkan penyajian seluruh
informasi yang relevan.

Cara dan waktu mengungkapkan informasi

Penyampaian informasi selain disampaikan melalui laporan keuangan dapat juga disampaikan melalui
media lain dalam bentuk financial maupun non finansial. Informasi yang bersifat financial dapat
mengambil bentuk laporan tahunan, prospektus, laporan analisis dan sejenisnya. Sedangkan yang
bersifat non financial antaralain jumpa pers tentang produk baru, rencana perluasan, rencana
peningkatan kesejahteraan karyawan dan sebagainya (FASB, SFAC No.5, par 7 dalam Sutomo, (2004)).
Mengingat pentingnya pelaporan keuangan tersebut dan agar pelaporan keuangan dapat
diinterpretasikan secara tepat, mudah dipahami, dan tidak menyesatkan pihak-pihak yang
berkepentingan maka pelaporan keuangan tersebut harus disusun sesuai standar yang berlaku. Alasan
yang mendasari perlunya praktik pengungkapan pelaporan keuangan oleh manajemen kepada pemilik
adalah hubungan antara principal dengan agent.

Jenis-Jenis Discloure / Pengungkapan Laporan Keuangan


Pengungkapan laporan keuangan dapat dilakukan dalam bentuk penjelasan mengenai kebijakan
akuntansi yang ditempuh, kontijensi, metode persediaan, jumlah saham yang beredar dan ukuran
alternatif, misalnya pos-pos yang dicatat berdasarkan historical cost.

Adapun jenis pengungkapan yang digunakan perusahaan untuk memberikan informasi kepada
stakeholders berupa :

Pengungkapan Wajib (Mandatory Disclosure)

Pengungkapan ini merupakan pengungkapan informasi yang diharuskan oleh peraturan yang berlaku,
dalam hal ini peraturan dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), namun sebelum
dikeluarkan keputusan Ketua Bapepam Nomor 38/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 mengenai laporan
tahunan bahwa yang dimaksud dengan pengungkapan wajib adalah meliputi semua pengungkapan
informasi dalam laporan keuangan.

Pengungkapan Sukarela

Pengungkapan sukarela adalah pengungkapan informasi yang dilakukan secara sukarela oleh
perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku atau pengungkapan melebihi yang
diwajibkan.

Perusahaan akan melakukan pengungkapan melebihi kewajiban pengungkapan minimal jika mereka
merasa pengungkapan semacam itu akan menurunkan biaya modalnya atau jika mereka tidak ingin
ketinggalan praktik-praktik pengungkapan yang kompetitif. Sebaliknya, perusahaan-perusahaan akan
mengungkapkan lebih sedikit apabila mereka merasa pengungkapan keuangan akan menampakkan
rahasia kepada pesaing atau menampakkan sisi buruk perusahaan di depan berbagai pihak.

Dengan adanya pengungkapan sukarela ini maka upaya untuk berkomunikasi secara efektif dengan
pembaca-pembaca asing, karena tidak adanya standar akuntansi di pelaporan yang diterima secara
internasional.
Tujuan dan Manfaat dari disclosure / pengungkapan laporan keuangan

Tujuan :

Adapun yang menjadi tujuan dari pengungkapan dinyatakan sebagai berikut :

Untuk menguraikan hal-hal yang diakui dan memberikan pengukuran yang relevan atas hal-hal tersebut
di luar pengukuran yang digunakan dalam laporan keuangan.

Untuk menguraikan hal-hal yang diakui dan untuk memberikan pengukuran yang bermanfaat.

Untuk memberikan informasi yang akan membantu investor dan kreditor menilai resiko dan potensial
dari hal-hal yang diakui dan tidak diakui.

Untuk memberikan informasi penting yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk
melakukan perbandingan dalam satu tahun dan diantara beberapa tahun.

Untuk memberikan informasi mengenai arus kas atau keluar dari masa depan.

Untuk membantu para investor menilai pengembalian dari investasi mereka.

Manfaat
Tujuan dari pengungkapan oleh perusahaan bermanfaat untuk beberapa kepentingan yaitu oleh
perusahaan pencari laba (profit making interpreise) berdasarkan pada tiga kategori kepentingan yaitu
kepentingan perusahaan, kepentingan investor, dan kepentingan nasional.

