Anda di halaman 1dari 6

Diskusi 7

Siti Fauziah / 041300933

1. Jelaskan jenis-jenis persediaan dalam perusahaan industry?

a. Persediaan bahan pembantu/bahan habis pakai


Rekening persediaan bahan pembantu dalam perusahaan manufaktur
sebenarnya sama dengan yang digunakan dalam perusahaan jasa
ataupun perusahaan dagang. Hanya saja dalam perusahaan manufaktur
persediaan bahan pembantu. Persediaan bahan baku
b. Bahan baku adalah barang (bahan baku) yang diperoleh perusahaan
untuk digunakan dalam proses produksi. Beberapa jenis bahan baku ada
yang langsung diambil dari sumber alam. Namun, dalam kenyataan
banyak bahan baku yang diperoleh dari perusahaan lain yang merupakan
produk akhir dari perusahaan pemasok (supplier). Sebagai contoh, kertas
Koran adalah merupakan produk akhir dari perusahaan kertas, tetapi
merupakan bahan baku dari perusahaan percetakan surat kabar yang
membelinya.
c. Persediaan barang dalam proses
Barang dalam proses (good/work in process) terdiri atas bahan baku yang
baru diproses sebagian saja sehingga masih memerlukan pengolahan
lebih lanjut untuk dapat dikelompokkan sebagai produk jadi. Harga pokok
barang dalam proses terdiri atas tiga elemen biaya sebagai berikut.
 Biaya bahan baku.
 Biaya tenaga kerja langsung.
 Biaya overhead pabrik.
d. Barang (produk) jadi
Barang jadi atau produk jadi adalah produk akhir dari suatu perusahaan
yang menanti untuk dijual. Harga pokok dari produk jadi ini merupakan
akumulasi dari harga pokok persediaan barang dalam proses. Pada saat
proses produksi selesai dikerjakan maka jumlah dalam rekening barang
dalam proses akan dipindahkan ke rekening persediaan barang jadi.
2. Apa saja jenis metode yang bisa diaplikasikan dalam dalam mencatat
persediaan? Jelaskan!
a. Sistem Periodik (Fisik)
pencatatan persediaan metode fisik adalah cara sistem pencatatan persediaan barang
dagangan yang mengharuskan adanya perhitungan barang yang masih ada pada
tanggal penyusunan laporan keuangan.
Perhitungan persediaan (stock opname) ini diperlukan untuk mengetahui berapa jumlah
barang yang masih ada dan kemudian diperhitungkan sebagai harga pokok penjualan
(HPP). Dengan menggunakan metode ini mutasi persediaan barang tidak diikuti dalam
buku-buku. Setiap pembelian barang dicatat dalam rekening pembelian.
Karena tidak ada catatan mutasi persediaan barang maka harga pokok penjualan
(HPP) juga tidak dapat diketahui sewaktu-waktu.
Apabila digunakan Sistem periodik, setiap pembelian barang akan dicatat dalam
rekening Pembelian, sedangkan rekening Persediaan Awal jumlahnya tetap tidak
berubah selama periode akuntansi. Pada akhir periode akuntansi, rekening Persediaan
harus disesuaikan dengan menutup persediaan awal dan mencatat jumlah persediaan
akhir. Harga pokok penjualan ditentukan dengan menambah persediaan awal dengan
pembelian neto dan menguranginya dengan persediaan akhir.

b. Sistem Perpetual
Dalam Sistem pencatatan perpetual, pembelian dan penjualan (pemakaian) dicatat
langsung ke dalam rekening Persediaan pada saat pembelian atau pemakaian
(penjualan) tersebut terjadi. Dengan demikian, tidak digunakan rekening Pembelian.
Selain itu akan digunakan rekening Harga Pokok Penjualan untuk mengumpulkan
pengeluaran barang dari persediaan. Saldo rekening Persediaan merupakan jumlah
persediaan akhir pada saat itu. Dengan demikian, apabila perusahaan menggunakan
sistem perpetual maka setiap saat dapat diketahui jumlah persediaan yang ada.
 
3. Apa saja jenis metode yang bisa diaplikasikan dalam dalam menilai persediaan?
Jelaskan!

1. Harga Pokok
Dalam metode ini harga pokok persediaan akhir akan dicantumkan dalam
neraca. Metode ini tidak membedakan antara harga pokok persediaan dan
nilai persediaan dalam neraca.
Harga pokok persediaan barang dapat ditentukan dengan cara LIFO, FIFO
atau rata-rata tertimbang atau yang lainnya dan hasilnya dicantumkan
dalam neraca tanpa perubahan.
2. Harga Pokok atau Harga Pasar yang lebih rendah
Sesuai dengan prinsip akuntansi yang lain, persediaan barang akan dicantumkan
dalam neraca dengan nilai sebesar harga pokoknya. Tapi dalam keadaan-keadaan
tertentu penyimpangan dari prinsip harga pokok dapat dibenarkan. Apabila pada akhir
periode terjadi perubahan harga persediaan barang di mana nilai pengganti
Atau biaya mereproduksi persediaan bisa lebih rendah dari harga pokok barang-barang
tersebut maka dapat digunakan metode harga pokok atau harga pasar yang lebih
rendah.
Nilai bersih yang dapat direalisasikan merupakan batas maksimum yang diperkenankan
untuk mencantumkan persediaan dan di sebut batas atas.

