Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ni Putu Putri Adinda

Nim / Absen : 2115613099 / 18


Kelas : 3D / D3 Akuntansi
Akuntansi Keuangan

a. Metode Fisik
Pada metode ini mengharuskan penggunanya untuk menghitung barang yang masih ada pada
tanggal penyusunan laporan keuangan. Perhitungan persediaan diperlukan untuk mengetahui
berapa jumlah stok yang masih ada dan diperhitungkan harga pokoknya. Dalam metode ini
mutasi persediaan barang tidak diikuti dalam buku-buku, setiap pembelian barang dicatat dalam
rekening pembelian, karena tidak ada buku mutasi.
b. Metode Buku
Dalam metode buku setiap jenis persediaan akuntansi dibuatkan rekening sendiri, yang
merupakan buku pembantu persediaan. Rincian dalam buku pembantu bisa diawasi dari rekening
kontrol persediaan barang dalam buku besar. Rekening yang digunakan untuk mencatat
persediaan ini terdiri dari beberapa kolom yang dapat digunakan untuk mencatat pembelian,
penjualan dan saldo persediaan, maka sewaktu-waktu akan memudahkan untuk melihat saldo
yang tersisa

Barang-barang dalam perjalanan yang pada tanggal neraca dalam perjalanan, menimbulkan
masalah apakah masih menjadi milik penjual atau sudah berpindah haknya. Untuk mengetahui
hal tersebut kita harus mengetahui dulu syarat pengiriman barang tersebut, yakni :
 Fob Shipping Point, yakni barang yang dikirim berpindah pada pembeli ketika barang
tersebut diserahkan pada pihak pengangkut.
 Fob Destination, yakni barang baru berpindah pada pembeli jika barang yang dikirim sudah
diterima oleh pembeli.

Dalam pembelian barang ada ketentuan untuk pembayaran apabila dibayar dalam jangka waktu
tertentu akan diberi potongan. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk pencatatanya
yaitu: pembelian dicatat dengan harga bruto dan pembelian diisi dengan harga neto.

a. Identifikasi khusus, didasarkan pada anggapan bahwa arus barang harus sama dengan arus
biaya.
b. FIFO, dimana HPP akan dibebankan sesuai dengan urutan kejadiaanya. Apabila ada
penjualan maka yang dicatatkan adalah HPP terdahulu.
c. Rata-rata tertimbang, barang-baranb yang digunakan untuk produksi akan dibebani dengan
jarga pokok rata-rata.
d. LIFO, barang yang keluar akan dibebani HPP yang terakhir disusul dengan yang masuk
dahulunya.

Metode penentuan harga perolehan ini merupakan metode rata-rata yang diselenggarakan
secara perpetual. Setiap terjadinya transaksi pembelian atau masuknya persediaan maka harus
dihitung harga perolehan rata-rata yang baru.
Metode penenentu harga pokok persediaan dapat menunjang tujuan manajemen dalam
kaitannya dengan laba metode FIFO pada saat inflasi akan menghasilkkan harga pokok penjualan
yang lebih rendah dibandingkkan LIFO. Hal ini disebabkan karena penilaian harga pokok
penjualan berupa harga pertama untuk FIFO dan harga akhir untuk LIFO. Semakin rendah harga
yang dicatat, maka laba yang dihasilkan semakin tinggi.

Metode nilai penjualan relatif, metode ini digunakan untuk mengalokasikan biaya bersama
kepada masing-masing produk yang dihasilkkan

Efek Pada Tahun Berjalan


 Laporan laba rugi : harga pokok penjualan terlalu kecil karena persediaan akhir terlalu besar
dan laba terlalu besar
 Neraca : persediaan barang terlalu besar dan modal terlalu besar
Tujuan Berikutnya
 Laporan laba rugi : harga pokok penjualan terlalu besar karena persediaan barang terlalu
besar dan laba terlalu kecil
 Neraca : kesalahan tahun lalu telah dikurangi dengan laporan laba rugi tahun ini sehingga
neraca benar

Barang-barang yang dikeluarkan dari gudang akan dibebani dengan harga pokok pembelian yang
terakhir disusul dengan yang masuk sebelumnya. Periode akhir dihargai dengan harga pokok
pembelian yang pertama dan berikutnya

Anda mungkin juga menyukai