Adapun penjelasannya sebagai berikut :

Manfaat bagi kepentingan perusahaan adalah dapat diperoleh biaya modal yang lebih rendah yang
berkaitan dengan berkurangnya resiko informasi bagi investor dan kreditur. Dengan demikian investor
dan kreditor bersedia membeli sekuritas dengan harga tinggi, akibat dari harga sekuritas yang tinggi
tersebut biaya modal perusahaan menjadi rendah.

Bagi investor pengungkapan bermanfaat untuk mengurangi resiko informasi berupa pengurangan
kesalahan pembuatan keputusan investasi. Sehingga investor menjadi lebih percaya kepada perusahaan
yang memberikan pengungkapan secara lengkap, akibatnya sekuritas perusahaan menjadi lebih menarik
bagi banyak investor dan harganya akan naik.

Bagi kepentingan Nasional, yaitu berupa adanya biaya modal perusahaan yang rendah dan
berkurangnya risiko informasi yang dihadapi investor.

Dengan diperolehnya biaya modal yang lebih rendah oleh perusahaan, pertumbuhan ekonomi dapat
meningkat, kesempatan kerja meluas, dan pada akhirnya standar kehidupan secara nasional akan
meningkat pula.Dengan berkurangnya resiko informasi yang dihadapi investor, pasar modal menjadi
likuid. Likuiditas pasar modal ini diperlukan oleh perekonomian nasional karena dapat membantu
alokasi modal secara efektif.

Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan:


Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan
ditetapkan terhadap peristiwa dan transaksi penting.

Informasi yang disajikan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas,
dan laporan perubahan ekuitas.

Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka
penyajian secara wajar.

Semakin lengkap informsi yang diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan (full disclosure) maka
pembaca laporan keuangan akan semakin mengerti kinerja keuangan perusahaan.

Tingkat Pengungkapan

Dalam memutuskan informasi apa yang akan dilaporkan, praktik yang umum adalah menyediakan
informasi yang mencukupi untuk mempengaruhi penilaian dan keputusan pemakai. Prinsip ini yang
sering disebut dengan pengungkapan penuh (full disclosure), mengakui bahwa sifat dan jumlah
informasi yang dimasukkan dalam laporan keuangan mencerminkan serangkaian trade off penilaian.
Trade off ini terjadi antara (1) kebutuhan untuk mengungkapkan secara cukup terinci hal-hal yang akan
mempengaruhi keputusan pemakai, dengan (2) kebutuhan untuk memadatkan penyajian agar informasi
dapat dipahami. Disamping itu, penyusunan laporan keuangan juga harus memperhitungkan biaya
pembuatan dan penggunaan laporan keuangan (Kieso dan Weygandt, 2002).

PSAK 1 Tentang Penyajian Laporan keuangan telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
pada tanggal 19 Desember 2013.
PSAK ini merevisi PSAK1 tentang Penyajian Laporan keuangan yang telah diterbitkan pada tanggal 15
Desember 2009.

Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 1 tentang Penyajian
Laporan Keuangan pada tanggal 27 Agustus 2014.

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 1

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

Pernyataan ini mengatur persyaratan penyajian laporan keuangan, struktur laporan keuangan, dan
persyaratan minimal isi laporan keuangan. Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan bertujuan umum sesuai dengan SAK. Pernyataan ini tidak berlaku bagi
penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas syariah.

Komponen laporan keuangan lengkap terdiri dari:

laporan posisi keuangan pada akhir periode;

laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;

laporan perubahan ekuitas selama periode;


laporan arus kas selama periode;

catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi
penjelasan lain;

informasi komparatif mengenai periode terdekat sebelumnya sebagaimana ditentukan dalamparagraf


38 dan 38A; dan

laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu
kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan,
atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya sesuai dengan paragraf 40A-40D.

Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1
Januari 2015. Entitas menerapkan penyesuaian paragraf 128 dan secara prospektif untuk periode tahun
buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015.

Anda mungkin juga menyukai