Nilai bersih yang dapat direalisasikan dikurangi laba normal merupakan batas minimum
di mana nilai persediaan barang tidak boleh lebih rendah.

Untuk menentukan dengan nilai berapakah persediaan barang akan dicantumkan


dalam neraca, pertama kali dibandingkan antara harga pokok dengan harga pasar,
dipilih yang lebih rendah.

Jumlah yang lebih rendah tersebut kemudian dibandingkan dengan batas atas dan
batas bawahnya.
Bila jumlah yang lebih rendah tersebut masih dalam batas-batas atas dan bawah
maka nilai persediaan dalam neraca adalah jumlah yang lebih rendah tersebut.

3. Harga Jual
Metode penilaian persediaan harga jual mendasarkan pada prinsip harga pokok untuk
penilaian persediaan yaitu dengan mencantumkan persediaan dengan harga jual
bersihnya dapat diterima asalkan dipenuhi syarat-syarat:
1. Ada kepastian bahwa barang-barang itu akan dapat segera dijual dengan harga yang
telah ditetapkan.
2. Merupakan produk standar, yang pasarnya mampu menampung serta sulit untuk
menentukan harga pokoknya.

4. Deskripsikan secara komplit mengenai metode harga terendah antara harga


pasar dan harga pokok?
Menurut metode harga terendah antara harga pokok atau harga pasar, pengujian
harga pasar akan dilaksanaakan pada metode harga pokok persediaan. Harga
pasar sekarang dibandingkan dengan biaya histori yang diperoleh salah satu dari
empat metode sebelumnya: identifikasi khusus, FIFO, LIFO, atau rata-rata. Yang
lebih rendah dari keduanya -nilai pasar sekarang atau biaya historis- secara
konservatif dipilih sebagai dasar penilaiaan barang pada tanggal persediaan
tertentu. Jika nilai pasar lebih rendah dan digunakan untuk menilai persediaan
akhir, pengaruhnya adalah peningkatan jumlah yang dilaporkan sebagai harga
pokok penjualan.
LCM adalah suatu contoh konservatisme. konservatisme berarti pemilihan
metode pengukuran yang menghasilkan laba bersih yang lebih rendah, aktiva 
yang lebih rendah, dan ekuitas pemegang saham yang lebih rendah pada tahun-
tahun awal. Konservatisme diilustrasikan dalam piutang usaha dengan
penggunaan penyisihan untuk piutang ragu-ragu. Kita mengestimasi dan
mencatat kerugian atas piutang tak tertagih sebelum pasti terjadi. Dalam
persediaan, konservatisme masyarakat penggunaan metode LCM.
          Konservatisme telah mendapat kritikan karena menyebabkan
ketidakkonsistenan. Jika harga pasar pengganti cukup objektif dan dapat
diverifikasi untuk mensubtitusi harga pokok ketika harga pasar menurun,
mengapa mereka tidak banyak digunakan ketika nilai pasar meningkat? Para
ankuntan menjawab dengan mengatakan bahwa kekeliruan konservatisme
biasanya mempunyai konsekuensi ekonomi yang lebih kecil daripada kekeliruan
penetapan aktiva dan laba bersih yang terlalu tinggi. Prinsip konservatisme
meminimalkan kecendrungan manajemen yang mengharapkan, atau
memperkirakan, yang terbaik.

5. Berikan contoh apa saja dalam keseharian Anda yang menggunakan salah
satu dari pengaplikasian metode dalam mencatat persediaan?
Pakaian dengan model terbaru merupakan baju yang terakhir masuk. Jika toko
baju mengeluarkan baju yang pertama kali masuk maka di kemudian hari baju
yang terakhir kali masuk akan kehilangan tren modelnya karena pasti akan
muncul tren model baju terbaru lagi.
Contoh penerapan metode FIFO dalam keseharian adalah seperti warung,
minimarket, ataupun supermarket. Mereka menjual atau mengeluarkan terlebih
dahulu produk-produk baik itu makanan kemasan, kemasan kemasan, peralatan
mandi, maupun kosmetik yang pertama kali masuk dan untuk produk-produk
yang terakhir kali masuk akan disimpan di dalam gudang untuk dikeluarkan di
kemudian hari.
Contoh penerapan metode Average dalam keseharian yaitu saldo awal barang
yang akan dijual atau barang dagangan ditambah dengan keseluruhan total
pembelian barang dagangan kemudian dibagi dengan total kuantitas barang
dagangan yang dibeli lalu ditambah dengan kuantitas saldo awal barang
dagangan.
Contoh penerapan metode FEFO adalah toko ritel (toko yang menjual makanan
dan minuman kemasan yang memiliki masa expired) dan apotek. Biasanya
produk dengan masa expired terpendek akan ditempatkan di posisi paling depan
agar dapat diambil terlebih dahulu oleh konsumen. Untuk produk yang memiliki
masa expired yang masih lama, produk tersebut akan disimpan di dalam gudang
terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai